Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

TITIK TEMU KONSEP ADIL DAN KASIH ALLAH DI ATAS SALIB KRISTUS

desfortin's picture

Suatu ketika ada yang bertanya kepada saya, “Mengapa di Perjanjian Lama Allah kelihatannya begitu keras, sedangkan di Perjanjian Baru Allah begitu kasih?” Saya bertanya balik kepadanya, “Apakah kamu yakin dengan kebenaran atau kesalahan dari pertanyaan itu?” Sayangnya dia sendiri menjawab tidak yakin. Sekarang ketika saya teringat kepada orang yang pernah bertanya dengan pertanyaan tersebut membuat saya ingin sedikit membagikan apa itu konsep Adil dan Kasih, khususnya konsep Allah terhadap dua hal ini, ke dalam suatu blog khusus. Saya memberi blog ini judul: TITIK TEMU KONSEP ADIL DAN KASIH ALLAH DI ATAS SALIB KRISTUS (The Meeting Point of God’s Justice and Love on the Cross of Jesus Christ).

Allah adalah Allah yang tidak berubah. Ia adil dan juga kasih. Keduanya selalu berjalan bersama-sama. Jika di Perjanjian Lama Ia kelihatannya begitu keras namun di perjanjian Baru kelihatan begitu lemah lembut, itu tidak membuktikan atau mengindikasikan Ia berobah-obah sifat. Itu hanya untuk membuktikan tentang KEADILAN dan KASIH-Nya yang berjalan secara seimbang. Bedanya adalah mereka memandang wahyu Allah di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dari sisi atau sudut yang berbeda. Sebagaimana ketika kita memandang matahari dan berkata mengapa terkadang di bumi ini selama 12 jam gelap (malam) dan 12 jam terang (siang)? Apakah matahari berubah dan berputar? Tidak kan, tapi justru bumi lah yang berotasi mengelilinginya. Matahari tetap di sana dan tidak berubah.

Banyak orang yang tidak mengerti dan mampu menyeimbangkan antara kedua konsep Adil dan Kasih. Jika kita memperhatikan cara-cara kehidupan kita sehari-hari sering kita dapati ada orang yang terlalu keras, suka marah-marah dan menuntut disiplin yang terlalu tinggi. Ia menuntut orang lain untuk selalu bersikap sepertinya. Ia tidak suka dengan kelalaian. Pokoknya ia bisa dikatakan orang yang memiliki idealisme yang tinggi. Namun, ia sulit untuk bersikap lemah-lembut, ramah dan sopan santun apalagi meminta maaf jikalau ia salah, sehingga akibatnya orang lain menjadi benci, tidak menyenanginya dan sulit berkawan dengannya. Di sisi lain ada juga orang yang begitu lembut sekali, penuh sopan santun, suka membantu dan rela berkorban. Apabila berkata-kata ia selalu menunjukkan sikap yang ramah, sabar dan penuh kasih sehingga ia tidak berani dan sulit untuk marah kepada orang lain, meskipun ia mengetahui kesalahan-kesalahan terjadi. Ia sepertinya kompromi dan tidak bisa bersikap tegas. Pokoknya ia boleh dikatakan sebagai orang yang tidak suka terlalu menuntut lebih kepada orang lain, sehingga akibatnya banyak orang yang menyukainya, menyenanginya dan orang mudah berkawan dengannya. Saya sendiri sering menyaksikan fenomena seperti ini. Saya sering prihatin juga melihat mereka yang hanya tahu keras (Adil), tetapi tidak lembut (Kasih) dan mereka yang tahu lembut (Kasih) tapi tidak bisa keras (Adil). Bagi saya kedua macam orang seperti itu menunjukkan mereka tidak mampu dan mengerti untuk menyeimbangkan dua konsep ini, yaitu: ADIL dan KASIH. Bagi saya orang yang hanya lebih menekankan pada salah satu aspek ini akan terjadi ketidakseimbangan di dalam pergaulannya. Adil terlalu ditekankan sendiri, bisa menjadi kejam. Tetapi juga Kasih bila terlalu ditekankan sendiri, bisa menjadi lemah dan bisa diinjak-injak.

