Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Suatu hari ketika aku ke gereja tanpa beribadah...
Aku datang terlambat sekitar 15 menit dari jam ibadah yang seharusnya. Segera saja kutuju daerah balkon yang biasanya masih cukup kosong meski ibadah sudah dimulai. Wah, yang pimpin pujian WL yang paling tidak kusukai di gereja. Dia lebih suka berkotbah daripada memimpin pujian. Jam pujian seringkali dipakainya untuk menyampaikan khotbah. Saat berdoa pun dia tetap berkhotbah.
Sebentar kemudian muncul para dancer yang mengiringi lagu pujian dengan semangat. Mereka melompat-lompat dengan energik, mengajak jemaat untuk menyanyi dengan penuh semangat. Sudah kuduga, pasti sebentar lagi jemaat akan disuruh mengikuti gerakan mereka. Benar juga, sebentar kemudian WL menyuruh jemaat menyahut nyanyiannya dengan sorakan. Tak lama kemudian dia menyuruh kami mengangkat tangan dan mengacung-acungkannya bak para demonstran. Kebetulan karena aku duduk di balkon, aku bisa menikmati pemandangan dari atas. Rasanya seperti di film Evita Peron pas nyanyi "don't cry for me argentina" ato malah filmnya Marie Antoinette yang sedang didemo massa. hehehehe...
Tak lama kemudian saatnya memberikan persembahan. Wah, persembahanku belum kusiapkan dari rumah! Jadi saat doa persembahan dinaikkan, aku masih sibuk kasak kusuk masukin persembahan ke dalam amplop. Mana amplopnya makin banyak lagi! Maklumlah gerejaku memang sedang menggalang dana pembangunan. Lagu mengiringi persembahan dilantunkan. Sambil menunggu kantong kolekte tiba di barisanku, aku asik membaca warta jemaat. Melihat-lihat siapa yang menikah di minggu ini, jam-
jam ibadah sepekan, siapa pendeta tamu kali ini, dst.
Sejenak kubuka hapeku. Hmm, ada sms. hihihihhi... Cekikian sendiri membacanya. Dari temanku yang pasti juga sedang ke gereja di jam yang sama. Entah dimana dia duduk. Dia bilang cowok berbaju kuning disebelahku terus ngelirik aku. Lebih tepatnya om di sebelahku kalee... Sekalian aja kubalas smsnya. Tapi kutunggu-tunggu balasannya ga datang-datang. Ah sudahlah... Sudah waktunya denger khotbah.
Doa untuk Firman Tuhan dinaikkan. Sebentar kemudian ternyata masih ada acara kesaksian. Diputar 2 video kesaksian yang durasinya menurutku lamaaa banget. Yang pertama dari seorang ibu yang penuh semangat. Kegemarannya mengulang-ulang
kalimat dengan penuh penekanan dan sangat antusias. Yang kedua dari seorang bapak yang super kalem. Intonasinya serba datar dengan wajah tanpa ekspresi. Karena mulai bosan dan ga konsen mendengarkan, kubuka catatanku dan kupilih untuk menulis. Setelah kebaktian ini aku langsung melayani anak-anak. Daripada bosan mendingan mematangkan persiapan pelayananku pikirku. :p
Khotbahnya diambil dari kitab Ester. Ulasannya buanyak banget. Slideshownya juga komplit macam-macam. Intinya sih sebenernya simpel aja, melayani Tuhan lewat pekerjaan sehari-hari. Contoh-contohnya mulai dari atlet bola dunia sampe agnes monica, mulai dari pekerjaan umum sampe semua program gereja. Wah khotbahnya kali ini bener-bener lama. Seharusnya jam ibadah selesai jam 11, tapi sudah 11.15 khotbahnya belum selesai. Padahal pelayananku jam 11.30. Karena harus mempersiapkan pelayanan anak, kutinggalkan ruang ibadah meski belum waktunya pulang.
Dalam hati aku bertanya-tanya kenapa hari ini rasanya aku nggak ke gereja. (masih nanya lage!)
- fresh salad's blog
- 12697 reads
Cilaka 17
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
iya ya...
Fresh Salad, Ke Gerejaku Aja!
Wah, Fresh Salad, kcian dech kamu! WL itu singkatan apa sich? Kalau dia memang suka kotbah, kenapa nggak disuruh sekolah Theologia aja sekalian, supaya nanti dia mampu kotbah dengan benar? Wah, kotbahnya panjang? Itu tanda pendetanya jarang dapat kesempatan kotbah, sehingga begitu dapat kesempatan dipuas-puasin.
Fresh Salad, di gerejaku jam kebaktiannya selalu tepat, apalagi kotbahnya, nggak pernah mulur jauh. Kecuali ada pertukaran mimbar dan kami dapat giliran dikotbahi pendeta gereja Pentakosta atau Kharismatik. Tetapi nampaknya para jemaat kami nggak pernah protes tuh, kalau kotbah yang biasanya sekitar 45 menit molor sampai hampir dua jam. Soalnya kami maklum, pendeta-pendeta dari gereja Pentakosta dan Kharismatik kan jarang mendapat kesempatan berkotbah di gereja kami, jadi sekali dapat kesempatan, mereka kotbah sepuas-puasnya.
