Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Aku Hamil

pakdokter's picture

What? Teknologi di Kanada masih belom begitu super canggih sehingga
belom dapat menjadikan seorang co menjadi halim eh…. hamil. Tentu judul
di atas bukan untuk gw. Tapi itu hanya cuplikan perkataan seorang gadis
Juno yang baru berumur 16 taon. Dan dia hamil.

Siapa Juno? Juno adalah judul filem yang dinominasikan di piala
Oscar. Karena filem itu dipadati oleh aktor dan aktris dari Kanada dan
para teman-temin menganjurkan nonton. Terus terang gw engga ada agenda
untuk nonton. Karena cukup membaca review filemnya gw cukup tahu gimana
tuh alur ceritanya. Memang setelah nonton, filem itu ceritanya
sederhana banget, Juno yang masih es em a kelas satu kali ya gitu
kira-kira, kedapetan hamil sama cowoq-nya, Paulie, yang juga seumur
Juno.

Yang menarik perhatian gw begini. Ketika digambarkan Juno mengetahui
bahwa dia hamil, Juno berekspresi seakan hal itu bukan hal yang besar.
Bayangkan kalau dulu, seorang gadis hamil diluar nikah, tentu si gadis
bakal kayak disambar geledek, kuatir, takut, cemas, merupakan suatu
noda, aib, tinta hitam dalam keluarganya dan maluuuuu. Eh si Juno cuek
bebek bok. Waktu Juno ngomong sama teman baiknya juga santai, malah
temannya yang jadi kaget. Bahkan Juno ngomong sama co-nya, si Paulie,
Paulie hanya tertegun sejenak, sesudah itu biasa lagi. Kayak abis mo
diapain lage? Orang tua Juno juga demikian, kaget beberapa detik,
sesudah itu biasa lage. Tidak ada rasa tanggung jawab dari pihak orang
tua!

Siapa seh yang kaget pada hari ini kalo ada berita si Juno, gadis
tetangga sebelah itu hamil tanpa menikah, masih umur 16 lagi. Mungkin
di dunia Timur masih ada rasa kekagetan, risih, malu, aib, noda. Di
dunia Barat (khususnya di Amrik Utara). Itu mah biasa bok!

Menurut data yang ada hampir sepertiga (31%) para gadis berusia
15-19 telah berhubungan seks paling sedikit sekali dan menjadi hamil;
dan kurang lebih seperdelapan (13%) para co remaja menyebabkan
kehamilan, demikian data yang disampaikan dari Kampanye Nasional
mengurangi Kehamilan Remaja yang berpusat di Washington DC.

Sadis banget, kenapa gw sampai nyebutin kalao di dunia Barat sini
kehamilan masa muda bukan suatu yang luar biasa. Nyatanya memang
demikian. (Keinget kasus Jamie Lynn, adik Britney Spears yang juga
hamil diluar nikah). Yang lebih menarik lagi, Juno masih pergi ke sekolah walau
dalam keadaan hamil (bayangin yach kalau temen kita yang masih kelas 1 es em a, pergi ke sekolah dengan perut yang buncit begitu). Padahal dia jadi tontonan gratis para murid
laennya, tapi si Juno cuwek aza. Bayangin aza kalau hal ini terjadi di
sejarah Alkitab maka hujanan makian hinaan kucilan dan rajaman akan
menimpa Juno dan pacarnya.

Juno dan pacarnya, kagak panik. Mereka memikirkan jalan keluarnya.
Mereka masih muda masih punya harapan masa depan yang panjang, (bener
separoh seh) tapi mereka sendiri yang merusak. Maka jalan keluarnya.
Perut Juno dikempesin alias aborsi. Entah karena kegalauan hati Juno
yang ngeri sendiri, kali. Maka Juno membatalkan aborsinya. Dan
melanjutkan misi kehamilannya. Karena Juno juga menganggap ini anak gua
koq, milik gua, jadi gua mo apain ya terserah gua.

Jalan keluar pun ditemukan yakni Juno akan melahirkan bayinya dan
“memberikan” kepada keluarga yang mau mengadopsi anaknya. Juno juga
mendapatkan keluarga muda yang mau mengadopsi bakal anaknya. Mengapa
filem ini mendapat nominasi di piala Oscar. Karena gw rasa yakni rasa
humasnime yang tinggi.