Di dalam kitab Mazmur 89:15 dikatakan: “Keadilan dan hukum Allah adalah tumpuan tahta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu”. Di situ dikatakan bahwa Allah adalah adil adanya dan juga kasih adanya. Keduanya seimbang di dalam diri Allah. Dimana prinsip adil atau keadilan dan kasih Allah bertemu? Jawabannya adalah di Golgota di salib Kristus. Ingat ketika Tuhan yesus disalib, Ia menderita luar biasa. Ia dipaku sehingga darah mengalir ke luar dari luka-Nya. Ia diolok-olok, bahkan oleh perampok-perampok yang juga ikut di salib di sebelah kiri dan kanan-Nya, meskipun akhirnya salah satu dari mereka bertobat dan dibawa Kristus ke dalam Firdaus. Di bawah salib mengatakan, “Turun! Jikalau Engkau berkuasa dan jikalau Allah menyenangi Engkau, silakan turun. Jikalau Engkau turun dari salib, maka kami akan percaya dan bersembah sujud kepada-Mu. Engkau tabib yang menyembuhkan orang sekarang sembuhkan lah diri-Mu sendiri.” Lalu mereka terus menertawakan, mengumpat dan mengolok-olok Dia. Siapa yang bisa tahan dengan penghinaan dan ejekan seperti ini? Sebagai manusia biasa kalau saya, sudah sakit setengah mati apalagi di bawah terik matahari yang begitu terik waktu itu, di bawah menyuruh saya turun, saya langsung turun, dan tempeleng semua orang yang mengolok-olok itu, minta Tuhan matikan mereka semua, setelah itu saya naik lagi. Kurang ajar sekali, di tengah kesulitan saya, kamu tega melakukan itu. Tapi perhatikanlah Tuhan Yesus, apakah Ia mengutuk orang yang memperlakukan-Nya demikian yang begitu kejam? Kristus adalah teladan yang luar biasa bagi segala jaman. Ia bukan membalas tetapi malah medoakan mereka, seperti yang tercatat di Lukas 23:34, “Father, forgive them because what they are doing they do not know” (Bapa ampunilah mereka sebab apa yang mereka perbuat mereka tidak tahu). Inilah Kasih! Sebaliknya waktu Dia disalib Ia menanggung hukuman dosa manusia. Hukuman yang seharusnya untuk kita, tapi Ia rela menggantikan kita, karena Ia mengasihi kita dan Ia tahu memang kita tidak mampu menanggungnya sendiri selain daripada Dia. Tetapi di saat Dia menderita menanggung dosa-dosa kita, di saat itulah keadilan Allah dinyatakan terhadap dosa. Untuk menunjukkan keadilan-Nya dosa manusia itu harus dihukum dan Kristus sudah menanggungnya di dalam tubuh-Nya. Allah tidak membiarkan dosa. Sebagai Allah yang menjalankan prinsip adil, dosa manusia itu sudah dihukum Allah di atas salib Putera-Nya. Jadi, antara kasih dan keadilan Allah bertemu di salib Kristus. Ia yang kasih harus menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Namun Ia yang adil juga harus menghukum dosa itu. So, we can see the balance (Seimbang!).

Allah juga menghendaki kita menjalankan prinsip ini dengan seimbang. Khususnya kita yang melayani Tuhan harus mengerti kedua prinsip ini. Jikalau kita hanya menekankan pada salah satunya maka kita tidak dapat dipakai oleh Tuhan. Sebagai orang Kristen kita harus tahu kapan harus bersikap keras (Adil) dan kapan harus bersikap lemah lembut (Kasih). Orang yang bisa menyeimbangkan kedua hal ini, akan menjadi pribadi yang luar biasa. Dr. John Sung (1901-1944) yang pernah 2 kali datang ke Indonesia, dan ketika saya baca biografinya yang ditulis oleh Leslie T. Lyall yang berjudul John Sung Obor Allah di Asia, semasa hidupnya ia dikenal sebagai orang yang keras luar biasa. Namun ia dipakai oleh Tuhan secara luar biasa pula. Apa sebabnya? Karena ia mencintai jiwa-jiwa manusia. Konsep adil dan kasih ada padanya. Demikian juga hamba Tuhan seperti Pdt. Dr. Stephen Tong yang dipakai luar biasa oleh Tuhan di jaman ini. Ia juga juga dikenal sebagai orang yang keras. Bahkan tanggal 19 Desember 2008 kemaren pada waktu Kebaktian Natal di Surabaya di mana ia diundang berkhotbah, di sana ia marah besar karena panitia tidak mempersiapkan acaranya dengan maksimal. Saya kaget sekali mengetahui hal itu namun apa yang dilakukannya benar adanya. Ia tidak hanya keras tapi ia lakukan itu karena ia tahu apa itu kasih. Bukankah Alkitab juga berkata, “ Mereka yang ku kasihi, mereka juga akan Kuhajar dan Kutegor…”. Dosen saya di kampus juga ada yang temperamental luar biasa, sehingga sedikit saja kita salah bisa gawat kita, dulu saya pernah ditegur olehnya juga. Tapi setelah saya renungkan apa yang dilakukannya itu, saya tidak dendam atau membencinya karena saya tahu ia juga mengasihi saya. Ia tahu kapan harus marah dan kapan harus lembut terhadap mahasiswanya. Tuhan Yesus sendiri adalah orang terlembut di dunia ini yang pernah ada. Ia paling mengasihi manusia. Di dunia ini tidak ada manusia yang paling mengasihi manusia lain yang lebih tinggi kualitasnya dibanding dengan kasih Yesus Kristus. Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan yang tersesat. Tetapi Tuhan Yesus juga adalah orang yang keras terhadap dosa. Ia tidak kompromi ketika menghadapi orang-orang yang munafik pada waktu itu. Ia mengecam segala dosa manusia dengan keras sekali, tetapi ia juga menrima dengan kasih setiap orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya meskipun dosanya begitu besar. Yesus tidak kompromi. Ia tidak bermuka ganda dan menjilat demi suatu kepentingan. Ia orang yang paling tegas membicarkan prinsip-prinsip tanpa memandang muka orang. Jesus Christ is the best example for us in this case.

