Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
cerita si buruk rupa
Sinar matahari pagi menembusi celah-celah ilalang, berkasnya berpendar keemasan ketika menyentuh permukaan telaga. Di sana hiduplah sebuah keluarga itik, mereka suka menyusuri tepian telaga untuk mencari ikan atau moluska kecil. Tersebutlah seekor anak itik yang terasing dari kawanannya. Itik yang lain biasa memangglnya “buruk rupa”.
Memang secara fisik itik malang itu berbeda dengan lainnya. Bulunya yang pucat kusam serta paruhnya yang panjang dianggap menyalahi kodrat bangsa itik. Itik seharusnya bertubuh mungil dengan bulu kecoklatan dan paruh lebar.
“Pergi!! Jangan mengikuti kami terus, jelek!” seru seekor itik normal kepada itik yang aneh itu (ini udah ditranslate dari bahasa itik loh)..
“tapi..tapi..apa salahku..” jawab itik malang sambil terisak
“Wooii..nyadar donk..mukamu aja udah salah!” ujar itik yang lain yang disambut derai tawa riuh itik-itik normal yang lain, “kwakwkwkwkwk..”
Sampai suatu saat itik kesepian tersebut memutuskan untuk pergi meninggalkan telaga. Ia pun berenang tak tentu arah, menyisir aliran sungai yang bermuara ke laut.Akhirnya ia tiba di dekat jembatan tua, dari atas jembatan tersebut biasanya para warga sekitar melepas penat sembari memandang keindahan adam musim panas.
Dari kejauhan si itik terbuang ini melihat sekawanan burung undan yang sangat anggun. Mereka bercengkrama diatas riak sungai, sesekali terbang rendah dan menyekop ikan dengan paruh panjangnya. Tentunya para warga berdecak kagum dan memberikan applause meriah buat atraksi undan nan cantik itu.
Itik malang hanya bisa menatap dengan mata berbinar, “indahnya..berasa damai ketika melihat mereka. Ingin rasanya menjadi komunitas dari burung undan..” pikirnya, “Ah..tapi mana mungkin, mereka pasti tidak mau menerima itik buruk rupa seperti aku..”
Setelah bergumul sekian lama akhirnya sang itik nekad mendatang kawanan undan tersebut. Ia ga peduli bakal dijauhi atau bahkan disambut dengan ketokan paruh undan di kepalanya. Ia pun berenang dengan gemetar kearah kumpulan burung undan.
“Ha..halo..boleh aku bergabung dengan kalian?” sapa itik kucel itu dengan lirihnya. Hening. Tanpa jawaban.
“Ah mungkin mereka malu untuk sekedar menanggapiku,” pikirnya kemudian. Mulanya sang itik hendak mengurungkan niatnya mendekati kawanan undan, tapi anehnya justru para undan menundukkan leher jenjang mereka sambil memberi jalan, seakan menaruh respek yang amat tinggi kepada itik kucel tersebut.
Seakan bermimpi ketika si itik melihat pantulan bayang dirinya diatas permukaan air. Ternyata ia tidak menyadari bahwa sebenarnya ia adalah seekor burung undan! Kehadirannya membuat takjub para warga yang menyaksikan, “Woow..lihat itu burung undan yang paling cantik diantara yang lain!!” seru salah seorang penonton setia undan show ketika melihat sang itik buruk rup.. (eh maaf) yang ada sekarang adalah burung undan yang paling indah, anggun dan rupawan..
Sobat teens, narasi diatas diambil dari salah satu fairy tale terlaris karangan H.C. Anderson, “The ugly duckling” atau “Anak itik buruk rupa” (dengan banyak penyesuaian karakter tentunya, he..) Serasa baru kemarin membacanya, padahal udah belasan taon lampau di perpustakaan tua SD ku dulu (jadul bgt ya)..
Nah dari situ aku dapat pelajaran berharga tentang citra diri kita. Dunia kerapkali mengintimidasi kita karena kita berbeda dari mereka, ibarat burung undan yang hidup diantara kawanan itik.
