Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
BEBAL
Anda orang bebal? Anda memiliki kebiasaan buruk dan menyadari sepenuhnya bahwa itu kebiasaan buruk. Anda ingin mengubah kebiasaan itu akan tetapi walaupun telah berusaha mengubahnya, namun anda tidak kunjung berubah. Anda lupa! Setiap kali melakukan hal itu, anda lupa mengubah caranya. Setelah melakukannya, ketika dikecam, ketika ditegur, anda baru menyadari, bahwa anda belum berubah. Bila termasuk orang demikian, maka anda termasuk kelompok orang bebal. Ada ungkapan, "Rata-rata manusia hanya menggunakan 5% dari kemampuan otaknya." Itu berarti, bila anda meningkatkannya menjadi 10% maka anda akan menjadi orang jenius. Ungkapan tersebut salah. Ungkapan yang benar adalah, "Rata-rata manusia, di dalam melakukan aktifitasnya, hanya 5% yang dilakukan dengan berpikir, 95% lainnya dilakukan secara reflek."
Anda pernah berurusan dengan orang bebal? Anda orang paling beruntung di dunia, bila tidak pernah berhubungan dengan orang bebal. Mudah-mudahan anda sendiri bukan orang bebal. Umumnya orang berfikir bahwa orang bebal adalah orang bodoh. BUKAN! Orang bebal pasti bodoh, malas dan tidak bertanggungjawab, tetapi orang bodoh, orang malas, orang tidak bertanggungjawab tidak selalu bebal. Tokoh Oneng dalam sinetron Bajai Bajuri adalah orang bodoh, namun dia bukan orang bebal. Tokoh Emak dan Ucup adalah orang bebal, anda dengan mudah dapat menemukan tokoh bebal lainnya.
Orang bebal adalah orang paling menjengkelkan di dunia ini. Mereka kurang ajar, susah diajar, selalu mencari alasan dan selalu menyalahkan orang lain. Orang bebal adalah orang Always Blame Somebody Else, orang yang selalu menyalahkan orang lain. Apabila anda menangkap seorang maling yang bebal, lalu anda gebukin sampe babak belur, maka dijamin dia akan menyalahkan anda. Dia akan bilang, "Saya memang maling, karena sedang sial maka tertangkap, tetapi nggak boleh digebukin dong!"
Saya banyak berurusan dengan orang-orang bebal dengan berbagai tingkat kebebalan yang berbeda. Kalau boleh memilih, maka beberapa di antaranya sudah kumasukan dalam mesin blender untuk diblender sampai hancur lebur berantakan. Bila jadi diktator, maka yang pertama kulakukan adalah memblender semua orang bebal di dunia ini. Karena sadar tidak mungkin untuk tidak berurusan dengan orang bebal dalam hidup ini, maka lima tahun terakhir ini aku coba untuk mempelajari kehidupan orang-orang bebal itu dengan harapan dapat memahami mereka lalu menolong mereka. Inilah TEORIKU tentang orang BEBAL.
Hampir semua pengguna komputer dengan sistem operasi Windows pernah menghadapi situasi ketika mencari sebuah file melalui folder My Computer. Ketika file tersebut ditemukan dan akan dibuka, muncul pesan :
"Windows Cannot open this file (Windows tidak dapat membuka file ini)"
Kemudian dihadapkan pada pilihan untuk:
- Use the Web service to find the appropriate program (masuk ke internet untuk mencari program yang sesuai)
- Select the program from a list (pilih program dari daftar)
Apabila anda memilih pilihan kedua, maka anda akan dibawa ke menu:
"open with (buka dengan)"
dan dihadapkan pada pilihan untuk
"Choose the Program you want to use to open this file (pilih program yang akan digunakan untuk membuka file)"
Setelah memilih program yang sesuai, maka anda diberi kesempatan untuk memanfaatkan fasilitas:
- Always use this program to open these files (selalu gunakan program ini untuk membuka file jenis ini)
Sekali anda memerintahkan komputer untuk Selalu membuka file jenis tersebut dengan program tersebut, maka setiap kali menemukan file jenis tersebut, komputer secara otomatis (tanpa bertanya lebih dulu) akan menggunakan program tersebut untuk membukanya. Prosedur dalam komputer tersebut, sepadan dengan gerakan reflek yang dilakukan oleh manusia. Prosedur itu akan terus berlangsung hingga anda mengubah perintahnya atau hingga komputer tidak dapat membuka file dan memberikan pesan:
"Windows Cannot open this file (Windows tidak dapat membuka file ini)"
Ada ungkapan, "Rata-rata manusia hanya menggunakan 5% dari kemampuan otaknya." Itu berarti, bila anda meningkatkannya menjadi 10% maka anda akan menjadi orang jenius. Ungkapan tersebut salah. Ungkapan yang benar adalah, "Rata-rata manusia, di dalam melakukan aktifitasnya, hanya 5% yang dilakukan dengan berpikir, 95% lainnya dilakukan secara reflek."
Seorang anak kecil kejeduk meja, karena rasa sakit dia lalu menangis. Untuk mendiamkannya dan menghiburnya, maka orang dewasa di sekitarnya lalu memukul meja tersebut sambil berkata, "Cup cup cup, jangan nangis. Mejanya nakal ya? Nah, mejanya sudah dipukul!" Anak kejeduk meja, mejanya yang salah dan dimarahi bahkan dipukul. Anak yang dibesarkan dengan cara seperti itu akan tumbuh menjadi seorang dewasa ABS, Always Blame Somebody Else, Selalu menyalahkan orang lain. Anak yang dibesarkan dengan cara demikian akan terlatih untuk secara reflek mencari kambing hitam seumur hidupnya, ketika menghadapi kemalangan maupun berbuat salah.
Banyak orang tua yang menilai anaknya tidak sepandai yang diharapkan, untuk memotivasinya, mereka lalu membandingkan anaknya dengan temannya, "Masa kamu kalah dibanding si Aliong?" Seiring bertumbuhnya si anak, maka kalimat yang digunakan semakin kasar, "Heran, kamu bodoh sekali, adik kamu lebih pintar." Orang tua melakukannya untuk memotivasi, sang anak menerimanya sebagai pelecehan dan penghinaan. Kebanyakan orang tua cenderung menyangka motivasi seperti itu lebih efektif bila dilakukan di depan umum, bagi sang anak, itu jauh lebih menyakitkan. Ketika menghadapi pelecehan, anak-anak secara naluri akan mencari cara untuk menghindarinya, bila tidak mampu melakukannya, maka mereka akan mencari cara paling nyaman untuk menghadapinya. Karena pelecehan dan penghinaan selalu dilakukan ketika belajar, maka si anakpun membenci kegiatan belajar. Ketika disuruh belajar, dia akan mencari alasan untuk tidak belajar atau bertingkah agar bisa menghindari kegiatan belajar. Jadilah dia si anak nakal yang malas belajar. Setiap kali disuruh belajar, dia secara reflek akan berlaku nakal. Ketika disalahkan si anak akan mencari alasan, mencari kambing hitam untuk alasan kegagalannya atau ketidak mampuannya. Bahkan dalam putus asa si anak akan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa dia memang bodoh dan layak dihina.
Berdasarkan penelitian, para ilmuwan menyimpulkan bahwa manusia memiliki 2 buah otak, satu otak terletak di bagian depan kepala (otak depan), gunanya untuk berpikir, satu lagi terletak di belakang kepala (otak belakang), gunanya untuk menerima semua rangsangan yang diterima oleh panca indera dan memerintah tubuh untuk melakukan sesuatu. Apa yang diperintahkan oleh otak belakang untuk dilakukan tubuh tanpa meminta pertimbangan dari otak depan disebut gerak reflek.
Ketika makan, anda tidak berpikir tentang bagaimana cara memegang sendok, menyuap makanan ke mulut, mengunyah makanan dan menelannya. Ketika makan, anda melakukannya dengan reflek. Di dalam otak belakang telah tertanam sebuah perintah, “Always use this procedure to solve this problem,” selalu gunakan cara ini untuk menyelesaikan tugas ini. Sejak kecil saya diajarkan untuk makan dengan santun. Makan dengan santun yang diajarkan padaku adalah, makan dengan rapih, tidak berdecap ketika mengunyah dan makanan tidak acak-acakan. Setiap kali melihat orang makan acak-acakan, saya akan menilainya kurang sopan, setiap kali mendengar orang makan sambil berdecap-decap, selera makan saya langsung hilang. Saya selalu menegur teman makan yang makan acak-acakan apalagi makan berdecap.
Ketika anda menegur seseorang yang makan berdecap-decap, maka secara otomatis otak belakangnya bereaksi, pertama-tama otak belakang akan mencari arsip kasus ditegur orang lalu beraksi sesuai arsip itu. Apabila yang anda tegur adalah seorang yang bijaksana, maka otak belakangnya akan menemukan arsip beritahu otak depan untuk mempertimbangkannya. Ketika ditegur orang karena makan berdecap, maka otak belakang akan segera memberitahu otak depan, "orang menegur cara makan kita yang berdecap, apa yang harus dilakukan?" Otak depan, ketika mendapat pemberitahuan tersebut akan mempertimbangkannya. Apabila otak depan menyimpulkan bahwa makan berdecap memang bermasalah, maka dia akan memikirkan sebuah cara untuk makan tidak berdecap lalu memberi tahu otak belakang untuk memerintahkan agar mulut makan dengan cara tertentu agar tidak berdecap. Apabila otak depan tidak mampu menemukan cara tersebut, maka dia akan memberitahu otak belakang untuk memerintahkan mulut untuk bertanya kepada orang yang menegur tersebut, "Bagaimana cara makan tidak berdecap?" Setelah otak belakang mendapat jawaban melalui saraf telinga, maka dia akan memberitahukannya ke otak depan. Otak depan setelah mempertimbangkannya akan memberi tahu otak belakang untuk memerintahkan mulut makan sesuai cara yang diajarkan.