Gereja yang terlalu banyak mengajarkan kasih Tuhan dan terlalu sedikit mengajarkan keadilan dan hukuman Tuhan akan menjadi gereja yang tidak seimbang dan tidak suci. Mengapa ada kebaktian seperti pasar, ramai luar biasa, waktu dengar khotbah jemaat sibuk sendiri dengan ngobrol dan sebagainya? Karena dalam gereja itu hanya tahu tentang kasih Tuhan tetapi tidak tahu tentang disiplin dan keadilan Tuhan yang harus menghukum dosa. Akibatnya semakin banyak orang yang namanya Kristen yang berani berbuat dosa. Mereka malah berpikir, Tuhan mencintai saya sehingga hukuman tidak kunjung datang atas mereka. Penginjilan yang benar tidak hanya berbicara tentang kasih Allah saja. “Tuhan Yesus mengasihimu, segala sesuatu akan diberikan kepadamu, engkau tidak akan menjadi ekor, tetapi menjadi kepala, engkau akan sukses dan diberkati Tuhan terus, mujizat Tuhan akan terjadi terus di dalam hidupmu, engkau akan terbebas dari sakit penyakit dan rezekimu akan menumpuk karena Tuhan mengasihi saudara …..”. Itulah suara yang sering dikumandangkan dari atas mimbar oleh pengkhotbah-pengkhotbah penganut teologi sukses (prosperous gospel) yang tidak bertanggungjawab kepada otak-otak yang mendengar sehingga memberikan konsep-konsep yang lain dari Alkitab dan menyesatkan para pendengar. Itu adalah omong kosong! That’s not evangelism (itu bukan penginjilan). Seharusnya kita berbicara secara seimbang antara kasih dan keadilan Allah. Konsep yang eror seperti ini pula yang mempengaruhi mereka-mereka yang tidak mengerti kedaulatan Allah sehingga menolak predestinasi dan menekankan kehendak bebas. Memang banyak yang pintar khotbah, mengambil bahan dari sana sini, ayat-ayat Alkitab hapal sekali tapi tentang konsep keadilan Allah (termasuk di dalamnya kedaulatan Allah) banyak yang keliru sehingga kehendak bebas (freewill) lah yang ditekankan. Konsep-konsep yang menyesatkan seperti suara di atas itulah yang sangat menghina dan memperalat Tuhan Allah karena twisting the truth (kebenaran diputarbalikan). Seharusnya kita juga berbicara sama-sama tentang keadilan Allah, “ Engkau orang berdosa dan harus dihukum, tapi Kristus sudah menanggung hukuman itu".

Pendirian yang keras di dalam dan kelembutan kasih di luar. Apa maksudnya? Misalkan ada orang yang berkata, “Semua agama itu sama saja”. Di dalam menanggapi hal ini apakah kita akan mengiyakan pendapatnya itu? Pandangan yang seperti itu harus dikoreksi dan kita harus tegas menyatakan bahwa hanya Kristuslah jalan keselamatan, kebenaran dan hidup. Namun pendirian yang tegas ini tidak boleh disampaikan dengan kasar, tetapi harus dengan konsep kasih dan tidak dengan membencinya. Tetapi juga kita tetap berprinsip tidak berkompromi. Pendapat yang salah seperti itu harus ditolak.