Di gerejaku, yang menyebalkanku adalah doa safaatnya. doa safaatnya selalu dipimpin oleh pendeta. Mungkin karena jarang berdoa, maka sekali diberi kesempatan memimpin doa, dia berdoa sepuas-puasnya. Yang paling menyebalkan adalah, ketika berdoa dia tidak pake ceck list sehingga hampir semua pokok doa yang sudah didoakan, didoakannya lagi. Juga karena tidak pake ceck list, maka dia lalu mengabsen pokok doa itu satu persatu karena takut ada yang lupa. Satu pokok doa di doakan tiga kali berturut-turut dalam sekali mata terpejam itu hal biasa dalam gereja kami.
Setelah bertahun-tahun memaklumi pendetaku dengan pemikiran, pendeta jarang berdoa, pendeta tidak pake ceck list waktu berdoa, pendeta mengabsen pokok-pokok doa. Saya mulai merasa bosan dengan pemikiran itu dan sering tertidur, bahkan bermimpi.
Nah, baru baru ini saya menemukan pemikiran baru, sebenarnya, alasan pendeta selalu mengulang pokok doa berkali-kali itu bukan karena jarang berdoa, tidak pake ceck list, mengabsen pokok doa, tetapi dia memang berdoa kepada Allah yang berbeda, pertama dia berdoa kepada Allah Bapa, lalu mengulanginya lagi kepada Allah Putera lalu mengulanginya kepada Allah Roh Kudus. Nah, kalau dia mengulanginya lagi untuk keempat kali, maka saya tinggal berpikir, dia pasti sedang menyombongkan doanya kepada Iblis.
Di gerejaku, ada satu lagu yang selalu dinyanyikan dengan nada yang benar dan dinyanyikan dengan penuh semangat dan wajah cerah penuh kemenangan. Doxologi.
Fresh Salad, kalau kamu bosan dengan kebaktian di gerejamu, ke gerejaku saja. Nanti kalau kita sama-sama bosan, maka kita bisa ke gereja temanku. Di gereja temanku, hari Minggu dan hari Besar, gereja tutup, jadi kita bisa ngobrol berdua diwarung dekat gereja. siapa tahu kita bisa memergoki ari dan priska di situ?
NB.
Fresh Salad ini khusus untuk kamu, karena aku kangen banget sama tulisanmu. Karena tulisan kamu nggak muncul-muncul, akhirnya aku kangen sama kamu dan belajar menulis sperti kamu menulis.
wah boleh tuh
tapi saya juga ga berencana bosan berlama2 kok, bung hai. takut kehabisan gereja. anyway, gereja saya yg lama pernah tuh tutup pas hari besar lebaran. soalnya semua orang pada berlibur, termasuk juga pendetanya.
Ngena Nih
dejavu
halo sil,
kenapa baru muncul sekarang? aku kangen lho dg wajah-sayur-mayur-mu yang segar itu...
eh, baca ceritamu, rasanya kok seperti pengalaman di gerejaku sendiri ya?
Pantangan di Gereja
Bagi saya, salah satu pantangan di gereja ialah menelepon, membalas pesan singkat, dan ... membuat kerusuhan ketika ibadah sedang berlangsung. (Artinya, untuk membaca pesan singkat rasanya masih aman, utamanya kalau lagi pembacaan warta jemaat.)
Nah, mengenai sikap dalam ibadah, di gereja saya kadang rada parah. Ketika pendeta sedang berkhotbah, sejumlah warga gereja suka ngeloyor keluar, entah buat ke kamar kecil, entah buat merokok, entah karena merasa keki dengan pendetanya. Sesekali pernah juga saya melihat ada yang menjawab telepon ketika sedang beribadah. Meski sambil menunduk-nunduk, tetap membuat risih yang di sampingnya.
Omong-omong "Salad Segar", kelihatannya cukup jarang mampir ke sini, ya? Sudah lama tidak bertemu?
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
(Jangan) nongkrong di warung gereja
"I can do all things through Christ who strengthen me"
sedih
duh.. daniel, rusdy, indonesia-saram, priska...
kok kali ini aku malah sedih ya ditemenin banyak orang. ada berapa gereja lagi yang jemaatnya gile banget kaya aku.
Gereja Suam-Suam Kuku
Wah, mungkin kita sedang diingatkan supaya tidak suam-suam kuku kali yah?
Kalo kita tidak bisa serius untuk sejam-dua-jam seminggu untuk mendengarkan FirmanNya dan bersekutu dengan sesama saudara seiman. Bagaimana kehidupan kekristenan kita diluar hari Minggu kalau begitu? Lebih parah?
[Walau menurut saya, keseriusan di gereja pada hari minggu bukan tolak ukur bagaimana seriusnya iman seseorang. Karena bisa saja seseorang jadi anak Tuhan hari Minggu, tapi anak setan senen-sabtu?? Bagaimana tolak ukur keimanan seseorang, wah, itu topik lain nih!]
