Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

CINTA MATI

harmony's picture

CINTA MATI       

(Agnes Monica feat Ahmad Dhani) 

bagaimana caranya untuk
agar kau mengerti bahwa
aku rindu

bagaimana caranya untuk
agar kau mengerti bahwa
aku cinta

masihkah mungkin hatimu berkenan
menerima hatiku untukmu

Chorus:
cintaku sedalam samudera
setinggi langit di angkasa kepadamu
cintaku sebesar dunia
seluas jagad raya ini kepadamu
kepadamu  

Sudah cukup lama lagu ini sering aku dengar. Dan aku menyukainya, ya karena salah satunya karena aku juga suka agnes. 

Cuman tadi pagi terasa beda ketika aku mendengarnya lagi di mobil saat perjalanan menuju kantor yang cukup jauh.

Saat mendengarkan dan menikmati lagu ini, teman di belakang bertanya apa judul lagunya. Aku jawab “cinta mati”.

Kemudian aku renungkan kata cinta mati, dan aku dengarkan baik-baik setiap kata-katanya.Tiba-tiba aku membayangkan Tuhan yang sedang bernyanyi untukku…

Dia katakan bahwa cinta kasihnya sungguh tak terukur besarnya dan……bagaimana  caranya …agar kau mengerti bahwa AKU rindu…AKU cinta…kamu….

RDF's picture

Yang Mencinta & Yang Dicinta

Aku juga suka (baca: pengagum) agnes. 

Waktu mendengar CINTA MATI, di benak-ku terbayang dua (2) individu (player): sosok yang mencinta dan yang dicinta. Seringkali kita hanya memandang atau menitikberatkan pusat perhatian kita pada sosok yang mencinta. Jika kita berbicara CINTA MATI pada sosok yang mencinta, sudah barang pasti di benak kita adalah sisi pengorbanan, sisi romantisme, sisi habis-habisan, sisi kebaikan, dan segala sisi yang menebar ketulusan.

Namun jangan lupa, ketika aroma CINTA MATI ditebar, pastinya melibatkan individu (player) yang kedua yaitu sosok yang dicinta.

Pada kenyataannya, waktu kita berbicara CINTA MATI pada percintaan anak manusia, pada kisah romans manapun, sosok yang dicinta begitu terpikat dan dikuasai oleh kekuatan 'magis' CINTA MATI sehingga sosok yang dicinta berbalik responsif menebarkan aroma CINTA MATI kepada sosok yang mencintanya. Alhasil ... HAPPY ENDING seperti pada kisah-kisah romans dunia.

Mencoba membayangkan dan mengkaitkan fenomena CINTA MATI  terhadap TUHAN (yang sedang bernyanyi untukku), maka terbayang sisi pengorbanan TUHAN, sisi romantisme TUHAN, sisi kebaikan TUHAN, sisi habis-habisan TUHAN dan yang 'indah-indah' dari TUHAN. Lalu? Responku? 

Aku minta berkatku dilimpahkan (padahal tidak pernah mau kerja keras). Aku minta rezekiku dilancarkan (padahal etos kerjaku rendah). Aku minta sakitku disembuhkan (padahal aku tidak tahu diri dengan menyatap makanan berlemak terus), aku minta jodohku dipanjangkan (padahal tidak pernah mau menjaga kerapian diri). Aku minta hutangku dilunaskan (padahal aku konsumtif dengan besar pasak daripada tiang). Aku minta segala jalanku dilancarkan (padahal ada jalan sesat yang aku tempuh). Bahkan ... aku minta kekayaan bangsa-bangsa dipindahkan kepadaku. ... Busyet. ...

Kembali lagi kepada kisah CINTA MATI sesama anak manusia yang dapat berbuntut happy ending, mengapa CINTA MATI Tuhan-ku aku balas dengan kelakukan seenaknya? Hmm, karena TUHAN itu Baik, TUHAN itu Setia & Adil, Tuhan itu Maha Kasih, Tuhan itu Maha Pengampuan, dll. 

Kita lupa ... bahwa TUHAN yang sama yang adalah TUHAN yang Baik juga adalah TUHAN yang melimpahkan kutuk dan kesulitan sampai kepada keturunan orang yang berbuat menyimpang dari FirmanNya. TUHAN Yang Setia & Adil juga TUHAN yang sama yang juga menghukum orang yang berbuat kejahatan. 

Sebagai penutup, aku teringat pada 'quote' presiden Amerika John F. Kennedy yang terkenal itu ... (setelah aku adaptasi demi kepentingan nyambung pada Blog CINTA MATI ini):

'My fellow brethren in Christ, ask not what God has done for you, ask what you have done for your God'