Jadi intinya adalah, kita harus menjadi orang Kristen yang keras terhadap dosa, tidak berkompromi terhadap kegelapan dan harus bersikap tegas terhadap mereka yang tidak sungguh-sungguh. Namun jangan jadikan orang-orang itu sebagai musuh. Tapi kasihilah mereka dengan tetap mendoakan, mengampuni serta menasehati mereka. Bagaiman agar bisa seimbang? Hikmat dan kebijaksanaan diperlukan dalam hal ini. Kita harus memintanya dari Tuhan sebagai sumber hikmat/kebijaksanaan. Ia pasti akan memberikannya kepada kita. Kita harus mencontoh Tuhan kita. Yesus Kristus berteriak kepada Allah di sorga waktu dalam penderitaan-Nya di atas kayu salib seperti tertulis di Matius 27:46, “My God, My God, why has thou forsaken me?” (Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?). Kalimat Yesus inilah yang juga sering dipakai oleh orang dari agama tertentu untuk menentang keilahian Kristus. Tapi sayang mereka tidak mengerti makna dan esensi teriakan Yesus itu. Mengapa Yesus Kristus yang sendiri adalah Anak Tunggal Allah berteriak demikian? Setelah saya belajar, belajar dan belajar merenungkan kalimat Yesus yang satu ini. Saya membayangkan teriakan itu sebagai teriakan yang sangat mengerikan, sangat menakutkan dan menggemparkan, karena suara itu menggambarkan kengerian yang luar biasa di neraka yang paling kejam. Karena itu, teriakan Yesus ini bergema menembus ke dasar neraka. Oleh karya Kristus inilah kita yang telah dipilih-Nya dari semula dari antara orang yang berdosa, tidak lagi harus mengalami siksa neraka ini. Karena Allah di dalam Kristus yang berinkarnasi telah menggantikan kita. Betapa agungnya prinsip ini. Ia yang tidak berdosa, tetapi dijadikan berdosa, bagaimana kita bisa mengerti hal ini dengan rasio kita yang terbatas? Meskipun Kristus adalah Anak Tunggal Allah, tetapi pada saat Ia dijadikan berdosa, Allah pun memalingkan wajah-Nya dari pada Anak-Nya sendiri. Karena Ia harus menjalankan keadilan-Nya demi menghukum dosa manusia. Namun di atas salib juga, Tuhan mengampuni orang-orang yang berdosa dan berdoa bagi mereka: “Bapa ampunilah mereka ….! Inilah konsep kasih yang lembut dan agung. Sehingga kemudian setelah keras (ADIL) dan lembut (KASIH) itu bertemu di atas kayu salib, Kristuspun berseru dengan kalimat keenam-Nya di atas salib: “TETELESTAI! “ (sudah selesai!! ).

Jadi, apa yang saya maksudkan dengan Adil dan Kasih di sini? Adil identik dengan sikap tidak memandang bulu, keras, tegas dan tanpa kompromi sehingga sasaran tercapai dan pihak-pihak mendapat bagian yang seharusnya sesuai dengan prinsip dalam menerapkan prinsip-prinsip ADIL Tuhan. Itulah Adil yang saya maksudkan di sini. Kasih identik dengan mengasihi, lemah lembut, tidak memusuhi orang lain, tetapi menolong orang lain untuk kembali kepada prinsip-prinsip yang benar sesuai dengan prinsip Tuhan dalam menerapkan prinsip-prinsip KASIH. Itulah Kasih yang saya maksudkan di sini. Kedua aspek ini harus berjalan seimbang, dan tidak boleh hanya menekankan pada salah satu aspek saja.

Thanx by Des14. di P. Raya

GBU all.

(*LET'S KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*)

__________________

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING
AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

anakpatirsa's picture

Tipe dilempar ke sungai

Desfortin, Anda mengingatkanku pada dua blogger di Pasar Klewer ini, Si Teguh dan Si Riwon.

Melihat tulisan Anda dan mengingat  ‘keadaan’ kota asal Anda, saya rasa beberapa bulan (atau tahun) ini Anda termasuk jenis orang yang akan langsung dibuang ke sungai saat ikut berkumpul di “barak”.  Atau Anda akan dilemparkan dari Bundaran Ha’i, atau dilemparkan dari jembatan melintang itu. 

Saya hanya berpesan, jangan sampai terjadi, Anda begitu mengagumi orang-orang yang Anda kagumi itu sehingga berusaha menjadi mereka. Belajarlah dari mereka, tetapi janganlah bertingkah seperti fans kepada penggemarnya.

Seperti kata erick yang kadang suka marah-marah, jadilah diri Anda sendiri.

Hanya itu.
desfortin's picture

@anakpatirasa (Every1 is unique)

Thanx bro atas komentarnya. Saya mengerti maksud anda. Mungkin anda ada benarnya juga, tapi saya menulis di atas bukan bermaksud ingin dipuji dan mendapat rating tertinggi di “sini”, tapi saya menyatakan siapa diri saya sebenarnya ketika membahas suatu hal. <oya untuk 2 blogger yang anda sebutkan di atas kayaknya saya kenal yang satunya kayaknya Denny Teguh Sutandio. Kalau itu yang anda maksud, komentar saya adalah dia sekarang masih aktif di in-christ.net, nampaknya dia sengaja tidak mau aktif di sini, saya sudah beberapa kali undang dia lewat message friendster. Menurut saya dia penulis yang bagus, namun dia seperti saya yang suka menulis panjang dan terkadang bikin pusing bacanya, tapi jika kita mau rendah hati belajar, meskipun tulisannya panjang, kalau itu doktrinnya benar, kenapa tidak mau mempelajari dan mendukungnya, tulisan singkat tapi kalau error apa artinya, cuma memang sih di dalam hal ini yang bersangkutan mesti pakai hikmat juga agar para pembacanya merasa betah membacanya, seperti pak Hai Hai, meskipun panjang tulisannya, tapi saya merasa ingin terus membacanya, ada suatu dorongan yang membuat saya ingin terus membacanya, komentarku itu karena tulisannya baik dan benar serta dia sangat mengerti teknik menulis sehingga mempengaruhi “curiousity” pembaca>