“Berdoa? Baca alkitab? Hari genee?? Ga usah sok suci dehhh..”
“Mana mungkin Tuhan sayang sama anak nakal sepertimu. Mimpi kaleee..”
“Situ ok mau melayani Tuhan? Emang punya kelebihan apaan?? Jangan ngarep deh..”
Dan banyak lagi opini dunia yang bikin kita makin jauh dari Tuhan. Guys, jangan mau diprovokasi iblis. Hidup kita sangatlah berharga bagi Dia. Ga peduli seberapa jatuh dan berdosanya kita, jangan harap Tuhan bisa meninggalkan atau melupakan kita.
So, temukan sodara2 “burung undan” kalian, yaitu sodara2 seiman yang bisa saling menguatkan dan membangun dalam persekutuan. Teruslah bertekun dalam rencana Tuhan. Hingga saatnya nanti kita boleh bangga mendapat predikat sebagai rekan sekerja Nya yang setia!
Damai buat kita..
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 5360 reads
ayo rame2 kita jadikan semuanya burung undan.. :)
ayo kita jadi burung undan bareng2,..
hehehe...
bener sih, saat kita sebagai burung undan berkumpul dengan burung yang lain, maka kita pasti akan menjadi burung yang paling jelek, paling aneh dan sangat paling dijauhi,..
namun, saat kita berkumpul bersama dengan burung2 undan yang lain, maka kita akan mampu untuk menjadi diri kita apa adanya tanpa tekanan dari siapapun, karena kita sama...
tapi, kita juga harus cerdik memposisikan diri kita dimanapun kita berada. berkumpul bersama dengan orang2 benar memang menjadi sebuah kesukaan, kerinduan, dan kehendak Tuhan, seperti yang ada di Kisah Para Rasul, semua orang yang percaya, bersekutu bersama dan berkumpul untuk mendiskusikan Firman, mempelajarinya,...
kita harus bisa menjadi orang2 yang mempengaruhi semua orang,.. membawa mereka kepada Tuhan dan kembali kepada jalan kebenaran dan hidup.. :)
Novi: yuk rame2 jd burung undan
Thanks buat komennya. Iya, bener bgt.. Bersaksi dlm pekerjaan Tuhan bagi orang dunia memang wajib, tp itu perlu proses pembentukan karakter kita terlebih dulu.
Awalnya sblm bikin blog ini, koko teringat malam itu pas mimpin sharing di suatu komsel. Tiba2 Roh Kudus minta koko keluar ruangan. Akhirnya koko pamit break bentar, ternyata di parkiran luar ada seorang anak. Ia dpt undangan komsel tp enggan untuk gabung krn merasa minder. Latar belakang pergaulannya dgn orang2 duniawi. Perlu waktu lama buat meyakinkan dia "layak" ikut sharing, krn Roh Kudus sendiri ga mau lepasin dia.
Nah dari pengalaman itu koko tulis blog ini. Jd sbenernya ini ditujukan buat mereka yg merasa "aku ini cm itik buruk rupa".. Begitu nov.. Buat pribadi yg udah dibentuk melalui persekutuan mungkin udah ga masalah kalo mo bersaksi dan menjadikan yg laen "burung undan"
Met bertekun dlm pelayanan ya. Gbu
Sama
Kadang2 gue dalam situasi yg sama gaya itik buruk rupa karna org mmandang gue ini mata jeling,lain dari yg lain & jelek,tapi dari pandangan yg lain gue rasa gaya di trima.
Geadley
Tuhan melihat hati
Dunia memang memandang rupa.. tapi Tuhan liat hati kita kog..
kamu berharga dimata Nya (dan aku pribadi tentunya)..
tetep smangat Geadley,
God bless
Kalian
Rasa2nya gimana mau bersahabat karna sulit loh mau cari teman yg punya pemikiran gaya kalian.
Geadley