Bagaimanapun juga, saya sih jadi diingatkan melalui tulisan ini, bahwa kita tidak boleh lupa, betapa mahalnya kita telah ditebus oleh Yesus, jadi tidak sempat untuk menjadi suam-suam kuku! Bagaimana untuk menjadi kristen yang 'panas' untuk Yesus? Gereja tiap hari? Jingkrak-jingkrak? Menengking roh jahat tiap jam? Nyanyi terus? Wah, ini lain topik lagi deeeeeh!
"Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertoba" Wahyu 2:2-4
Jemaat gile...
lho koq sedih?? . Kan malah banyak temennya??
Tapi bener kata Ko Rusdy, jangan suam-suam kuku. Iya jugha sih, kita udah ditebus dengan darah yang amat mahal. Trus 3 jam dalam sehari aja, masa ndak bisa...
"I can do all things through Christ who strengthen me"
BRAVO JOSUA! BRAVO ALL MARTYRS!
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Soalnya kami maklum,
Soalnya kami maklum, pendeta-pendeta dari gereja Pentakosta dan Kharismatik kan jarang mendapat kesempatan berkotbah di gereja kami, jadi sekali dapat kesempatan, mereka kotbah sepuas-puasnya.
Di gerejaku, yang menyebalkanku adalah doa safaatnya. doa safaatnya selalu dipimpin oleh pendeta. Mungkin karena jarang berdoa, maka sekali diberi kesempatan memimpin doa, dia berdoa sepuas-puasnya.
i think this is another sense of humor ??????
gereja suam -suam kuku nya rusdy ok banget
Sebagi orang Kristen
:-p
belum pasti begitu juga sih, because:
"Going to church doesn't make you a Christian any more than standing in a garage makes you a car."
:p
Walah ... yot ...yot ...
Walah ... yot ...yot ... yuk ngibing aja yuk.
Kamu itu mbok jangan terlalu serius knapa sih?
Kamu itu pasti dari aliran teologi keseriusan ya?
Dah deh untuk yang ingin serius seperti Biyot silakan pergi ke sini buat mendalami makna ibadah.
Buat yang mau ngibing silakan klik di sini mau ndobos klik di sini.
Buat yang masih bingung mo ngapain, ya sudah bingungnya dikelarin dulu aja, trus hubungi saya.
hayah....
Huwaduh mas waskita, hati hati nyar sampeyan juga bisa kecanduan ngibing,...bisa abis abisan tuh, sawerannya mang,...ntar gak terasa fulus nipis, dan cuma bisa makan sambel doang, gak pake nasi malah,....hehehehe
*mas tau dimana batu nya??
Kalau Jemaat Nggak Serius Ibadah
Biyot,
Kalau ada jemaat yang nggak serius ikut ibadah itu banyak faktor. Kalau dalam kisah si lalap, itu bukan kesalahan dia, tetapi kesalahan si WL yang jarang naik mimbar, jadi sekali nak mimbar dia ngoceh sepuas puasnya. Kayaknya itu WL cewek yang kurang dapat kesempatan ngomong di rumah. Kalau dia cowo, pasti dech anggota PSMS = Persatuan Suami Merangkap Supir yang di rumah dihormati sebatas supir.
Nah itu pendeta, mustinya tau kenapa jam pelajaran di sekolah lamanya 45 menit. Itu hasil riset ratusan tahun, bahwa daya konsentrasi rata-rata manusia itu 45 menit. Dia juga pasti orang yang jarang dikasih kesempatan kotbah jadi sekali ada kesempatan dia puas-puasin.
Ngapain lagi ada dancer di gereja? Ngapain musti ngajak ngajak jemaat jingkrak-jingkrak, treak amin, treak halleluya? Kalau mau jingkrak ya jingkrak aja sendiri. Mustinya gereja sadar, kalau jingkrak itu gak usah disuruh. Kalau lagunya enak, hatinya lagi nyaman, ya jingkrak sendiri. Kalau jingkrak disuruh itu namanya maen sinetron.
Kalau nggak jingkrak dianggap nggak rohani, nggak sukaria, nggak marem itu bukan ajaran Alkitab, itu ajaran sesat. Memang bener Alkitab mencatat Daud jingkrak. Emangnya engkong Daud jingkrak dari terbit matahari sampe terbit lagi? Emang tiap ketemu nabi Daud jingkrak? Alkitab juga mencatat, waktu menghadap Tuhan Daud sering mewek.
Gua kalau lagi normal ke gereja GKI, kalau lagi mau klasik ke gereja Reformed, kalau lagi mau keroncong ke GKJ atau Pasundan, Kalau lagi mau jingkrak ke Pentakosta, kalau lagi mau berbalas pantun ke gereja Katolik, kalau lagi mau beramah tamah ke gereja GPIB, kalau lagi mau liat orang kebaktian denan wajah tegang ke HKBP, kalau lagi mau disuruh suruh baru gua ke gereja Kharismatik, kalau lagi mau ngobrol panjang ama Tuhan, gua nggak ke gereja. Di gereja banyak orang, susah suaranya, orang di rumah gua yang sepi aja suaraNya nggak kedengaran.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anakKarena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
HP, Alkitab, lagu
aduh ketinggalan ngasih koment nih, udah panjang banget.. komentar pertama sampe kelima masih dibaca serius yang keenam dan seterusnya tinggal discan, maaf...
