Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sudah siap untuk mencintai Allah?

Novitrip's picture

Lukas 19:1-10 bercerita tentang kepala pemungut cukai Yerikho yang berbadan pendek, Zakheus. Saya mengajak pembaca untuk membandingkan cerita Zakheus dengan cerita Lukas 18:18-27, cerita tentang seorang pemimpin kaya yang ingin mengikut Yesus.

Ketika Zakheus sudah menerima Yesus di rumahnya, ia mengalami perubahan sikap dan pandangan, salah satunya adalah tentang hartanya. Zakheus mengambil keputusan untuk 'membuang' hartanya.

Bandingkan dengan pemimpin kaya! Ia mengatakan ingin memperoleh hidup yang kekal. Ia sudah setia melakukan hukum Musa, tetapi ia tidak mau melepas hartanya. Hal inilah yang membuat dia mundur.

Guys...

Ketika kita mengambil keputusan untuk mencintai Tuhan, kita tidak bisa berkata, "Tuhan, aku mau mencintai-Mu, aku akan mencintai-Mu dengan seluruh hidupku. Seluruhnya, termasuk kebiasaan-kebiasaan berdosaku. Aku ingin mencintai-Mu, tapi aku tidak mau kehilangan hak kuasa atas hartaku. Aku ingin mencintai-Mu, tapi aku tidak akan pernah mengampuni si Ujang. Aku ingin mencintai-Mu, tapi aku masih harus menonton film biru yang baru aku beli kemarin."

Guys...

Love has to choose!

Kita tidak bisa mencintai Tuhan, sambil mencintai dosa. Pilihannya cuma dua:

Cintai Tuhan dengan segenap hati, atau tidak sama sekali!

Karena cinta yang setengah hati... itu sama sekali bukan cinta!

Make your choice, Guys!

__________________

gRaCe

edy's picture

Terima kasih

Senang sekali membaca tulisan anda. Terima kasih. GBU
Novitrip's picture

Terima kasih

Selamat memilih Sdr. Edy! Smile

gRaCe

__________________

gRaCe

clara_anita's picture

@Novi: tentang memilih

Saya suka poin anda bahwa cinta adalah pilihan.. dan pilihan mengandung konsekuensinya masing-masing. Sekali pilihan ditetapkan ya harus konsisten apapun resikonya, karena yang suam-suam kuku pasti akan dimuntahkan GBU
Novitrip's picture

Pilihan-Konsekuensi--KOMITMEN

Sdri. Clara,

Terima kasih

Klo cinta harus memilih, tiap pilihan ada konsekuensinya, dan harus konsisten dengan pilihan...akhirnya cinta berarti komitmen, bukan?

Seringkali kita gagal dalam komitmen kita, tapi kita sangat beruntung karena Tuhan tidak pernah lalai dengan 'komitmen'-Nya. Kegagalan kita tidak membuat Tuhan membatalkan komitmen-Nya.

gRaCe

__________________

gRaCe

jesusfreaks's picture

@novi : KURANG KOMPLIT

Dear brother, Welcome to the jungle. Menurut gw cara mengasihi lo, KURANG KOMPLIT. Atau pakai bahasa lo, ITU SAMA SEKALI BUKAN CINTA.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Novitrip's picture

tidak komplit

Bro...

Saya pun menyadari ketidak komplitan cinta saya kepada Tuhan. Seringkali saya mencintai apa yang Tuhan benci, dan... membenci sama sekali, apa yang Tuhan cintai.

Mencintai Tuhan bukan hal yang bisa saya lakukan dengan mudah.

Terima kasih, atas peringatan dan tegurannya.

gRaCe

__________________

gRaCe