Perjalanan mencari cinta sejati..

Ini adalah kisah tentang sepasang kaki kecil yang telah jauh berkelana dalam mencari cinta sejati, menyusuri jalanan aspal di perkotaan, tanah pedesaan yang bergelombang, bahkan genangan becek sisa hujan.

Siang itu rupanya matahari kurang bersahabat dengan kaki kecil, sengatan sinarnya yang terpantul di jalanan memberi lepuhan nyeri pada telapak sang kaki.

Kaki yang kesakitan itu tiba di pusat pertokoan. Ia menghentikan langkahnya di sebuah butik sepatu, dan menatap kagum beragam koleksi sepatu yang dipajang di etalase, wuiihh..sepatu apik dengan aneka model plus penataan lighting menambah keanggunan display butik tersebut.

Kaki kecil pingin membeli salah satu sepatu untuk menemani langkahnya, soalnya selama ini ia berjalan tanpa mengenakan alas. Namun kaki musti mengurungkan niatnya ketika sang pramuniaga mengusirnya, pramuniaga menganggap kaki kecil begitu lusuh dan kucel sehingga kehadirannya bisa mengotori butik dan barang dagangannya..

Kaki yang malang berjalan lemas mencari penjual sepatu yang lain, namun lagi-lagi ia mendapati perlakuan yang sama, hingga kenyang dengan semua penolakan demi penolakan. Akhirnya langkahnya terhenti di suatu sudut kota, sedih..tanpa tahu apa yang musti dilakukannya..

Seorang pria datang mendekatinya. Kaki kecil ketakutan kalau lelaki itu petugas keamanan yang hendak mengusirnya keluar dari kota, padahal ia sudah terlalu letih dan sakit untuk berjalan..

Oh..ternyata tidak, lelaki itu amat ramah, malahan ia mengambil sebuah ember berisi air, membasuh kaki kecil, membebat lukanya dan menyeka dengan baju yang dikenakan sang lelaki. Dan..simsalabim, abracadabra, hocus pocus..kaki mungil terlihat begitu bersih sekarang!!

Lelaki penolong itu juga menawarkan kasutnya untuk dipakai si kaki agar dapat melindunginya dalam perjalanan. Tapi..kasut itu tidak seindah barang pajangan di toko-toko sepatu. Kasut itu sungguh tak berkelas, mirip benda buntut, solnya hanya terbuat dari kulit kayu dan dikencangkan dengan tali kulit.

“Tidak..terimakasih..” jawab kaki kecil yang tiada tertarik dengan kasut jebot itu. “lagian dengan penampilanku sekarang, para penjual sepatu pasti mau menerimaku dan aku bisa dapetin sepatu apapun yang aku mau..” pikirnya

It’s shopping time!! Dan kaki kecil pun berbelanja beberapa sepatu. Woow..ia sekarang tampak begitu sporty dengan sport shoes trend terbaru, selain melindunginya dari terik sang bagaskara, sepatu tersebut juga membuatnya diterima di klub futsal.

Sang kaki bersepatu sport pun mendapat teman sesama penyuka futsal. Ia menghabiskan hari-harinya dengan berlatih dan mengikuti kejuaraan. Awalnya kaki kecil begitu antusias menjalani kompetisi, namun kelamaan pengejaran prestasi demi prestasi membuatnya jenuh. Berasa ada bagian hidupnya yang hilang. Kaki kecil pun melepas sepatunya dan pergi refreshing ke pantai..

Kini kaki mungil mengenakan alas kaki model flip-flop, sejenis sandal jepit tapi elegan nan casual. Ia berwisata ke pantai dan disambut anak2 pantai. Hari-hari selanjutnya dilewatkan dengan bersenang-senang, menikmati deburan ombak yang menyisip di sela jemarinya, sambil berdendang riang bareng anak2 pantai..

Hidup santai memang nikmat, tapi..kelamaan berasa sia-sia, seolah hidup tanpa tujuan. Kaki kecil ingin hidupnya lebih punya arti, ia pun menanggalkan flip-flop yang ia kenakan..

Petualangan dilanjutkan diatas catwalk, ia beralih mengenakan sepatu high heels nan ramping dan menjadi model. Semua orang berdecak kagum ketika sang kaki tampil memamerkan rancangan masterpiece karya desainer top dunia. Ia pun menjalani kehidupan glamour bak selebritis.

Awalnya ia sangat menikmati gaya hidup berkelas, tapi kelamaan hidupnya serasa hampa. Ia tidak menemukan cinta sejati yang selama ini dicarinya, orang hanya mengagumi sepatunya, bukan dirinya secara pribadi..

Kaki kecil yang kecewa akhirnya memilih menanggalkan segala atributnya dan berjalan gontai tak tentu arah. Dalam kesendirian, ia teringat lelaki yang dulu pernah menyambut, membasuh kaki dan menawarkan sebuah kasut tua. Kaki kecil menyadari bahwa lelaki itu adalah cinta sejati yang selama ini ia cari dalam perjalanan panjang beratus-ratus mil, seorang yang mampu menerimanya tanpa alasan, tanpa syarat..

“Ah..bodohnya, kenapa dulu aku menolaknya,” sesal kaki kecil. Ia pun berlari mencari sang lelaki. Tapi terlambat..lelaki itu telah tiada, prajurit telah membawanya untuk disalibkan atas dosa yang tidak dilakukannya. Menebus dosa semua manusia.

Kaki kecil hanya menemukan sepasang kasut yang pernah dikenakannya, prajurit membuangnya karena dianggap tidak berharga. Sambil terisak, kaki kecil mengenakan kasut tersebut. Ternyata ukurannya sangat pas dan nyaman. Meski tidak mengenal siapa lelaki itu, tapi kaki percaya dialah cinta sejati yang selama ini dicari. Ia berharap kasut itu akan mengingatkan selalu akan sang lelaki.

Perjalanan kaki berkasut tua pun berlanjut, tapi bukan lagi untuk mencari cinta sejati. Namun untuk membagikan kasih terindah yang pernah ia rasakan..

Sobat, mungkin kalian tahu siapa lelaki tersebut? Dia satu-satunya dan hanya satu-satunya Raja yang mau disalib untuk menebus dosa kita..