Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BERKAT TUHAN

Debu tanah's picture

Akhir-akhir ini saya merenungkan berkat / karunia yang Tuhan berikan kepada saya. Tentu saja hal yang baik adalah berkat dari Tuhan. Memiliki isteri adalah berkat, punya anak adalah berkat, pekerjaan adalah berkat, kesehatan adalah berkat, dst.. Namun ada juga yang selama ini saya anggap bukan berkat sama sekali, saya menyebutnya “salib” yang harus ditanggung. Halaah, sok rohani banget yaa… He he he..

Kita secara alami kita menganggap “hal yang baik” atau “kelebihan” itulah berkat, sedangkan “kekurangan” selalu kita anggap akibat dosa atau kutukan atau bila sok rohani kayak si Deta maka akan dikemas dengan kata “salib” yang harus ditanggung!

Orang yang kaya kita anggap sebagai orang yang diberkati dan orang yang diberkati pasti kaya, Orang yang ganteng / cantik kita anggap sebagai orang yang diberkati. Sebaliknya orang miskin, orang jelek, cacad dan berkekurangan adalah orang tidak diberkati, bahkan dikutuk karena dosa.

Tetapi Yesus rupanya mengajarkan hal yang berbeda dan terbalik sama sekali, dalam Matius 5 & Lukas 6 Yesus mengajarkan:

“Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah!”
“Berbahagialah orang yang berduka-cita dan menangis!”
 “Berbahagialah orang yang lapar!”

Tetapi kepada orang kaya dan berkelebihan Yesus berkata:

“Celakalah hai kamu yang kaya!”
“Celakalah hai kamu yang kenyang! (“karena kamu akan lapar”)
“Celakalah hai kamu yang tertawa!” (“karena kamu akan berduka-cita dan menangis”)

 

Apakah maksud perkataan Yesus di atas?

Tampaknya kepada orang yang dianggap berkekurangan secara materi dan fisik diberi kesempatan yang lebih luas untuk menikmati berkat Sorgawi, karena mereka akan minta pertolongan Tuhan. Itu sebab Yesus berkata: “Berbahagialah kamu !”

Tetapi kepada orang yang dianggap dunia ini “berkelebihan” secara materi dan fisik sepertinya justru mendapat cobaan dan sulit menikmati berkat Sorgawi (rohani), karena mereka umumnya akan sibuk menikmati dunia ini. Itu sebab Yesus berkata: “Celaka lah kamu!”

Namun menurut saya yang orang yang paling celaka dari orang di atas, adalah orang yang berkekurangan tetapi sombong dan tidak mencari wajah Tuhan!! Udah miskin dan berkekurangan tapi sombong? Di dunia menderita, mati masuk neraka! Benar-benar celaka tiga belas !!

Ayub
35:9. Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa;
35:10 tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;
35:11 yang memberi kita akal budi melebihi binatang di bumi, dan hikmat melebihi burung di udara?
35:12 Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat.

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Pniel's picture

Berkat & Kutuk

Bilangan.6: 23 Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

Kaum kemakmurian menganggap bhw kaya adalah tanda dari berkat dan miskin adalah tanda dari kutuk. Ini saya namakan ekstrim kanan.

Kaum kemiskinian menganggap bhw miskin adalah tanda dari berkat dan kaya adalah tanda dari kutuk. Ini namanya ekstrim kiri.

FT tidak mengatakan apa yang manusia kira benar mengenai definisi "berkat dan kutuk".

Berkat dan kutuk ADALAH "kondisi kita dihadapan Allah". Ini berkaitan dengan hal rohani dan tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi jasmani. Kalau kita mendapat perkenanan dari Tuhan, ini dinamakan BERKAT. Kalau kita mendapat kehangatan amarah Tuhan, ini dinamakan KUTUK. Ini berkaitan dengan keadaan rohani kita, tidak peduli bagaimanapun kondisi jasmani kita.

