Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tidak ada Judul

anakpatirsa's picture

Maret 2000, lima tahun sebelum meninggal, Paus Yohanes Paulus II meminta pengampunan Tuhan atas dosa yang dilakukan gereja Roma Katolik selama dua ribu tahun ini. Dosa itu berupa diskriminasi gender, rasialisme, kebencian terhadap orang Yahudi serta kekejaman yang terjadi dalam mempertahankan iman Katolik.

Semua itu, menurutnya, terutama kebanyakan terjadi di milenium kedua. Berupa perang yang terkenal sebagai Perang Salib, eksekusi para penentang doktrin Katolik maupun eksekusi orang non-Katolik melalui sebuah pengadilan yang bernama Inkuisisi, serta pemaksaan pertobatan penduduk asli Afrika dan Amerika.

Ia tidak menyalahkan pemimpin Katolik, baik pemimpin masa lalu maupun masa sekarang. Juga tidak menyebutkan satu namapun yang berdosa. Ia hanya berkata hanya Allah yang dapat menghakimi tanggung jawab seseorang secara individu.

Tanpa menyebutkan secara spesifik apa yang terjadi, Paus ini juga berkata: "Kami meminta maaf atas perpecahan dalam kekristenan, atas kekejaman terhadap orang Kristen yang melayani kebenaran, atas ketidakpercayaan kami terhadap mereka, serta atas permusuhan yang seringkali terjadi terhadap penganut agama lain."

***

Ken Schei, seorang atheis, menghormati Yesus bukan berdasarkan apa yang terjadi di atas kayu Salib, tetapi atas apa yang Ia ajarkan di atas bukit. Karena apa yang telah dilihatnya dalam sejarah kekristenan, mendirikan "Atheis for Jesus" -- sebuah organisasi yang menerima ajaran dan pesan-pesan Yesus tentang kasih dan kebaikan hati tetapi tidak menerima Dia sebagai Allah maupun mengakui gereja sebagai lembaganya. Dalam website organisasinya, ia menulis:

Sekitar duapuluh tahun lalu, saya mulai melakukan penelitian terhadap pengaruh rasul yang mengangkat dirinya sendiri, Paulus, atas kekristenan. Saya harus mengakui pada awalnyapun saya sangat sedikit memiliki rasa hormat terhadap kekristenan secara keseluruhan. Ketika saya menyadari banyak orang mendapat keuntungan dengan memiliki agama dalam hidup mereka dan bahwa banyak hal baik telah dilakukan atas nama kekristenan, saya juga menyadari fakta, kekristenan telah dimanfaatkan (oleh orang-orang tertentu) sepanjang sejarah sebagai alasan untuk melakukan berbagai kekejian yang paling brutal, tanpa belas kasihan, dan tanpa perasaan, yang pernah dikenal oleh manusia. Contoh-contoh historis yang pernah ada tidak sukar untuk diingat kembali: Perang Salib; Inkuisisi (the Inquisition == pengadilan agama yang ditunjuk oleh gereja Katolik Roma untuk membasmi praktek klenik pada abad ke-15 dan ke-16); pembakaran para ahli sihir; the Holocaust (pembasmian keturunan Yahudi oleh pemerintah Nazi); dan masih banyak hal lain yang terlalu banyak untuk disebutkan ... saya tidak melihat banyak kebaikan dalam kekristenan yang menurut saya berharga untuk dianut.

***

Seorang Jurnalis melakukan investigasi pribadi terhadap bukti tentang kebenaran kristiani, sebelumnya ia sudah menulis buku terlaris "Pembuktian atas Kebenaran Kristus." Sekarang ia, Lee Strobel, menulis buku bercorak hampir sama, "The Case for Faith", "Pembuktian atas Kebenaran Iman Kristiani." Ada sebuah bab disana, "Keberatan #7: Sejarah Gereja dinodai oleh Penindasan dan Kekerasan." Suatu keberatan yang menjadi hambatan bagi beberapa orang untuk menerima kekristenan. Lee Strobel meruntuhkan keberatan itu!

Aku tidak bermaksud menjelaskan apa yang dimaksud oleh si penulis buku. Aku hanya tiba-tiba terpikir sesuatu, menyadari beberapa orang menyebutkan agama lain sebagai agama yang penuh kekerasan. Tiba-tiba saja aku menyadari, sejarah kekristenan ternyata juga dipenuhi awan kelabu.

Perang Salib

Perang yang berlangsung sekitar 200 tahun itu hanya dimulai oleh sebuah pidato. Pidato seorang Paus yang terpilih pada tahun 1088, Paus Urbanus II.

Ia menjadi Paus kuat dan efektif sekaligus politikus yang peka menghadapi keadaan menguntungkan. Tanggal 27 Nopember 1095, di Clermont, Perancis, mengucapkan sebuah pidato yang begitu terkenal di hadapan beribu-ribu masa. Sebuah pidato paling efektif dalam sejarah, mempengaruhi Eropa sampai berabad-abad setelah itu. Pidato itu mengecam keras orang Turki yang menduduki Tanah Suci, mengotori tempat suci orang Kristen serta mengganggu para peziarah Kristen. Ia mengajak dunia kekristenan bahu membahu dalam sebuah perang suci, merebut kembali Tanah Suci.

Sebelum pidato itu berakhir, orang banyak berteriak "Deus le Volt!", "Tuhan menghendakinya!" Sebuah teriakan yang akhirnya menjadi teriakan perang para tentara Salib.

Para uskup lalu bersidang dan mengeluarkan sebuah keputusan, menyatakan siapapun yang turut serta dalam perang suci akan mendapatkan pengampunan dosa, kekayaan para bangsawan selama berperang akan berada dalam pengamanan gereja. Sidang juga menghasilkan kesepakatan, sebuah simbol gerakan, pakaian setiap orang yang turut berperang diberi tanda salib merah pada bagian pundak dan punggung, itulah asal kata Perang Salib. Gerakan pasukan akan diarahkan menuju Konstantinofel. Keputusan lainnya, setiap orang yang pulang tanpa menunaikan tugasnya akan menerima hukuman dari gereja. Perampok, pembunuh, pemerkosa dan pencuri juga boleh ambil bagian, perbuatan jahat mereka akan dilupakan bila mengikuti perang suci.

Perang Salib Pertama, sumber Muslim berkata, sepanjang perjalanan menuju Yerusalem, pasukan merampok, memperkosa, berzinah dan mabuk-mabukan. Akhirnya 15 Juli 1099, Yerusalem ditaklukkan. Sekitar 60.000 orang dibunuh, terdiri dari orang Yahudi, Muslim, baik laki-laki perempuan, dan anak-anak. Para saksi mata hanya melukiskan kengerian itu dengan berkata: "Kami harus berjalan di dalam darah musuh kami sedalam mata kaki."

