Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Fitnah oleh gbiajohnthebaptist
Sekali lagi John Sung alias gbiajohnthebaptist tidak akurat dalam menulis sejarah kaum Anabaptis. Bahkan ada kecenderungan tulisannya cenderung melakukan FITNAH. Dia menuduh gereja Protestan telah membunuh Conrad Grebel, tokoh pendiri Anabaptis. Benarkah demikian? Apa saja ketidak-akuratan John Sung? Simak tulisan John Sung dan bandingkan dengan tulisan saya di sini:
Conrad Grebel dilahirkan pada tahun 1498 di Groningen. Dia adalah anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Junker Jakob Grebel dan Dorothea Fries. Ayahnya seorang pengusaha besi yang sukses sehingga menjadi seorang yang kaya raya. Di samping itu, Jacob menduduki jabatan yang penting, yaitu sebagai anggota Dewan Kota Zurich.
Grebel memulai pendidikannya pada Carolina, Zürich. Sekolah Latin yang terkenal milik gereja Gross Munster di Zurich. Pada akhir tahun 1514, Grebel memasuki Universitas Basel. la belajar humanisme dari Sebastian Brant, sementara Wikipedia menyebutnya dia belajar dari Heinrich Loriti. Setelah dari Basel, Grebel belajar lagi pada Universitas Wina dengan beasiswa yang diperolehnya berkat jasa ayahnya. Di sini ia belajar humanisme pada Joachim von Watt, seorang humanisme yang terkenal pada masa itu. Joachim kemudian menjadi reformator gereja di kanton St. Gall.
Setelah tiga tahun belajar di Wina, dia kembali ke Zürich selama tiga bulan. Pada tahun 1518 Grebel belajar lagi di Universitas Paris dengan beasiswa yang juga diusahakan oleh ayahnya. Di sini Grebel berkenalan dengan sarjana-sarjana Kitab Suci seperti Le Fevre d'Etaples. Ia juga dapat memperdalam humanisme dengan belajar pada William Bude dan William Cop.
Setahun di Perancis, ada wabah penyakit melanda Paris yang memaksa Grebel dan kawan-kawannya menyingkir dari kota itu selama enam bulan. Pada masa ini, Grebel menjalani gaya hidup yang bebas dan terlibat perkelahian dengan mahasiswa lain. Kesehatannya juga mulai terganggu akibat gaya hidupnya ini.
Ayah Grebel yang mendengar kelakuan anaknya ini menjadi marah sehingga menghentikan beasiswa dan memaksa Grebel pulang ke Zurich. Selama enam tahun Conrad Grebel telah belajar di tiga universitas yang berbeda tapi tak satu pun yang diselesaikannya.
Pada tahun 1521 Grebel dan beberapa orang temannya belajar bahasa Yunani dan Ibrani kepada Zwingli. Hubungannya dengan Zwingli menyebabkan Grebel bergaul dengan tokoh-tokoh humanisme di Swiss. Grebel hidup sebagai seorang humanis dan memainkan peranan yang penting dalam pemerintahan di Zurich. Di sini dia berkenalan dengan Felix Manz yang kemudian menjadi sahabat dekatnya.
Pada Februari 1522 ia menikah dengan wanita yang lebih rendah derajatnya. Ayahnya tidak menyetujui pernikahan itu sehingga hubungan bapak dan anak merenggang. Konflik antara ayah dan anak kemudian berusaha diredakan dengan bantuan seorang pendeta yang menjadi rekan Zwingli. Pada masa yang penuh tekanan ini, Grebel merasa mendapatkan dukungan moral dan kerohanian dari Zwingli.
Pada tahun itu juga, Grebel mengalami pertobatan dan beralih dari seorang humanis menjadi penganut Reformasi bersama dengan Zwingli. la sangat menghormati dan membela Zwingli. Hubungan yang mesra ini terhenti ketika diadakan perdebatan tentang patung dan Ekaristi pada akhir tahun 1523 di Zurich.
Pada perdebatan ini Grebel berselisih dengan Zwingli. Menurut Zwingli, keputusan tentang penghapusan patung dari dalam gereja dan perayaan Ekaristi diserahkan kepada keputusan Dewan Kota. Grebel menolak keras pendapat Zwingli tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak perlu menyerahkannya kepada Dewan Kota karena yang berkuasa bukanlah Dewan Kota, melainkan Alkitab. Grebel mendesak Zwingli supaya imam-imam diperintahkan untuk menghapuskan praktik penyembahan berhala di sekitar Ekaristi. Ekaristi hanya dirayakan pada malam hari dengan mempergunakan roti biasa. Roti diambil dengan tangan oleh umat, bukan dengan meletakkannya di atas lidah oleh imam.
