Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Surat untuk Bapa II

Josua Manurung's picture

Dear Lord,

Derita kami tak kunjung berakhir... Air mata kami tidak habis-habisnya mengucur deras... Siapakah yang empunya langit dan bumi Bapa ... jika tidak Engkau... Engkau saja ya Bapa yang berkuasa atas hidup dan mati kami...

Bapa, cukupkanlah kiranya bencana atas negeri kami... kami tahu kami penuh dengan dosa... kami tahu banyak rakyat kami yang belum mengenal Engkau... tapi Bapa... bukankah mereka juga saudara-saudara kami... bukankah mereka juga anak-anak-Mu yang sudah Engkau hadirkan di dunia ini dan memenuhi dunia ini dengan banyak berkat-MU... ampunilah segala dosa dan kesalahan kami ya Bapa... apakah Kasih kami kurang bersinar di tengah-tengah mereka... apakah kami tidak mampu menunjukkan Jalan Kebenaran-MU dengan segala tingkah laku dan perbuatan kami... mungkin kami hanya sibuk dengan kelompok kami masing-masing...sibuk dengan pekerjaan kami, sehingga kami lupa bahwa beriman itu juga berarti harus berbuat sesuatu bagi sesama kami yang membutuhkan.... akhir-akhir ini kami terkadang menjadi pelit Bapa, hidup semakin susah... kenaikan harga membuat orang-orang teriak dimana-mana.... jangankan membagi sembako Tuhan, membeli beras sekarung pun kami harus berpikir dua kali... Sebenarnya bisa saja kami membagi sembako Tuhan... tapi banyak majelis gereja yang tidak setuju... katanya itu bukan program gereja lah... katanya nanti kita dibilang ingin meng-Kristenkan lah... uang gereja ditabung menjadi deposito... katanya untuk hari depan.... come on... give me a break!!! birokrasi yang sebenarnya tidak perlu di saat susah seperti sekarang ini...

Bapa, Levina belum berakhir, lalu ada angin puting beliung, ada gempa di SumBar,lalu pesawat Garuda jatuh lagi.... apalagi Tuhan.... jika itu saja belum cukup untuk menunjukkan Kuat Kuasa-MU... kenapa harus Jogja Bapa... bukankah Jakarta lebih berdosa daripada Jogja... bukankah di Jakarta sarat dengan okultisme, perdukunan, ramalan bintang, shio, seks bebas, video porno... Jakarta itu pusatnya Bapa... tolong kasihani mereka ya Bapa... banyak diantara mereka di Jogja hanyalah orang-orang tua yang ditinggal pergi anaknya merantau ke Jakarta... mereka bisa apa Tuhan jika engkau kirimkan gempa bumi, angin puting beliung, gunung meletus, aku dengar Merbabu juga sedang sakit Bapa... yahh... apalagi yang bisa kukatakan Bapa... semua-Nya kukembalikan kepada-MU Tuhan... apalah kami ini Bapa... terima kasih Tuhan kami masih Kau anggap biji mata-MU... kami percaya ada Rencana-Mu dibalik semua rencana manusia....

Tunjukkanlah Jalan-MU ya Bapa... mungkin sekarang hanya gelap yang kami lihat... bahkan kami tidak tahu bangsa kami mau berjalan ke arah mana... tapi kami percaya... Bapa selalu ada di samping kami.... menangis di kala kami menangis... menguatkan kami dan mengembalikan kami ke Jalan yang benar... hajarlah kami Bapa selagi sempat...

jadikanlah kami layak untuk menerima semua berkat-MU...

bukan rencana kami yang jadi Bapa... tapi rencana-MU saja...

Bapa tambahkanlah iman kami...

Amin.

 

 

__________________

BIG GBU!