Mungkin anda ketika membaca tulisan saya di atas beranggapan “seperti yang ada di anggapan anda” itu saja. Namun jika anda membaca di blog-blog saya yang lain, anda akan mengetahui bahwa saya tidak pernah ingin menjadi orang lain <kalau ingin “seperti” sih saya pikir itu lumrah>, tapi saya lebih suka menjadi saya yang apa adanya ini <I like to be who I am>, saya tak suka “menjilat” untuk mendapat pujian atau disukai banyak orang tapi pujian yang palsu dan tidak tulus <memang mungkin di satu sisi inilah kelemahan saya, karena itu saya terus meminta hikmat dari Tuhan>. Tapi memang terkadang kejujuran itu pahit diungkapkan, tapi kejujuran yang sungguh juga menjadi harta yang tak ternilai harganya di hadapan Tuhan.



Saya akui saya memang di dalam berdiskusi terkadang seperti kurang bijak dan seperti tidak sabaran <ya …. This me, inilah saya>, saya kagum dengan pak Hai Hai di “pasar klewer” ini, dia punya teknik yang hebat dalam bergaul <saya akui saya ingin sepertinya, namun saya terus belajar> dan dalam menulis, berdiskusi dan berbagi serta  dia menjadi blogger dengan rating tertinggi di sini, saya pun merasa begitu kagum dengannya <serasa tanpa Hai Hai di sini seperti sepi, ketika membaca komentar-komentarnya yang memukai saya semakin berdecak kagum, luar biasa Tuhan memang ciptakan orang-orang dengan berbagai karakter dan potensi, bersyukur sekali memiliki teman seperti dia>.



Saya di sini bermotivasi ingin belajar kebenaran, menyatakan kebenaran, berbagi kebenaran dan bertumbuh dalam kebenaran, bukan hanya sekedar disenangi atau disanjung <Yesus pun tidak disukai oleh banyak orang di jaman-Nya, bahkan oleh sebagian orang di jaman ini, tetapi oleh Yesuslah seluruh dunia di ubahkan dan kita sekarang bisa seperti ini>. Siapa sih yang tak suka disanjung, semua orang suka, tapi saya lebih suka dan berbahagia lagi kalau sanjungan atau pujian itu keluar dari mulut yang tulus.



Saya di Sabdaspace ini tidak bisa on line setiap saat seperti teman-teman dan saya kalau pas on line biasanya menulis dan berkomentar cukup panjang lebar <kalau saya cuma ingin terkenal dan mendapat rating tinggi saya bisa komentarin semua blog dan komentar-komentar di sini dengan kalimat-kalimat yang singkat supaya memunculkan perdebatan. TIDAK! Bukan itu motivasi saya>. Saya akan berkomentar ketika saya merasa perlu berkomentar dan ketika melihat ada hal-hal yang memang perlu dikomentari <namun terkadang saya tidak bisa layani juga mereka yang selalu kekeh jumekeh, yang nampaknya hanya ingin pamer argumen, terkenal, mencari pembenaran diri bukan mencari kebenaran>.



Sekali lagi terima kasih sdr. anakpatirasa atas saran anda <tentu itu menjadi masukan yang sangat berharga bagi saya, saya akan mempertimbangkannya>, namun saya akan lebih berbahagia lagi jika anda juga ikut berkomentar tentang topik blog saya di atas <titik temu konsep adil dan kasih>, bukan hanya mengomentari tipe / karakter saya <kalau saya mau balas seperti itu juga bisa>, karena itu terkesan anda memulainya dengan suatu presuposisi yang tidak sepenuhnya benar dan akan mempengaruhi pembaca yang lain dalam menilai saya. Pada awal blog ini diposting <sebelum blog asli raib oleh Admin> komentator pertama di blog ini adalah Jesus Freaks <saya masih menunggu Admin memproses komentar-komentar yang raib itu agar kembali>. Jesus Freaks adalah blogger yang unik di “pasar klewer” ini dengan khasnya yang selalu bertanya <walau terkadang bikin kesal juga, tapi dia langsung mengomentari topik blog ini meski dengan bertanya dan kemudian saya harus menjelaskannya dengan panjang lebar, tapi saya dengan senang hati menjelaskannya karena nampaknya ia ingin tahu, dan akhirnya dia mengerti maksud konsep adil dan kasih yang saya tulis di atas. Itu poin yang aku catat yang aku hargai dari dia>.



Marilah kita sama-sama belajar dan bertumbuh di sini bukan saling menggeser atau mencari pembenaran diri <setiap blogger di sini memiliki karakter yang unik>. I should be as I am and you should be as you are as well.



Thanx n GBU



[LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

__________________

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING
AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

bintang seven's picture

every1 uniq

klo semua orang uniq dan jd diri sendiri. pertanyaannya cm 2

1. apa lo bahagia ama diri lo ndiri?

2. apa Tuhan bahagia ama diri lo?

kok gak da yg ketiga...