Ak jg pengen cerita sedikit tentang gerejaku, tapi yang di cempaka putih sono. Ak belajar matiin hp dan menghargai waktuku sama Tuhan untuk pertama kalinya disana. Waktu di Solo ga pernah mikirin kayak gitu, sekarang klo ke gereja dan liat ad yang sibuk main hp sebel banget deh
Terus belajar bawa Alkitab waktu bergereja di Solo. Klo ke gereja ak jarang banget bawa Alkitab, ak pikir toh ada slidenya di mimbar, jadi ga masalah tho. Ternyata waktu ibadah, pendeta baca ayat ada jemaat lain - yang notabene ak ga kenal, nyodorin Alkitabnya sama ak. Mungkin teman2 pada pernah ngalamin ini yah, ato bahkan pernah jadi si penyodor Alkitab ini, tp ini bnr2 bikin hatiku rontok. Sejak itu ak always bawa Alkitab dan berharap someday ak bisa melakukan hal yang sama, jadi penyodor Alkitab.
Selebihnya itu lagu yang paling ak suka haleluya 5x amin 3x, selain kedengaran megah banget, lagu itu juga menjadi pertanda kebaktian telah berakhir
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
Pyokona, Itu Lagu Gerejaku
Pyokona, haleluya 5X amin 3X itu lagu gerejaku. Kok di gereja kamu juga sich? Wah jangan jangan pendeta kamu suka kotbah di gerejaku ya? Soalnya udah lama gerejaku ditinggal pendeta kami, katanya sich demi kehidupan yang lebih baik. Syukurlah, setelah berusaha akhirnya kita mampu membajak seorang pendeta dari Lampung.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Gereja Mana ya yang Dimaksud?
Mmmm .. gereja mana ya nih yang dimaksud? . Mmm .. melihat kondisi gereja kayak gitu ya tinggal memberi kritik dan saran aja to. Sebagai warga gereja kok gak punya andil apa-apa di gereja, kayak aku aja. Hehe.. maklum dah absen lama dari gereja. Kalo aku ibadah di gereja ya seriuslah, terutama pas lagu penyembahan. Kalo pas lagu sukacita, ya kadang hanya tepuk tangan saja. Masalah WL memang cukup berpengaruh, apalagi kalau suaranya gak enak didengar, tapi tetep aja maju jadi WL, duh .. yang penting hati dan mau melayani, mungkin itu alasannya heheh. Atau ada alasan yang lain ya?
Mmm .. soal kotbah, saya jadi lebih kritis sekarang ini gara-gara pengaruh di kantor dan mungkin juga sabdaspace ini. Yah, itu bagus, membuatku gak asal terima tapi lebih berpikir. Kotbah panjang dan bertele-tele, terlalu banyak ilustrasi, dan berulang-ulang, terus terang bikin bosan juga. Kalaupun diulang ya paling tidak ada yang ditambahlah, masak sama persis. Mmm .. mau masuk gereja lagi ah .. tapi kali ini mau lebih andil ah .. kritik sana kritik sini hehe ..
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Ari, koq githu?
Wah Ari_thok, kamu tu gawat nich!! Dulu, aku yang dibawa masuk ke gereja. Sekarang, ketika aku dah masuk ke gereja.. eh, dianya malah ndak ke gereja. Apa kata dunia??
"I can do all things through Christ who strengthen me"
Bawalah Aku ke Gereja
Nah Pris, kesempatan untuk balas budi, bawalah aku ke Gereja Pris .. tunggu 3 jam di depan gereja, dan kasih aku alkitab
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Ok, I'll wait...
balas budi?? wah, berarti dulu bawa aku masuk ke gereja itu ndak rela ya??
Uh.. tau githu, aku dulu ndak dateng!! Udah nunggu bisnya lama... ndak lewat-lewat.. eh, sekarang malah ketauan kalo' yang ngajakin ke gereja ndak ikhlas. kalo' githu aku ngambek ndak gereja lagi aja ah...
"I can do all things through Christ who strengthen me"
SEmpurna Atau MAti
Kalau anda ke gereja dan kebetulan kita ketemu, maka sebaiknya jangan duduk dekat saya. Setelah kebaktian dimulai, kalau HP anda berdering, maka saya akan melotot dan memaksa anda untuk mematikannya dengan kode tangan. Kalau anda main sms saya akan melakukan hal yang sama. Kalau anda ngobrol, walaupun melakukannya dengan berbisik, maka saya akan mengusir anda. kalau anda memotong kuku atau merias wajah anda, maka saya akan memandang anda dengan mata menghina.
Namun, walaupun duduk jauh dari saya, anda tetap tidak aman. Sebab bila anda melakukan semua hal tersebut di atas, maka saya akan mengirim surat teguran untuk disampaikan kepada anda. Bila anda setelah menerima surat itu namun tetap bandel, maka saya akan minta time out kepada pendeta lalu menjewer kuping anda, tak peduli anda lelaki atau wanita, tua atau muda, cantik atau jelek, tampan atau jelek, kaya atau miskin, jemaat atau majelis bahkan pendeta.