Perang suci itu menjadi serentetan perang besar dan kecil yang berlangsung selama sekitar 200 tahun. Serentetan perang yang mempengaruhi budaya masyarakat Eropa secara keseluruhan. Perang yang ternyata tidak selesai-selesai ini bahkan memaksa Paus Innocence III pada tahun 1215 menekankan kembali apa yang telah dijanjikan oleh Paus Urbanus, setiap orang yang berangkat Perang Salib akan mendapat keselamatan, namun peminatnya makin berkurang.

Inkuisisi

Inkuisisi, sebuah pengadilan gereja abad pertengahan yang ditunjuk untuk mengusut bidat atau tindakan yang menentang kesalahan dan tradisi Gereja Roma.

Inkuisisi dimulai tahun 1163, ketika Paulus Alexander III menginstruksikan para uskup mencari bukti tentang pendukunan, dan mengambil tindakan terhadap para dukun klenik (klenik kegiatan perdukunan [pengobatan dsb] dengan cara-cara yang sangat rahasia dan tidak masuk akal, tetapi dipercayai oleh banyak orang). Inkuisisi ini akhirnya berkembang menjadi sebuah kampanye teror.

Setiap Inkuisisi terdiri dari sekitar 20 petugas yang mempunyai fungsi dan tugas berbeda-beda. Ada penyidik agung, petugas sipil, petugas penerima harta benda sitaan, sipir, konselor bagi tertuduh, pelaksana hukuman yang ahli baik dalam penyiksaan maupun penahanan ataupun pembakaran, dokter yang mengawasi proses penyiksaan, notulis yang mencatat pengakuan terdakwa ke dalam bahasa Latin, satu atau dua mata-mata yang mencari informasi, serta seorang saksi yang disumpah untuk menjaga kerahasian prosedur pelaksanaan hukuman. Semuanya begitu rapi dan begitu rahasia sehingga terdakwa sendiripun tidak akan pernah mengetahui siapa yang menuduhnya.

Pada awalnya Inkuisisi memang hanya menangani tuduhan bidat, tetapi kekuasaannya meluas sehingga mencakup tuduhan tentang tenung atau sihir, alkemia (cikal-bakal ilmu kimia, mencari cara membuat emas), penghujatan, penyimpangan seksual, pembunuhan anak, pembacaan Alkitab dalam bahasa rakyat jelata, serta pembacaan Talmud oleh orang Yahudi ataupun Alquran oleh orang Muslim.

Tidak peduli apa pun tuduhannya, pelaksana Inkuisisi melakukan pemeriksaan dengan kekejaman yang luar biasa, tanpa belas kasihan, tanpa pandang bulu. Semua terdakwa mendapat perlakukan yang sama. Tidak peduli pria atau wanita, keturunan bangsawan atau rakyat jelata, pejabat atau pencuri, sehat atau cacat, waras atau gila. Walaupun demikian, 'perhatian lebih' tetap diberikan kepada mereka yang menentang doktrin dan otoritas Paus, terutama mereka yang dianggap murtad dari Gereja Roma Katolik.

Sekali lagi, akar Inkuisisi ini pada awalnya hanyalah karena kerisauan para Paus terhadap masalah pendukunan, terutama di Perancis Selatan. Mereka telah mengirim para misinoris kesana tetapi tidak berhasil menghentikan praktek pendukunan tersebut. Lalu ada sebuah pendekatan alternatif. Inkuisisi! Tetapi kemudian maksud mulia ini bercampur dengan kepentingan politik sehingga akhirnya berkembang menjadi sebuah teror yang mengerikan.

Histeria Kristen

Tahun 1692, di sebuah desa yang tenang, di Salem, Massachusetts, muncul tuduhan tukung sihir kepada warganya. Sembilan belas orang mati digantung dan satu orang, karena tidak mau mengaku, dihimpit batu hingga tewas. Dalam sejarah, kejadian ini dikenal sebagai "Histeria Kristen". Sebuah histeria yang terjadi setelah delapan gadis desa tiba-tiba menderita kejang-kejang secara misterius, berteriak histeris serta mengalami halunisasi.

Seorang warga punya ide, apakah penyakit ini karena sihir? Caranya membuat kue Rye yang mengandung air kencing para gadis itu, lalu memberikannya pada hewan. Jika hewan yang memakannya mengalami sakit yang sama, berarti penyebabnya adalah tukang sihir. Seorang pendeta lalu memberikan kue bercampur air kencing kepada anjingnya. Anjingnya bukan hanya menggonggong histeris, tetapi malah jatuh sakit. Mulailah perburuan tukang sihir yang dalam sejarah terkenal sebagai "Legenda tukang sihir dari Salem."

Gereja lalu terlibat dalam pengadilan, memeriksa para saksi yang berkata melihat penampakkan binatang-binatang, melihat temannya berada di tempat lain, padalah tidak mungkin manusia berada di dua tempat sekaligus kecuali ia seorang tukang sihir. Pengadilan sama sekali tidak memperhatikan faktor lain seperti keinginan merebut tanah tetangga, rasa iri dan kebencian.

Anti-Yahudi

Anti-Yahudi, suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap orang Yahudi sebagai individu hingga sebagai sebuah lembaga. Anti-Yahudi, sebuah penyakit terburuk dalam sejarah kekristenan. Sebuah ironi, karena Yesus sendiri adalah orang Yahudi dan murid-murid-Nya juga orang Yahudi.

Anti-Yahudi benar-benar telah menodai sejarah kekristenan. Sebuah sikap yang terjadi karena sebagian besar orang Yahudi tidak menganggap Yesus sebagai Mesias. Penolakkan yang membuat orang Kristen menganggap orang Yahudi sebagai musuh Kristus. Beberapa orang bahkan memiliki pikiran bahwa mereka bertanggung jawab atas penyaliban Kristus sehingga begitu membencinya.

Dalam hanya beberapa dekade setelah penyaliban, banyak orang Kristen memilih melupakan bahwa kedua belas rasul serta Kristus itu sendiri adalah orang Yahudi. Bahkan sebelum gereja menjadi agama resmi kekaisaran Romawi, ketika gereja masih berdiri sendiri, sudah ada hukum yang mengatur masalah anti-Yahudi. Contohnya pada tahun 306, Gereja di Synod dan Elvira melarang perkawinan, hubungan seksual dan kontak sosial antara orang Kristen dengan orang Yahudi.

Kebencian itu diperparah dengan adanya rumor-rumor bahwa orang Yahudi meracuni sumur-sumur selama terjadi wabah yang membunuh berjuta-juta penduduk Eropa, wabah yang dikenal sebagai Black Death atau 'Kematian Hitam'. Mereka juga dituduh mengacaukan sakramen-sakramen kristiani, mengacaukan Kitab Suci orang Kristen, membunuh anak-anak Kristen yang belum puber sebagai persiapan perayaan roti tidak beragi. Orang Yahudi yang identik dengan hidung besar dan tubuh tinggi jangkung, dilukiskan dengan tambahan ekor dan tanduk, sebuah gambaran orang Yahudi di abad pertengahan.