3. apa org laen bhgia ama lo? gw gak perduli ama orang lain yg penting gw bisa nyenengin Tuhan krn utk itulah gw hidup dan gw bakal ajak orang lain nyenengin Tuhan....

klo Tuhan lo bikin seneng pasti lo ikutan seneng dan kesenengan yg dr Tuhan bikin lo ngajak orang lain spy ikut Tuhan. ya gak?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

desfortin's picture

@Bintang7, Unique bukan egois

Oke bro, asal jangan diputar balikan n dibikin jlimet aja maksud gue di atas, hehe ...

Setiap orang tidak ada satupun yang sama di dunia ini. Maksudku bukan berarti kalau kita unik kita jadi mau menyendiri atau egois bro, maksudnya adalah kita mesti saling memahami dan menghormati karakter-karakter yang beda itu, ga bisa dipaksa. Menurut lo bagus, belum tentu menurut gue begitu juga sebaliknya.

Masalah bahagia .....

ehm...

The true wisdom is the true virtue and the true virtue produces happiness

(orang yang berbijaksana adalah orang berbuat kebaikan dan orang yang berbuat kebaikan menghasilkan kebahagiaan)

 

[LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

__________________

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING
AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

bintang seven's picture

des14 saya senang

des seneng punya temen spt kamu, di palangkaraya ya? gereja di mana? dr blog kamu aq belajar banyak, coba ada ribuan orang kaya des di p.raya wah pasti heboh tuh. n gw berdoa spy kuliah kmu lancar, eh makanan khas disana paan ya? salam damai dlm kristus.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

jesusfreaks's picture

Kayaknya des14 JADI DIRI SENDIRI

Sejauh yang gw lihat des14 kayaknya JADI DIRI SENDIRI.

mungkin "kekagumannya" yang membuat dia terlihat sperti orang lain.

tapi yang pasti yaitu... panjanggg dan lebarrr.

tapi it's okay lah...

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

desfortin's picture

To Bintang7 and Jesus Freaks <It's me>

@Bintang7:

 

Maaf sekali saya baru bisa balas komentar kamu. Terima kasih kalau kamu benar-benar senang. Saya juga senang kalau kamu senang, tapi lebih senang lagi kalau kamu memberikan komentarmu tentang isi blogku di atas <titik temu konsep adil dan kasih Allah>.Ya betul, I am here in this city. My church is here too, Kalimantan Church. For the special food here, I do not know exactly what, so I cannot answer it.

 

Anda menulis:

dr blog kamu aq belajar banyak, coba ada ribuan orang kaya des di p.raya wah pasti heboh tuh.

 

Really? Sekali lagi setiap orang unik kawan. Tak ada satupun yang persis sama dan setiap orang tidak perlu menjadi orang lain, karena itu impossible dan naïf.

Di kotaku pun mungkin tak banyak yang berprinsip sepertiku. In my view, most of them just like to follow something like the water flow.

Well, mengagumi orang lain itu baru boleh, sebab kalau tidak bisa menghargai atau kagum pada orang orang lain berarti ada sesuatu yang tidak beres di dalam diri kita. Naluri mengagumi adalah anygerah Tuhan. Tapi saya selama ini khususnya mereka yang benar-benar mengenalku pasti akan berkata kalau saya tidak pernah ingin menjadi “orang lain” tapi kalau merasa terpacu untuk lebih maju sebagaimana orang-orang yang saya kagumi, itu benar. Saya banyak belajar dari tokoh-tokoh penting dan besar di sepanjang sejarah dan saya sangat kagum pada mereka yang sungguh bias dijadikan teladan. Meskipun saya tahu, tak ada satupun manusia yang sempurna <Rasul Paulus dll, Augustinus, Martin Luther, Calvin sampai Stephen Tong adalah orang yang pernah salah>, kecuali Yesus Kristus. Dia adalah satu-satunya pribadi yang tidak perlu menyesal atau berubah di dalam titik hidup-Nya sebab Ia bukanlah pribadi yang mewarisi dosa Adam. Semua tokoh agung dan berpengaruh yang pernah hidup di dalam dunia ini bukanlah manusia yang tanpa cacat cela, namun mereka adalah orang yang tidak terus tinggal dalam kesalahan, tapi mereka adalah orang yang sadar dan ingin berubah dan akhirnya hidup memuliakan Tuhan. Konsekuensinya mereka telah dipakai Tuhan secara luar biasa untuk memberi pengaruh pada dunia sampai sekarang dengan segala kapasitas dan kompetensi mereka khususnya di dalam dunia teologi dan kekristenan.

 

Thanx ya bro, peace n GBU too


Well, Allah adalah Allah yang Kasih, juga Ia adalah Allah yang Adil. Kasih dan Keadilan Allah berjalan bersama. Bayangkanlah makna Kasih dan Adil Allah ketika Salib menjadi titik temunya.

 

@Jesusfreaks

Sejauh yang gw lihat des14 kayaknya JADI DIRI SENDIRI.

mungkin "kekagumannya" yang membuat dia terlihat sperti orang lain.

tapi yang pasti yaitu... panjanggg dan lebarrr.

tapi it's okay lah...