Namun bila anda tertidur dalam kebaktian, ngorok sekalipun, saya akan menjaga keamanan anda dan barang anda. Bila anda membawa anak kecil dan anak anda bandel bahkan menangis, maka saya akan mengajaknya keluar dan menjaganya selama anda mengikuti kebaktian.
Bila SL (Song Leader) membuat saya merasa kebaktian tidak nyaman, maka saya akan pulang. Bila pendeta kotbah bertele-tele mengulangi terus apa yang dikatakannya, maka saya akan memberi tanda padanya bahwa dia terlalu lama ngomong. Bila dia tidak mengindahkan, maka saya akan pulang atau menegurnya setelah kebaktian. Bila pendeta kotbah ngawur karena tidak mempersiapkan diri dengan baik, maka saya akan menyatakan bahwa saya tidak memahami kotbahnya, mungkin karena kotbahnya sulit di mengerti atau karena pendeta kurang mempersiapkannya. Percuma mengikuti kebaktian kalau tidak dapat menikmatinya. Kalau SL berkotbah seolah pendeta, maka saya akan menegurnya ketika kebatian usai dengan mengusulkan agar dia sekolah Theologia agar dapat berkotbah di mimbar nantinya.
Bagi saya tidak ada kompromi. Sebelum kebaktian gereja hanya sebuah gedung, namun ketika kebaktian berlangsung, maka saya akan menghajar siapa saja yang berani melecehkan kebaktian. Apabila anda tidak menikmati kebaktian, silahkan tidur atau pulang.
Saya benar-benar tidak kenal kompromi, Sekali anda memutuskan untuk menjadi petugas kebaktian, maka anda harus melakukannya dengan baik. Bila kemampuan anda tidak memenuhi standard minimal yang dibutuhkan, maka serahkan kepada orang lain yang mampu. Pilih tugas lain yang sesuai dengan kemampuan anda.
Gereja memiliki liturgi, di dalam liturgi ada batasan waktu. Sekali anda menerima tugas menjadi petugas gereja, baik sebagai pengkotbah, SL atau pembaca warta gereja, pengumpul kolekte, maka anda harus menaati liturgi, baik susunannya maupun waktunya. Bila terpaksa melanggarnya, maka minta izinlah kepada jemaat.
Saya sering bertemu pengkotbah yang menambah waktu kotbah tanpa meminta izin jemaat, dengan alasan mendengar bisikan Tuhan untuk mengkotbahkan sesuatu. Bila itu terjadi, maka ketika kebaktian usai saya akan menemuinya dan memberi tahu, bahwa kalaupun benar Tuhan berbisik padanya untuk mengkotbahkan hal lain setelah dia mengkotbahkan hal yang dipersiapkannya, maka yang harus dilakukannya adalah mencatat kotbah itu untuk dikotbahkan minggu berikutnya.
Tuhan yang tidak menghargai liturgi, pasti bukan Tuhan. Bila pengkotbah mengkotbahkan ajaran yang menurut saya menyimpang, maka saya akan minta waktu untuk untuk berdiskusi dengan dia, bila dia tidak ada waktu, maka saya akan mengirim surat berisi analisa saya akan ajarannya.
Ha ha ha, anda menuduh saya jemaat paling blagu di dunia? Itulah saya. Anda menuduh saya tidak punya kasih? Saya justru melakukannya karena kasih. Kalau saya tidak sehat jasmani dan rohani, maka saya tidak akan ke gereja. Itu melecehkan Allah namanya, itu melecehkan sesama orang Kristen. Kalau tidak mampu memberikan sesuai standard, maka saya tidak akan bertugas. Itu melecehkan Allah namanya, itu melecehkan sesama orang Kristen.
Anda tahu kenapa ibadah orang Kristen disebut Kebaktian? Karena pada saat itu kita sedang menunjukkan bakti (hao/Xiao) kita kepada Allah dan sesama manusia. di dalam kebaktian saya tidak kenal kompromi, karena di ruang maha suci Allah tidak memberi toleransi. Di dalam ruang maha suci tidak boleh ada kesalahan. Sempurna atau mati.
Robeknya tirai ruang maha suci bukan berarti kesucian ruang maha suci telah berkurang apalagi hilang. Robeknya tirai ruang maha suci hanya berarti lebih banyak orang dapat memasukinya, lebih mudah untuk memasukinya. Tentang kesucian dan hukumnya tetap. Sempurna atau Mati. Kapan anda masuk ke ruang maha suci?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kalau pendetanya khotbah
Kalau pendetanya khotbah bertele tele. Ya sudah saya akan tetap duduk tenang, berusaha tidak menghakimi dan mencoba tetap menikmati
Sebab saya sadar 6 hari sudah saya gunakan untuk kepentingan saya sendiri.
Kalau song lead, lagu dan liturgi seakan membosankan, saya tetap akan duduk tenang, dan sopan. Belajar menikmati, dan mencukupkan diri.
