Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuna Sathak, Bathi Sanak

Purnawan Kristanto's picture

Apakah Anda bangga disebut "manusia modern"? Kalau ya, Anda perlu waspada karena di balik modernitas itu ada harga yang harus dibayar.

Semakin modern masyarakat, ternyata hubungan antar pribadi semakin pudar. Coba perhatikan pusat perbelanjaan modern. Konsumen disuruh memilih dan mengambil barang secara swalayan. Beda dengan pasar tradisional, penjual yang akan melayani.

Ketika membayar di pasar modern, konsumen disambut dengan senyum instan kasir. Kalau tidak kasir tidak tersenyum atau bilang "terima kasih", maka konsumen mendapat potongan harga. Jadi senyum itu diberikan karena sekadar bagian dari pekerjaan saja. Harga yang tercantum sudah pas.

Sedangkan di pasar tradisional, pembeli masih bisa menawar harga. Ada yang bilang bahwa pembeli yang menawar harga itu bersikap tidak manusiawi. Sesungguhnya tidak, karena antara penjual dan pembeli itu ada hubungan persahabatan. Karena sudah jadi langganan, maka mereka sudah seperti saudara sendiri. Penjual mau melepas barang dengan harga rendah, asal masih memetik untung. Pepatah Jawa berkata: "Tuna sathak, bathi sanak", artinya "Biarlah rugi sedikit, asal mendapat saudara."

Sebuah iklan kartu kredit berbunyi: "Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang." Persaudaraan tidak dapat diukur dengan uang atau kedudukan. Siapa sahabat Anda saat ini? Jika Anda masih hitung untung-rugi, Anda tidak akan mendapat sahabat.

__________________

------------

Communicating good news in good ways

king heart's picture

Pak wawan, ada pertanyaan

Pak wawan, ada pertanyaan yang menggelitik di hati dan timbul begitu saya membaca tulisan anda, yaitu termasuk golongan mana pasa klewer ini, hayoo..

Anda katakan :

Ketika membayar di pasar modern, konsumen disambut dengan senyum instan kasir. Kalau tidak kasir tidak tersenyum atau bilang "terima kasih", maka konsumen mendapat potongan harga. Jadi senyum itu diberikan karena sekadar bagian dari pekerjaan saja. Harga yang tercantum sudah pas.

Sedangkan di pasar tradisional, pembeli masih bisa menawar harga. Ada yang bilang bahwa pembeli yang menawar harga itu bersikap tidak manusiawi. Sesungguhnya tidak, karena antara penjual dan pembeli itu ada hubungan persahabatan. Karena sudah jadi langganan, maka mereka sudah seperti saudara sendiri.

Lha kalau di pasar klewer ini, ketemu tidak apalagi senyum, "maki maki" malah sering iya ( kata beberapa saudara di sini ) he he he

Di sini malah ada penjual yang tidak "manusiawi" bukan, terlalu mengagulkan barangnya sendiri yang katanya kualitas no 1 alias kecapiah pokoknya ha ha ha

Akhirnya karena sudah langganan malah jadinya kayak musuhan, apa maneh iki .... hi hi hi

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Purnawan Kristanto's picture

@KH:Nilai interaksi

Ada perbedaan antara pasar tradisional sungguhan dengan pasar maya di SS ini. Barang yang dijual saja berbeda. Meski begitu ada beberapa kesamaannya sih: Ada yang jual, ada yang nawar; ada yang berperilaku halus, ada yang berperilaku kasar; ada yang bertingkah sopan, ada yang banyak tingkah.

Tapi itulah pasar. Kita dituntut bertoleransi terhadap orang lain. Namun itu layak untuk dikorbankan karena kalau pintar memilih dan menawar kita bisa mendapat barang bermutu dengan harga pantas. Soalnya di sini ada juga pedagang yang suka tipu-tipu. Barang busuk dikatakan bagus. Kalau ketahuan orang lain, maka diam-diam meninggalkan lapaknya. Kalau orang sudah lupa, dia membuka lapak di kios lain.

Nilai yang susah didapatkan di pasar modern adalah nilai interaksi pribadi.Itu adalah harta yang sangat berharga. Meski hari ini tawar-menawar dengan sengit, tapi esok hari sudah bertegur sapa seperti biasa lagi.

“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ebed_adonai's picture

@purnawan: kalau ke lain hati?...