 Thanx bro atas judgement-nya. Kamu betul, “seperti atau tampak atau seolah-olah, terlihat” itu bukan mau menjadi. Setiap orang tentunya boleh memiliki hasrat seperti itu. Namun memang di dalam “seperti” itu terkandung suatu makna dan kreatifitas yang luar biasa, kalau tidak hati-hati bias jatuh. Karena itu “kesadaran” harus tetap dikendalikan.

Well, Allah adalah Allah yang Kasih, juga Ia adalah Allah yang Adil. Kasih dan Keadilan Allah berjalan bersama. Bayangkanlah makna Kasih dan Adil Allah ketika Salib menjadi titik temunya.

[LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

__________________

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING
AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

desfortin's picture

Komentar2 yang pernah Hilang (Titik Temu)

TITIK TEMU KONSEP ADIL DAN KASIH ALLAH DI ATAS SALIB KRISTUS

Dikirimkan oleh Lost Admin pada Rab, 2008-12-31 00:00

Judul Komentar : @des14 : titik temu
Pengirim : jesusfreaks
Tanggal : Tue, 23 Dec 2008 19:47:16 +0700
Komentar :
Bagaimana lo memandang korban perkosaan yang menjadi pelacur karena himpitan ekonomi dan malu dan terpaksa. Dalam konsep keseimbangan adil dan kasih.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-



Judul Komentar : @des14 : titik temu
Pengirim : jesusfreaks
Tanggal : Tue, 23 Dec 2008 19:55:27 +0700
Komentar :
Bagaimana lo memandang korban perkosaan yang menjadi pelacur karena himpitan ekonomi dan malu dan terpaksa. Dalam konsep keseimbangan adil dan kasih.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-



Judul Komentar : @Jesus Freak _ diadili (ADIL) dan diampuni (KASIH)
Pengirim : desfortin
Tanggal : Sat, 27 Dec 2008 00:29:35 +0700
Komentar :

Ada 3 filsuf besar yang paling klasik, ortodoks di jaman Yunani kuno yaitu Socrates, Plato dan Aristotles. Ketiga orang ini, khususnya teori Socrates, sama-sama mengakui bahwa The true wisdom is true virtue, and the true virtue produces happiness (orang yang berbijaksana pasti berbuat baik, dan orang yang berbuat baik pasti menghasilkan kebahagiaan), sehingga ketika Socrates mengatakan orang berbuat dosa itu karena mereka tidak tahu, kalau mereka tahu pasti mereka tidak mungkin melakukannya. Benarkah teori ini? TIDAK! Teori ini memang mirip dengan perkataan Tuhan Yesus waktu di atas salib (Lukas 23:34, “Father forgive them because what they are doing they do not know”Bapa ampunilah mereka sebab apa yang mereka perb
uat mereka tidak tahu), tapi yang dimaksudkan Yesus tidak sama dengan teori Socrates ini dan yang paling membedakannya adalah kalau Socrates mungkin pada waktu dia mengatakan kalimat itu dia hanya spekulasi sedangkan Yesus dalam kategori praktek, yaitu suatu korban diri yang agung yang dilakukannya demi umat-Nya.