Sebab saya datang ke gereja dengan tujuan memberi bukan menerima. masalahnya bukan apa yang bisa saya dapat, tapi apa yang bisa saya berikan untuk Tuhan. 6 hari sudah saya gunakan untuk kepentingan saya sndiri, masakan satu hari yang tersisa tetap akan saya gunakan untuk memuaskan nafsu saya. menyenagkan telinga dan mata saya. "Ibadah, jika disertai rasa cukup, besar manfaatnya."
Lalu benarkah saya tidak mendapatkan apa-apa?
oh tidak, sebab saya ternyata sedang belajar pengendalian diri, belajar rendah hati, belajar melayani Tuhan melalui telinga yang rela mendengarkan khotbah hambanya yang membosankan. Belajar bersabar, melewati jam-jam yang membosankan bersama Tuhan. Sebab sekali lagi ibadah bukanlah mengenai apa yang saya dapatkan, tapi apa yang saya berikan.
Kalau Untuk hal Itu ...
Mas waski, kalau untuk hal itu saya melakukannya di persekutuan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Belajar pengendalian diri,
Belajar semua2nya,
Boleh juga sih, daripada mengeluh ini itu, mendingan mencoba menikmati segala kekurangan yang ada,
Adakah yang bisa disimak dari kotbah yang membosankan?Doa syafaat yang puanjang, nyanyian yang gedubrakan, nyanyian yang ditarik-tarik tambang.
Banyak lho yang bisa diperoleh kalo kita menyadari gereja itu penuh dengan kekurangan dan kelemahan, kalo sudah sempurna ya di "sana nanti"
Jadi seperti p. Hai Hai sebaiknya kita ikut berperan serta menjadikan gereja suatu tempat ibadah yang bisa membuat kita betul2 merasakan bahwa Allah ada diantara keluhan2 kita. Betapa dengan sabarnya Allah mendengarkan kita yang t l nya melebihi semua yang menjengkelkan itu, andai kita cukup tahu diri akan kesabaran Allah menunggu kita memperbaiki diri . . .
buat hai-hai ,sempurna atau
buat hai-hai ,sempurna atau mati nya enak dibaca .
Namun bila anda tertidur dalam kebaktian, ngorok sekalipun, saya akan menjaga keamanan anda dan barang anda. ( lucu neh )
Bila anda membawa anak kecil dan anak anda bandel bahkan menangis, maka saya akan mengajaknya keluar dan menjaganya selama anda mengikuti kebaktian.( nih buat gw terharu )
yang lain nya asik
Anak Kecil Pembosan
Kairos, terima kasih atas pujiannya. Almarhum nenek saya bilang, "ketika melakukan tiga hal ini, semua manusia adalah raja: waktu tidur, waktu makan dan waktu buang air besar." Ketika ada orang tidur waktu kebaktian, dia adalah raja yang harus dijaga.
Ketika seorang anak berbuat nakal dalam kebaktian, itu karena dia merasa bosan. Ketika seorang anak kecil menangis dalam kebaktian, itu karena dia dicubit atau dipukul atau dia sudah putus asa memberi tahu orang tuanya, bahwa dia tidak tahan lagi untuk mengikuti kebaktian. Anak kecil memang belum mampu berkonsentrasi untuk waktu yang lama. Saya suka anak kecil, jadi saya melakukannya dengan hati senang.
Kalau kamu juga senang anak kecil dan mau menolong mereka dalam kebaktian, jangan lupa, bahwa orang tuanya belum tentu kenal anda mempercayai anda. Dalam hal itu, anda harus keluarkan dompet anda, tunjukkan semua kartu identitas anda yang ada di dalam dompet. Berikan semuanya kepada orang tua itu sebagai tanda terima, (namun jangan berikan uang tanpa anda dan dia menghitungnya).
Di beberapa gereja, sekolah minggu dan kebaktian dilakukan pada jam yang sama, sementara orang tuanya ikut kebaktian, anaknya ikut sekolah minggu.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
jam sekolah minggu
om hai-hai bilang:
"Di beberapa gereja, sekolah minggu dan kebaktian dilakukan pada jam yang sama, sementara orang tuanya ikut kebaktian, anaknya ikut sekolah minggu."
Di gereja saya juga melakukan kebaktian anak pd jam yang sama saat kebaktian umum berlangsung. Tetapi ada juga yang berpendapat anak seharusnya melihat bagaimana kedua orangtua mereka beribadah, karena orang tua adalah teladan. Jika ingin anak punya kehidupan ibadah yang benar di gereja, maka anak harus selalu bersama ortu saat kebaktian.
Jadi dia selalu usul gimana kalau kebaktian anak jamnya lain .....
Gak ada yang setuju atas usul ini .... :)
Nurut blogger semua gimana nih ....
Love
BRAVO HAI-HAI! BRAVO ALL MARTYRS!
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Organis Gerejaku Seorang Muslim
JesusFreaks, surprise juga dipuji sama elu. Thanks kawan. Namun menurut gua apa yang gua lakukan itu tidak extreme. Hal itu menjadi extreme kalau kita melakukannya dengan cara kasar atau dengan hati yang dipenuhi kemarahan. Dulu gua melakukannya dengan extreme, dulu gua melakukannya karena merasa terganggu, melakukannya untuk diri sendiri, namun tidak lagi setelah memahami makna kebaktian.