Sekali otak depan memberi tahu otak belakang untuk selalu memerintahkan mulut makan dengan cara tertentu agar tidak berdecap. Maka setiap kali makan, otak belakang secara otomatis (reflek) akan memerintahkan mulut untuk makan dengan cara tertentu agar tidak berdecap. Apabila otak depan tidak memberikan perintah tesebut, maka lain kali, ketika akan makan, otak belakang akan mengirim pesan ke otak depan, "Ada dua cara makan, berdecap dan tanpa decap, mana yang harus dipilih?" Otak depan akan mempertimbangkannya lalu memberitahu otak belakang cara makan yang harus dilakukan. Apabila otak depan selalu memberitahu otak belakang untuk makan dengan cara tertentu agar tidak berdecap, maka akhirnya secara reflek orang tersebut akan makan tanpa decap. Di dalam ilmu komputer inilah yang dikatakan: Always use this program to solve this problem (selalu gunakan cara ini untuk menghadapi kasus ini).
Apabila yang anda tegur adalah seorang bebal, maka otak belakangnya tidak akan memberitahu otak depan tentang teguran itu, tetapi langsung mencari alasan dan kambing hitam. Setelah menemukan arsip alasan dan kambing hitam yang cocok, maka otak belakang memerintahkan mulut untuk mengatakan alasan dan kambing hitam tersebut. Apabila otak belakang tidak menemukan alasan dan kambing hitam yang cocok, maka dia akan meminta otak depan untuk mencari alasan dan kambing hitam yang cocok. Setelah menemukan alasan dan kambing hitam yang cocok, maka otak depan memberitahu otak belakang, otak belakang segera memerintahkan mulut untuk mengatakannya.
“Makan berdecap adalah cara makan yang paling nikmat. Saya orang desa, sudah biasa makan berdecap.” Adalah contoh alasan dan kambing hitam yang biasa dipakai. Bila tidak menemukan alasan yang tepat, orang bebal di dalam hatinya akan menyalahkan penegurnya sok ikut campur, sok sopan santun.
Orang bijaksana mudah sekali mengoreksi kebiasaan-kebiasaan buruknya. Ketika ditegur tentang cara makan berdecapnya, orang bijaksana tidak menganggap hal itu sebagai sebuah serangan. Alih-alih membela diri, dia justru mengakui kenyataan bahwa cara makannya salah dan mencari cara untuk memperbaikinya. Setelah menemukan cara makanyang benar, maka pada saat bersamaan diberikan 3 perintah kepada otak belakang. Pertama, cara makan berdecap itu salah sehingga tidak boleh dilakukan lagi. Kedua, cara makan yang benar tidak boleh berdecap, itu yang harus selalu dilakukan. Ketiga, setiap kali makan harus memperhatikan cara makannya, sopan atau tidak. Dengan kondisi seperti itu, maka orang bijaksana dengan mudah mengembangkan teknik makannya dari hari ke hari. Dengan pola pikir demikianlah seorang bijaksana senantiasa mengejar kesempurnaan.
Orang bebal tidak mampu mengoreksi kebiasaan-kebiasaan buruknya. Ketika ditegur tentang cara makan berdecapnya, orang bebal, walaupun di dalam hatinya mengakui kesalahannya, namun menganggap teguran itu sebagai sebuah serangan. Bukannya mencari cara untuk memperbaiki diri, dia justru membela diri membabi buta, dengan mencari alasan untuk membenarkan cara makan berdecapnya, bahkan melakukan serangan balik kepada penegurnya. Melalui tindakan tersebut, orang bebal pada saat yang bersamaan memberikan 3 perintah kepada otak belakangnya. Pertama, cara makan berdecap itu tidak salah. Kedua, setiap kali di tegur, langsung bela diri, kalau perlu lakukan serangan balik. Ketiga, semua orang yang menegur adalah musuh yang harus dilawan. Dengan pola pikir demikianlah seorang bebal mempertahankan kebebalannya. Dalam kasus makan berdecap, maka semakin ditegur orang bebal akan makan makin berdecap. Hal itu terjadi, karena semakin ditegur, dia akan semakin meyakinkan diri bahwa cara makan berdecap itulah yang paling benar.
Suatu hari, ketika pikirannya jernih dan suasana hatinya nyaman, seorang bebal menyadari, bahwa cara makan mendecap itu tidak sopan dan kampungan, ia lalu menetapkan hati untuk mengubah cara makannya, bahkan berdoa agar Tuhan membantunya. Walaupun telah menyadari dan bertekad untuk mengubah cara makannya, namun orang tersebut menemukan kenyataan bahwa cara makannya tetap berdecap. Setiap kali ada orang yang menegurnya, dia membela diri, namun menyadari bahwa dia lupa untuk makan tidak berdecap.
Apa yang terjadi, kenapa walaupun bertekad untuk makan tidak berdecap, namun setiap kali makan dia lupa dan tetap makan berdecap? Sebenarnya orang tersebut tidak lupa. Lupa adalah ketika kita melakukan tindakan mengingat atau mencari sebuah arsip di dalam otak, namun tidak dapat menemukannya. Ketika orang bebal itu makan, dia tidak melakukan tindakan mengingat, dia melakukan tindakan makan secara reflek dan cara makan refleknya adalah makan berdecap.
Berikut ini adalah salah satu kisah tentang kebebalan yang pernah saya teliti:
Saya alergi terhadap mecin, ketika memasak mie instan, saya hanya menuangkan bumbunya ¼ atau ½ bungkus. Makan mie instan dengan bumbu 1 bungkus penuh, akan menyebabkan saya merasa haus dan meriang sepanjang hari atau harus minum hingga 6 liter air. Istri saya mengetahui hal itu, namun setiap kali memasak mie instan untuk saya, dia selalu memasukan semua bumbunya. Setiap kali saya tegur, dia selalu membela diri, bahwa dia lupa atau dia pikir mie yang dimasak dengan bumbu separuh rasanya pasti tidak enak. Untuk menghindari keributan karena masalah kecil, maka saya meminta istri untuk berhenti memasak mie untuk saya. Namun hal itu tidak berhasil, dia tetap memasak mie untuk sarapan saya dengan bumbu penuh. Untuk membantunya mengingat, saya menempelkan resep yang ditulis pada kertas ukuran A4 di dinding dapur, sehingga, setiap kali dia hendak masak mie, dia akan melihatnya. Aneh bin ajaib, istri saya tetap masak mie dengan bumbu penuh dan setiap kali saya tegor dia menyatakan bahwa dia lupa atau dia pikir pake bumbu separuh mana enak? Saya sadar sekarang, istri saya orangnya memang bebal.
Suatu hari seorang teman bercerita bahwa dia baru saja ditegur oleh managernya. Dia memang melakukan kesalahan, namun merasa kesal sekali karena teguran tersebut. Dia sudah menelepon mantan anak buah managernya dan mereka setuju dengannya, bahwa managernya memang keterlaluan ketika menegur anak buah. Menurut temanku itu, dia sendiri menyadari kesalahannya, jadi tidak perlu dimahari lagi. Untuk memuaskan kekesalannya temanku itu lalu menceritakan semua borok managernya padaku. Ketika temanku minta pendapatku, aku hanya bilang padanya, “Just do what you must!”
Orang bebal memang menyebalkan, tetapi sesungguhnya mereka patut dikasihani. Orang bebal bukan orang yang bahagia, ketika membuat orang lain jengkel, mereka juga membuat diri sendiri kesal luar biasa. Kebanyakan orang bebal mau belajar, namun sayangnya, program bebal yang tertanam di dalam otaknya membuat mereka sulit sekali untuk diajar.
Banyak orang mengira, cara terbaik untuk mengajar seorang bebal adalah dengan menghajarnya habis-habisan, dengan menelanjangi kesalahannya habis-habisan, dengan mempermalukannya habis-habisan, dengan konfrontasi habis-habisan untuk memaksa dia mengakui kesalahannya. Namun pengalaman menunjukkan bahwa cara tersebut selain kejam juga tidak memberikan hasil yang baik. Ketika seorang bebal tidak menemukan alasan dan kambing hitam, maka dia akan membenarkan diri dengan mengasihani diri sendiri. "Betapa malangnya diriku!"
Anda sulit berkembang mungkin karena anda tidak pernah merasa salah!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- 22831 reads
It's all programmed...
Hai..hai...
asyik juga baca artikelnya,
BTW saya sering sekali lho menggunakan menu open with, dan menu itu memang banyak sekali membantu....
Yup, saya setuju sekali dengan artikel ini.. Sadar atau tidak, kita seringkali menghadapi kehidupan seolah-olah kita ini adalah seorang "bintang sinetron"
Lho?? Praktis aja deh, dari berbagai bukti empiris yang saya temui ( kalau boleh jujur dari diri saya sendiri), alangkah mudahnya kita mendramatisir berbagai peristiwa yang menimpa kita, lalu memainkan peran korban yang teraniaya, lanjutnya kita menyalahkan Tuhan, orang lain, dan (jarang) diri sendiri.
Kalau saja kita bisa melihat masalah secara lebih proporsional dan mencoba memakai menu open with untuk mencari berbagai alternatif pada satu masalah ataupun mengobservasi masalah dengan perspektif berbeda mungkin hidup kita tak lagi mirip tragedi Yunani.
HAI MENJAWAB - CLARA_ANITA
Clara_anita,
Sebenarnya, alasan saya menulis di blog ini karena saya membaca tulisan-tulisan anda yang mengasyikan. Alasan saya tetap menulis di blog ini karena saya ingin mengejar nilai yang anda peroleh. Semoga di masa-masa yang akan datang saya dapat meningkatkan kualitas tulisan saya, sehingga selain berguna untuk diri sendiri juga untuk sesama.
Benar yang anda bilang, dunia ini memang panggung sandiwara dan kita adalah salah satu bintangnya. Namun syukur kepada Allah, setelah menyadari dan mengasihi diri sendiri tanpa syarat, maka saya tidak perlu lagi untuk bersaing dengan bintang bintang lainnya atau mendramatisir apa yang saya alami.