Benarkah kalau orang tahu sesuatu itu salah, maka ia tidak melakukannya atau melanggarnya? Jawabannya TIDAK! Contohnya, sudah sejak dulu dikatakan oleh dokter merokok itu tidak baik, membahayakan kesehatan dsb, apakah manusia tidak tahu setelah diberitahu itu? Apakah para pecandu rokok tidak tahu? Mereka tahu, tapi pengetahuan yang ada di otak itu tidak bisa selalu dijadikan sebagai alat untuk mengerem atau menghentikan kebiasaan merokok. Jadi, walaupun sudah dikasih tahu merokok tidak baik, apakah mereka berhenti? Tidak. Mereka tetap melakukan. Contoh lain t
entang perilaku homoseks dan free sex, sudah dikasih tahu bahwa perilaku itu tidak baik bisa mengakibatkan penyakit kelamin, melanggar hukum Tuhan dsb. Kasusnya apa setelah mengetahui hal itu orang serta merta berhenti dan tidak melakukannya? Buktinya tidak kan, meskipun ada juga orang yang sadar dan berhenti. Demikian juga dengan contoh-contoh lain seperti berjudi, berjinah dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Saya percaya banyak perampok, pelacur dan orang-orang jahat atau pendosa lainnya, sejak lahir mungkin mereka orang yang baik, mungil, lucu dsb, tapi waktu dewasa mereka mungkin meleset sehingga menjadi orang yang jahat dan berdosa karena mereka tidak mampu mengendalikan diri atau mengerem diri mereka dari perbuatan itu, meskipun mereka tahu itu dosa atau tidak baik tapi karena alasan ini dan itu, karena himpitan ekonomi, malu dan terpaksa (seperti kata JF di ats), mereka tetap melakukannya. Karena apa?
Ya karena pengetahuan di dalam otak itu sekali lagi tidak bisa selalu dijadikan alat untuk mengerem dari melakukan perbuatan seperti itu. Lalu bagaimana kaitannya dengan pertanyaan JF di atas terkait dengan keseimbangan antara konsep Adil dan Kasih? Saya sudah jelaskan di atas di dalam tulisan itu, ADIL identik dengan ketegasan, tanpa kompromi, tidak memandanga bulu. Itulah keadilan. Namun KASIH identik dengan pengampunan, tidak mendendam dan membenci. Bagaimana dengan kasus korban perkosaan yang menjadi pelacur karena himpitan ekonomi dan malu dan terpaksa yang ditanyakan oleh JF itu? Saya jawab begini: Tidak peduli bagaimanapun kondisinya, apapun alasannya, perbuatannya itu tetap salah, keadilan tidak pernah berhenti berjalan. Meskipun perempuan itu menjadi pelacur dengan alasan seperti kata JF itu, tidak berarti ia tidak lepas dari keadilan Allah. Ia tetap dipandang sebagai yang salah, berdosa, melanggar hukum-Nya. Makanya di dalam hidup kita sebagai pengikut Kristus kit
a harus selalu terus berjuang, menyangkal diri, dan pikul salib artinya berusaha melawan segala keinginan, nafsu-nafsu yang jahat itu dan rela menjalani hidup yang sudah dianugerahkan Tuhan, rela menanggung beban betapapun sulitnya karena hidup ini memang penuh perjuangan, namun kita harus selalu andalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup ini dengan sambil berserah, berdoa memohon kekuatan dan pertolongan Tuhan agar kita dihindarkan dari hal-hal yang negatif, dan kita terus berusaha hidup memulikan-Nya, itu yang terutama.

Karena itu YANG SALAH TETAP SALAH DAN HARUS DIADILI, namun karena KASIH, TIDAK BERARTI IA TIDAK BISA DIAMPUNI, kalau dia bertobat apakah kita akan menolaknya, menghinanya, membencinya dsb? Yesus sendiri tidak menolak orang yang berdosa datang kepada-Nya. Karena Ia datang untuk menyelamatkan yang berdosa, bukan orang benar. So, dengan hak apa kita harus menolaknya? Bahkan mungkin para pelacur dan perampok akan lebih mudah masuk sorga, kalau mereka bertobat sungguh-sungguh, dari pada mereka yang menganggap diri alim ulama, kaum saleh, tapi yang hatinya tidak takut kepada Tuhan.

So, in a summary sentence let me say:

Those who break the law, committing error or sin, must be punished (JUSTICE) wisely and

Those who repent, being realized or regret, must be forgiven (LOVE) sincerely.

Yang Melanggar Hukum, alias salah atau berdosa, harus diadili (ADIL) dengan sungguh dan

Yang Bertobat, alias sadar atau menyesal, harus diampuni (KASIH) dengan sungguh.

 

Gito lo bro. Nah, biar ADIL n ga gue aja yang jawab, gimana dech kalau menurut lo sendiri. Kan akan lebih adil kalau selain bertanya juga berikan jawaban, sehingga di antara kita ada keadilan dan kasih yang seimbang, hehe…..Thanx GBU

 

[LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

__________________

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING
AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

agamaitucandu's picture

Let's be humble...

@desfortin

Let's be humble...

Saya suka tagline Anda itu.

__________________

.

desfortin's picture

Humility is never give up to learn

Thanx if you like ii. But I hope you also can be a humble person.  Rendah hati bagi saya bukan sekedar sikap kebudayaan atau tradisi, atau tingkah laku. Rendah hati bagi saya bukan berarti kalau ngomong dengan setiap orang selalu berkata lemah-lembut apalagi mengelus-elus orang lain. Rendah hati bukan sekedar kesopanan. Rendah hati juga bukan sekedar kalau orang lain salah kita ga berani negur. Rendah hati bagi saya adalah sikap hati yang tulus dan jujur serta tidak merasa cepat puas secara rohani untuk terus menuntut dan diisi oleh kebenaran. Bapa gereja yang Agung, Augustinus mengatakan orang yang memiliki kerohanian baik itu memiliki tiga hal, apa itu:

  1. Humility
  2. Humility, dan
  3. Humility

Makanya rendah hati itu begitu penting. Orang yang tidak mengerti prinsip rendah hati akan sombong. Orang yang sedikit belajar lalu banyak mengajar <mis. berkoar-koar di mimbar gereja tapi gak rela mengoreksi diri atau mengembangkan diri, itu adalah bukan orang yang rendah hati, tapi orang yang sombong>. Orang yang rendah hati cirinya adalah walaupun dia sudah banyak belajar dan tahu banyak hal tapi dia mendengar orang lain karena dia ingin belajar. Itulah alasan saya memakai sign itu.

Thanx GBU

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

__________________

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING
AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]