Grebel dan kawan-kawannya tidak puas dengan reformasi yang sangat lamban yang dijalankan oleh Zwingli. Grebel dan kawan-kawan menyerahkan konsep pembaruan gereja kepada Zwingli. Mereka menyatakan bahwa perlu dibentuk gereja yang organisasinya sama sekali baru, yaitu suatu gereja orang-orang beriman yang berdasarkan kebenaran Injili dan firman Allah. Ekaristi dalam gereja yang baru itu dirayakan seperti yang dirayakan oleh Paulus dan para penginjil. Disiplin Gereja Lama harus dihidupkan kembali. Imam-imam tidak boleh menerima zakat gereja, tetapi hidup dari persembahan umat dan segala sesuatu adalah milik bersama. Dalam konsep ini belum ada pikiran tentang penolakan terhadap baptisan anak dan pemutusan hubungan gereja dengan negara.
Grebel dan kawan-kawan tidak puas dengan sikap Zwingli. Pada Desember 1524 Grebel berdebat dengan Zwingli tentang baptisan anak. Mereka menolak baptisan anak karena tidak ada dasarnya di dalam Alkitab. Zwingli menolak untuk memperdebatkan pokok ini. Kelompok muda radikal yang dipelopori oleh Grebel ini lalu merasa telah dikhianati oleh Zwingli, sementara Zwingli memandang mereka bertindak gegabah dan tidak sabar dalam mengawal reformasi.
Golongan Radikal ini lalu mendirikan sebuah persekutuan dengan nama Persaudaraan dalam Kristus atau dikenal juga dengan sebutan Persaudaraan Swiss.
Pada Februari 1525 Persaudaraan Swiss berkumpul dan saling membaptis di antara mereka. Grebel dibaptis, oleh George Cajacob, kemudian George dibaptis oleh Grebel. George dan Grebel membaptiskan yang lainnya.
Para reformator radikal ini giat mempropagandakan ajaran mereka tentang penolakan baptisan ulang, Ekaristi dan penolakan terhadap hubungan gereja dengan pemerintah di seluruh Swiss. Hal ini mengakibatkan tokoh-tokoh Reformasi radikal ditangkap dan dipenjarakan.
Grebel pergi ke Schaffhausen untuk mengkhotbahkan bahwa Zwingli keliru mengenai baptisan. Baptisan yang benar adalah baptisan dewasa, bukan baptisan anak. Di sini Grebel berhasil membaptiskan Wolfgang Uhmann dengan telanjang di tengah es di Sungai Rhine. Kemudian Grebel pergi ke St. Gall dan terus ke Groningen, tempat kelahirannya. Di sini ia berkhotbah dan banyak orang yang simpati kepadanya.
Terjadilah keributan di sini. Para petani memberontak karena didorong oleh khotbah-khotbah Grebel. Grebel ditangkap dan dibawa kembali ke Zurich, namun dilepaskan kembali.
Pada November 1525 diadakan perdebatan tentang Baptisan di Dewan Kota Zurich. Pada perdebatan ini Zwingli menyatakan Persaudaraan Swiss adalah sesat. Grebel, Mantz dan Blaurock dipenjarakan, namun pada malam hari mereka dapat melarikan diri melalui jendela penjara yang tak terkunci.
Keletihan, pemenjaraan dan kesehatan yang memburuk membuat tubuh Grebel semakin melemah. Dia kemudian mencari tempat yang lebih baik untuk kesehatannya, lalu pindah ke Maienfeld, dimana menjadi tempat tinggal Grisons, kakak perempuan tertuanya. Tidak ada catatan tentang kegiatannya di kota ini. Menurut catatan singkat Kessler, (Sabbata) tak lama sesampainya di kota ini, Grebel meninggal karena wabah penyakit. Sampai sekarang tidak diketahui tanggal kematiannya dan dimana dikuburkan, tapi yang pasti pada bulan Juli 1526. Menurut catatan Neff, Grebel tidak meninggal di dalam penjara.