Kisah Lazarus dan orang kaya di Lukas.16:19-31 adalah TAMPARAN keras bagi kaum jasmaniah yg selalu mengkaitkan berkat dan kutuk dengan kondisi jasmani. Lazarus yang miskin dan menderita yang dianggap oleh kaum kemakmurian sbg kutuk, ternyata mendapat berkat dari Tuhan. Ini sekaligus teguran bagi kaum kemiskinian bhw Lazarus diterima dalam pelukan Bapa Abraham bukan karena ia miskin tetapi karena IMANnya. Begitu juga dengan orang kaya dalam kisah nyata tsb.

Kiranya mencerahkan.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

Debu tanah's picture

@ Pniel, berkat duniawi, kutuk dan dan berkat rohani

Salam Pniel,

Terima kasih atas komentarnya. Saya juga tidak sependapat dengan pandangan ekstrim kiri dan kanan yang anda utarakan itu.

Tapi saya ada sedikit kurang sependapat dengan anda, anda berkata:


Berkat dan kutuk ADALAH "kondisi kita dihadapan Allah". Ini berkaitan dengan hal rohani dan tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi jasmani



 

Saya berpendapat berkat jasmani  juga berkat, yaitu berkat duniawi yang juga bisa membawa kita kepada berkat rohani  juga. Ungkapan dalam Mazmur 90:15 & Amsal 30:7-9 sangat tepat menggambarkan hal ini:

Mazmur  90:15 Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.


Amsal
30:7. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.


Jadi kita tetap memerlukan berkat jasmani karena kita masih hidup di dalam tubuh duniawi
.

Kekuatan dan kelemahan bisa sama-sama menjadi pencobaan bagi kita bila kita tidak waspada, tp yang pasti pencobaan yang tidak melebihi kekuatan manusia, asal kita mau bertekun  dan sabar kita pasti bisa melewati "pencobaan2" tersebut.


Penulis ayat Amsal 30 dan Mazmur 90 meminta keseimbangan antara berkat dan “kutuk” yang menimpa dia. Sungguh luar biasa !!

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

jesusfreaks's picture

@deta : BAGAIMANA DENGAN "CUKUP"

Menyambung tulisan pniel soal Amsal 30.

bagaimana dengan "cukup" ???, klik di SINI. atau klik yang SANA.

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Debu tanah's picture

@ JF, oke lah..

Halo JF,


Blog lo sangat baik untuk mengingatkan kita supaya mencukupKan diri dengan apa yang ada. Namun demikian cukup itu relative, hari ini cukup, tahun depan belum tentu cukup. Kita boleh2 aja mempunyai keinginan-keinginan untuk hidup lebih mapan dsb. Hanya saja kita harus tahu kapan harus berhenti.


Ingat bahwa berkat duniawi hanyalah BONUS, karena tempat kita bukan di bumi, tetapi di Sorga ! Kita hidup di dunia paling banter 70 tahun, tetapi di Sorga kita hidup selamanya. Jadi berkat SORGAWI lah yang UTAMA!!

Bila kita selalu ingat bahwa kita akan jauh hidup lebih lama di Sorga daripada di bumi, bila kita bijak maka kita seharusnya menginvestasikan waktu lebih banyak mengejar berkat Sorgawi pula!?

Btw, kita belajar Firman di sini, justru mengejar berkat Sorgawi iya gak? Hehehe… so mari kita semakin giat belajar Firman!

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Huanan's picture

Bro Deta,  semakin giat

Bro Deta,  semakin giat belajar firman dan juga mempraktekkannya dalam kehidupan sehari2 kita supaya kita tumbuh menjadi orang kristen yg dewasa dalam Iman. Bukannya demikian bro..?

Pendeta di gerejaku bilang: berkat juga bukan hanya sesuatu yg enak2 saja, yg tidak enakpun merupakn berkat dari Tuhan dan semuanya harus di Amini. apa iyah yah Bro..?

GBU

 

__________________

Huanan