Selama Abad Pertengahan itu, di Eropa terjadi banyak penganiayaan terhadap orang Yahudi, pengusiran, pemaksaan pertobatan dan pembunuhan massal. Pembenaran dan praduga utama terhadap Yahudi adalah masalah keagamaan. Martin Luther, bapak reformasi, pada masa tuanyapun sempat mengeluarkan perkataan begitu buruk tentang orang Yahudi. Padalah pada awalnya ia seorang pecinta Yahudi. Karena cintanya itu, ia berharap akan ada pertobatan massal di mana mereka mau menerima Yesus sebagai Mesias mereka. Karena bangsa ini tetap keras kepala -- Allah sendiripun mengatakan bangsa ini memang tegar-tengkuk -- pada masa akhir hidupnya, Luther menjadi semakin jengkel dan sempat mengatakan beberapa hal yang menghebohkan dan patut disangkal oleh para pengikutnya.

Orang Yahudi begitu sering dibunuh secara masal dan diusir dari berbagai negara Eropa. Pembunuhan massal pertama kali muncul selama Perang Salib. Dalam Perang Salib Pertama (1096) masyarakat Yahudi di Rhine dan Danube benar-benar dihancurkan. Di Perang Salib Kedua (1147) orang Yahudi di Perancis juga seringkali menjadi korban pembantaian massal. Sepanjang Perang Salib, harus diakui memang terjadi banyak sekali pembantaian massal terhadap orang Yahudi.

Akhirnya, tahun 1998, gereja Roma Katolik meminta maaf untuk "kesalahan-kesalahan serta kegagalan" dari beberapa orang Katolik karena tidak menolong orang Yahudi dalam masa pembantaian etnis Yahudi oleh perintah Nazi (Holocaust).

Misionaris yang Kejam

Dalam wawancaranya dengan John D. Woodbridge, Ph.D, salah seorang nara sumber bukunya, Lee Strobel menunjukkan kutipan tuduhan terhadap misionaris ini:

Para misioner itu datang tanpa diundang. Meskipun tujuan mereka mulia, tetapi mereka tidak tahu apa-apa tentang wilayah yang mereka datangi, dan mereka mendirikan kantor-kantor dan tidak peduli terhadap batin dan nilai-nilai orang-orang yang mereka datangi untuk dibantu. Mereka juga mencampuri masalah-masalah yang sama sekali tidak ada urusannya dengan mereka. Mereka berasumsi bahwa spiritualitas tradisional orang-orang pribumi itu bercacat, bahkan merupakan pemujaan setan. Mereka menyuap atau memaksa penduduk pribumi itu untuk meninggalkan adat-adat tradisional mereka, sampai-sampai, dalam proses mereka mencoba 'menyelamatkan' orang-orang itu, para misioner itu akhirnya malah menghancurkan mereka. [Dale and Sandy Larson, Seven Myths About Christianity, dikutip oleh Lee Srobel dalam bukunya "Pembuktian atas Kebenaran Iman Kristiani."]

Peran para misionaris tidak bisa dipandang sebelah mata. Masalahnya, gerakan ini pada awalnya seringkali berkaitan dengan kebijakan ekonomi dari kekuatan kolonial yang dikenal sebagai merkantilisme. Sebuah teori yang secara sederhana berkata, "Negara yang memiliki emas paling banyak akan menjadi negara yang paling berkuasa." Kekuatan sebuah negera akhirnya ditentukan melalui seberapa sukses ia mengeksploitasi Amerika Latin dan tempat-tempat lain. Eksploitasi ini bercampur aduk dengan kegiatan para misionaris.

Salah satu negara itu adalah Spanyol. Banyak catatan sejarah tentang perbuatan mengerikan yang mereka lakukan di Amerika Latin, sehingga dalam abad ke enambelas, ada perdebatan sengit disana tentang apakah yang terjadi di Amerika Latin itu kristiani atau tidak.

Gerakan misionaris pada awalnya tidak bisa dipisahkan dengan tiga kata yang menjadi tujuan dua negara Eropa yaitu Portugal dan Spanyol mengarungi samudera. Paus yang saat itu ikut menganggap dunia ini datar membaginya menjadi dua, bagian timur untuk Portugal dan bagian barat untuk Spanyol. Sistem ekonomi Merkantilisme membuat kedua negara membutuhkan persediaan emas yang lebih banyak. Tetapi bukan hanya emas atau Gold yang menjadi tujuan penjelajahan itu, ada Glory dan Gospel. Kejayaan sebuah negara ditentukan oleh besarnya wilayah, itulah Glory. Misi suci penyebaran agama Kristen juga ikut menjadi motifnya, itulah Gospel. Akhirnya ketiganya membentuk sebuah sistem perekonomian dunia baru, kolonialisme.

***

Walaupun dianiaya dan ditindas secara brutal, kekristenan menyebar begitu cepat di seluruh Kekaisaran Romawi. Sejarah berkata salah satu penyebabnya karena orang Kristen yang mula-mula itu adalah orang-orang yang begitu baik. Kebaikan hati mereka serta pelayanannya terhadap orang miskin dan orang-orang tertindas menarik banyak pengikut baru. Kemurahan hati mereka begitu mengagumkan.

Alkitabpun berkata demikian. Mereka tidak hanya mengurusi dirinya sendiri. Mereka memperhatikan tetangga, para janda, orang-orang miskin serta orang-orang yang terluka. Pada dasarnya mereka mengasihi. Mereka menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak, anak-anak yang sering diperlakukan kasar oleh orang Romawi dan Yunani sejak lahir, terutama bayi perempuan. Gaya hidup merekapun cocok dengan ajarannya, sehingga tidak akan malu berkata, "Tirulah kami karena kami meniru Kristus." Mereka tidak akan berkata "Jangan melihat kami, lihat saja kepada Kristus!"

Lucian, Satiris Yunani abad kedua berkata:

Makhluk-makhluk yang disesatkan itu mulai dengan keyakinan umum bahwa mereka tidak akan pernah mati selama-lamanya, yang menjelaskan bahwa konsep kematian dan pengabdian diri dengan sukarela merupakan hal yang umum di antara mereka. Kemudian mereka diajari oleh sang pemberi hukum yang sejati bahwa mereka semua adalah bersaudara, sejak saat mereka bertobat, dan menyangkali dewa-dewanya orang Yunani, dan menyembah guru mereka yang tersalib, dan hidup menurut hukum-hukum yang diajarkan. Semua itu mereka imani dengan sungguh-sungguh, dengan akibat mereka menolak semua dewa duniawi dan semacamnya, dan hanya menganggap mereka sebagai benda-benda biasa. [Lucian, The Works of Lucian of Samosata, seperti dikutip oleh Lee Strobel.]