Yok, janjian tuk terus menulis?
salam
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Artikel MANTAP
Baca juga I love my self
Mas Dennis,
thanks untuk pujiannya,
baca juga I love my self kayaknya anda akan senang juga tuh
salam
hai hai
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai telah mengedit BEBAL
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Orang Bebal - Dipakai Tuhan
Wah, terus terang saya sendiri sudah berdoa, doa dan doa untuk orang bebal di hidup saya, tetapi tidak membuahkan hasil
Mungkin Tuhan sengaja menempatkan mereka di hidup kita (biasanya orang yang sangat dekat ke kita) sebagai duri di dalam daging, agar kita selalu bersandar pada Tuhan? (2 Korintus 12:7-9)
Catatan: Bagi yang tertarik untuk melihat komentar ayat ini, artikel yang cukup baik menjelaskan tentang hal ini di sini
How was your week end
Hi Hi-Hi,
How was your week end?
Sesuai janji saya di menghakimi..., delapan masterpiece ente sudah saya distribusikan, sampai melintasi dua benua. Kalau terjadi traffic surge atau tiba-tiba Sabda Space tidak bisa diakses gara2 overload, jangan salahkan saya (ABS). Kalau Borneo Girl (GL) mengklaim kredit harus diberikan kepada dia karena dia lah traffic generatornya, jangan cepat percaya.
Traffic surge tidak terjadi? Jangan salahkan saya, salahkan rumput yang tidak bergoyang (ABS).
Hello GL, tks for your compliment (at menghakimi...).
P.S. Kenapa user points gw 0?
Sincere
Bila Istri Saya Libur
Hari Sabtu dan Minggu kemarin, istri saya libur. Dia libur dua minggu sekali. Bila dia libur, biasanya saya gak aktif di Klewer, bila dia kerja, saya menghabiskan waktu di Klewer.
Wow, Sincere, anda luar biasa! Upahmu besar di surga! Mari kita doakan agar pasar Klewer over load! Nggak masalah siapa yang mau mengklaim, yang penting banyak orang mau jualan yang mereka tahu dan membeli yang mereka mau di pasar Klewer. Saling asah dan saling asuh untuk kemuliaan Allah!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Trus gimana ...
GOD IS LOVE
hai hai Cekcok Dengan Istrinya - Tolong Dibantu!
Kristi, kata lain untuk bebal adalah kekeh-jumekeh. Cara terbaik menghadapi orang-orang kekeh-jumekeh, adalah dengan memahami kenapa mereka begitu. Walaupun mereka sangat menyebalkan dan terkadang membuat darah segar hampir muncrat dari rongga dada kita, namun sebenarnya mereka patut dikasihani. Mereka tidak tahu bahwa mereka tidak tahu. Karena apa yang mereka lakukan itu dilakukan secara refleks, maka menyuruh mereka berubah itu sama seperti menyuruh seorang yang sudah bertahun-tahun naik sepeda untuk jatuh dari sepeda secara sadar.
Untuk membantu mereka paling gampangnya adalah memberikan tulisan berjudul bebal ini kepada mereka untuk dibaca dan direnungkan dan berdoa, semoga Tuhan memberi mereka pencerahan untuk memahaminya. Sekali mereka memahaminya dan mau berlatih maka perlahan-lahan tapi pasti mereka akan berubah. Semakin tua semakin perlahan, karena semakin kuat refleksnya.
Ketika menghadapi orang bebal, yang terpenting adalah jangan biarkan emosi kita meledak. Sing waras ngalah, karena kita sudah memahami apa yang terjadi dengan orang bebal, maka kita tidak boleh berharap mereka tidak bebal. Mungkin kita harus mencoba cara lain.
Misal, suatu siang saya sedang di atas tangga membetulkan lampu rumah. Karena yang saya bawa adalah obeng minus, sedangkan mur di lampu itu adalah kembang, maka saya minta tolong istri saya untuk mengambilkan obeng kembang bagiku. Istriku pergi ke tempat peralatan lalu kembali lagi dan bertanya, “Obeng kembang yang warna merah?” Saya tahu pasti bahwa di tempat peralatan itu hanya ada satu obeng dan warnanya merah. Tiba-tiba saja saya kesal luar biasa dan menganggap istri saya dodolipet (maaf, bodoh).
Karena kesal saya lalu ngomel, “Oncom! Di sana kan cuman ada satu obeng, dan obeng itu warnanya merah!” Istri saya menjawab, katanya, “Kalau salah ambil nanti ngomel, ditanya malah marah!” Jawaban itu membuat saya semakin kesal. “Istriku-istriku, kamu kan tahu di sana cuman ada satu obeng dan warnanya merah. Kalaupun mau nanya, mbok obengnya dibawa sekalian, supaya kalau benar kamu nggak usah balik lagi. Oncom! ” Karena omelan saya itu, maka istriku juga meradang dan bilang, “Sudah dibantu malah ngomel, kenapa nggak ambil sendiri saja?” Dia lalu ngeloyor pergi meninggalkan saya.
Dalam kasus seperti itu, bolehkah saya ngomel dan kesal karena menganggap istri saya dodolipet? Bukankah omelan saya itu demi kebaikannya agar lain kali tidak melakukan hal itu lagi? Karena dia tidak mau mengakui kesalahannya, bolehkah saya menuduhnya kekeh-jumekeh, (maaf) bebal?
Saya dan istripun lalu terlibat dalam cekcok yang seru. Nah, Kristi, tolong tanya pak pendeta yang ada di rumah kamu, pernahkah dia menghadapi kasus demikian? Kalau pernah, bagaimana dia menyelesaikannya? Ini kisah nyata yang pernah saya hadapi. Silahkan sumbang saran, sebelum saya beri jawaban bagaimana kasus yang saya hadapi itu diselesaikan.
Dalam kasus demikian, siapa yang salah, hai hai atau istrinya?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Sabar..sabar..
GOD IS LOVE
Sabar Nggak Mempan! hai hai Cekcok Terus!
Kristi, ketika menyuruh orang dengan kasus seperti tersebut di atas untuk sabar tidak menyelesaikan masalah sama sekali. Masalahnya bukan sabar atau tidak sabar. Kasus demikian selalu terjadi. Mungkin kamu juga sering mengalaminya? Ha ha ha …
Kasus tersebut di atas hanya salah paham? Kalau salah paham, kasus benarnya bagaimana dong? Apalagi yang harus saya pahami dari istri saya? Wong saya sudah paham, dia orangnya kekeh-jumekeh, sudah berbuat salah, dikasih tahu bukannya mengucapkan terima kasih, malah balik marah. Itu namanya Ngeyel, auban, keras kepala, kekeh jumekeh, bebal!
Kristi, bila saya dan istri datang berkonsultasi dengan kamu, maka kami akan mengangguk-angguk setuju. Namun, ketika sampai di rumah, hal-hal demikian akan terjadi lagi. Lama-lama kami bingung dan menuduh anda punya ilmu (ilmu …), karena setiap datang masalah selesai, tapi begitu pulang, kok yang kamu ajarkan tidak dapat diterapkan? Nggak mempan?
Ayo, siapa lagi yang mau sumbang saran?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kayak Mamiku Aja
Wah, kasus bung Hai mirip dengan mami saya soal ngeyel dan harus mengulang-ulang dan mengulang-ulang lagi saat memberitahu atau menegor sesuatu. Bagaimana gak sebel, saya pakai handphone sebagai alarm tiap pagi, eh .. satu dua kali dikasih tahu sudah bilang ya . ya .. Tapi hari lain eh tanya lagi .. "Siapa sih yang telp jam 5 pagi, kok gak diangkat." Sampai saya dibilang "AH ALASAN!". Duh .. Terakhir kali hp tak suruh bawa, beliaunya gak mau. Capek deh ...
Kalau cekcok dengan yang selevel sih pernah, cuma yang ini dibicarakan dengan baik-baik, tidak boleh mencibir atau menuduh "Pembelaan Diri" dsb. Intinya, jangan terbawa emosi, bicarakan dengan nada bicara yang normal aja, karena nada tinggi kesannya marah-marah. Eh bung Hai, ada yang bilang, orang yang menjelaskan masalah apa berarti itu "membela diri?" Menurutku penjelasan ya penjelasan, kalau dianggap membela diri kan berarti dia dicap bersalah, berarti juga yang mencap itu egois kan? Susah diajak ngomong baik-baik, gak mau dengar pendapat atau penjelasan dari orang lain.
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Ari Tok Beruntung
Ari, kamu beruntung karena yang ngeyel adalah mami kamu. Nah, gimana akhirnya kamu menyelesaikan kasus itu? Coba bayangkan kalau yang bertanya terus itu istri kamu! Ha ha ha …
Cara menjelaskannya mas ari. Ketika seseorang mengecam, umumnya kita langsung (terlalu cepat) membela diri. Orang-orang normal (yang tidak normal itu yang ditulis oleh Puput manies) ketika dikecam hanya melihat apakah kecaman itu benar atau salah. Ketika memberi penjelasan kita coba membenarkan diri. Bila kecamannya salah, kita menjelaskan untuk membenarkan diri. Bila kecamannya benar, kita menjelaskan kenapa sampai melakukan kesalahan itu, nah itu sama dengan kita membenarkan diri. Meminta orang lain memaklumi kita.
Misal, Pacar ngomel karena kamu telat menjemputnya, kamu bilang, “Maaf, tapi tadi waktu mau berangkat tiba-tiba mamiku minta dibeliin nasi goreng!” Dengan penjelasan demikian, kamu merasa tidak salah dan akhirnya jadi kesal karena pacar kamu ngomel terus. Lalu kamu mengungkapkan kekesalan kamu dengan menasehatinya untuk sabar dan memahami kamu. Ketika pacar ngomel terus, kamu tambah kesal lalu menuduhnya egois, tidak pengertian, dll, dll. Akhirnya terjadilah percekcokkan menuju antah brantah. Dan kamu merasa diri benar! Benar karena kamu tidak melakukan kesalahan ketika telat menjemputnya. Kamu juga sudah memberi penjelasan dan minta maaf! Kamu menasehati dia, lalu menegurnya demi kebaikannya.