Sumbangsih Anabaptis bagi dunia ialah ide bahwa gereja harus terpisah dari negara. Bagi para penerusnya, termasuk gereja-gereja Mennonite dan brethren, pacifism (paham cinta damai) masih merupakan doktrin yang penting. Janggalnya, doktrin ini tidak dihiraukan oleh banyak pengikutnya. Nama Anabaptis menjadi sinonim dari "perpecahan". Para pengkhotbah Protestan yang masih baru sering diganggu oleh orang-orang Anabaptis ketika mereka berkhotbah. Beberapa kelompok radikal mereka juga memicu kerusuhan.
Selain itu Kenneth Curtis menyebutkan bahwa mereka melakukan praktik poligami dan mengklaim menerima wahyu dari Allah.
****
Mari kita bandingkan antara tulisan saya dan tulisan John Sung
1. John Sung menulis: Hal besar terjadi pada bulan April 1525, ketika Grebel membaptis sekitar 500 orang di sungai Sitter. Kejadian ini membuat Zwingli marah dan memutuskan untuk menangkapnya.
Temuan saya: Penangkapan itu bukan karena pembaptisan 500 orang melainkan karena khotbah-khotbah Grebel yang mendorong para petani untuk memberontak. Di belahan dunia mana pun, kalau ada orang yang memprovokasi pemberontakan pasti akan ditangkap.
2. Dalam judul tulisannya, John Sung menulis secara bombastis. "Tokoh-tokoh Anabaptis yg Dibunuh"
Mari kita buka kamus dan mencari definisi "dibunuh". Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia: "menghilangkan nyawa, menghabisi nyawa, melenyapkan nyawa, mematikan."
Sekarang mari kita lihat faktanya. John Sung menulis: "Di dalam penjara kondisi fisiknya semakin menurun dan penyakit yang mengerogotinya semakin parah." Itu artinya Grebel meninggal karena penyakit dan kondisi fisiknya yang menurun. Lalu siapa yang telah membunuh Grebel? Secara tersirat John sung menuduh bahwa yang Grebel dibunuh oleh kaum Protestan. Ini jelas FITNAH!! Fakta yang saya temukan menegaskan bahwa Grebel meninggal di luar penjara karena penyakit dan kelemahan tubuh.
3. John Sung mengklaim dirinya sebagai penganut aliran Anabaptis. Di dalam Anabaptis ada doktrin tentang pacifism (paham cinta damai). Tapi apa yang dilakukan oleh John Sung? Dalam posting-posting di SS ini dia menuduh gereja-gereja yang tidak sealiran dengan dirinya adalah sesat. Simak saja di sini: Kesesatan Gereja Setelah Rasul-Rasul Tiada dan Munculnya Kaum Anabaptis. Apakah tulisan itu mencerminkan sikap orang yang cinta damai? Saya meragukannya. Jangan-jangan John Sung bukan pengikut Anabaptis yang sesungguhnya. Bisa jadi dia adalah penyusup di gereja ini. Buktinya, dia kurang akurat dalam menulis tentang sejarah kaum Anabaptis ini.
Sumber:
- Fr. F.D. Wellen, M.Th., "Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah gereja", BPK Gunung Mulia
- A. Kenneth Curtis, "100 Peristiwa penting dalam Sejarah kristen", BPK Gunung Mulia".
- Wikipedia
- http://www.gameo.org/encyclopedia/contents/G7432.html
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 7166 reads
@jamban sinkretik
Karena tak rela bersentuh kulit dengan kloset, banyak dari kita menggunakan jamban duduk sambil jongkok. Ini jelas sinkretik dan di jamban duduk toilet umum kadang ada tulisan: dilarang jongkok. Ada alasan keamanan juga: kalau-kalau jambannya nggak kuat lalu ambruk.
Seperti halnya pengguna jamban sinkretik, soal baptis dan perjamuan kudus pun bisa juga jadi sinkretik.
Bagi orang tertentu ini bukan perkara penting tapi bagi pihak-pihak tertentu ini soal prinsip, apalagi karena persoalan kesesuaian dengan Kitab Suci.