Semuanya begitu indah!

Mereka dianiaya, dibakar dan disiksa, tetapi mereka tetap setia. Hidup dan perkataan mereka sama. Lalu tiba-tiba seorang kaisar bertobat. Penganiayaan itu berhenti, kekristenan menjadi agama resmi di seluruh kekaisaran Romawi. Lalu sedikit demi sedikit, gereja mulai berhubungan dekat dengan pemerintah, kemudian memanfaatkan pemerintah sebagai agen penganiayaan, dan kemudian, keduaniawianpun masuk gereja.

Sejarah kelam itu dimulai!

***

Kenapa Tuhan diam? sering kutanyakan ketika mendengar kabar angin tentang penganiayaan orang Kristen. Tetapi sekarang aku tidak akan bertanya seperti itu lagi.

Aku punya pertanyaan lain dan sampai sekarang belum terjawab. Mengapa Tuhan diam ketika umatnya melakukan pembunuhan keji, pembakaran hidup-hidup, penyiksaan? Mengapa Ia diam ketika umat-Nya menindih seorang dengan batu sampai mati karena orang tersebut tidak mau mengaku ia seorang tukang sihir?

Aku belum tahu jawabannya. Aku punya banyak pertanyaan ketika berjumpa dengan-Nya. Tetapi saat ini aku tidak akan ikut-ikutan menyebut agama lain penuh kekerasan. karena ternyata sejarah agamaku juga penuh dengan darah-darah orang tak berdosa.

Sumber:

jesusfreaks's picture

@AP : Kamu harus spesifik

Dear brother, Kayaknya kamu tidak boleh mengeneralkan kekristenan. Karena pada awalnya kekristenan tidak seperti yang kamu gambarkan. Saya tidak berusaha vulgar atau menuduh kristen tertentu. Tapi fakta yang kamu paparkan bisa membuat suatu spesifikasi kristen yang kamu maksud. Dan seharusnya mereka tidak bisa disebut kristen. Mungkin kamu coba sedikit merenung liar, untuk mengenal siapa mereka yang kamu maksud telah membuat sejarah kelam. Mungkinkah mereka telah melacurkan kebenaran ? Mungkinkah mereka sebagaimana yang tertulis dikitab wahyu ? Cobalah untuk berpikir sedikit liarrr.

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

anakpatirsa's picture

Memang disengaja

Dear JF, Gereja mula-mula memang tidak seperti itu, saya menulisnya di di blog ini bagian keempat. Saya memang sengaja meng-general-kannya secara keseluruhan. Salah satu argumen yang dipakai untuk membantah bahwa itu tidak dilakukan oleh orang Kristen adalah berkata, "Beberapa orang bisa saja hidup sebagai orang Kristen tetapi bukan Kristen!" Atau berkata, "Penyimpangan itu dilakukan oleh orang yang menyebutkan dirinya Kristen padahal sebenarnya bukan Kristen!" Tetapi bukan itu point saya. Saya hanya melihat gereja mula-mula itu begitu baik, tetapi semuanya berubah 180 derajat setelah semua penganiayaan itu berhenti.
Daniel's picture

agama?

Tetapi saat ini aku tidak akan ikut-ikutan menyebut agama lain penuh kekerasan. karena ternyata sejarah agamaku juga penuh dengan darah-darah orang tak berdosa.

Itulah yang terjadi ketika kekristenan menjadi agama!

mercy's picture

Tidak ada yang benar

Dear Anakpatirsa,  

Tulisan Anda diatas, rasanya semakin mempertegas apa yang Alkitab bilang, "tidak ada yang benar, seorangpun tidak" dan juga "tidak ada yang berbuat baik"

Tuhan Yesus memberkati  

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

Penonton's picture

Tergantung Kacamata yang mana......

Dear Anakpatirsa, Menanggapi tulisan anda di atas, Sebelumnya, pertama-tama saya akan mengucapkan pujian untuk buah tulisa anda.Anda ,( meskipun tidak menuliskan gambaran secara lengkap ), kurang lebih, berhasil menuliskan tentang "realita" sejarah agama Kristen. Menanggapi tulisan anda, sesuai dengan subjek yang saya tulis, sekiranya orang-orang dapat melihat suatu sejarah dengan kaca-mata dan sudut pandang yang berbeda-beda. Maksutnya apa? Yang saya maksut adalah, jika kita melihat atau membahas suatu sejarah, seperti juga hal-hal yang lain, akan selalu mempunyai dua sisi ( seperti mata uang ). Tergantung dimana kita akan membahas permasalahan-nya. Pada tulisan Anakpatiirsa, Ke-Kristen-an dikupas ke arah sejarah yang kelam. Jika kita mau mengakui, dalam perjalanan sejarah Kristen, juga banyak sekali sisi-sisi positif yg ber-imbang dengan dosa-dosa kesalahan Kristen di masa lalu. Membicarakan "Kriten", kita tidak hanya berbicara tentang "Perang Salib", bicara tentang Kristen, kita tidak hanya berbicara tentang "Inkuisisi","Histeria Kristen","Anti Yahudi", dan "Misionaris yg Kejam". Berbicara tentang Kristen, kita akan berbicara tentang sejarah suatu agama yang telah melewati perjalanan lebih dari 2000 tahun, dengan segala ragam kebaikan dan juga tentunya keburukan. Apa yang kita ketahui sekarang adalah hanya sebagian kecil saja,.....betul...ingat! Hanya sebagian kecil bagian dari sejarah Kristen, yang berhasil dicatat oleh orang-orang ( orang Kristen, Ahli Agama, Ahli Sejarah, Dll )yang ber-keinginan agar kejadian-kejadian tersebut dapat diketahui,di-ingat, dan dipelajari oleh generasi yang akan datang ( salah satu tujuan pencatatan sejarah ). Manusia sangatlah sulit (apalagi dengan teknologi jaman dahulu ), untuk merekam dan mencatat kejadian-kejadian yang pernah terjadi dahulu (yang kita sebut sejarah ), secara akurat dan mendetil kedalam tulisan (catatan sejarah). Manusia, bisa saja berusaha untuk mencatat secara "detail" kejadian sejarah, dan merangkumnya dalam buku sejarah.Akan tetapi sama seperti karya ciptaan manusia yang lain, catatan sejarah juga mempunyai batasan ,limit yang tidak dapat mencatat kejadian sejarah secara lengkap sempurna(tampa dikurangi dan ditambah ). Oleh karena itu, penempatan judul tulisan "Sejarah Kelam Itu Bernama KeKristenan" tidaklah tepat. Judul tulisan tersebut, hanya melihat sejarah agama Kristen dari satu sisi saja.Sedangkan kita mengetahui bahwa ,selain sisi negatif ,sejarah kesalahan dan dosa-dosa, sejarah Kristen juga mencatat tentang jaman ke-emasan, waktu-waktu indah bahagia, dan juga yang terpenting adalah sumbangan, peran agama Kristen dalam mengubah Dunia. Seperti yang kita ketahui, dalam kehidupan kita ini, sebagian besar sendi-sendi kehidupan, peraturan (tertulis/tidak tertulis), dan hukum-hukum yang digunakan, adalah diambil atau dikembangkan dari hukum agama.Salah satunya adalah pengaruh ajaran agama Kristen kepada dasar hukum dan peraturan negara ( Contoh : Negara Italy adalah salah satu negara yang menerapkan sistem peraturan dan hukum yang didasari dari intisari ajaran Kristen ). Jadi sekali lagi, tidaklah adil....tidak "fair" jika kita menuliskan kata kalimat seperti "Sejarah Kelam Itu Bernama KeKristenan". Segala kesalahan dan dosa-dosa masa lalu, tidak bisa mewakili keseluruhan sejarah Ke-Kristenan. Sejarah Kristen tidaklah "Kelam", sejarah Kristen tidaklah "Gelap". Segala kesalahan masa lalu adalah sesuatu yang wajar, dalam proses pembentukan suatu karakter. Adakah satu agama di dunia ini yang bebas dari sejarah "kelam"?.Adakah sejarah di dunia ini yang terbebas dari sisi negatif? Meskipun...mungkin....ada.....akan tetapi, bebas dari sisi negatif, terutama jika kita berbicara tentang sejarah, adalah hal yang hampir mustahil. Jadi sekali lagi, dalam membahas suatu permasalahan sejarah, terutama jika kita ber-keinginan untuk menuangkan kedalam tulisan, jelas-jelas kita akan dihadapkan kepada suatu pilihan. Sebelum menulis, bertanyalah kepada diri anda sendiri.Kaca mata apakah yang akan saya pakai kali ini, untuk membantu saya melihat permasalahan. Sejarah agama Kristen memang mencatat kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, atau diakibatkan oleh keputusan pribadi (karena nila setitik, rusak susu sebelanga). Akan tetapi hal-hal tersebut tidaklah menjadikan sejarah agama Kristen menjadi kelam. Mudah-mudahan dengan tulisan yang jauh dari sempurna ini, dapat menyampaikan pendapat saya, akan tulisan saudara Anakpatirsa. From Oz far..far...away...