Coba kamu cari inti permasalahan di dalam kasus seperti ini, karena kasus begini akan sering kamu hadapi. Kalau mas Ari tahu kuncinya, maka hidup akan sedikit lebih mudah untuk dijalani.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
???
Sebenernya yang bebal sapa ya?
ko hai hai apa istri?
emang ada orang bebal sadar klo dia bebal?
aku kok binggung.. mungkin aku bebal juga.. he..he...
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
Di Mata hai hai - Istri Yang Bebal
Di mata hai hai pada saat itu jelas istrinya bebal. Hai hai hanya memberi tahu bagaimana cara agar istrinya bisa bekerja lebih efisien, namun istrinya ketika dikasih tahu malah ngomel. Bukannya ngaku salah, malah cari alasan!
Nah, kalau menurut kamu siapa yang bebal viesnu? Musti jelasin lho alasannya, ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
???
besi menajamkan besi, orang bebal membebal bebalkan orang...
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
Cari Solusi Bukan Kambing Hitam
Viesnu, Kita lagi cari solusi, bukan lagi cari kambing hitam. Kisah hai hai dan istri itu hanya sebuah contoh yang benar-benar terjadi. Kisah Aritok dengan maminya soal dering alarm HP setiap pagi itu juga benar-benar terjadi. Keduanya mirip. Kisah fiksi, ari tok telat jemput pacarnya juga hampir sama.
Nah, silahkan urun rembuk. Anda benar, terkadang kita menuduh orang lain bebal, padahal kita sama bebalnya dengan orang yang kita tuduh bebal itu. Nah. tapi kita bukan cari kambing hitam, namun solusi.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
kambing hitam
Di era salah menyalahkan, sikut menyikut, kambing hitam menjadi makhluk langka yang susah di cari..klopun ada harganya tentu sangat mahal...he..he..
Di sini si kambing hitam mencoba menawarkan solusi bagi kambing pink yang tengah bergumul dengan kambing-kambing yang dianggap bebal oleh yang membebal2kan kambing...
1.Bagi kambing2 pink yang merasa diri tdk bebal cobalah terus berimporvisasi dalam berkomunikasi dengan kambing2 yang dianggap bebal oleh yang membebal2kan kambing..improvisasi dalam berkomunikasi tentu hal yg mudah buat kambing yang tdk bebal bukan...ayo terus beriprovisasi dalam berkomunikasi sampai tujuan yang ingin disampaikan dapat di terima dengan benar oleh kambing yang di bebal2kan oleh kambing..
2.Bagi kambing2 pink yang merasa diri tdk bebal cobalah berempati pada kambing yang dibebal2kan oleh kambing..sehingga kambing pink ga langsung marah, bt, dll
Kambing hitam rasa cukup deh 2 solusi yang coba di tawarkan, karena kambing hitam tdk hobby membaca dan tdk gemar menulis.
NB.Klo masih cekcok dan mo cepet beres ya kedukun aja, gt aja kok repot..he..he..
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
Masalah(PR) kita semua
Penguasaan Diri, Hai
Hai Hai Hai,
Boleh ikut nimbrung dalam kasus pertengkaran suami istri?
Anda nulis : Karena kesal saya lalu ngomel, “Oncom! Di sana kan cuman ada satu obeng, dan obeng itu warnanya merah!” Istri saya menjawab, katanya, “Kalau salah ambil nanti ngomel, ditanya malah marah!” Jawaban itu membuat saya semakin kesal.
Nah, besok lagi jangan cepat-cepat kesal, Hai!
Amsal 29:22 bilang : Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.
Dalam diri setiap kita ada serigala putih dan serigala hitam. Ada Dr. Jekyll dan Mr. Hyde masing-masing. Tinggal kita mau ngasih makan dan memelihara yang mana. Yang penting minta pertolongan Roh Kudus supaya kita dimampukan menguasai diri. Itu perlu komitmen kuat dan latihan tekun. Tapi orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. Hebat kan? Jadi manusia rohani itu memang tampak tidak normal di mata manusia duniawi, Hai.
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Sabar Nggak Mempan! hai hai Masih Cekcok!
Puput, ketika saya menegur istri saya, saya tidak marah, hanya memberi tahu dia. Namun ketika dia menuduh saya marah, maka saya menjadi kesal.
Sabar bukan berarti membiarkan orang yang kita sayangi untuk melakukan kesalahan yang sama berkali-kali. Sabar bukan jalan keluar dari kasus demikian. Sabar sudah nggak mempan.
Nona, nasehat kamu khas nasehat para hamba Tuhan, enak ditelinga namun tidak menyelesaikan masalah sama sekali. Bila pun dilakukan, tidak menyelesaikan masalah sama sekali.
coba nasehat lain lagi non!
Wah, oma nina kemana nich? Paling seru kalau dia ikut nimbrung!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Nunggu Dingin Aja
Hehehe..
Padahal Hai Hai sendiri udah ngaku dari tadi lho, klo dia duluan yang kesel & ngomel. Memang susah ngomong ama Tuan Kekeh Jumekeh. Bener yang Viesnu pertanyakan : Emang ada orang bebal sadar klo dia bebal? Klo udah sadar ya ga bebal lagi kan?
Udah ah, ditinggal bobo aja dulu, 'tar klo udah dingin, dilanjutin lagi.
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Hmm...... lain kali, sebelum
Belum tentu tahu atau tidak mau tahu
Hai-Hai menulis:
Misal, suatu siang saya sedang di atas tangga membetulkan lampu rumah. Karena yang saya bawa adalah obeng minus, sedangkan mur di lampu itu adalah kembang, maka saya minta tolong istri saya untuk mengambilkan obeng kembang bagiku. Istriku pergi ke tempat peralatan lalu kembali lagi dan bertanya, “Obeng kembang yang warna merah?” Saya tahu pasti bahwa di tempat peralatan itu hanya ada satu obeng dan warnanya merah. Tiba-tiba saja saya kesal luar biasa dan menganggap istri saya dodolipet (maaf, bodoh). Karena kesal saya lalu ngomel, “Oncom! Di sana kan cuman ada satu obeng, dan obeng itu warnanya merah!” Istri saya menjawab, katanya, “Kalau salah ambil nanti ngomel, ditanya malah marah!” Jawaban itu membuat saya semakin kesal. “Istriku-istriku, kamu kan tahu di sana cuman ada satu obeng dan warnanya merah. Kalaupun mau nanya, mbok obengnya dibawa sekalian, supaya kalau benar kamu nggak usah balik lagi. Oncom! ” Karena omelan saya itu, maka istriku juga meradang dan bilang, “Sudah dibantu malah ngomel, kenapa nggak ambil sendiri saja?” Dia lalu ngeloyor pergi meninggalkan saya.
Untuk mas2 yang belum punya isteri, dilarang memberikan komentar.
Lebih tepat dan efektif jika Hai-Hai meminta isteri mengambilkan obeng warna merah daripada obeng kembang. Kebanyakan isteri dirumah tahu hanya obeng, belum tentu tahu jenis2 obeng dan atau tidak mau tahu apa itu obeng plus, minus, bunga/kembang dll. Di kebudayaan kita, palu, tang, obeng, kabel listrik itu porsi laki2 sama halnya dapur, piring, memasak dan mencuci porsinya nona2. Tugas nona2 dirumah sudah seabrek, urus anak2 plus papinya, dan apalagi kalau mesti ikut cari nafkah. Kalau isteri tahu banyak, nanti Hai-Hai malah ngomel mainan Wisely yang sudah copot baut dan skrupnya kenapa belum juga dibetulin.
Apakah belum tahu sehingga dia bertanya untuk verifikasi, atau tidak mau tahu dengan alasan2 tertentu diatas anda kategorikan juga sebagai bebal? Bukankah kita harus mencari tahu dulu apakah dia sudah tahu atau belum. Kalau dia belum tahu, kita harus beritahu. Lain ceritanya kalau dia memang tidak mau tahu. Itupun harus kita selidiki kenapa dia tidak mau tahu.
Btw, saya dan putra saya Jo dua2nya senang makan tahu, tapi tidak oncom.
Sincere
Pandangan Yang Baik Tapi hai hai Masih Cekcok
Ini salah satu usulan atau pandangan yang baik. Ada yang lain lagi?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
ada...
BIG GBU!
Sertifikat???
Bang Josh, sertifikat apaan tu ntar namanya???
Boleh donk aku ikut... he he he he
"I can do all things through Christ who strengthen me"
SBBB - Sertifikat Bebas Bloon dan Bebal
hai hai jangan gengsi
perkataan = ucapan = omongan = pedang bermata dua
BIG GBU!
Ketika Menunjuk ...
Josua, walaupun yang kamu katakan benar (pedang bermata dua) namun buku yang kamu sebut salah! Saya punya buku-buku itu, cetakan pertama edisi bahasa Indonesia. Kalau kamu sudah menikah, maka kamu akan tahu di mana kesalahan kedua buku itu.
Men are From Mars, Women are From Venus, Buku itu nampak hebat, namun yang menyelamatkan perkawinan saya adalah kisah Adam dan Hawa di taman Eden. Itu sebabnya, bila ada teman yang terancam cerai bertanya, saya selalu cerita Adam dan Hawa di taman Eden, sebagai bonusnya adalah kisah Sir Edmund Hilary dan Tenzing Norgai mendaki Himalaya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Mana yang bebal
Hai hai, saya masih bingung mengenai masalah orang bebal.
Misalkan :
Si A adalah orang yang makan dengan tidak berdecap karena yakin bahwa makan dengan tidak berdecap adalah sopan.
Si B adalah orang yang makan dengan berdecap karena yakin bahwa makan dengan berdecap adalah sopan.
