Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Atas Nama Solidaritas

king heart's picture

Beberapa waktu belakangan ini marak diberitakan permasalahan yang menimpa negara maupun warga negara kita dengan negara tetangga Malaysia. Permasalahan dimulai dengan kasus "artis dadakan" Manohara dan suaminya yang Sultan Kelantan Malaysia kemudian berlanjut pertikaian blok Ambalat yang diprovokasi angkatan laut Malaysia sampai pada kasus TKI di Mlaysia yang entah kapan berakhir.

Menarik dicermati adanya demo di Kedubes Malaysia terkait dengan sengketa blok Ambalat yang memicu rasa kebangsaan sebagian masyarakat sampai ada yang berlatih "perang" segala di perbatasan.

Pokok yang mencuri perhatian saya bukanlah demonya melainkan kata sebagian nya. Karena dibanding demo menentang Israel jumlah pendemo jelas tidak sepadan alias jauh banget. Sampai sampai bisa disaksikan di suatu acara TV Metro seorang pengamat militer mempertanyakan rasa kebangsaan masyarakat kita. Menurut pengamat ini, seharusnya demo ke Kedubes Malaysia lebih besar lagi dibanding demo menentang Israel,alasannya jumlah penduduk yang muslim di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan di Palestina. Bukankah demo ke Kedubes Malaysia juga mengharapkan kebaikan dan kedaulatan buat seantero rakyat Indonesia.

Atas nama kepentingan baik itu materi, nama, gengsi, ambisi, politik, agama, suku, aliran semua yang dilakukan bisa berbeda baik rasa, kualitas maupun kuantitasnya. Tak urung ini juga berlaku pada tataran yang lebih sempit lagi, atas nama fanatisne terhadap idola, tokoh, kelompok dan lain sebagainya.

Tampaknya ini juga berlaku bagi orang Kristen kebanyakan. Ketika ada orang lain entah itu mengeritik, mengoreksi apalagimenghakimi ajaran suatu gereja, aliran gereja dan juga tokoh gereja panutannya maka bisa dipastikan akan tampil anggota pasukan pembela tokoh atau gereja bersangkutan.

itu sebab tulisan Samuel Franklin dengan sangat baik menjawab "kerisauan" dan kebingungan para tokoh pahlawan ini di sini. Belum lagi ditambah kualitas para pembela yang mengenaskan sekaligus konyol dan ditingkahi dengan hal hal yang tak pantas. Layak disimak juga nasehat y-control di sini

Persoalannya apakah nasehat itu cukup ?

Roma 12 : 2 menasehati kita begini :

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna 

Jika akal budi sudah malas untuk digunakan, bagaimana hendak memperbaharuinya ?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

smile's picture

Minta ijin menambahkan...King Heart

Salam kenal KingHeart...

menambahkan anda juga mungkin bisa menambahkan satu blog, yang membahas ini, bisa dibaca disini ,karena pada dasarnya kita ingin semuanya bertumbuh, dan bukan menjadi bebal dan dablek terus..Bukan kah begitu King Heart?

 

Hanya ingin belajar dan menjadi benar, itu saja.

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

king heart's picture

@smile

Salam kenal juga smile,

Silahkan anda boleh menambah, boleh berkomentar bahkan boleh menyela dan mengeritik jika perlu, selama itu baik dan patut dilakukan, kan kita sama sama dalam proses bertumbuh bukan ?

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

KEN's picture

Eh eh eh @king heart, maaf agak menyimpang dari topik

kebetulan saya penganut pemahaman a-milenial bung bukan pre-milenial.

anda penganut pemahaman pre-milenial.

jadi untuk komentar anda yang ada di blog saya yang berjudul Knowing, memang saya mengerti maksud anda, tapi karna beda pemahaman, jadi saya anggap gak nyambung, hehehe...

king heart's picture

@Ken ; keliru, bro

Adakah kata kata atau kalimat saya yang menyiratkan saya seorang berpaham premilenialisme, setahu dan seingat saya, tak pernah hal itu saya utarakan atau juga berdebat dalam masalah milenial ini... entah kalo saya lupa he he

Tampaknya anda salah menilai saya, melset jauh tampaknya. Dari "perjumpaan" kita di blog anda tersebut, sekalipun saya menyebut masalah premilenia tapi rasanya tak satupun dari komentar tersebut yang menyatakan saya berpaham premilenialisme

Saya juga berpaham a-milenialisme seperti anda sekalipun istilah itu tidak begitu saya suka karena kesannya anti milenial gitu

Tampaknya anda mesti belajar "meraba" lebih dalam lagi, Ken he he he

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

KEN's picture

@king heart, maaf kalau saya keliru

Ternyata anda justru menyatakan bahwa pemahaman akan pre-milenialisme adalah kebodohan.