__________________

xxx

Debu tanah's picture

Kekristenan bukanlah kekelaman...

Salam Anak patirsa, Dengan menulis: Salah satu argumen yang dipakai untuk membantah bahwa itu tidak dilakukan oleh orang Kristen adalah berkata, "Beberapa orang bisa saja hidup sebagai orang Kristen tetapi bukan Kristen!" Atau berkata, "Penyimpangan itu dilakukan oleh orang yang menyebutkan dirinya Kristen padahal sebenarnya bukan Kristen!" Saya tahu, Anak patirsa mengerti betul permasalahannya. Namun saya sangat tidak setuju Anak patirsa mengatakan "SEJARAH KELAM ITU BERNAMA KEKRISTENAN", sama sekali tidak setuju. Kristus adalah "TERANG" bukan "KEKELAMAN", memang banyak orang yang mengaku KRISTEN, bahkan mengatas-namakan KRISTEN melakukan hal-hal yang sama sekali bertentangan dengan iman KRISTEN! Ini benar-benar menjadi kesaksian buruk! Bukan hanya sejarah lho, tapi SEKARANG ini, banyak orang KRISTEN KTP, yang mengaku Kristen, namun sebenarnya BUKAN pengikut KRISTUS sama sekali, itu ditunjukan dengan tindakan2 mereka! Namun "KEKELAMAN" itu bukan lah ajaran KRISTUS! Kristus adalah TERANG (KEBENARAN), sebagai pengikutNya, kita seharusnya menjadi TERANG juga. Menurut saya harus dibedakan "AJARAN KRISTEN YANG BENAR" dan "ATRIBUT AGAMA KRISTEN" yang hanya yang menempel di KTP!

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

anakpatirsa's picture

Judul Baru, isi tetap sama

Akhir pekan ini saya habiskan di depan komputer, melakukan beberapa 'riset' kecil hanya untuk memastikan bahwa apa yang saya tulis tidak hanya didukung oleh satu sumber atau hanya sepihak. Dalam menulis, saya tidak memakai pengolah kata standar. Pekerjaan sehari-hari membuat saya lebih terbiasa dengan pengolah kata yang bernama Ultraedit. Tidak ada jumlah halaman terpampang di sana, sehingga kaget setelah menghitung jumlah halaman yang sudah diketik, delapan halaman. Saya merasa tidak akan ada yang berminat membaca blog yang terlalu panjang, sedangkan siapapun yang menulis blog tujuannya pasti untuk dibaca orang. Satu-satu cara adalah membuat sebuah judul yang 'kontroversi', awalnya berjudul "Sejarah Kelam dalam Kekristenan" Lalu demi sebuah kontroversi dirubah menjadi: "Sejarah Kelam itu bernama Kekristenan" Setelah saya pikirkan lagi, terutama karena masukan beberapa teman, saya menyadari judul itu memang terlalu dibuat-dibuat dan terlalu dipaksakan serta tidak adil. Saya setuju, kekristenan bukanlah sebuah sejarah kelam atau sebaliknya. Akhirnya saya kembali dengan gaya saya sendiri dalam membuat judul, yaitu: "Akhirnya Seorang Paus Minta Maaf"
Daniel's picture

judul yang berkhianat

Kenapa diganti?

Dengan judul yang ini sepertinya malah anakpatirsa mau menuding orang tertentu yang mewakili agama tertentu, bukannya mengritik kekristenan secara umum.

Kalau memang, seperti yang kamu katakan dalam salah satu komen, kamu ingin mengarahkan pikiran orang pada kekristenan itu sendiri, dan bukan "oknum2 tertentu", maka judul yang lama lebih tepat. Judul baru ini malah mengkhianati maksud tersebut...

lagipula, walaupun sudah ganti judul, linknya juga tetap sama kok :)) 

anakpatirsa's picture

Tidak ada Judul

Ya udah, ganti lagi judulnya dengan "Tidak ada Judul" Ha... ha... ha... Link nya, tetap biar orang tahu judul lama
hai hai's picture

Sejarah Kelam itu bernama Kekristenan

Anakpatirsa, menurut saya JUDUL yang lama itu paling cocok dengan isi tulisan kamu. Sejarah kelam itu memang bernama Kekristenan. Dengan mengatakan bahwa kekelaman itu hanya tindakan beberapa orang OKNUM, ibarat seekor burung unta yang menyembunyikan kepalanya di dalam pasir lalu menyangka dirinya aman karena dia yakin orang lain tidak bisa melihat dirinya.