Ketika si A menegur si B dan mengatakan bahwa mengatakan bahwa si B tidak sopan karena makan dengan berdecap, si B berpikir kalau makan berdecap itu sopan-sopan saja. Lalu si B menegur si A dan mengatakan kalau si A tidak sopan karena makan dengan tidak berdecap. Si A berpikir kalau makan tidak berdecap adalah sopan, lalu kembali menegur si B, dan si B kembali menegur si A, dan seterusnya.
Si A adalah orang yang yakin bahwa air laut itu berwarna biru.
Si B adalah orang yang yakin bahwa air laut itu tidak berwarna atau bening.
Si A memberitahu si B kalau air laut itu berwarna biru, si B yakin kalau air laut itu tidak berwarna lalu balik memberitahu si A kalau air laut itu bening. Lalu si A ngotot kalau air laut itu biru, dan si B juga ngotot kalau air laut itu bening, dan seterusnya.
Dalam kasus ini, siapakah yang bebal, si A atau si B?
Solusi agar Hai hai tidak cekcok, mendingan Hai hai jadi suami yang takut istri aja. Kalau istri marah-marah, Hai hai diam aja, manggut-manggut dan minta maaf, trus langsung ngerayu istrinya biar ngga marah-marah lagi.
Maslah Bukan Decap Atau Tidak
Mox, masalah dalam tulisan saya bukan makan decap itu salah atau tidak, namun cara dia menerima teguran. Orang bijak akan melakukan evaluasi atas kecamanyang dia terima, sedangkan orang BEBAl langsung mencari kambing hitam.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@minie: ini juga contoh analogi
Ketika kita menggubakan analogi untuk mengilustrasikan gagasan... kadang-kadang orang justru tergoda untuk membahas analoginya.. dan bukan bahas masalahnya.
".... ...."
"Menunggu orang bebal sadar"
Wah, baru sempat mampir nih.
Ngajar gak masalah, tp koreksi mumet', masukin nilai n sudah mulai masuk semester genap, lagi bingung nyusun tesis, biar nenek2 tp masih sekolah ya gini. Belum lg cucu gak ada yg momong, pusing.
Hai hai menulis tentang buanyak hal di SS agar pembaca mendapatkan pengertian yang benar tentang firman Tuhan, Kalau saja saya punya kesempatan, saya juga pengin bisa menulis seperti Hai-hai.
Kesempatan itu termasuk waktu, sikon, juga kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan gamblang ketika dikaitkan dengan Firman Tuhan.
Tapi rupanya banyak yang mengagumi dan ada juga yang kontra dengan cara berpikir hai-hai.
Maksud Tuhan menciptakan kita ialah agar kita memuliakan Dia melalui potensi diri kita yang dikembangkan secara maksimal.
So . . ., ketika dikagumi banyak orang, apakah kita tidak mencuri kemuliaan Allah?(menyimpang dari tujuan semula). Asal jangan dijadikan tujuan saya kira sah2 saja.
Dan . . ., ketika ada yang kontra apakah kita harus memusuhinya? atau memaksakan pengertian kita?
Setiap hari kita ketemu orang bebal, waktu dulu masih muda saya akan langsung menegurnya tanpa basa-basi, makin tua makin punya kendali.
Kalau kita saja kesal bukan main terhadap orang bebal yang ada disekitar kita, sadarkah bahwa kita ini adalah orang2 bebal yang setiap hari sangat mengesalkan hati Tuhan.
Tuhan saja sabar menunggu kita menyadari kebebalan kita, kenapa kita gak belajar meniru kesabaran-Nya untuk menyadarkan kebebalan orang2 yang mungkin kita kasihi?
Itulah pengorbanan" bener gak p Hai-hai, beda2 dikit tak apalah namanya juga persepsi.
Ngga khawatir
Dear Tante Nina,
Banyak sekali tante2 seusia Tante Nina yang saya kenal, tapi lepas dari stereotype negatif tante2 yang seringkali ngikut jabatan/panggilan Oma/Tante. Justru angkat topi buat wanita2 paruh baya yang bisa membalikkan stereotype negatif itu sambil dengan senang hati menyandang panggilan kesayangan Oma/Tante =)
Di pelayanan sekolah Minggu yang dulu saya dipanggil "Lause". Di tempat yang sekarang dipanggil Tante lantaran pengajar lain yang usianya jauh di atas saya mengajar anak2 memanggil kami dengan sebutan manis Tante. Padahal saya maunya dipanggil Kakak, hehehe... Tapi jadi belajar lewat Tante Nina sekarang untuk lebih nyaman dipanggil Tante, seperti dulu Gwan TD pernah iseng panggil saya begitu = )
Panggil Dia NONA!
Xaris, saya selalu panggil wanita-wanita yang saya hormati dengan sebutan NONA! Peduli setan mereka sudah nikah atau belum. Kalau laki-laki selalu di panggil TUAN tanpa mengingat status mereka, kenapa wanita harus dibedakan?
Beberapa tahun yang lalu, seorang oma berumur 73 tahun menasehati saya, "hai hai (bukan nama sebenarnya, hanya di space), pergilah ke psikolog, biar oma yang bayar, nampaknya kamu sakit. Kamu jatuh cinta sama oma?"
Saya menatap oma itu tajam, lalu bertanya balik padanya, "Oma yakin saya jatuh cinta pada oma?'
Dia merenung agak lama lalu berkata, "Oma tidak merasakan cinta seorang lelaki kepada seorang perempuan, namun kamu sering sekali memuji oma cantik dan matamu sering menatap terpesona!"
Mendengar jawabannya itu, saya lalu membimbingnya untuk berdiri, lalu memeluknya kuat-kuat, bahkan mengangkat dan memutarnya, lalu mencium kedua pipi dan dahinya gemas dan tertawa terbahak-bahak sebelum berkata, "Oma, ketika saya memuji oma cantik, saat itu saya memuji wanita umur 73 tahun yang cantik. Ketika saya menatap oma terpesona, saya terpesona dengan wanita umur 73 tahun yang cantik, namun untuk jatuh cinta, minimal saya harus berumur 73 tahun saat ini!"
Oma itu menatap saya lalu dia tertawa terbahak-bahak, ketika tawanya reda, dia bilang, "Lelaki adalah anak-anak yang bertubuh besar, sedangkan wanita tua adalah gadis muda yang bertubuh renta, tapi hai hai (bukan nama sebenarnya, hanya di space), dia cuman hai hai. Oh Tuhan ampunilah dia, sebab dia tidak tahu apa yang dilakukannya!" Lalu kami berdansa ca ca ca, Aku terpesona dengan kecantikannya, sementara dia meneteskan air mata dalam senyumnya. Itu dansa terakhir kami! Saya tahu, bahwa Tuhan tahu, saya tahu apa yang saya lakukan, saya memang terpesona pada wanita cantik berumur 73 tahun.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Oma Benar 100%
Oma, salut untuk anda! Semoga waktu ujian nanti ketemu dosen-dosen killer, supaya anda berkesempatan untuk menunjukkan kehebatan anda!
Ha ha ha ... jadi inget beberapa saat yang lalu anakku si Wisely alias Paijo tanya, kenapa dia harus ulangan di sekolah? Untung aku sudah lama merenungkan, bila suatu hari dia bertanya tentang hal itu. Jadi setelah menatapnya lama dan bertanya apa yang dia pikirkan tentang ulangan? dia bilang karena nggak tahu, makanya tanya papa. Saya bilang, "ULANGAN ADALAH KESEMPATAN YANG DIBERIKAN OLEH GURU KEPADA MURID-MURIDNYA UNTUK MENUNJUKKAN KEHEBATAN MEREKA!" Ha ha ha ... Si Paijo (ini demi mewujudkan impian mas was yang lagi bertapa) selama ini tidak pernah ragu menghadapi ulangan, karena dia tahu itulah kesempatan baginya untuk menunjukkan kehebatannya. Nah, semoga oma yang cantik termakan prokasi hai hai seperti si paijo! Tunjukkan kehebatanmu Oma! Kalau Oma aja masih mau bersusah-susah belajar, betapa bodohnya bila hai hai berhenti belajar lebih giat lagi!
Oma, ketika menerima pujian, saya merasa senang, itu sebabnya saya selalu mengucapkan terima kasih kepada yang memuji saya! Soal apakah itu mencuri kemuliaan Tuhan atau tidak, silahkan tanya yang bersangkutan (Allah). Kalau Beliau (Allah) keberatan, maka silahkan saja dia memberitahu yang memuji saya. Soal oarnag-orang yang menentang saya, saya tidak sakit hati, sebab itu memacu saya untuk belajar lebih giat lagi dan lebih berhati-hati lagi ketika menulis.
Oma, kayaknya pengalaman kita hampir sama. Waktu uda dulu, setiap menemui staff yang BEBAl, langsung saya pecat, kalau perlu bayar uang pesangon dari gaji saya sendiri. Namun sekarang masalahnya beda! Setiap kali saya menyangka seseorang bEBAl, saya mengevaluasi diri tiga kali dan semuanya itu saya lakukan sambil berdoa kepada Allah.
Wah, jujur, walaupun sadar bisa menjadi orang paling menyebalkan di dunia, namun saya tidak pernah yakin sedikitpun MAMPU membuat Allah kesal!
Nah, soal orang-orang yang saya tuduh BEBAL selama ini, amat sering sekali saya menemukan kenyataan bahwa saya jauh lebih BEBAl dibandingkan mereka. Syukur kepada Tuhan saya menyadari hal itu, sehingga diberi kesempatan untuk melewati kehidupan perkawinan yang he he he ... tanpa menguraningi rasa hormat, Rrrruaaarr biasa!
Kaca mata barunya enak dipakainya oma?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kurang pas
Ko Hai Hai,
Saya bukan konselor rumah tangga dan cuma punya secuil (kalo ngga seupil) pengalaman tentang berumah tangga dalam konteks suami-istri. Jadi ngga mau mengomentari soal cekcoknya Ko Hai Hai Ang Ci Yang dan Ci Iis Adriana. Tapi soal orang yang dicap bebal.
