Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bukit Demokrasi

fredy's picture

Gundukan tanah itu menjulang tidak terlalu tinggi, kira-kira 2 meter dari permukaan datar jalan di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Letaknya ada di salah satu pojok lapangan sepak bola kampus, berdekatan dengan Perpustakaan Universitas dan Gedung C. Bukit Demokrasi, demikian para aktifis ’94 UKSW menamakannya.

Bukit Demokrasi memiliki nilai sejarah tersendiri bagi sejumlah mahasiswa, alumni, mantan dosen, ataupun mantan pegawai nonakademik UKSW. Bukit Demokrasi menjadi salah satu saksi bisu perjuangan mereka yang menamakan dirinya Kelompok Pro-Demokrasi (KPD).

Dalam sejumlah catatan-catatan yang tercecer di dunia maya, dapat terbaca bagaimana keteguhan sikap kelompok ini dalam menyuarakan kebebasan berekspresi dan berdemokrasi. Dua hal itu (kebebasan berekspresi dan berdemokrasi) saat ini menjadi isu nasional, saat RPM Konten diwacanakan, dan demostrasi pansus menggunakan kerbau dalam aksi mereka membuat berang penguasa.

Dulu bukit itu gersang, segersang demokrasi saat itu. Namun sekarang bukit itu telah hijau dan bertambah rindang dengan sejumlah pohon peneduh, lalu pertanyaannya adalah apakah seteduh itu pula demokrasi yang ada dalam kampus ini? Hanya anda dan saya yang bisa menjawab.

Bukit itu kini diam seribu bahasa. Apakah bisunya bukit itu, akan membisukan juga idealisme-idealisme yang tumbuh di kampus ini? Hanya anda dan saya yang bisa menjawabnya.

Salam demokrasi....

catatan: tulisan ini juga diposting di http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/15/bukit-demokrasi/ dan www.facebook.com/notes.php?id=1621577748#!/note.php?note id=359666184907

smile's picture

Fredy : merdeka!!!!!

MERDEKA......dan salam kenal....

 

*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*
 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

clara_anita's picture

Saya sudah tidak ke kampus lagi..... T.T

Saya sudah tidak sesering dulu mampir ke kampus hijau itu, tetapi begitu melihat gambar itu saya jadi bertambah rindu. Entah sudah berapa kali saya melintas di dekat gundukan itu, namun baru sekarang saya tahu bahwa gundukan itu punya sebuah nama dan cerita panjang.

Demokrasi yang teduh? Apa yang Anda maksudkan dengan "teduh" di sini? Lalu, sebenarnya bagaimanakah wajah demokrasi yang ideal itu? Apakah benar "vox populi vox deo" -- suara rakyat adalah suara Tuhan [ataukah suara kepentingan pihak-pihak tertentu saja]?

Sekedar pertanyaan mencakup konteks yang lebih luas; tidak sebatas lingkup kampus hijau itu...

Titip salam kangen buat kampus hijau kita..

GBU

anita