Apa yang kamu tulis itu benar. Bahkan bila mau lebih detail lagi masih banyak fakta yang bisa daajukan. Contohnya, bagaimana para uskup itu saling gebuk dan saling menyerang di jalan. Uskup dikeroyok oleh uskup dan pastur-pastur lainnya, sungguh pemandangan yang luar biasa.

Saya mengusulkan agar kamu kembali menggunakan judul yang lama. Lalu mari kita sama-sama mengakui bahwa Kekelaman itu bernama Kekeristenan dan berjanji untuk tidak membiarkan kekelaman itu terjadi kembali. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

smiley girl's picture

Hati

Muka di balik selimut itu penuh misteri, Tulisan-tulisanmu menggambarkan sebuah kepolosan, termasuk memberi tanggapan dengan tiga kali ganti judul. mengenai panjangnya blog, jangan takut kawan, kamu punya sesuatu yang membuat orang sulit berhenti bila membaca dua paragraph pertama saja. Kalimat-kalimatmu bukan sekedar dibuat dengan sebuah talenta. Tetapi dengan sebuah kepolosan dan kemurnian hati. Banyak orang punya talenta menulis kawan, tetapi jarang yang memilikinya dengan sebuah hati.
Penonton's picture

Munggkin lebih mengena jika.......

Salam Saudara Anakpatirsa, Bagaimana jika tulisan tersebut diberi judul : "Sisi Gelap Sejarah Kristen/Ke-Kristenan" "Perjalanan Sejarah Kristen/Ke-Kristenan " "Gelap Terang Sejarah Kristen/Ke-Kristenan" "Belajar Dari Sisi Gelap Sejarah Kristen/Ke-Kristenan" Mungkin bisa lebih tepat menggambarkan batang isi tulisan anda? Hanya sekedar saran......tampa bermaksut menggurui.... From Oz far..far...awaay...

__________________

xxx

Penonton's picture

Pentingnya Tata Bahasa Indonesia yang benar.

Halo saudara-saudara semua, Dalam memberikan komentar-komentar dan menulis blog-blog yang berkualitas,sangatlah penting jika kita mengikuti rambu-rambu tentang penulisan Bahasa Indonesia yang benar. Saya bukan seorang ahli dalam bidang tersebut. Akan tetapi buat saudara-saudara yang bisa memberikan masukan dan tips tentang aturan dan cara-cara menulis yang benar,tolong post dalam Blog terpisah donk.... Supaya kita dapat membuat tulisan yang lebih berkualitas, dan terutama sesuai dengan aturan penulisan Bahasa Indonesia yang benar. Siapa tahu , bahan tulisan di Sabda Space bisa langsung dirangkum jadi buku, dan di cetak......dijual.....atau dibaca oleh banyak orang.......dan...jadi berkat. Hanya saran lhoo... Salam, From Oz far..far...awaay...

__________________

xxx

hai hai's picture

Belajar Bahasa Indonesia? Ini Tempatnya

Saudara penonton, bila anda tertarik untuk mempelajari tata bahasa dan segala hal yang berhubungan dengan bahasa Indonesia, maka blognya IndonesiaSaramlah tempatnya. Bila anda masih belum merasa puas, maka silahkan berkunjung ke rumahnya, Corat-coret Bahasa.  Saya banyak belajar dari tulisan-tulisan teman kita itu.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

pyokonna's picture

rambu-rambu menulis

Anakpatirsa yang bikin ak tertohok dalam tulisanmu kali ini adalah kalimat:

Gaya hidup merekapun cocok dengan ajarannya, sehingga tidak akan malu berkata, "Tirulah kami karena kami meniru Kristus." Mereka tidak akan berkata "Jangan melihat kami, lihat saja kepada Kristus!"

Kuakui hidupku sekarang jauh sekali untuk berkata "Tirulah ak, karena ak meniru Kristus".

Sedikit berkomentar soal judul, sepertinya kamu ga niat buat ganti judul yah, tuh buktinya linknya tetap sama. Mengutip kata-katamu sendiri "Link nya, tetap biar orang tahu judul lama" nah artinya kamu tetap ingin orang lain tahu judul aslinya kan? Kenapa kmu ingin orang lain tahu judul aslinya? karena kmu emang ga niat ganti judul.

Klo ak sendiri sih lebih suka judulmu yang pertama, toh kmu emang banyak cerita soal sisi kelam/gelap sejarah kristen.

Rambu-rambu kepenulisan? ehm, siapa tuh yang mau nulis? yang jelas bukan saya, nulis judul komentar aj sudah salah ko. Bagaimana kalau dimulai dari saudara/i Penonton dulu?
__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa

Debu tanah's picture

Kekelaman itu pekerjaan Iblis

Salam all, Matius: 13:24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 13:30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku. 13:37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 13:38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. 13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi Bapa memang membiarkan LALANG tumbuh bersama-sama dengan GANDUM. Namun GANDUM bukanlah LALANG, LALANG adalah pekerjaan IBLIS, sedangkan GANDUM adalah pekerjaan YESUS, jadi LALANG ada juga dalam GEREJA bersama-sama dengan GANDUM! LALANG adalah LALANG, GANDUM adalah GANDUM, kita mengenal mereka dari BUAH nya. Jadi saya tidak akan mengatakan pekerjaan "kekelaman" yang dilakukan oleh LALNG itu sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh GANDUM!

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

hai hai's picture

@ Deta, Belajar Dulu Baru komentar

Deta, maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, namun prilaku anda sama persis dengan orang-orang Orde baru. Ketika para pejabat Indonesia merasa dirinya penguasa, mereka berlaku sewenang-wenang kepada Rakyat Indonesia. Dengan enteng, mereka lalu membela diri, ITU KAN OKNUM?

Ketika ribuan orang menyerang kampus Dulos, tanpa seorang polisi pun yang bertindak. Mereka membela diri sambl tersenyum, "Itu kan OKNUM!"

Ketika terjadi kerusuhan di Indonesia pada tanggal 12 Mey 1998. Dengan enteng mereka membela diri, Itu kan Oknum?

Kekristenan: Gerakan Universal - Sebuah Ulasan Sejarah - Dari Kekristenan Bahari Sampai Tahun 1453 - Dale T. Irvin Scott W. Sunquist - penerbit Ledalero - Mumere. Silahkan anda membaca buku tersebut, karena menurut saya itulah buku sejarah gereja yang paling enek untuk di baca. Sesudah anda membacanya maka anda akan lebih berhati-hati ketika berbicara tentang lalang dan gandum. Sekali gus anda akan bingung untuk membedakan, mana yang lalang dan mana yang gandum?    