Saya ambil kesimpulan yang dimaksud bebal adalah orang yang tahu dirinya salah tapi ngga juga mau berubah. Ada beda tipis antara ngga mau berubah dan ngga bisa berubah. Tapi bebal adalah ngga mau.
Berhadapan dengan orang bebal sebetulnya seperti berhadapan dengan diri sendiri. Sebaik2nya orang, pasti ada sisi dimana dia bebal. Sisi yang kadang cuma Tuhan dan supir bajaj itu sendiri yang tahu. Eh... Tuhan dan kita sendiri = p Yang saya tahu (sebagai orang bebal juga), selalu ada "the why" behind kebebalan saya. Ada kisahnya. Ada sebabnya. Ada motivasinya. Mengutip Ari Thok di shout box kemarin, "semua ada maunya", hehehe...
Jadi yang pernah mengubah kebebalan saya adalah waktu sebab kebebalan saya ditangani = ) Waktu saya bebal, secara logika saya mampu mengerti bahwa saya harus berubah. Tapi karena something itu saya pokoke emoh. Dikerasi makin saya berkeras, hingga something itu beres. Gitu aja dulu share tentang bebal =)
Kamu Nggak Punya Pengalaman Sama Sekali Nona!
Xaris, kamu sama sekali tidak punya pengalaman soal hubungan suami istri! Ini hanya nasehat, mustahil kamu bisa memberi nasehat pada pasangan suami istri tentang hubungan suami istri. Sincere benar 100% waktu bilang, "yang belum nikah, jangan coba-coba menasehati!" Dari kalimatnya itu, saya yakin sincere sudah menikah dan punya anak! Ha ha ha ... Sory sincere, kamu kehilangan peluang!
Saya amat sangat memahami orang bebal, karena saya adalah OBIDAS = Orang Bebal Ingin Dasyat! Orang Bebal adalah orang yang masuk Tol Jagorawi (Jakarta Bogor Ciawi) namun BERIMAN dia seharusnya keluar di pintu Tol Merak (harusnya dia masuk Tol Tomang Merak).
Ketika seorang bebal berani berteriak, "SO WHAT?" Maka itulah saat dia mendapat pencerahan!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Lha memang bukan =p
saran
Happy Lee
saran
Happy Lee
Kalau Saja Kita Tahu Happy Lee
Happy lee, yang membongkar kusennya itu masih cengli (melakukan tindakan sesuai akal sehat) kebanyakan justru langsung membeli rumah baru sebelum menjual rumah lamanya, hanya gara gara BOCOR!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
kita semua bebal..
^^Untuk Kebenaran, bukan Kebaikan^^
Wele wele wele ... Bombastis
Oca, kalaupun semua manusia tidak bebal maka mustahil ada surga di dunia ini!
Saya tidak tahu apakah kita semua (semua manusia) bebal, karena belum pernah mengujinya satu persatu. Sebelum mengujinya satu persatu, mustahil kita tahu apakah semua manusia bebal atau tidak?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
kita semua bebal..
^^Untuk Kebenaran, bukan Kebaikan^^
Hai Hai, Nyerah Deh..
Hai Hai Hai,
Tiiiiiittt..... Nyerah deh! Cepetan dong ceritain gimana akhir cerita? Mau disimpen sampai kapan? Udah ga sabar pengen tau gimana Anda akhirnya bisa berbaikan lagi ama istri. Apa mau buat suprise untuk hari ulang tahunmu atau Valentine's Day nanti?
Pengalaman hidup bersama suami istri begini bagus banget diangkat dalam Sabda Space lho. Yang Teens juga suruh baca, biar tahu gimana klo udah berkeluarga nanti, jadi ga mabuk-mabuk amat klo pas PDKT (pendekatan) dan pacaran.
O ya Hai, saya udah posting lagi. Dikritik lagi yaa..
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
p hai hai jangan bikin penasaran"
Puput manis,
jangan ngintip resep om hai-hai baikan sama nyonyanya, gak baik.
Nenek bilang itu berbahaya non. Gak perlu banyak2 teori, tapi harus banyak praktek, nti oma kasi tau caranya, sabar ya.
Buat p hai-hai jangan suka bikin penasaran adik2 nya ya!
Motivasi anda sama si Kecil bagus banget, boleh ditiru, soalnya aku juga masih punya anak yang klas 4 SD,
meski yang besar pria gagah" sudah jadi hamba Tuhan n kasi cucu 1,
trus yang ke 2 perempuan sederhana yang manis seperti puput sdh jadi dosen n kasi cucu 2.
Anakku yang kecil ini betul2 bikin aku kelabakan n jantungan karena bolak balik dipanggil guru, semua teori yang dipelajari tentang psikologi anak kayaknya gak mempan. Jadi ya mengalir sajalah.
Sebenarnya guru itu ada 2 macam,
1. guru yang mau membuat muridnya jadi pintar
2. guru yang mau unjukin kepintarannya sama murid.
Tapi oma yakin kalau Kak Xaris ini pasti termasuk guru yang pertama.
Kalau p hai-hai ini oma yang agak bingung, soalnya sulit ditebak. Kadang kelihatan seperti yang ke 1 tapi kadang juga spt yg kedua. Andaikan kombinasi kedua2nya bagus kali ya.
Bagaimanapun anda memang suka bikin penasaran, kenapa nggak menulis buku sih, kan tidak harus sempurna, pasti laris kayak kacang goreng.
Apa takut bukunya nanti dikupas habis jadi bahan diskusi? Sapa takut ya?
Tuhan Memberkati kita semua.
gosip dikit ke oma soal hai2 ;-)
oma yang bijaksana,
kita ngegosip dikit yuk.
apa? ngegosip itu dosa? gpp oma, dosanya saya yang tanggung deh ;)
jadi, kabar yang saya denger dari seekor burung bilang bahwa hai2 kesulitan dapet penerbit untuk menerbitkan buku2nya. yah masuk akal kan oma? dengan gayanya yang slebor nan mabuk gitu, sapa juga penerbit yang mau kecipratan noda dengan menerbitkan buku2nya, hehehe...
kasian juga si om pendekar satu ini ... kalo oma ada kenalan, kasih tau lah si hai2, siapa tau bakatnya bisa lebih tersalurkan dan bisa kita bantai sama2 di book review session nya nanti *senyum iblis*
Penasaran Adalah Permulaan Hikmat
Ha ha ha … Mau kasih tahu caranya tapi menyuruh orang menunggu, itu sama dengan membuat orang lain penasaran Oma yang cantik! Oma benar, nyontek itu tidak bagus.
Hai hai bukan guru oma, dia hanya seorang Adidas = Anak Desa Ingin Dasyat. Menulis buku? Ha ha ha, nampaknya menulis di pasar Klewer lebih seru. Bila orang membaca tulisan hai-hai dalam buku dan tidak setuju, dia akan kesal sendirian, paling-paling bukunya dibakar atau dibuang ke tong sampah, namun bila dia membaca tulisan hai hai di pasar Klewer, dia bisa menumpahkan semua kekesalannya sambil menulis pada hai hai, GBU = Gelo, Brengsek, Urakan Lu! Ha ha ha … Seru kan?
Ha ha ha … Oma bolak balik dipanggil guru? Mungkin anaknya yang kelas 4 itu memang sengaja memamerkan ibunya kepada teman-teman dan guru-gurunya. Ini mama gua, mana mama lu? Atau mungkin juga masalahnya bukan di anak oma, tapi pada guru-gurunya. Ha ha ha …
Kayaknya dennis bener tuh non, menulis gaya reformasi begini belum bisa dijual karena dianggap memacah belah umat Kristen dan membuat Iblis senang.
Puput, saba ya! Hai hai musti banyak ngejer setoran nich, jadi waktunya kurang untuk menulis.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kurang pintar
Tante Nina,
Terima kasih yah buat komentarnya yang bikin hangat hati, soalnya itu datang dari emaknya guru = ) Saya sebetulnya kurang pintar juga kurang baik jadi guru karena ada murid2 yang jadi ngga mau diajar kalau bukan sama saya. Itu berarti saya kurang baik mengajar mereka. Harusnya, saya memang harus mengajar sebaik2nya, tapi ada atau tidak adanya saya jangan sampai bikin pekerjaan terhambat, apalagi terhenti. Ini yang saya mau belajar dari Tante nanti yah = )
Ngegosip boleh2 saja asal . . .
Denis, sapa bilang ngegosip itu dosa?
Kalau gosip negatif itu dosa, bener, tapi kita kan gak bicara yang jelek2 tentang p Hai-hai, soalnya memang p hai-hai itu seneng digosipin, coba lihat tulisannya seeraaam2 kan.
Oma saja yang sudah close 2 heaven jadi pasang mata sampe di bela2in beli kaca mata baru biar gak ketinggalan krt. Cuma sayang cucu oma rebutan pinjam kacamata, jadi ya gitu deh nasib kacamata cm tahan seminggu. Mau minta ganti sama mantu alasannya lagi imlek sdh habis buat angpao.
Kak Xaris kalo ada murid yang gak mau diajar sm guru lain, itu pasti karena sdh cinta banget sm kakak eh nona, saya juga ada tuh mhswi tengah2 malam sms curhat gara2 masalah di klrg. Akhirnya gak bisa tidur sampe pagi gara2 ikut mikirin. Jadi kita sama ya problemnya, mendingan kita adukan masalah kita ke komnas pendd kristen saja biar dikasi way out.
Denis oma juga suka baca tulisanmu, bagus2 kok, oma suka lho kalau kamu ngatain brur hai-hai, Jangan kelewatan ya, takut dia ngambek beneran, terus nulisnya panjang2 dikuras dari sumur angker kita bisa kesurupan semua.