"..Meski begitu ada beberapa kesamaannya sih: Ada yang jual, ada yang nawar.."

Jadi ingat grosir kulakan kami di pasar Gotong Royong dulu, namanya mbak (sebut saja demikian) Dhenok. Begitu kami pindah ke grosir lain, ramahnya langsung hilang, he..he.. Kalau para pedagang di SS bagaimana ya?

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Purnawan Kristanto's picture

Persahabatan Sejati

Persahabatan yang sejati kan melampaui sekat-sekat pasar. Semoga kita tetap bersahabat dan bersaudara.

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

joli's picture

SS emang persis pasar klewer

Lha kalau di pasar klewer ini, ketemu tidak apalagi senyum, "maki maki" malah sering iya ( kata beberapa saudara di sini ) he he he

Di sini malah ada penjual yang tidak "manusiawi" bukan, terlalu mengagulkan barangnya sendiri yang katanya kualitas no 1 alias kecapiah pokoknya ha ha ha

 

Dear KH,

Justru kenapa SS di sebut pasar klewer karena banyak kesamaannya, termasuk makian-nya.. saya pernah berjualan di klewer selama 3,4 tahun.. ada pedagang yang di juluki mbok galak, karena si mbok ini akan marah-marah kepada pembelinya, bila pembeli kebangetan nawarnya.. , juga ada yang di sebut bah gedeg (geleng) karena akan geleng2 kepala, bila di tawar.. pembeli di pasar klewer bukanlah raja.. tapi rekan.. soo bila nggak cocok ya tetap di tolak lah.. namun asik berbelanja dan berjualan di klewer.. suasana kekeluargaan nampak nyata, mulai, pedagang,, bank, kuli angkut, preman, tk parkir.. semua kenal dan kompak.. menjaga pasar.. meski nampak simpang siur namun tertata.. nah kapan2 kl ke solo silahkan mampir pasar klewer..  serasa ke sabdaspace.. bila pas apes/sial di omelin pedagang..

king heart's picture

@joli

Apa mbok galaknya itu anda ? ha ha ha

Kalau saya sih termasuk pedagang penggembira, maksudnya buat ngerame-ramein saja tapi hati gembira ha ha ha

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

crom's picture

@mas wawan...

menurut saya harusnya pasar tradisional jangan  sampai tergusur...gara2  pasar modern...karena  rakyat  indonesia  pada umumnya masih bergantung  pada  pasar tradisional....

apalagi tradisi kita orang asia...adalah ada istilah kekerabatan (hubungan antar pribadi yang terbentuk)...antara penjual dan pemberli..

menurut saya sekarang ini pasar modern banyak bahkan tumbuh subur menggilas pasar tradasional...apalagi yang terkait dengan franchise...

kadangkala kebijakan2 itu tidak berpihak pada rakyat ataupun tradisi yang sudah melekat pada indonesia (asia).

bisa jadi malah tradisi sapa-menyapa atau keakraban tersebut bisa hilang dan bahkan identitas negara asianya malah semakin kabur...:)

Salam...

__________________

Salam...

Purnawan Kristanto's picture

Raksasa Kapitalisme

Itulah ganasnya kapitalisme. Apalagi jika kapitalisme lalu berselingkuh dengan kekuasaan. Hasilnya adalah raksasa ekonomi yang memangsa pasar-pasar tradisional.

Polanya kelihatan jelas: Pemerintah mengizinkan investor merevitaliasasi pasar tradisional. Pedagang protes karena tidak kuat membayar sewa. Mereka menolak proyek itu. Tanpa disangka-sangka, api membakar pasar tardisional yang kumuh itu. Dalam hitungan bulan, berdirilah pasar megah di atas bekas lokasi kebakaran itu. Banyak kios-kios dengan pemilik baru si situ

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

fenny kristanti's picture

tapi...

"Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang." Persaudaraan tidak dapat diukur dengan uang atau kedudukan. Siapa sahabat Anda saat ini? Jika Anda masih hitung untung-rugi, Anda tidak akan mendapat sahabat.

Tapi terkadang teman saya entah secara sengaja atau tidak mengatakan bahwa saya teman ketika saya memberikan sesuatu baik itu materi atau non-materi. contoh gampangnya misalnya kalau lagi ujian, orang yang dikatakan teman itu adalah orang yang mau memberi contekan. artinya pake hitung untung-rugi dong! jadi apa sebenarnya yang harus dilakukan?