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mercy's picture

Kontroversi boleh-boleh saja

Anakpatirsa menulis:  

Satu-satu cara adalah membuat sebuah judul yang 'kontroversi', awalnya berjudul "Sejarah Kelam dalam Kekristenan" Lalu demi sebuah kontroversi dirubah menjadi: "Sejarah Kelam itu bernama Kekristenan"

 

Saya tidak tahu persis bagaiman aturan tulis-menulis yang benar dan baik (mungkin bung Indonesia Saram atau yg lain lebih berkompeten dan dapat membantu).  

Tapi saya berpendapat, sah-sah saja jika judul dari sebuah tulisan, terkesan kontroversi, selama isi tulisannya "tidak lari" dari judunya.

Tuhan Yesus memberkati

 

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

Debu tanah's picture

To Hai: Deta memang bodoh tolong diajari....

Salam Hai, Mungkin hanya beda perspektif saja Hai, saya tidak setuju bahwa Anak Patirsta mengatakan:

“SEJARAH KELAM ITU BERNAMA KEKRISTENAN”

Itu saja. 1. Kehidupan kekristenan pada jemaat mula-mula sangat indah, itulah KEKRISTENAN yang SEJATI 2. Dengan berjalannya waktu setelah KEKRISTENAN kawin dengan KEKUASAAN, mulai terjadi kemunduran kehidupan kekristenan, yang menurut saya bukan KEKRISTENAN sejati. Ini sama sekali BUKAN GEREJA yang berkenan kepada Tuhan.

Wahyu: 3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: 3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku

Nah yang mana yang kita akui sebagai KEKRISTENAN SEJATI, yang pertama atau yang ke 2?

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

hai hai's picture

Tidak dingin Dan tidak Panas

Debu Tanah, jangan Sewot. Semuanya tidak berhubungan dengan pintar atau bodoh sama sekali, namun berhubungan dengan sudah tahu atau belum tahu.

Pertanyaannya adalah kapan gereja menjadi SEJATI kembali dan Allah berkenan?

Bagaimana bila orang-orang German generasi ini menganggap kekejaman Jerman generasi Hitler bukan kekejaman bangsa Jerman karena mereka bukan Jerman sejati? Bagaimana dengan generasi muda Jepang yang menyatakan, “Satu-satunya KESALAHAN bangsa Jepang dalam perang dunia kedua adalah, KALAH PERANG!”  Atau generasi Jepang yang bilang, “Bangsa Jepang tidak bertanggung jawab atas segala kekejaman tentara Jepang saat perang dunia kedua karena mereka bukan Jepang sejati.” Lalu Generasi muda Jerman dan Jepang itu membuktikan ketidak bersalahan mereka dengan menunjukkan nilai-nilai luhur agama mereka.

Adam dan Hawa melanggar perintah Allah. Mereka lalu di usir dari taman di Eden. Kenapa anda tidak memprotes Allah dengan menyatakan bahwa Adam dan Hawa bukan manusia sejati karena manusia sejati adalah Yesus Kristus?    

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mercy's picture

Bagaimana kalau ada judul sebaliknya

Dear semuanya,  

Bagaimana seandainya ada tulisan dengan judul

SEJARAH TERANG ITU BERNAMA KEKRISTENAN  

Yang isinya memceritakan perbuatan Kristus, Rasul-rasul serta umat Tuhan lainnya yang berbuat kasih bahkan sampai mati.

Apakah judul awal tulisan Anakpatirsa menjadi tidak valid, atau dua-duanya tetap valid atau judul diatas yang tidak valid?

Tuhan Yesus memberkati  

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

dennis santoso a.k.a nis's picture

biar semua senang...

biar lebih afdol, mercy gabung aja ama anakpatirsa, terus bikin tulisan berjudul:

KETIKA TERANG BERANGSUR MENJADI KELAM

mercy nulis bagian awalnya, terus dilanjutkan anakpatirsa. jadi semua senang, hahahaha Cool

Debu tanah's picture

Pemisahan agama dan pemeluk agama..

Salam, Saya tidak sewot sama sekali, tidak masalah kok hai… Tadi saya hanya terpancing untuk “mengimbangi” judul koment Hai hai saja.. Karena Hai hai memang pandai memprovokasi orang toh? Hehe.. Menurut saya ilustrasi Hai hai kurang tepat menggambarkan permasalahan ini. Kunci pengertian saya adalah pemisahan antara agama “KRISTEN” dan “PEMELUK AGAMA KRISTEN”. Karena tidak semua pemeluk agama melakukan ajaran agamanya dengan benar. Saya sepaham dengan JF. Waktu Anak Patirsa mengatakan “SEJARAH KELAM ITU BERNAMA KEKRISTENAN”, itu artinya AP mengakui bahwa AGAMA nya juga SALAH, bukan hanya PEMELUKNYA. Dengan judul itu AP mengeneralisir bahwa pemeluk agama Kristen melakukan kekelaman itu dan itu sesuai dengan ajaran KRISTEN! Saya tidak akan mengatakan KRISTEN mengajarkan kekerasan WALAU sejarah mencatat bahwa ada PEMELUK KRISTEN melakukan kekerasan/kejahatan dengan mengatas-namakan agama Kristen. Sama halnya saya tidak akan mengatakan agama ISLAM mengajarkan kekerasan walau ada pemeluk agama Islam yang melakukan kekerasan dengan mengatas-namakan agama Islam!! Saya mengenal banyak orang ISLAM yang mengatakan bahwa agama ISLAM sama sekali tidak mengajarkan kekerasan, padahal banyak TERORIS yang melakukan kekerasan dengan mengatas namakan agama yang mereka sebut “jihad”. Koment Mercy pun patut direnungkan, bila ada artikel lain dengan judul: SEJARAH TERANG ITU BERNAMA KEKRISTENAN. Mana yang benar: KEKRISTENAN itu KEKELAMAN ATAU TERANG? Mungkinkah KEKRISTENAN itu adalah TERANG yang mempunyai sisi KELAM? Aku tidak sependapat.

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Debu tanah's picture

Hahaha...

Salam Dennis, Kalo usul Dennis: KETIKA TERANG BERANGSUR MENJADI KELAM , Tuhan tdk berkenan, karena SAD ENDING. Bagaimana kalo: "KETIKA TERANG BERANGSUR MENJADI KELAM, LALU TIBA-TIBA TERANG KEMBALI" Kayak PLN aja ya bung.. Hahaha.. Atau "HABIS GELAP TERBITLAH TERANG" Hahahaha....

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

mercy's picture

Judul-judulan he he he

Dear Debu Tanah,

Koq malah jadi asyik nyari judul-judul, emangnya judul-judulan he he he.

