Golongan darahku Yesus !!

Dear all..
Hayo siapa yang pernah ngerasain jadi pendonor darah? Gimana rasanya ketika jarum gede itu menyisip di lipatan lengan kalian, lalu perlahan darah mengaliri selang transfusi? Meski cuman sekitar 10-15 menit pastinya jadi pengalaman yang seru. Pertama kali ngerasain donor darah, Puji Tuhan semua lancar, tapi begitu lihat kantung darahku yang menggembung penuh, langsung deh berasa lemes dan berkunang-kunang, hehe..

Bicara tranfusi darah, erat hubungannya sama golongan darah. Dalam sistem ABO, yang membedakan masing2 golongan darah adalah beberapa molekul karbohidrat dan protein dalam permukaan sel darah merah yang disebut antigen. Antigen ini dapat membentuk reaksi imun dengan antibodi yang kompatibel dalam serum, akibatnya terjadi penjendalan alias bahaya kalo nekat ditransfusikan!!

Fakta tiap golongan darah ga mau sembarangan nyampur alias selektif terhadap golongan darah lain yang masuk ke arealnya. Ini dipercaya berimbas pula terhadap pola kepribadian pemiliknya. Maksudnya tiap golongan darah membawa sifat tersendiri bagi pemiliknya dan ga semua semua sifat itu bisa nyambung, makanya golongan darah yang beda rentan terjadi konflik..

Studi tentang korelasi golongan darah terhadap kepribadian seseorang telah lama dimulai di Jepang, banyak melibatkan penelitian lapangan dan hingga kini udah ada 30-an referensi yang membahas begituan. Hah..kog bisa ngefek ke sifat ya? Belom ada evidence yang pasti, mungkin karena golongan darah itu merepresentasikan selnya yang melakukan banyak aktivitas fisiologis, dari lingkup molekular hingga akhirnya berdampak secara makro terhadap psikologi kita (ini hipotesisku, jangan dipercaya 100%. hee..). Yuk mengenal tiap watak berdasar golongan darah

Golongan darah A
Warga golongan A dilenal perfeksionis, telaten, mempertimbangkan semua dengan detail, berani berkonfrontasi dengan orang yang ga sejalan. Saking seriusnya mungkin maen uno aja dianggap pertaruhan hidup-mati, hihi.. Meski kelihatan keras dan mandiri, sebenarnya mereka punya sisi rapuh dan perlu seseorang untuk menyandarkan kerentanan dan membantunya menikmati hidup.

Golongan darah B
Pribadi golongan B berlawanan dengan A, mereka dikenal antusias, dinamis, fleksibel, optimis dan rada flamboyan. Saking santainya mungkin pas lagi kebakaran ato gempa bumi masih bisa foto narsis. hihi.. Negatifnya mungkin karena rada eksentrik mereka susah diprediksi. Ada kalanya juga gampang bimbang kalo ngadepin sesuatu.

Golongan darah O
Komunitas O beda lagi, karakter mereka pendamai/bisa menciptakan harmoni, sehingga cocok jadi pemimpin, cukup pede dan royal. Jadi buat kamu yang suka ditraktir, tanya dulu golongan darahnya, kalo O berarti bakal kesampean deh. hehe.. Cuman warga O ini dikenal keras kepala, arogan dan pencemburu.. Nah lo..

Golongan darah AB
Nah inilah karakter paling unik dalam dunia perdarahan. Mereka seolah bermuka dua. Disatu sisi, pribadi ini pintar bergaul, populer, sensitif, penuh perhatian. Namun ketika lagi ga mood ato dibebani tanggung jawab yang over, bisa membuatnya gampang tersinggung, ga tanggung jawab dan egois. Golongan inilah yang jadi objek diskriminasi..

Pernah denger istilah “burahara”? Itu merujuk pada pelecehan berdasar golongan darah. Orang Jepang mayoritas percaya ramalan golongan darah, tidak jarang perusahaan merekrut karyawan berdasar golongan darah, sehingga tak jarang dalam job application form sering dijumpai isian tentang itu.

Golongan darah A banyak dicari untuk posisi akuntan dan programmer, sedang B bergelut seputar seni, jurmalistik dan entertainment. Kalo golongan darah O banyak diminati untuk penegak hokum dan supervisor. Nah kalo AB meski banyak dihindari, namun sebenarnya cocok diposisi pekerja sosial, pengajar, sales..

Coba bayangin, seandainya kita melamar kerja dan udah memenuhi semua kualifikasi yang diperlukan, tapi ditolak cuman karena golongan darah. Pasti sakit banget yak? Sobat, dunia kerap mengecewakan dan ga pernah adil. Namun yang Tuhan tawarkan beda dengan apa yang dunia tawarkan, Ia ga pernah ngasih batasan buat siapapun yang rindu untuk melayani Nya. Tuhan pasti mau menerima kita apa adanya..

Diskriminasi golongan darah bukan hanya masalah pekerjaan, juga dalam memilih pertemanan, rekan kerja, bahkan soal pendamping hidup. wuiiih.. Ketika dunia semakin egois, kasih Nya tetaplah universal. Darah Nya yang dicurahkan di kayu salib jadi penebusan bagi siapa saja (Ef 1:7), tanpa melihat apa golongan darah ato karakter kita.

Ketika kita menerima karya penebusan Nya, Roh Nya hidup dalam hidup kita, bahkan darah Nya mengalir di dalam kita, sehingga kita sanggup menerima orang lain dan bagikan kasih Nya kepada siapapun..

Kalo suatu hari kita melamar kerja di Jepang dan bagian HRD menanyakan apa golongan darahmu. Bilang aja dengan santai, “Golongan darahku Yesus..” hihi..