Dahulu kala ada seorang ibu yang selalu ke gereja paling pagi tiap Minggu. Mengapa? Karena ia selalu ke pasar setelah pulang ke gereja. Dahulu beliau pernah ke pasar dulu baru ke gereja, tapi pendetanya marah. Katanya kalau ke gereja jangan karena mampir. Dari rumah niatnya harus ke gereja. Bahwa nanti sepulang gereja berlanjut mampir ke pasar itu boleh. Tapi jangan ke pasar lalu mampir ke gereja. Ini jaman dahulu sekali. Pendetanya masih totok dan sang ibu ini pun anggota jemaat yang patuh. Karena itu ia merasa bersalah bila ke pasar dulu baru kemudian ke gereja itu. Buat orang sekarang mungkin orang macam pendeta dan ibu itu aneh. Mungkin tidak alkitabiah, halah. Toh ga ada aturan ke gereja ga boleh sepulang dari pasar. Tapi memangnya kenapa kalau ada seorang ibu dan seorang pendeta yang sedemikian ingin mendahulukan Tuhan sehingga mentabukan ke gereja pasca-ke-pasar? Ungkapan iman kadang memang polos-polos bodoh yang jadi tertawaan bagi orang lain. Seperti perempuan yang sakit pendarahan dan berpikir "kalau saja kupegang jubahnya pasti aku sembuh."
Apa jamban duduk lebih bermartabat dari jamban helikopter karya anak bangsa? Tiap jamban punya konsekuensi praktis dan klinis masing-masing, begitu juga tiap ragam teologi.
.
FUNDAMENTALIST GENDENG
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Kebenaran itu Relatif
Masing-masing pertentangan berbagai aliran gereja sejak pecahnya Gereja Barat dan Timur, Katolik dan Protestan, dan munculnya gerakan-gerakan Karismatik sebenarnya ideologi, teologi, "kebenaran" tidak terlalu banyak berperan.
Yang banyak menonjol dari pertetangan itu adalah harga diri, masalah keuangan, dan hal-hal yang tidak terlalu prinsip, walau dibalut berbagai hal yang tampak prinsipil.
Sebenarnya saat pertetangan mereda dan komunikasi bisa dijalin akrab kembali di antara pihak-pihak yang bertetangan, malah muncul harmonisasi iman yang baru dan kreatif.
Dari hal itu bisa sedikit disimpulkan bahwa "kebenaran itu relatif"--sangat tergantung pada iman dan keyakinan si penganut kebenaran itu. Jadi, "kebenaran" tidak dipaksakan kepada orang lain.
Walah malah melantur.
Bayu Probo...Jadi kebenaran anda mutlak?
Bayu, anda menyatakan dan menyimpulkan bahwa "kebenaran itu relatif"? Jadi satu-satunya yang mutlak itu kebenaran dari anda? yang menyatakan kebenaran itu relatif? Hoho
Sola Scriptura
@vantilian|Bayu Probo: mutlak dan relatif
Di mata pengamat: kebenaran itu relatif. Namun bagi yang mengalami/ yang menghayati, kebenaran itu mutlak.
Bagi Slavoj Zizek (seorang pengamat jamban) jamban duduk maupun jamban jongkok sama-sama bermartabat dan sama-sama bisa higienis. Tapi bagi pacar saya (seorang pengguna jamban) lebih nyaman baginya menggunakan jamban jongkok. Jamban duduk, menurutnya, jorok mutlak karena jamban duduk mengharuskan dia menempelkan kulit paha ke dudukan jamban. Ahhhh entah kuman apa yg ada di sana. Saya sudah ceritakan artikel yahoo tentang penelitian di luar negeri bahwa kuman di tuts keyboard lebih banyak dari kuman di dudukan jamban. Tapi bagi pacar saya, kuman di jamban duduk tetap nyata dan mutlak. Kalau terpaksa, ia pun akan jongkok di jamban duduk. Perbuatanya ini tentu 'menghina' para penganut jamban duduk. Di toilet umum, jamban duduk sering ditulisi peringatan: dilarang jongkok.
*OOT: oya, Anda pro jamban duduk atau jongkok? /OOT*
*BTW, sejarah mencatat ada macam-macam jamban: Jamban anglosaxon, jamban romawi, jamban perancis, jamban helikopter dll. Tapi yang populer sekarang adalah jamban duduk dan jongkok. Karena ada dua, maka kita cenderung berpikir dikotomis (benar-salah).*
---------------------------------------------------
Yuk jongkok, jangan cuma duduk.
Yuk duduk, jangan cuma jongkok.
.
@aic, ahli jamban....