Ada banyak alasan kenapa seseorang tidak mengikuti kebaktian dengan cara yang benar. Mungkin mereka tidak memiliki pemahaman yang benar tentang kebaktian, mungkin sedang tidak sehat jasmani dan rohani, mungkin mereka pikir tidak ikut kebaktian itu dosa, meninggalkan kebaktian itu dosa atau tidak sopan. Mereka berusaha bertahan mengikuti kebaktian walaupun tidak menikmatinya, itu sebabnya mereka mencoba untuk menghibur diri. Juga ada banyak alasan kenapa patugas kebaktian tidak melakukan tugas mereka dengan baik. Juga banyak alasan kenapa petugas yang tidak memenuhi standard melakukan tugasnya.
Ketika gua tidak menikmati kebaktian, maka gua pulang. Itu bukan unjuk rasa, tetapi karena pada saat itu hati gua dipenuhi kejengkelan. Dalam kondisi demikian, gua merasa tidak layak mengikuti kebaktian. Itu sebabnya pulang atau keluar dari kebaktian.
Ketika menegur orang sementara kebaktian berlangsung, maka kita harus melakukannya tanpa rasa jengkel. Kita melakukannya dengan ramah, dengan tulus, dengan lucu. Biasanya mereka tidak akan tersinggung. Walaupun minta time out lalu menjewer mereka, kita tetap melakukannya dengan ramah, dengan tulus, dengan lucu. Biasanya mereka akan mengerti, ketika kita bilang akan menjewernya kalau tetap mengikuti kebaktian sembarangan. KEtika kebaktian selesai, kita harus mendekati orang yang kita tegur, minta maaf karena membuatnya nggak nyaman, lalu ceritakan pemahaman kita akan arti kebaktian.
Ketika menegur pengkotbah yang kotbahnya ngelantur kepanjangan, kita melakukannya dengan lucu, contoh, "Pak pendeta, kok tiba-tiba saya terpikir, bahwa kotbah tambahan tadi sebenarnya Tuhan berikan untuk dikotbahkan minggu depan lho? Karena sudah dikotbahkan maka bapak bakalan sibuk dech menyiapkan kotbah untuk minggu depan." lakukan itu dengan lugu, tampilkan muka paling lugu yang bisa kita tampilkan. Pendeta itu tahu sedang ditegur, namun dia tidak akan marah, paling-paling dia akan bilang, "Ah, kamu bisa aja!"
Walau bukan orang Kristen, namun sejak kelas 2 SD gua sudah ikut sekolah minggu. Yang paling sering mengajar kami adalah seorang lelaki gemuk yang pendiam. Ketika menyanyi, semua lagu menjadi lagu baru baginya. Ketika cerita, dia pelit sekali dengan kata-katanya. Waktu kecil kami sering mengejeknya diam diam ketika mengajar. Bahkan kami sering menggodanya.
Setelah menjadi orang Kristen gua sangat menghormatinya. Bahkan secara khusus minta maaf padanya dan mengikuti sekolah minggu lagi ketika dia mengajar. Tentu saja kali ini gua menjadi murid yang baik.
Kami menyapanya Ko Apong, dia adalah guru sekolah minggu paling tidak bermutu yang pernah kutemui seumur hidupku. Namun dia adalah guru sekolah minggu yang paling agung, paling tulus dan paling kuhormati seumur hidupku. Dia terpaksa mengajar sekolah minggu, ketika tidak ada orang lain yang mau mengajar. Dia mengorbankan dirinya menjadi bahan ejekan anak-anak karena tidak ada orang lain yang mau mengajar.
Suatu ketika, organis di gereja kami adalah seorang muslim. Sampai hari ini dia tetap seorang muslim. Dengan tulus dia menawarkan diri untuk menjadi organis di gereja kami karena tidak ada orang lain yang bisa main organ. Dia melakukannya dengan cuma-cuma. Dia melakukannya karena dia teman kami dan dengan tulus mencoba membantu kami. dia melakukannya karena dia melihat kebesaran jiwa yang ditunjukkan oleh jemaat gereja, yang memberi beasiswa kepada anak-anak miskin tanpa memandang suku dan agama mereka.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Batas Toleransi???
Bung hai-hai dalam "Sempurna atau mati" ck..ck..ck.. perfeksionis, (he...he..emang gw banget kayaknya)
Matius: 5 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
" I Tesalonika: 5 5:14 Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
I Korintus: 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
dengan sikap bung hai-hai entar takutnya lama kelamaan bisa diusir, karena gerejanya malah yang merasa terganggu :) he..he..
gw gak gitu ngerti seh sejauh mana gw harus bertoleransi, emang rada kesel kalo ngeliat pada gak serius ibadah, malah pernah depan gw ada yang pacaran lagi ck..ck..ck
yach idem ama Paulus aja dec menegor dalam kesabaran dan tetap menjaga kesopanan dan keteraturan
Shallom4ever semua
Masih Diterima Di Gereja
Nosid, ayat-ayat yang kamu kutip itu memang membuka pemikiranku tentang kesempurnaan. Kita harus mengejar kesempurnaan itu sekuat tenaga kita.