Seakan mengatakan neh lihat Juno dan pacarnya lagi dapat masalah,
dan untung kagak aborsi. Bokap nyokapnya Juno aza supportif ama Juno
(kan ada ortu yang makin sengit ‘n marah banget sama anaknya yang
bikmal (bikin malu) karna kehamilan anaknya). Filem itu seakan
mengatakan ada masalah, lihat tuh manusia mampu menyelesaikan
masalahnya dengan baik-baik. Juno dan pacarnya bisa balik ke sekolah
lagi, dan mereka bisa melanjutkan pacaran mereka kembali.

Tetapi filem itu juga membicarakan dengan jujur bahwa inilah dunia
kita sekarang. Masyarakat sudah tidak sekejam seperti jaman di Alkitab.
Karena humanisme semakin tinggi, gua-gua elo-elo. Elo urus urusan
pribadi elo, jangan ikut campur urusan gua. Tetapi itulah tantangan
berat bagi anak-anak Tuhan. Bagi anak-anak keluarga muda. Bagaimana
anak-anak muda itu akan bergaul. Mereka akan mengatakan filem nominasi
Oscar aza begitu, masa kita engga boleh?

Keluarga Kristen secara etika, secara standar masyarakat tidak akan
mampu melawan arus dunia yang mengerikan seperti itu. Tetapi keluarga
Kristen dituntut berdiam, bertekun dan taat dalam naungan Tuhan dan
FirmanNya. Tak ada cara laen. Bagaimana kita dapat melarang putra putri
kita untuk bergaul dengan batasan-batasan tertentu. Mungkin mereka
semakin dilarang akan semakin menjadi.

Persekutuan keluarga Kristen jalan salah satunya. Berdialog dua
arah. Berdoa dan belajar Firman Tuhan. Dan tak kalah pentingnya adalah
kehidupan orang tua Kristen akan menjadi teladan bagi anak-anak mereka.
Gw tentu sering ngeri memikirkan hal-hal seperti itu. Gimana dengan
generasi mendatang jika moral dan etika mereka sudah semakin bobrok
hanya mengikuti standar ganda masyarakat dalam dunia yang berdosa ini.

Filem ini dibuat sedemikian wajar, komedi, seakan tidak bersalah,
seakan mengatakan this is everyday life, realitas. Kita sudah hidup
dalam masyarakat yang seperti ini, maka kita tidak usah pura-pura atau
ditutup-tutupi atau sok suci bahwa kita sudah ada didalamnya. Tetapi
kita sebagai anak Tuhan harus berani mengatakan bahwa filem ini salah.
Itu dosa. Dosa perjinahan. Bahwa anak Tuhan harus dapat menjaga
kesucian dihadapan Tuhan dan masyarakat.

Tetapi bukankah seringkali kita lemah untuk berkata demikian? Karena
kita sudah terseret semakin menjauh dari sumber Kebenaran itu. Cahaya
terang kita mungkin juga sudah redup dalam kegelapan dunia ini. Kita
tidak merasakan bahwa Kebenaran harus disuarakan oleh anak Tuhan atau
Gereja dalam dunia saat ini.

Kiranya sekali lagi kita diingatkan bahwa kita membutuhkan pimpinan
dan bimibingan Roh Kudus dalam menghadapi dunia saat ini. Kita doakan
anggota keluarga kita, terutama anak-anak kita, supaya para orangtua
Kristen dapat mengajar, membimbing, menjadi teladan bagi anak-anak
mereka, supaya mereka dapat berjalan dalam jalan dan takut akan Tuhan.

http://s0lide0gl0ria.wordpress.com/

Puput Manis's picture

Enak dan Praktis

Salam kenal Pak Dotel, Wah, tulisannya bagus dan enak dibaca. Mungkin jaman sekarang manusia udah ga mo repot-repot. Pacaran, hamil, terus sekolah aza, habis ngelahirin, orok dititipkan ke neneknya, dianya ngelanjutin pacaran lagi. Praktis yah! Paling enak juga gitu kan? Pacaran tapi masih dapat uang saku dari ortu. Kalau udah resmi nikah, pacarannya udah ga asyik lagi. Habis enerjinya terkuras buat ngejar setoran terus kayak Oom Hai Hai itu, sampe rumah, kepala kena bantal, langsung klipuk! Tul kan pak dotel? Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
__________________

Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,

Priska's picture

Inspiratif

Kupasan film yang menarik Pak Dokter. Ndak salah jugha namanya pak Dokter, jadi isa ngasih obat ke pasien2 yg laghee sakit :). Memang sih, masyarakat jaman sekarang dah pada keblinger, mana yang gelap dan mana yang terang... semua nampaknya sama saja (samar-samar / abu-abu). GBU
__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"