Btw, ketika saya tadi bertanya, mengenai sekiranya ada tulisan dengan judul kebalikan dari judul awal tulisannya Anakpatirsa, itu karena pikiran tersebut sempat mengganggu saya.

Tuhan Yesus memberkati

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

Debu tanah's picture

To Hai: Pemisahan agama dan pemeluk agama.

Salam, Saya tidak sewot sama sekali, tidak masalah kok hai… Tadi saya hanya terpancing untuk “mengimbangi” judul koment Hai hai saja.. Karena Hai hai memang pandai memprovokasi orang toh? Hehe.. Menurut saya ilustrasi Hai hai kurang tepat menggambarkan permasalahan ini. Kunci pengertian saya adalah pemisahan antara agama “KRISTEN” dan “PEMELUK AGAMA KRISTEN”. Karena tidak semua pemeluk agama melakukan ajaran agamanya dengan benar. Saya sepaham dengan JF. Waktu Anak Patirsa mengatakan “SEJARAH KELAM ITU BERNAMA KEKRISTENAN”, itu artinya AP mengakui bahwa AGAMA nya juga SALAH, bukan hanya PEMELUKNYA. AP mengeneralisir bahwa pemeluk agama Kristen yang melakukan kekelaman itu, dan itu sesuai dengan ajaran KRISTEN! Dapatkah akan mengatakan KRISTEN mengajarkan kekerasan KARENA sejarah mencatat bahwa ada PEMELUK KRISTEN melakukan kekerasan/kejahatan dengan mengatas-namakan agama Kristen? Sama halnya saya tidak akan mengatakan agama ISLAM mengajarkan kekerasan walau ada pemeluk agama Islam yang melakukan kekerasan dengan mengatas-namakan agama Islam!! Saya mengenal banyak orang ISLAM yang mengatakan bahwa agama ISLAM sama sekali tidak mengajarkan kekerasan, padahal banyak TERORIS yang melakukan kekerasan dengan mengatas namakan agama yang mereka sebut “jihad”. Koment nya Mercy patut direnungkan. Mana yang benar: KEKRISTENAN itu KEKELAMAN ATAU TERANG?

Yohanes 12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai TERANG, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam KEGELAPAN.

Mungkinkah KEKRISTENAN itu adalah TERANG yang mempunyai sisi KELAM? Aku tidak sependapat.

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Daniel's picture

judul apa isi?

Hahaha... :))

Kalau kalian terus seperti ini maka blog ini bisa jadi salah satu blog paling aneh, karena nyaris tidak ada komentar yang menyinggung isi blog itu sendiri, hampir semuanya cuma ngomongin soal judul doang.

Jadi inget yang mulia para anggota DPR/MPR kita yang senangnya cuma ngomongin "kulit", gak pernah sampai ke "isi" :))

Ayooo... teruskan... ramaikan... :)

Debu tanah's picture

Judul ya menggambarkan isi...

Salam, Saya menangkap maksud Mercy. Karena sayapun membedakan ajaran agama Kristen dan pemeluknya yang belum tentu semua melakukan ajaran agama dengan benar. Dapatkah kita mengatakan KRISTEN mengajarkan kekerasan KARENA sejarah mencatat bahwa ada PEMELUK KRISTEN melakukan kekerasan/kejahatan dengan mengatas-namakan agama Kristen? Sama halnya kita tidak dapat mengatakan agama ISLAM mengajarkan kekerasan karena ada pemeluk agama Islam yang melakukan kekerasan dengan mengatas-namakan agama Islam! Saya mengenal banyak orang ISLAM yang mengatakan bahwa agama ISLAM sama sekali tidak mengajarkan kekerasan, padahal banyak TERORIS yang melakukan kekerasan dengan mengatas namakan agama yang mereka sebut “jihad”.

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Debu tanah's picture

Judul ya menggambarkan isi..

Salam, Daniel, yang kami bahas kan judul untuk blog laen, yang akan ditulis oleh Anakpatirsa berkolaborasi dengan Mercy. Usulnya Dennis itu loh. AP & Mercy, saya tunggu lho tulisannya. Hehehe..

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Debu tanah's picture

To Hai: Pemisahan agama dan pemeluk agama.

Salam, Tadi siang saya menulis koment yang agak panjang membalas koment Hai, tapi diblok terus, sepertinya sekarang saya tau kenapa. Hai, saya tidak sewot sama sekali, tidak masalah kok hai… Tadi saya hanya terpancing untuk “mengimbangi” judul koment Hai hai saja.. Karena Hai hai memang pandai memprovokasi orang toh? Hehe.. Perbedaan perspektif kita adalah karena saya membedakan antara agama dan pemeluk agama. Sedangkan Hai hai tidak. Dasar pengertian saya adalah pemisahan antara agama “KRISTEN” dan “PEMELUK AGAMA KRISTEN”. Karena tidak semua pemeluk agama melakukan ajaran agamanya dengan benar. Saya sepaham dengan JF. Waktu Anak Patirsa mengatakan “SEJARAH KELAM ITU BERNAMA KEKRISTENAN”, itu artinya AP mengakui bahwa AGAMA nya juga SALAH, bukan hanya PEMELUKNYA. AP mengeneralisir bahwa pemeluk agama Kristen yang melakukan kekelaman itu, dan itu sesuai dengan ajaran KRISTEN! Dapatkah kita mengatakan KRISTEN mengajarkan kekerasan KARENA sejarah mencatat bahwa ada PEMELUK KRISTEN melakukan kekerasan/kejahatan dengan mengatas-namakan agama Kristen? Koment nya Mercy patut direnungkan: Bagaimana seandainya ada tulisan dengan judul SEJARAH TERANG ITU BERNAMA KEKRISTENAN Yang isinya memceritakan perbuatan Kristus, Rasul-rasul serta umat Tuhan lainnya yang berbuat kasih bahkan sampai mati. Apakah judul awal tulisan Anakpatirsa menjadi tidak valid, atau dua-duanya tetap valid atau judul diatas yang tidak valid? Mana yang benar: KEKRISTENAN itu KEKELAMAN atau TERANG? Mungkinkah KEKRISTENAN itu adalah TERANG yang mempunyai sisi KELAM? Aku tidak sependapat.

Yohanes 12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai TERANG, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

Debu tanah

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

hai hai's picture

Kekristenan dan Agama Kristen

ha ha ha ... Debu tanah, saya hanya bergurau!

kekristenan itu terdiri dari agama Kristen, orang Kristen, lembaga Kristen dan gereja Kristen. Agama Krsiten adalah PEMAHAMAN orang Kristen atas ajaran Alkitab. Sejak semula saya tahu bahwa itulah letak perbedaan pandangan kita. Alkitabnya tidak bermasalah, namun ketika diajarkan, ketika dikotbahkan dari mimbar ke mimbar, disitulah masalahnya bermula.   

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak