Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
SIKAP YANG SANTUN MEMBUAT DUNIA TERTEGUN
ORANG yang santun selalu menawarkan senyum dan selalu ingin membuat semua merasa kerasan dan senang. Tetapi semua itu kadang hanya utopia belaka. Bagi anda yang sudah mempunyai anak, tentu saja anak anda sudah bisa berteman dan bercengkerama, barangkali pernah menerima telepon dari teman anak anda tersebut dengan bahasa yang sepertinya biasa-biasa saja.
"Kriiiing....!" dengan sigap anda mengangkatnya dan menjawab "Halo, selamat pagi," dari seberang suara anak kecil berbicara menjawab. "Agus ada?" tanpa basa-basi langsung menanyakan nama anak anda.
"Ada," jawab anda, mungkinkah anda merasa kesal ketika sapaan ramah anda tidak dijawab?
"Mana Agus?" tanya anak itu lagi.
"Ada di kamarnya," jawab anda tanpa beranjak, bagaimana reaksi anak tersebut. "Suruh cepetan, dong!" katanya mulai kesal.
"Tadi anda kan cuma bertanya apakah Agus ada, anda kan tidak minta untuk bicara dengan dia?"
"Saya mencari ya untuk bicara dengan dia, cepet dong panggilkan ke sini!" Apakah anda mulai kesal? Karena sepertinya anda dianggap sopirnya atau pembantunya barangkali. Kalau anda sabar, selamatlah anak itu untuk bertemu dengan anak anda. Kalau anda tidak sabar, pasti deh sang anak akan menutup teleponnya dengan kesal.
Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka (Mat.10:l2 )
Tatakrama inilah yang sekarang mulai luntur. Kata MAAF merupakan pernyataan yang akan makin jarang kita dengar. Dalam perdebatan atau diskusi di SS ini atau bahkan di tempat lain, kata MAAF pun jarang ditulis untuk menunjukkan kerendahhatiannya. Kita lebih senang berputar-putar membuat berbagai JUSTIFIKASI untuk membenarkan apa yang kita lakukan sehingga kita tak perlu lagi menyatakan MAAF.
MAAF sepertinya sudah merupakan ungkapan kekalahan yang seolah harus ditabukan.
Padahal, MAAF sebenarnya justru merupakan ungkapan KEBESARAN JIWA.
Bahasa Inggris pun mengandung tatakrama, begitu pula setiap bahasa mempunyai unsur-unsur TATAKRAMAnya.
"Thank you. Excuse me dan Please." manners dalam bahasa Inggris.
"Gomen nasai. Coto mate kudasai. Sumi masen." bahasa Jepang mengatakan demikian.
"Nyuwun pangapunten. Nuwun sewu. Matur sembah nuwun, dll," dalam bahasa Jawa mengatakan demikian.
Sedang kita mengucapkannya TERIMA KASIH, MAAF, SILAKAN, SAYANG. Dan satu lagi kata MESRA yang sering kita dengar dari anak-anak yaitu "Ya." Cuma sayang YA tersebut sering tanpa diikuti kata mesranya, yaitu : "Ya pak. Ya bu. Ya mah. Ya pah. Ya mami. Ya papi. Dan seterusnya." Apaka anda masih mendengar kata-kata mesra seperti itu dari anak-anak anda atau anak kecil lainnya?
Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. ( 1 Tim 3:4)
Apakah menerapkan tatakrama dalam pergaulan diasosiasikan dengan budaya feodalisme? Apakah karena tatakrama penuh ikatan dan batasan serta aturan sehingga banyak dari kita mengabaikannya? Padahal TATAKARAMA hanya merupakan PENCERMINAN dari KEHALUSAN dan KELUHURAN BUDI PEKERTI.
Siapa yang yang bertanggung jawab atas keadaan ini, tentunya kita semua. Kalau anda hanya bisa membentak, berteriak kepada bawahan, bawahan pun akan ikut membentak dan bersuara keras terhadap bawahannya lagi.
Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. (Tit 3:2)
Ketidaktahuan tentang tatakrama adalah bentuk ignorance terhadap kehadiran orang lain. Kekurangajaran akan melahirkan kekurangajaran lagi. Banyak tokoh-tokoh dunia yang tegar dan menjulang di antara sesamanya, mereka adalah orang-orang yang sikapnya santun dan bersahaja dan nyatanya bisa membuat dunia tertegun serta membungkukkan tubuh ke arah mereka. Contohnya adalah MAHATMA GANDHI, BUNDA THERESA dan junjungan kita YESUS KRISTUS.
