Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Untungnya, aku ga sejaman ama Yesus
NamaNya Yesus, Dia anaknya tukang kayu yang namanya Yusuf, ibunya namanya Maria. Ga ganteng ganteng amat katanya, di catatan mengenai Dia juga ga ada cerita cewek-cewek histeris ketika Dia lewat.
Umur 30an, si Yesus mulai keliling, berkhotbah, mengajar dan nyembuhin banyak orang. Dia bukan dokter, jadi dapat dikategorikan Dia adalah seorang penyembuh alternatif (*macam ponari-lah). Banyak yang bilang Dia itu guru agama, nabi, bahkan ada yang bilang Dia dukun ilmu hitam.
Secara politik Dia kalah pamor. Para Imam besar menginginkan situasi yang aman, supaya ga tambah ditekan oleh orang Romawi. Tapi edannya, si Yesus ngaku kalo Dia adalah Raja, bahkan Anak Allah, Anak Tuhan Yang Maha Tinggi. Dengan berkoar-nya Yesus bahwa Dia adalah seorang pemimpin besar bagi Yahudi, para Imam takut, romawi akan menekan bangsa Yahudi, yang lagi hot-hotnya, coz lagi menemukan sosok pemimpin yang multi fungsi (guru sekaligus dukun alternatif). Akhirnya dibuatlah konspirasi untuk meredam hal-hal yang tidak diinginkan supaya stabilitas Hankam tetap terjaga. Si Yesus ditangkap, diadili dan akhirnya mati disalib. Hanya itu.
Kalo aku hidup sejaman dengan Yesus, sungguh bakal sulit aku percaya kalo Dia adalah Tuhan. Kalo Dia adalah yang diutus oleh Bapa. Dalam konteks sosial saat itu, Yesus tak lebih hanya seorang "yang kalah" dalam percaturan politik. Nilai minus juga karena Dia hanya seorang biasa dari kalangan yang biasa juga. Bahasa suroboyonya "ga mbody blas!". Apalagi ditambah kemampuan menyembuhkanNya yang tidak menggunakan asas-asas ilmu kedokteran, ibaratnya Dia hanya seorang dukun, akan menambah tingkat ketidakpercayaanku. Dan yang paling menambah ketidakpercayaanku adalah waktu dihukum salib, Dia ga bisa apa-apa, bahkan untuk sekedar memobilisir massa untuk, misalnya, melakukan demonstrasi besar-besaran ato kalo perlu pake acara bakar-bakaran segala. Tidak, Dia ga bisa apa-apa. Bahkan temen-temenNYa pun pada lari meninggalkan Dia, menambah opini jelek di otakku kalo Dia tak lebih hanya seorang pecundang.
Tapi aku bersyukur, aku ga hidup pada jaman itu. Aku ga melihat situasi sosial riil yang menimpa Yesus saat itu. Ga bisa bayangin kalo aku bisa melihat secara utuh peristiwa itu.. apakah aku masih bisa tetap percaya???
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
- Anak El-Shadday's blog
- Login to post comments
- 4437 reads
besar dan dahsyat murka Allah
AES : Kalo aku hidup sejaman dengan Yesus, sungguh bakal sulit aku percaya kalo Dia adalah Tuhan.
Iya neh.. kalau aku sejaman Yesus, mungkin malah bolo-ne si para imam atau salah satu yang membela "tuhan" dengan teriak-kan salibkan dia..
Wah.. ngeri neh..
mungkin itukah yang membuat DIA di kalimat awal ketika di salibkan..
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Luk 23:
Beberapa hari ini merenungkan perkataan Yesus di salib, terutama :
"Eli, Eli, lama sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mat 27:46)
Sungguh ungkapan yang luar biasa dari seorang anak manusia sekaligus Anak Allah... Yesus mengalami segala kedasyatan murka Allah terhadap dosa manusia, yang membuatNya gentar.. ya seharusnya dasyatnya hukuman dosa itu sayalah yang menerima.. dahsyatnya murka Allah, seharusnya sayalah yang menerimanya.. kegentaranNya mengungkapkan betapa besar dan dahsyat murka dan hukuman itu... juga menggambarkan betapa besar dan dahsyat kasih Yesus kepada kita..
yang aku tahu
pernah dulu aku kehilangan dompet yang berisi duit bulanan 1 bulan full. coz ilang maka ga ada duit, ga tau kebetulan apa ga aku pas seminggu sesudahnya di putusin pacar. sakit banget
rasa yang aku tahu terjadi pada Yesus adalah rasa kesepian akibat pengkhianatan, kesepian akibat ditinggalkan Bapa. dan yang aku tahu kesepian akibat ditinggalkan orang2 terdekat itu rasanya sakiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttt banget.
aku belum tau rasanya mennaggung murka Allah (meskipun yang hanya ditujukan buat aku), tapi yang aku tahu, rasa kesepian akibat dikhianati itupun udah cukup membuat orang nangis geruh-geruh.. apalagi ditambah dhasyatnya murka Allah. betapa berat yang ditanggungNya...........
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
Kalo sejaman
AES, kalo kamu sejaman sama Yesus, pastinya AES tau ketika Yesus berusia 13 tahun, ia berada di Nazaret. dan bisa memberitahu yang menulis buku aneh bahwa tidak ada jejak yang mencatat kehidupan Yesus ketika ia berusia 13- 29 tahun.
AES, kalo kamu hidup sejaman sama Yesus, kamu bisa menerangkan mengapa untuk membayar pajak Yesus mencipta uang yang sama dengan uang yang berlaku pada jaman itu melalui seekor ikan! Dari pada orang yang tidak percaya Yesus selalu menggunjingkan apa yang dilakukannya itu.
AES, kalo kamu hidup sejaman sama Yesus, tentu kamu punya oleh-oleh barang kenang-kenangan yang bisa kamu jadiin bukti bahwa Yesus itu adalah anak terjanji.
AES, menurut gw, kalo elu hidup sejaman dengan Yesus, elu percaya bahwa Dia adalah Tuhan, kemungkinannya tetap ada. Bukankah ada Markus, Lukas, Matius, Yohanes dan lain-lain? yang tetap percaya Yesus adalah Mesias?
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
mbak erick
mbak erick wrote:
AES, menurut gw, kalo elu hidup sejaman dengan Yesus, elu percaya bahwa Dia adalah Tuhan, kemungkinannya tetap ada. Bukankah ada Markus, Lukas, Matius, Yohanes dan lain-lain? yang tetap percaya Yesus adalah Mesias?
mbak erick, saya tadi buka2 buku, om markus dan om lukas itu hidup sesudah Yesus (markus murid paulus+barnabas, lukas orang yunani yang jadi beriman a.k.a akibat pelayanan paulus). kira2 klo free will yang diberlakukan Tuhan, kayaknya aku bakal sama dengan bu joli, bakal neriakin "salibkan Dia!!!!".............
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....