Hai hai Cekcok Dengan Istrinya – Jalan Keluar
Kongzi atau Konghucu (551-479SM) mengajarkan:
Sesungguhnya, membina diri itu harus dimulai dengan meluruskan hati sendiri. Diri yang diliputi geram dan marah, tidak mungkin lurus. Yang diliputi kuatir dan takut, tidak mungkin lurus. Yang diliputi rasa puas dan senang, tidak mungkin lurus. Yang diliputi sedih dan mengasihani diri sendiri, tidak mungkin lurus. Hati yang tidak teduh dan teguh, walau melihat tidak akan nampak. Mendengar tidak akan terdengar. Mengunyah namun tidak akan merasakan. Maka dikatakan, sesungguhnya, membina diri itu harus dimulai dengan meluruskan hati sendiri. Da Xue 7:1-3
Ketika istri hai hai bertanya, “Obeng kembang yang warna merah?” Kenapa hai hai merasa kesal? Hai hai merasa kesal karena menilai istrinya tidak logis dan cara kerjanya tidak efektif dan efisien. Karena hai hai adalah seorang yang logis, sistematis, efektif dan efisien. Dia yakin NILAI-NILAI itulah yang harus dikejar oleh manusia, supaya dihormati sesama lelaki dan dikagumi kaum wanita. Dia yakin karena merasa diri sudah menjalaninya dan sudah melihat hasilnya. Kenapa hai hai berharap, bahkan menuntut istrinya? Karena menyayangi istrinya, maka dia juga ingin agar istrinya dikagumi sesama wanita dan dihormati kaum lelaki.
Ketika istri hai hai bertanya, “Obeng kembang yang warna merah?” Dia hanya mengharapkan jawaban. Ketika hai hai mengecam cara kerjanya yang tidak efisien, dia kesal sebab menurutnya, apa salahnya dengan cara kerjanya? Dia tinggal melangkah beberapa langkah ke dalam rumah lalu balik lagi, waktu yang terbuang tidak lebih dari 1 menit.
Nah, masalah hai hai dan istrinya adalah masalah besar, NILAI-NILAI yang dianut keduanya berbeda. Menyuruh keduanya bersabar tidak akan menyelesaikan masalah. Umumnya ketika memberi nasehat kita hanya melihat GEJALA-nya bukan inti permasalahannya, itu sebabnya nasehat yang kita berikan hanya diperuntukkan untuk meredam gejalanya (hai hai dan istrinya sama-sama kesal), bukan inti masalahnya (nilai-nilai yang berbeda).
Hai hai yang minta bantuan, itu sebabnya dia yang pertama-tama harus meluruskan hatinya sendiri. Meluruskan hati berarti melihat inti permasalahannya dengan jelas. Dia harus menyadari bahwa waktu untuk menjual nilai-nilai yang dianutnya bukan saat gejala timbul, namun harus dilakukan pada waktu yang tenang. Mustahil menjual nilai-nilai yang dianutnya pada saat gejala timbul karena pada saat itu istrinya tidak siap untuk membeli.
Bila istri hai hai yang minta bantuan maka dia yang harus meluruskan hatinya sendiri. Dia harus melihat inti permasalahannya dengan jernih. Pada saat hai hai menegurnya, masalahnya bukan obeng merah dan tambahan beberapa langkah kaki dan waktu yang kurang dari 1 menit, namun NILAI-NILAI yang dianut hai hai.
Ketika menegur seseorang yang melakukan kesalahan langkah yang harus kita lakukan adalah menegurnya untuk mengatasi masalah yang muncul, mustahil mengajarnya untuk membeli jualan utama kita. Jualan utama harus dijual pada saat yang tepat, ketika pembeli dalam keadaan tenang dan senang. Para pembeli umumnya menyadari namun kebanyakan tidak menyadari KEBUTUHANNYA secara spesifik. Itu sebabnya prinsip utama jualan adalah MEMBANGKITKAN kesadaran pembeli atas kebutuhannya dan keinginan untuk memenuhi kebutuhannya dan jalan untuk memenuhi kebutuhannya.
Dalam kasus obeng merah, dialog yang sebenarnya terjadi adalah:
Istri hai hai datang lalu bertanya, “Obeng kembang yang warna merah?” mendengar pertanyaan itu hai hai memang merasa kesal, namun dia tahu itu bukan saat yang tepat untuk jualan, namun saat yang tepat untuk mempromosikan sesuatu yang akan dijualnya. Hai hai menatap istrinya sambil tersenyum, “Bukan, yang warnanya hitam muda.” Istri hai hai dengan polos berkata, “Item muda? Cuman ada satu obeng tuh, warnanya merah!” Hai hai menatap istrinya dengan pandangan lucu, “Kalau cuman ada satu, berarti nggak ada pilihan dong istriku?” Hai hai lalu tertawa bersama-sama istrinya. Istrinya ngeloyor mengambil obeng sambil ngedumel, “Dasar, suami gila!”
Untuk jualan berpikir logis, bekerja efektif dan efisien bisa dilakukan lain kali, ketika suasananya tepat. Namun dalam kasus obeng merah, hai hai dan istrinya sama-sama menyadari, ada yang harus dijual dan dibeli.
Kasus obeng merah bukan satu-satunya kasus antara hai hai dan istrinya. Itu hanya contoh kasus. Namun dengan kesadaran untuk mencari inti permasalahan maka membuat hidup lebih mudah untuk dijalani. Ketika hai hai waras, seperti kasus obeng merah, dia menyelesaikannya dengan cara yang lucu. Ketika hai hai tidak waras, istrinya menyadari bahwa hai hai ngomel gara-gara obeng merah hanya gejala, ada jualan yang lebih besar dibaliknya, itu sebabnya dia tidak balik ngomel.
SABAR bukan berarti tidak boleh marah atau menekan kemarahan, namun berusaha menemukan alasan kita marah dan tujuan kita marah. Orang yang sabar bukan orang yang amarahnya sulit terpicu, namun orang yang menyadari alasan kemarahannya dan mengendalikannya dengan memikirkan tujuan kemarahannya dan mengembangkan toleransi. Itu sebabnya hai hai bilang, CEMBURU tanda tak mampu, MARAH tanda tak berdaya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Tante Nina: = D
Gosipin Dennis dikit:
"Dia tuh tulisannya emang menarik2 Tante biarpun tampilannya seperti yang diklaim sendiri sama dia "kulehe". Dia suka melihat dari sudut berbeda, jadi menarik, udah gitu rajin nyari2 info. Dapet yang bagus ditulis. Dia kayaknya ngga bakal bikin Ko Hai Hai marah, soalnya ke-preman-annya selaras, seperti anak kembar yang "I know what you think and you certainly know what I think!" Yah, biarpun anak kembar juga meleset2 dikit kadang... Gitu Tante, hehehe....
Soal cinta anak2 saya itu, saya serius Tante, merasa prihatin. Sejujurnya awalnya ada rasa bangga dan ngerasa diri lebih hebat sih waktu anak2 bersikap gitu. Tapi belakangan waktu kebayang airmata mereka waktu nangis saya jadi sedih juga. Terus serasa ditampar waktu inget anak2 harusnya jangan sampai bergantung sama saya seperti banyak orang2 di gereja yang sudah saya tentang karena terlalu bergantung sama nama besar pelayan2 Tuhan yang ada di gereja. Heh... saya ternyata sama jeleknya dengan orang2 yang saya kritikin itu. Bayangin Tante, bukan kitik, kritik. Jadi ya udahlah, saya mau belajar menggelitiki lebih baik aja sejak saat itu = D
Kak Xaris yang lembut"
Kak Xaris yang lembut,
Rupanya kakak bisa juga ngajak oma ngegosip ya? boleh2 dengan sengan hati", mari kita gosipin Den Ise yang rupa2 nya kloningnya H2 , hi . . hi . . hi . . emang sudah lama oma punya praduga, tapi skrg jd lebih jelas.
Kak Xaris kalau punya murid yang jatuh cinta, berarti kita idem nih, jadi serba salah kalau tidak bisa mengimbangi cinta mereka, atau kita juga gak mau mereka terlalu bergantung ke kita kan ? Mau tau resep oma ya?
Gini begitu lihat gelagat ada yang bakal jatuh cinta, baik teman, murid bahkan anak sekalipun, langsung kita pasang kuda2, pura2 dimusuhin saja, tapi jangan sungguhan, tetap dipantau perkembangannya, lama2 mereka akan mengerti bahwa kita sesungguhnya sangat menyayangi mereka.
Kata Den Ise kakak sering dipuji H2 karena kakak cantik ya? oma juga disebut oma yang cantik, memangnya h2 suka muji ya ? padahal waktu oma bilang kalau oma cantik sesungguhnya oma ngibul ha . . ha . .
Kalau kak Xaris tentu saja cantik, dari tutur katanya saja sudah mengarah kesitu, kalau oma mana mgkn?, namanya juga oma2. Tapi gpp lah kita nikmati saja, mumpung gratis.
Ok deh Met Bobo ya Kak"
Dennis, Gosip Baru Lagi Nich?
Xaris Oncom, oma centil, jangan sembarangan ngegosip ya? Den, lagi ada dana enterteinment nggak? Kalau ada kita ajakin oma dan Xaris ketemuan. Elu traktir xaris, gua traktir oma. Xaris masih muda, makannya pasti banyak, oma biar udah tua tapi selalu jaga penampilan, makannya pasti dikit. Sekalian kita buktiin betapa rentahnya xaris dan betapa cantiknya oma?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
ada-ada aja :-)
Tante Nina, Ko Hai Hai, Dennis: Notification Rusak
Allo allo semuanya,
Wah saya baru ngeliat komentar2 ini. Waktu itu saya ngga buka kios lama dan memang Notification saya rusak udah lama sampe Admin aja udah ngga bisa tolong hiks...! Waduh kalo soal makan2 saya sih seneng2 aja. Pak Hendra G. Mulia pernah bercanda karena orang Kristen minum2 nanti mabuk, ke nite club nanti kerokan gara2 masuk angin, makanya kebanyakan akhirnya pilih makan2 aja. Itulah kenapa banyak yang kena penyakit kolesterol, serangan jantung, asam lemak dan penyempitan pembuluh darah, hehehe...
