Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Apapun akan saya lakukan demi hidup lebih baik… Apapun…

Rudy Dwiantoro's picture

Kalau sekarang saya merasa lelah dan tidak mempunyai harapan, tidak mempunyai pegangan, tabungan, dan kecukupan yang nyata di dompet, di bank, kenyamanan yang tidak saya miliki.

Kalau saya tidak mempunyai rencana liburan yang bisa saya harapkan, mungkin saya merasa jalan saya sekarang begitu berat, dan berliku, di jalan yang sekarang, saya tidak bisa melihat tujuan saya didepan, karena berbelok-belok dan tertutup tembok di kiri kanan.

Seringkali saya merasa harus mencari pertolongan dari Dia yang berkuasa atas bumi dan langit ini.

Seringkali saya merasa akan berbuat apa saja supaya saya bisa mendapatkan apa yang saya harapkan tadi dengan mudah. Seringkali saya beranggapan, saya akan ambil tekad yang besar untuk berbuat apa saja, demi kenyamanan dan kepastian harapan  yang didepan, berkat yang melimpah.

Kalaupun ada aturan tata ibadah yang jelas dan banyak

  • Kalaupun saya harus ke Israel, berziarah ke semua tempat kudus di Israel
  • Kalaupun saya harus berziarah ke semua tempat kudus di Indonesia
  • Kalaupun saya harus membakar korban bakaran setiap hari

Karena menjanjikan kenyamanan dan berkat seperti yang saya harapkan, saya yakin,  pasti saya akan berusaha keras untuk melakukannya.

Pasti saya akan menabung untuk bisa berangkat ke Israel, pasti saya akan menabung ber-ziarah ke seluruh tempat kudus, pasti saya akan rajin membeli korban dan bersenang hati melakukannya

  • karena, saya yakin dengan itu semua, akan nyata hasilnya
  • karena, setelah datang dari Israel, saya yakin, semua jalan akan terbuka
  • karena, setelah pulang dari Israel, saya yakin berkat akan melimpah
  • karena, hanya dengan mempersembahkan korban tiap hari, saya akan berkecukupan

Saya pernah bertekad seperti itu….

APAPUN AKAN SAYA LAKUKAN, supaya bisa berkelimpahan, supaya hidup saya lebih nyaman. Apapun akan saya lakukan untuk kepastian kebahagiaan bersama istri dan anakku.

Ke Israel, ziarah, persembahan, dan apapun akan saya kerjakan supaya layak mendapat berkat dalam hidup ini…

APAPUN Tuhan akan saya lakukan…..
Sering itu yang saya ucapkan disaat, saya merasa berbeban berat… tidak ada jalan, atau putus asa…
APAPUN Tuhan…  Apa yang Kamu minta, AKAN SAYA LAKUKAN UNTUK ENGKAU, supaya…. tercapai harapanku…
Sepertinya, kalau Tuhan minta lakukan hal yang sulit, dan saya berhasil melakukannya, maka berkat akan melimpah, dan semua jalan akan terbuka,

Sepertinya, kalau saya berhasil lulus dalam ujian nyata yang berat, ber-ziarah ke Israel, berkorban, persembahan, dan ritual ibadah, semuanya akan terbuka jalan dengan lebar.

Sehingga, masa depan akan terjamin….. keluarga, anak istri akan diberkati…

TERNYATA,

Tetapi… ternyata… hanya satu hal yang sepele yang Tuhan minta, hal yang tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun… dan saya tidak berhasil….

Pagi itu saya mendengar radio online yang menyiarkan acara kotbah, saat itu topiknya mengenai Panglima Naaman yang disembuhkan penyakitnya hanya dengan mengikuti perintah sederhana yaitu mandi 7 kali di sungai. Suatu perintah sederhana yang sepele yang tidak meyakinkan bisa menyembuhkan.

Naaman berharap ada suatu nasehat yang lebih nyata, yang lebih rumit, ritual. Tetapi bukan itu yang dia dengar untuk dilakukan.  Salah seorang pengawal berkata kepada dia, kalau hal yang sulit aja akan dilakukan, masakan yang sepele ini tidak mau ?

Hati saya diingatkan kembali, banyak seri kotbah yang mengingatkan selalu untuk berdoa, dan baca alkitab, selalu diingatkan terus mengenai topik itu.