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. ( Yak 3 : 17)
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 5731 reads
Mari kita bersantun
Jadi ternyata budaya ewuh perkewuh itu alkitabiah yah...
To God Be The Glory
To God Be The Glory
seringnya santun
ya, Yesus memang sangat santun... well, at least in most occasion :-)
Mat. 23:33
Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?
Mat. 16:23
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis......
@dennis santosa.... Santun Kok...!!!
Yesus sudah tergolong santun kok untuk berkata itu.....
Kalau anda pergi ke beberapa daerah di Indonesia, Itu diibaratkan seperti teguran keras seorang ayah kepada anak-anaknya yang kelewat nakal......
Daripada Ia melakukan yang disuruh Amsal (Memukul anaknya/ menghukum)....???
Tapi kelanjutannya kan Kasih......
Salam.....
Masih belajar............
Bila salah tolong diperbaiki.......
Bila melenceng tolong ditegur...
God Bless Us...
+1 contoh lagi
Markus 11:15
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
@dennis santosa .... Masih santun juga kok....
Masih santun juga, Kok....!!!!
Coba kalau di Indonesia .....????
Pasti dah dibakar tuh para Pedagang.....!!!
Ya, kecuali anda orang Malaysia sih.....!!!
Pasti anda mengklaim itu bukan pekerjaan Anda....
He... he... he...
Oh, ya.. kalau mereka ada di dekat kampung saya sih...
Saya pastinya juga akan ngusir juga kok...
Ngajak massa pula....
Bagaimana dengan anda...????
Masih belajar............
Bila salah tolong diperbaiki.......
Bila melenceng tolong ditegur...
God Bless Us...
manja
hehehe, secara gue ini pemalu abis, gue sih paling ngeliat dari jauh sambil cengar-cengir manja... kekekeke :">
@Tante paku, tidak ATAU benar?
dear Tante paku,
terimakasih untuk tulisan tante,
aku MUNGKIN mengerti yang Tante paku maksud,
pemahamanku seperti ini,
>>> anda sopan, kami segan <<<
tidak ATAU benar, tante?
tante paku,
dimanapun… aku BERUSAHA sopan,
dimanapun tante paku hidup, apakah juga SOPAN???
trus
???
tertegun
sambil bertanya kepada tante…
BERAPA JARAK antara istana herodes dengan “BAIT ALLAH”???
BERAPA JARAK antara “BAIT ALLAH” dengan “taman GETsmani”???
apakah tante paku MAU menjawab?
aku percaya…
TUHAN mengetahui isi hati manusia.
terimakasih,
Gusti mberkahi.
>>>>>>
Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi.
Udalama, beritahu dong.
dimanapun… aku BERUSAHA sopan,
dimanapun tante paku hidup, apakah juga SOPAN???Tergantung sikon dong. Dalam kehidupan bermasyarakat yang menjujung tinggi nila-nilai sopan santun, kita juga harus menghormatinya. Bersikap sopan dimana tempat lebih baik daripada bersikap urakan/ugal-ugalan.
BERAPA JARAK antara istana herodes dengan “BAIT ALLAH”???
BERAPA JARAK antara “BAIT ALLAH” dengan “taman GETsmani”???
Terus terang aku belum pernah ke sana, jadi tidak tahu jaraknya. Tapi kalo di buku yang aku punya jaraknya cuma 10 cm.
Terima kasih, berkah DALEM.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
@Tante paku, aku ingin hidup dalam kenyataan.
dear Tante paku,
terimakasih untuk jawabannya,
bagiku…
Yesus adalah Kristus,
yang telah menebus dosaku,
Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita,
dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
aku tidak ingin berbuat dosa lagi.
karena aku telah ditebus,
aku ingin menggunakan hidupku,
untuk mengasihi sesama manusia,
dilingkungan aku berada.
karena Tuhan ingin agar kita saling mengasihi.
aku adalah seorang anak,
yang ingin berbakti kepada orang tuaku,
bekerja, berkeluarga dan melayani sesama manusia,
sesuai kemampuan yang diberikan TUHAN kepadaku.
aku ingin hidup dalam kenyataan.
terima kasih.
@tante paku, kemarin aku salah masuk.