Di mata pengamat jamban, semuanya bisa relatif, tergantung siapa yang duduk. Untuk membenarkan pengamat jamban, anda mesti benar dulu. Untuk dapat benar membenarkan, anda mesti mutlak. Jadi kebenaran itu mutlak. Siapapun yang pakai jamban, TIDAK tergantung pada pengalamannya, kebenaran jamban tetap sama. Jamban adalah jamban, bukan tempat makan, apalagi tempat tidur. Anda suka pakai jamban apa, jongkok atau duduk, tidak menentukan jamban jadi gak benar. Kecuali anda adalah jamban itu sendiri.
Sola Scriptura
@vantilian: Apalah arti sebuah jamban
Apapun jambannya, dia harus berfungsi baik (nggak mampet) dan bersih. Saya setuju bahwa jamban itu bebas nilai.
Siapapun yang pakai jamban, TIDAK tergantung pada pengalamannya, kebenaran jamban tetap sama. Jamban adalah jamban, bukan tempat makan, apalagi tempat tidur. Anda suka pakai jamban apa, jongkok atau duduk, tidak menentukan jamban jadi gak benar.
Saya setuju bahwa kebenaran jamban itu ada di jambannya: bersih tidak, mampet tidak dll. Sementara faktor kejijikan itu adanya di benak pemakainya. Beberapa teman saya perempuan kurang nyaman kalau harus berjamban di tempat umum. Malah teman saya tidak mau buang hajat di kamar mandi pacarnya. Rasa 'tidak nyaman; itu adanya di benak. Makanya oleh Slavoj Zizek (dia yang ahli jamban, bukan saya) perkara jamban itu termasuk perkara ideologi. Bukan perkara material-kongkrit, tapi perkara ideologis. Cuma di benak kita saja dan dia bercokol di kepala kita, entah sadar atau tidak. Makanya oleh Zizek disebut unknown known (sesuatu yang kita tidak tahu bahwa kita tahu).
Yuk jongkok, jangan cuma duduk.
Yuk duduk, jangan cuma jongkok.
.
@AIC: sori menyimpang dari topik..
AIC, blog "jamban"nya ke mana tuh? Kok hilang? Apa koneksi internet saya yang ngawur?
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed_adonai: saya hapus tadi sore
Sudah saya hapus tadi sore. Sudah lama malah mau delete akun tapi nggak nemu bagaimana caranya delete akun. Saya sudah sudah nanya admin gimana cara delete akun. Tapi kayaknya saya salah nanya. Jadinya nggak datang-datang jawaban.
------------------------------
Yuk jongkok jangan cuma duduk
Yuk duduk jangan cuma jongkok
.
@AIC: ya sudah....
Ya sudah kalau begitu bro... Padahal tadi itu saya mau posting komen, soale artikelmu itu menarik, lho? Kalau itu sudah ditampilkan di mana-mana imho tidak masalah sih, bro. Soale orang-orang lain belum tentu bisa menemukannya di internet, apalagi orang seperti saya ini, jadi bisa menolong orang lain juga kan, he..he.. Apalagi dengan "polesan" khas anda tadi, pasti jadi lebih menarik! ......
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@aic
Aic, masalahnya adalah apakah kita mau duduk/jongkok di jamban yang higienis? Yang duduk TERIAK SESAT kepada yang jongkok. Yang harus dipermasalahkan adalah soal jambannya. Apakah anda berjamban di TEMPAT yang BENAR? Apa itu jamban yang benar? Sesuai dengan standar higienis jamban. Tulisan Pak Pur di atas didasarkan atas standar historis ketimbang HANYA asumsi yang dikemukakan oleh gbiajohn. Jadi masalahnya bukan soal jamban apa, duduk atau jongkok, masalahnya adalah standar apa yang anda pakai?
Sola Scriptura
@Jamban
Karena Anjing kencing berdiri di tembok pagar, maka kita tidak boleh marah kalau ada orang kencing di pagar itu sambil berdiri, karena dia sudah menghargai jamban berdiri itu. Bukan begitu Vantillian?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@Sandman
Kalau anjing kencing berdiri dan mengotori standar jamban yang higienis, maka kita wajib marah karena sembarangan berjamban
Sola Scriptura
@vantilian
Soal isi tulisan gbiajohn. saya setuju dengan Pak Pur bahwa gbiajohn tidak memenuhi standar dan bisa berbahaya (seperti soal tidak tepat mengutip data sejarah).