Tante terima kasih buat tips-nya = ) Anak2 saya memang kecil2 sekali (batita-balita) jadi kalau dikasih tahu mesti dengan bahasa yang jelas dan sederhana. Bahasa tubuh selama ini banyak menolong sih. Oya, kalo makan2 enaknya kita dimasakkin sama istrinya Ko Hai Hai, katanya masakannya enak lho, sekalian kenalan dan saya pingin sih ketemu si Wisely = ) Tadinya saya berharap bisa ketemuan waktu Priska dateng ke Jakarta, kan seru tuh... Paling ngga saya ada temen kalo pas makannya banyak = D
Pendekar pakai kuncir" k Xaris
Halo juga kak Xaris, saya sebenarnya nunggu reaksi k Xaris, cuma rumah saya sekarang di Bogor, sedangkan rumah p Hai-hai dimana? Aku sih ayo aja kalau makan, kebetulan saya memang ngajar di Jakarta Pusat pada hari2 tertentu. Seneng banget ketemu sama pendekar idola yang cukup bikin heboh Pasar Klewer, kayaknya seru kali, kalo lihat orangnya apa seperti Yoko atau seperti Ciu Pek Tong, rambutnya dikuncir gak ya?
Kalo lihat fotonya Wisely sih pastinya gak jauh bedalah, lucu n imut2 jadi k Xaris bisa cubit2 pipinya he . . he . . he . . . tapi jangan keliru cubit pipi den Ise ya. . .
apa den Ise juga idem ya? . . . mudah2 an k Xaris nggak jatuh cinta . . .
soalnya kayaknya agak rada-rada juga sih. "Beware . . ."
Tapi jangan kuatir kan ada oma, nti kalo mereka keluarin jurus TP kita bisa lawan pakai jurus NR.
Oma Cantik: Keanu Reeves
Pelajaran yang bagus
"I can do all things through Christ who strengthen me"
Istri-nya Hai Hai Pinter
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Namanya Juga Usaha
Ketika lulus SMA istri saya datang ke Jakarta untuk kuliah. Namun dia harus melupakan cita-citanya karena saat itu ayahnya meninggal. Dia lalu bekerja dan jualan pakaian pada teman-teman kost dan teman-teman kerjanya untuk membiayai hidupnya dan membantu tiga orang adiknya untuk kuliah. She is a good fighter!
Selain menganggap dirinya tidak cantik dia juga menganggap dirinya bodoh dan tidak bernasib baik (nggak hoki). Dia seorang Survival, namun bukan seorang Adidas = Anak Desa ingin Dasyat seperti hai hai. Di mata hai hai, dia memang bukan wanita yang hebat, namun dia adalah wanita yang paling cocok untuk menjadi istri hai hai. Bila diberi kesempatan untuk mengulanginya ribuan kali, maka hai hai yakin akan tetap meminangnya untuk menjadi istri.
Puput manies, namanya juga usaha. Dengan memancing komentar kan berarti menambah ilmu baru. Sebelum hai hai mendapat penerahan dari Tuhan, kasus-kasus seperti obeng merah itu memang sering terjadi dan akibatnya benar-benar megnerikan!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
hai2 ketauan :-p
Puput manies, namanya juga usaha. Dengan memancing komentar kan berarti menambah ilmu baru. Sebelum hai hai mendapat penerahan dari Tuhan, kasus-kasus seperti obeng merah itu memang sering terjadi dan akibatnya benar-benar megnerikan!
ini kayaknya cara om hai buat sedikit minta maaf ke puput manies karena sudah memanfaatkan 'kebaikan' dan energi si puput di beberapa perdebatan di blog2 lain nya yah? hahahaha, om hai, kamu ketauan..... ;-)
Cemburu dan Marah"
Hai hai,
cemburu bukan tanda tak mampu, tapi cemburu itu bakat terpendam tiap manusia, sebagai akibat makan buah terlarang.
marah juga bukan tanda tak berdaya, Tuhan Yesus saja pernah marah, waktu Bait Allah dijadikan pasar, memang Tuhan Yesus tak berdaya?
Pernyataan yang masih kurang jelas! apa memang bikin jebakan baru?
Ada Yang Lebih Buruk Dari Bebal
Hari ini hari Jum'at, tanggal 29 Pebruari 2008. Jadi aku baca Amsal pasal 29. Eh, nemu ayat yang mengatakan bahwa ternyata ada yang lebih buruk dari orang bebal, yaitu orang yang cepet ngomong tanpa dipikir dulu. Mungkin begitu terjemahan bebas dari Amsal 29:20 ini :
Aku jadi ingat artikel "Bebal"nya Hai Hai, trus jadi pengen kasih komen di sini, biar tambah poin lagi.
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Cepet ngomong tanpa dipikir"
Wah kalau gitu "presenter itu lebih buruk dari orang bebal ya non?
Soale mereka kan ngomongnya cepet banget, kadang seperti gak sempat mikir lagi.
Kasihan karena mereka punya harapan yang kurang dari orang bebal.
Benar itulah si bawel !!!
Terimakasih artikel ini bagus. MEMANG orang yg BEBAL itu PASTI orang yg BANYAK mulut , contohx adl orang gila !!!
JADI harus PERBANYAK GTM kayak Einstein tul gak !?
hai-hai,terlambat tapi bersyukur
Hai-hai,kenalkan...aku kittin
dari Joli,kittin dapat referensi tulisan2 hai-hai di SS,hehehe...sengaja dia pilihkan yg menurutnya "aku suka"..hahaha... tau aja,dia.
Jadilah baru kubaca dan ku-komen setelah hampir 4tahun sejak artikel hai-hai ini diposting.
Menyesal juga telat baca tulisan yg ini,juga td pagi sempat kubaca BERCERAI DALAM NAMA ALLAH.
Luar biasa karena setelah sekian waktu ditulis,masih sangat menjadi referensi yang bagiku cukup membantu memahami banyak hal. Kittin dapat banyak masukan dengan membaca tulisan2 hai-hai.Tapi kittin malah sangat bersyukur karena keterlambatan baca artikel ini berarti sudah banyak komen dan jawaban2 yg masuk sehingga komplitlah sajian artikel ini.
Hai-hai menulis tentang bagaimana hidup dengan istri yg bebal(menurut hai-hai) kubilang masih beruntung,apalagi jika istri hai-hai adalah istri yang menundukkan diri pada suami(sekalipun susah jika diminta 100%)
Dengan kondisi yang berbeda output, dari si-bebal pasangan kita,saya lebih tidak beruntung lagi,karena ini aku di posisi seorang istri yang harus tunduk pada suami,titik.
Kittin setuju dengan tulisan Kristi,bahwa Tuhan pasti ikut bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan.Pikiran yang sama pernah kupunya sehingga membawaku bertahan belasan tahun,berharap Tangan Tuhan menjamah dan menyadarkan si bebal.
Melelahkan dan sia-sia saja sampai saat ini
Dari artikel hai-hai dan jawaban komen, kittin tidak melihat kebebalan pasangan hai-hai menimbulkan dampak destruktif yg lumayan parah dalam keluarga(karena hai-hai tidak ceritakan bagaimana dampak kebebalan istri pada anak2 dan bisnis/pekerjaan hai-hai).
Kadang-kadang kittin sempat berusaha memahami juga (seperti hai-hai) bahwa mereka patut dikasihani,bahwa mereka bukan orang yang bahagia, ketika membuat orang lain jengkel, mereka juga membuat diri sendiri kesal luar biasa.
Tapi malah sikap kittin memahami berakibat si bebal semakin merasa kebebalannya selama ini bisa kittin terima,maka naik level-lah kadar bebalnya,makin menjadi-jadi,berdampak destruktif pula.
(Wah,malah pernah gara2 sudah overload menerima prilakunya yg bebal,kittin sempat mikir, jangan-jangan si suami ini bukannya bebal,tapi memang "sakit"...waduuuuh,amit-amit)
Naaah,jadi sekarang tolong dong hai-hai share ke kittin bagaimana jika kebebalan pasangan sudah sampai stadium akut dan berdampak destruktif dengan skala melebar.
Btw,bagaimana hai-hai membedakan suatu prilaku itu karena kebebalan dan sakit jiwa?
beberapa teman bilang itu be-ti (beda tipis) hehehe...
hidup ini indaaaah.....
Salam kenal . dth001.thegame@yahoo.com
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
@Death angel, Tanpa Embel-Embel
bila mau bersyukur, bersyukurlah jangan pakai embel-embel. Bersyukur pakai embel-embel itu namanya MEMBUAL!
Peduli setan dengan segala pendapat anda tentang saya. Puaskan diri anda dengan hal itu. Ha ha ha ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
death angel:kurang jelas maksud anda?
Saya sebenarnya turut bersyukur ada orang seperti anda di zaman ini, dimana anda banyak mengungkapkan banyak hal tentang ketidak mengertian kaum Kristen, pastilah tujuan anda sungguh mulia, yaitu untuk meluruskan pandangan mereka yg tidak mengerti Kebenaran, namun saya kira anda hanya ingin menjadi ADIDAS doang. apa benar untuk memuliakan nama Tuhan semua ini ? Semoga anda di berkati ... sebab ada yg kurang beres menurut pandangan ku. Yg aku tau Hamba Tuhan Sejati
d angle apa maksud kalimat anda yang saya bold?
mungkin saya mau tau tujuan
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
@Death angel, Puaskan
Puaskan diri anda dengan apa yang anda BACA. Itu gratis! bila mau lebih ajukan penawaran. bila harganya cocok deal. Ha ha ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
hahaha. Bencu! bengcu!.
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
hahaha. Vis vis . Kepada
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
hahaha. Vis vis . Kepada
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
kosooooooong
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
@Death angel, TOLOL
Death angel, anda benar-benar TOLOL! Udah tahu kosong masih BERHARAP apa lagi? Udah tahu semua blog saya diblog HITAM masih sok NYERANG? TOLOL!
Sebaiknya hentikan usaha anda. PERCUMA. Saya sama sekali nggak bernafsu melayani anda.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
kosong
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.