Saya seperti diingatkan, dan diberikan jawaban atas apa yang selama ini jadi unek-unek saya, kalau apapun akan saya lakukan, hal yang besar, rumit, dan nyata, ini yang mesti saya lakukan ?

Bangun pagi, berdoa, dan baca firman…..

HANYA BANGUN PAGI BERDOA DAN BACA ALKITAB….??

Ada perasaan hati kecil yang kecewa…. HANYA ITU ?

CUMAN ITU ?

Sepertinya terlalu sederhana, sehingga kurang meyakinkan, bahwa dengan itu semua masalah dan beban hidup akan hilang, berkat akan datang melimpah…

HANYA ITU ?

Perasaan kecewa….. pertama kali datang…. Masak cuman itu…

Saya sering beranggapan, saya perlu berusaha keras ini itu, melakukan upacara berhari-hari di tempat kudus, supaya berkat turun dan Tuhan menilai layak untuk diberkati.

Sehingga, saya sering meremehkan usaha yang kecil dan sepele,  BERDOA.

Sering saya beranggapan, kalau Tuhan punya handphone, saya akan kirim SMS setiap saya ada keluhan dan minta dukungan,… karena dengan SMS ada kepastian Tuhan membaca SMS. Tetapi dengan doa, rasanya seperti bicara sendiri dan tidak ada kepastian Tuhan sudah mendengar doa saya.

Tetapi ternyata,…

Tuhan hanya minta waktu untuk Dia setiap harinya, waktu untuk bersekutu bersama Dia.  Seperti halnya kita berharap, setiap hari anak-anak saya mau bercerita kepada saya sbg bapaknya,

  • Betapa bahagianya kalau mereka menyapa “Good morning Papa..”
  • Betapa luluhnya hati saya, saat mereka minta maaf kalau mereka melakukan kesalahan…
  • Betapa cemburunya hati saya saat mereka lebih akrab kepada orang lain
  • Betapa cemburunya hati saya saat mereka bertanya ke orang lain terlebih dulu
  • Betapa cemburunya hati saya, saat mereka lebih menurut kepada orang lain
  • Betapa cemburunya hati saya, saat mereka bercerita ttg kehebatan orang lain
  • Betapa saya berharap setiap hari, anak-anak saya datang menyambut saya, dan berkata
    …kami menunggu papa untuk bermain…..
    …kami mau papa dulu yang buka ini untuk saya…
    …kami mau papa dulu yang perbaiki ini untuk saya…

Hati seorang Bapak….. ternyata hal sederhana yang Tuhan minta…..
Datang setiap hari, bersekutu dengan Tuhan, membaca firman, bergantung kepada Tuhan.

Hanya hal sederhana yang Tuhan minta…
Bergantung hanya pada Tuhan, seperti halnya anak merindukan Bapaknya…

Sedemikian pelajaran yang baru saya mengerti……. Bukan melakukan ritual besar, acara fisik yang terlihat besar, tetap hati tidak selalu ikut berbakti,…

Kalau acara ritual besar, dan persembahan besar saya rela akan menjalankan APAPUN, tentunya untuk hal yang jauh lebih sederhana, SEHARUSnya saya juga bisa dan mau melakukannya dengan rajin.

Bukan berarti hal yang acara besar dan sulit yang harus saya lakukan, barulah akan menghasilkan perubahan dalam hidup saya, sehingga hal yang sepele tidak mungkin merubah jalan nasib saya yang terlihat kusut ini.

Terima kasih Tuhan,…. Engkau sudah membuka mata saya, bahwa hanya berdoa dan membaca firman, itulah hal sederhana yang Engkau minta.

Bukan per-acara padat dan membuang banyak uang yang Engkau minta, Terima kasih Tuhan, Engkau sudah mengajarkan pelajaran yang berharga…..

Ampunilah saya Tuhan, banyak saya mengecewakan Bapa, saya mau menjadi anakMu dan bergantung kepadaMu saja Bapa…. Terima kasih Tuhan, Engkau sudah membangun saya setiap paginya.

Ampunilah saya Tuhan, karena selalu ber-alasan seribu macam untuk tetap tidur, Terima Kasih Tuhan…. atas pelajaranMu…..

Amin…