Tips jadi mak comblang yang baek..

Istilah mak comblang dipakai sebagai sebutan bagi orang yang hobi ngejodohin orang lain pastinya udah familiar banget. Rasanya susah dicari padanan kata yang lebih klop. Biasanya neh sobat teens semangat banget (ato cenderung nekat ya) kalo lagi berperan sebagai mak comblang. Meski ntar akhirnya ga dapet apa2, tapi berasa puas kalo sahabat kita bias dapetin gebetan yang matching..

Nah sekarang kita juga mau belajar menjadi comblang yang baek. Eitts..ini bukan sembarangan comblang loh, tapi comblangnya Tuhan! Maksudnya bikin orang lain jatuh hati dan jadian sama Tuhan, alias menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Proyek ini disebut juga penginjilan. Berhubung istilah penginjilan kedengaran angker, aku pake sinonimnya yang ga jauh beda, yaitu comblang, hehe.. Hopefully ini bisa menegaskan bahwa penginjilan sebenernya simpel dan kita semua bisa melakukannya, bukan cumin urusan missionaris ato penginjil.

Sebelomnya, perlu dikasih batasan penginjilan. Misi ini bukan berarti bikin orang jadi kristiani. Memang goal dari penginjilan adalah membuat seseorang lahir baru dan menuntun mereka menjalani hidup baru. Namun ketika kita bisa membawa orang lain satu step lebih maju dalam pengenalan akan Tuhan, itupun juga sudah merupakan penginjilan, jadi lingkupnya amatlah luuuuas..

Inisiator dari penginjilan adalah Tuhan sendiri ketika Ia memilih Abraham, memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan Nya dan menawarkan keselamatan bagi segala bangsa melalui Yesus Kristus. Jadi penginjilan adalah kerinduan hati Allah supaya setiap orang beroleh pengenalan akan Dia, menyembah Nya dan memperoleh kehidupan kekal. So, Tuhan membuat suatu master plan, melibatkan tokoh2 Alkitab, para utusan missi dan mungkin juga kita..

Proyek ini memerlukan keberanian dan kesaksian pribadi, selain itu yang terutama adalah ketulusan, bagaimana kita melihat target penginjilan bukan sebagai objek, namun sebagai jiwa yang terhilang dan perlukan kasih Tuhan.. Nah apa saja yang musti dilakukan, lets check it out !!

Pertama, kita musti susun strategi. Kalo misalnya target bukan orang yang terlalu kita kenal ato non kristiani, jangan bawa Alkitab, jangan pake istilah yang kristiani banget. Kita bawa dalam obrolan santai. Beda andaikan target adalah orang yang sudah cukup kita kenal ato orang kristiani yang suam2 kuku, kita bisa bawa Alkitab, ngutip ayat Alkitab, bahkan berdoa bareng.

Kedua, bawa suasana seakrab mungkin, masuki dunianya. Tanyakan dan analisa kegemarannya, dari situ bisa dihubungkan dengan hal2 yang rohani. Hmm..bingung?? Aku ceritakan pengalamanku..

Setelah tahu hobi target adalah makan, kami pun jalan2, berwisata kuliner sambil ngobrolin banyak hal soal makanan (gayanya pak bondan banget).. Nah akhirnya sang target jadi lebih terbuka, pembicaraan pun lebih akrab. Aku mulai menyelipkan kebenaran Firman, “Btw..Tuhan Yesus juga pingin maem bareng kita loh, dalam Alkitab diceritakan bahwa Yesus selalu mengetok pintu hati kita. Nah kalo kita mau bukakan hati ini buat Dia, Yesus akan maem bareng kita dan kita akan bersama dengan Dia. Hidup bersama Dia itu luar bisa pastinya, karena Ia akan menata hidup dan masa depan kita..”

Step ketiga, jika target antusias, kita bisa gali pertanyaan pribadi. Ada baiknya jika kita sharing pengalaman hidup sebelom kenal Yesus secara pribadi, sehingga ada timbal balik. Kita bisa melakukan pendekatan seperti ini misalnya, “Denger berita kecelakaan hari ini gak? Korbannya ada yang masih kecil loh. Hidup emang ga bisa ditebak ya, kita ga tahu kapan dipanggil yang diatas. Eh..kalo itu terjadi sama kita, yakin gak kamu bakal masuk sorga?” (Inget..sebelomnya kita harus yakin pasti masuk sorga, jangan nyampe dia nanya balik trus kita gagap jawabnya..)

Mungkin target menjawab tidak. Kita bisa memulai sharing, “Dulu akupun ga yakin seperti kamu, tapi setelah bertobat dan menerima Yesus secara pribadi, aku yakin bakal masuk sorga, karena Yesus telah menebus dosaku di kayu salib, dan Dia juga ingin melakukan hal yang sama buatmu, menjamin hidupmu sepenuhnya”

Atau mungkin sang target bilang, “aku yakin kog bakal masuk sorga.” Kita bisa telusuri lebih lanjut, “Woow..hebat, kenapa kamu bisa yakin gitu?” Dia menjawab, “Ya ea lah.. aku kan rajin ibadah, baek hati dan tidak sombong, suka menabung..” Dari situ kita tahu bahwa pengenalannya akan Tuhan belom benar, so kita perlu menolongnya.

Kita jelasin bahwa tiap orang tidak bisa selamat karena usahanya sendiri, karena dosa sekecil apapun tidak mendapat tempat dalam Kerajaan Sorga. Keselamatan hanya dapat diperoleh karena anugerah Allah melalui Yesus Kristus. Nah kita bisa komunikasikan hal itu dengan cara kita sekreatif mungkin..

Hal yang perlu diinget bahwa kita ga sedang berkhotbah, jadi hindari monolog, usahakan komunikasi 2 arah. Selain itu jangan berkonfrontasi (soalnya aku punya pengalaman penginjilan malah jadi debat, dan aku nyesel ampe sekarang). Yang terpenting bawa terus dalam doa. Kita emang terbatas, tapi kuasa Roh Kudus gak terbatas. Aku inget suatu saat setelah mengajak seseorang lahir baru, target mengaku, “Beberapa hari ini aku gelisah mikirin kehidupan rohaniku. Tapi setelah lahir baru, semua berganti jadi kepastian, makasih ya..” Yeah, itulah kuasa Roh Kudus, biarkan Ia bekerja selebihnya.

Akhir kata tulisan ini hanya akan jadi teori belaka tanpa usaha kita untuk bergerak dan menangkan jiwa. Yuk jadi comblang..eh..jadi pelaku Firman yang militan. Action !!