God's child

__________________

God's child

Purnawan Kristanto's picture

@ Fenny:

Dear Fenny,

Salam kenal. Menurut Fenny sendiri bagaimana? Saya ingin mengetahui pendapatmu. Saya tunggu ya.

 

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

fenny kristanti's picture

pendapat....

yang pasti mau gak mau harus terima orang yang sperti itu. kan ulangan gak tiap hari. hehe...

harus terima kekurangan orang lain. namanya juga hidup!!

God's child

__________________

God's child

Evylia Hardy's picture

@Purnawan Kristanto: Strata 3

terus terang aja aku jarang ke pasar tradisional. sudah dimanjain warung sayur di depan rumahku dan pedagang sayur keliling. kalaupun sekali waktu aku kluyuran ke pasar, itu pasti krn kepepet, buttuhh tenanan. itu pun ndak banyak nawar, pertama karena kasihan, kedua krn ndak pinter nawar. pikirku, paling kacek berapa tho, kok direwangi ngotot-ngotot amat. ... tapi buat tanteku beda ... bangga banget dia kalo bisa nawar semurah-murahnya, baginya itu seni ... kalo ada jenjangnya, sekarang ini pasti dia udah S3

Eha

__________________

eha

sandman's picture

@Evylia

pertama karena kasihan, kedua krn ndak pinter nawar. pikirku, paling kacek berapa tho

Kalau di ajak belanja di Malioboro Jogya Atau Kepatihannya Bandung, Sampeyan , bakal bangkrut. Orang mereka2 itu upgrade harga bisa 50 - 100% dari harga pokok penjualan.

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Purnawan Kristanto's picture

Malioboro itu Anomali

Sandman betul. Kalau mau nawar barang di Malioboro, tawarlah sampai 1/3 dari harga yang ditawarkan. Biasanya barang akan dilepas jika kita menaikkan tawaran sampai separo harga yang mereka tawarkan. Tapi Malioboro itu  pasar yang anomali (nggak normal). Tidak menggambarkan pasar yang sesungguhnya.

Saya juga nggak tegaan kalau menawar. kalau cuma selisih 500 atau seribu saja sudah malas untuk mengejarnya. BTW, ayah temanku gemar sekali menawar. Bahkan tarif hotel pun ditawarnya pula.

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

sandman's picture

Pak Pur saya tahu tentang

Pak Pur saya tahu tentang itu dari ibunya mantan pacarku yang asli orang yogya, dulu dari semarang kalau saya maen ke yoogya sering menginap didaerah malioboro, jalan Sostrowijayan, maaf kalau salah, saya suka daerah situ karena disana itu perkampungan international dan losmennya mempunyai tarif mahasiswa,. Waktu pertama kali ke malioboro saya beli satu pasang baju dan celana lurik khas yogya. Sehabis belanja saya berangkat ke rumah pacar, saya malah dibilang, "Wah mas Sandi pasti baru diboongin orang malioboro". Sepasang baju lurik itu saya beli dengan harga 20rb, pikir saya itu murah. Tapi setelah ibunya pacar saya bilang, "wong ibu kulakan kainnya aja mung telung ewu". Dibuatin bisa bikin 2 pasang.... dalam hati saya bilang "ternyata aku sudah DIBODOHI"

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Purnawan Kristanto's picture

Bukan jalan Sostrowijayan

Bukan jalan Sostrowijayan melainkan jalan Sosrowijayan. Di kampung itu banyak penginapan untuk kaum backpacker alias londo kere

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

sandman's picture

@Pak Pur

Terima Kasih untuk koreksinya...

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Evylia Hardy's picture

@Purnawan Kristanto & sandman

kapusan di malioboro pernah juga aku, pas awal2 kuliah. aku cs mikir 'hiii, murah ya', nyatanya masih bisa jauh lebih murah. tapi gpp lah, rejekinya yang jual, wong ya jarang-jarang beli di situ.

Eha

__________________

eha

antisehat's picture

paWawan: setuju

"Tuna sathak, bathi sanak", artinya "Biarlah rugi sedikit, asal mendapat saudara."

 

setuju pa Wawan... hehe...

___________________________

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com