Btw, pertama kali saya mengungkap soal zizek adalah ketika saya membuat komen untuk posting Anda berjudul BERLINDUNG DI BALIK PAYUNG KEBEBALAN-refleksi terhadap fundamentalis.. Dalam kritik ideologinya zizek, salah satu yang paling dia kritik adalah fundamentalisme. Sebenarnya ada banyak bahasan menarik dari Zizek soal fundamentalisme. Tapi susah membahas tema ini tanpa pakai istilah. Nanti dianggap sok inteleklah, sok filsafatlah, sok ruwetlah, sok njelimet lah, ekstraalkitabiah-lah. Jadi yaah.. soal jamban dan Zizek saya tutup saja. Saya bisa tulis di tempat lain. Atau toh sudah banyak bahasan tentang itu. Youtubenya juga ada. Digugel saja kalau mau lihat.
.
tulislah dengan baik
aic, dengan niat tulus, saya usul jika memang anda ingin menulis tentang zizek atau tentang ideologi atau apapun yang menurut anda patut diketahui member SS, tuliskan saja dengan sebuah artikel yang jelas dan mudah dipahami.. sukur-sukur anda bisa mengkhususkan diri menulis tentang hal-hal berbau filsafat yang sepertinya anda gemari..
tapi perkara akan dibaca atau tidak, itu terserah pembaca. jika orang kurang tertarik atau tidak mengerti apa yang anda tulis mungkin itu saatnya anda perlu memperbaiki dengan tulisan-tulisan yang lebih baik dan menarik. kalo lewat komentar di blog orang lain sih menurut saya mengganggu.. demikian sekadar saran.
y-control
Y-control, Anda adalah orang pertama yang mengkritik saya di SS, yaitu bahwa saya naif. Masih inget kan? Itu adalah kritikan yang sangat bermanfaat buat saya dan saya ingat selalu . Tapi kalau usul Anda yg ini,saya pikir tidak bisa saya lakukan. Filsafat atau semacam itu kayaknya tidak cocok di SS. Mungkin orang lain mampu menuliskannya, namun sepertinya saya tidak. Sementara saya belum nemu apa yang bisa saya tulis di sini. Mungkin memang nyasar :D Nanti akan saya coba lagi menulis yang lain.
.
tidak juga
Filsafat atau semacam itu kayaknya tidak cocok di SS.
ah kayaknya tidak juga...
y-control
Tapi kalau usul Anda yg ini,saya pikir tidak bisa saya lakukan. Filsafat atau semacam itu kayaknya tidak cocok di SS. Mungkin orang lain mampu menuliskannya, namun sepertinya saya tidak.
Kalau ngutip jangan terlalu minim dong. Maklum kalimat bahasa percakapan jadi kurang sempurna. Maksudnya kalimat saya di atas itu, tidak cocok kalau saya yang tulis, karena sudah terlanjur ada preteks yang nggak bagus.
.
@AIC : sekedar usul
Kalu anda merasa tidak bisa menulis tentang filsafat di SS ini karena penghuninya kurang mampu menangkap kerumitan isi filsafat, ya sebaiknya anda tulis tentang jamban. Karena dari beberapa komentar anda, tampaknya anda termasuk golongan pakar jamban.
Urusan jamban, pasti berguna dan banyak faedahnya untuk dibagikan, bayangkan jika mengira jamban duduk kemudian dijongkoki maka resiko terpeleset pasti tinggi prosentasenya. Saya sempat mengira andalah pemenang inovasi jamban duduk yang dijongkoki yang diadakan oleh sebuah perusahaan rokok terkenal itu, apa itu memang anda ???
Lumayan tidak hanya main catet, ha ha ha
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@King Heart: saya sudah nulis tapi sudah saya hapus
Saya sudah posting tulisan tentang kritik ideologinya Slavoj Zizek terhadap jamban tapi sudah saya hapus sebelum Anda sempat baca. Saya pikir toh bahasan Zizek tentang jamban sudah ngambrak di internet. PDF buku-bukunya juga sudah tersedia di situs-situs filesharing. Youtube-nya juga ada.
.
@AIC
Lha kok malah main hapus, anda ini gimana toh, kalau anda sudah sering baca dan mengerti kan tidak berarti yang di sini tahu atau mengenal atau bahkan sudah mengerti pula.
Atau ada usulan lagi, gimana kalau alasan penghapusan blog mengenai jamnaban itu yang anda buat menjadi temanya.
Good Luck, GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?