Jangan takut untuk sempurna. Jangan takut diusir oleh gereja. Kalau kamu tercatat sebagai jemaat di sebuah gereja, maka gereja tidak berhak untuk mengusir kamu. Gereja boleh menskors jemaat, namun tidak boleh mengusirnya. Sampai hari ini gua masih di terima di gereja manapun.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
AKU JUGA....
solo lagi?
loh, penny_nduut? kamu anak GKJ? dulu pernah kos di Jogja? sekarang dah pulang kampung? wah, jangan2 orang Solo juga ya? walah, sabdaspace kok isinya banyak orang Solonya, ada apa ya?
sign up dong penny, biar kita bisa ngobrol lebih asyik lagi, gak terus2an pake tulisan "tidak/belum diverifikasi", hehehe...
hai penny ndut
GKJ ...oh GKJ
Waktu tinggal di Yogya aku paling suka ke GKJ Gondokusuman, kalau ke GKI Gejayan kejauhan. Yang paling istimewa dari GKJ Gondokusuman adalah perjamuan kudusnya, Semua jemaat langsung minum dari piala yang sama. Biasanya, aku dan teman-teman kalau perjamuan kudus selalu duduk paling depan, paling kanan kalau duduk di barisan kanan dan paling kiri kalau duduk di barisan kiri. Dengan begitu dapat minum duluan dari piala dan dapat minum sebanyak mungkin. Bagi kami, minuman perjamuan kudus adalah minuman mewah.
Penny, ayo gabung dong! Biar kita bisa menikmati tulisan si lalap yang centil banget.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Halo TMS .....
Ipong ...
Ipong! Nilai sempurna untuk Love! Kamu nggak boleh marah, nona lalap! Ha ha ha ... Love, pukulan kamu benar-benar meng-KO dia nich ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
hai ibu cinta...
love, kapan neh seminar gsm nya?
TMS, belajar seni memimpin diri dulu
TMS, setelah belajar konseling, belajar seni memimpin diri dulu, baru adain seminar GSM. Kan GSM bener-bener harus komplit ... bisa jadi konselor en pemimpin he he he.
Ikutan dulu yg tgl 11-12 januari besok, baru bisa dipikirkan untuk yg GSM :)
kamu jadi pembicaranya ya :))
he he he jadi ingat kenangan purwokerto he he he .....
Love ...
seminar kepemimpinan
Ngga pernah gereja
Sil,
Saya pikir cuma orang yang ngga pernah ke gereja yang ngga akan pernah ngalamin yang kamu ceritain. Semua anggota visible churches pasti pernah ngerasain yang kamu rasain. Selain faktor diri sendiri, semua orang, mau pelayan atau yang dilayani ngga ada yang luput berpotensi besar bikin saya kecewa. Tapi semua visible churches yang pernah saya datangi dan mendatangkan kekecewaan buat saya, akhirnya tetap dijadikan alat sama Tuhan untuk memproses saya. Jadi biarpun kecewa, saya akhirnya harus mengatur ulang lagi posisi rasa kecewa itu di hati saya. The right feeling in the right place ternyata bukan urusan sepele!
Saya pernah merasa kesulitan mencari tempat beribadah. Ada aja faktor ini-itu yang buat saya enggan hadir di satu tempat. Tapi ada satu sharing yang saya selalu inget. Bayangin gimana nanti waktu kita di surga... Pasti ngga ada ibadah yang lebih indah daripada itu. Saya suka terharu kalau dengar puji2an yang menyentuh saking bagusnya. Karena kebayang kalo sekarang terasa indah begitu apalagi nanti. Jangan2 saya lemes ngga bisa berdiri saking kagum dan terharunya...
So, kalau sekarang berkelana dari satu gereja ke gereja lain karena ini-itu yang membuat saya harus datang dan pergi, ya sudahlah... Saya hadapi aja kecewa itu, shrug it off and move on. Kecewa boleh, tapi jangan pernah menyerah untuk bisa tetap merasakan keindahan Tuhan dimanapun berada. Tuhan aja ngga pernah menyerah sama kita yang degil, bebal, sok tahu, shallow gini... Jadi biarpun kecewa ini-itu ngga ada alasan untuk menyerah, termasuk soal beribadah di gereja
setujuuu...
berteriak di dalam gereja untuk sebuah perubahan aja seringkali sulit
apalagi berteriak dari luar gereja.
kalo saya sih lebih memilih untuk terlibat dan berupaya bikin perubahan di bagian yg saya pegang. meski bagian yg kita pegang ga dianggap main part oleh gereja, tapi setidaknya saya bisa ikut berpartisipasi menciptakan paradigma baru bagi generasi penerus saya. hopefully, itu bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik, meski buahnya baru bisa dilihat kelak. Lebih2 lagi jg mengubah pikiran dan kehidupan saya sendiri menjadi lebih baik.
OOT: Tomat vs Salad
Hai Fresh Salad, Salam
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,