Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

si bayi mungil.

siburukrupa's picture

Suatu kali,ada seorang anak bayi yang terkena penyakit kuning dengan kadar yang sangat tinggi.sampai2 air mata bayi itu warnanya kuning.

dan dokter menyarankan segera exchange(mengganti darah/cuci darah),

kalau tidak sang bayi mungil itu kemungkinan cacat otak,bahkan terparahnya akan meninggal.

Sang ibu yang masih terbaring lemah,dan berlinang airmata itu tak kuasa melihat penderitaan anaknya akhirnya menolak tindakan medis itu.

Karena si ibu yang memiliki ikata batin yang amat kuat dengan sang bayi ini merasakan tindakan medis itu malah membuat anaknya semakin parah.

Setelah menolak tindakan itu,yang bisa dilakukan si ibu itu hanyalah berdoa dan berdoa..

Berdoa berharap kepadaNYA,dengan yakin anaknya akan sembuh.

Keesokkan harinya,ternyata keadaan memburuk kadar kuning malah naik dan si ibu kembali sedih.

walau sedih..si ibu tetap tegar dan si ibu itu mulai berdoa sambil berbisik di telinga sang bayi yang terbaring lemah itu,

bisiknya sambil kembali meneteskan air matanya,"Anakku..sayang..betapa aku mencintaimu,sungguh kehadiranmu didunia ini membuatku bahagia sayang..,oh..TUHAN tolonglah anakku ini anakku yang baru lahir didunia ini yang belum pernah merasakan dunia ini,tolonglah TUHAN."

Ajaib!,sang bayi membuka matanya dan tangannya yang mungil memegang muka si ibu, sambil menatap si ibu seolah merespon bisikan si ibu.

Bisik si ibu lagi ,"tahukah kamu sayang betapa aku mengasihimu,tolonglah TUHAN janganlah engkau mengambil buah hatiku."

Kemudian,sang bayi terlihat membaik mulai tersenyum,si ibu dengan haru menatap bayinya dan terus-terus berbisik pada bayinya sambil sesekali menciuminya..

dan sang bayi seolah menghela nafas panjang ,nampak damai,rileks sambil akhirnya kembali tertidur lelap.

Dokter yang tadinya memaksanya untuk melakukan tindakan medis itu,pun ikut meneteskan air matanya melihat kejadian yang baru saja ia saksikan.

Setelah itu,kadar kuning sang bayi mulai menurun dan diperbolehkan tidak disinar lagi,dua hari kemudian kondisinya kembali normal dan akhirnya diijinkan pulang..

dokter dan para suster pun tak habis pikir,dan tadinya memaksa mereka melakukan tindakan medis kini tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun..

dan bagi sang ibu dan suaminya menganggap itu sebagai suatu mujizat..

 

Dan itulah,yang dinamakan kehendak TUHAN,tiada yang mustahil bagiNYA bila DIA menghendaki terjadi.