Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sekilas dari Keabadian (35)
Kesaksian Ian McCormack
Oleh: John Adisubrata
PENUTUP: NUBUATAN DIGENAPI
“Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.” (Kisah Para Rasul 26:16)
Tuhan menawarkan pilihan kepada Ian McCormack untuk kembali ke dunia dengan tujuan, agar orang-orang yang tidak terhitung banyaknya yang dilihat olehnya di dalam visi pada saat kematiannya, menerima kesempatan untuk mendengar nama Tuhan melalui pelayanan yang akan dipercayakan kepadanya.
Semenjak pulang kembali ke tanah airnya pertengahan tahun 1982 Ian bekerja untuk kakaknya, Sharon, yang mengusahakan hasil-hasil pertanian dan perternakan di sebuah desa yang bernama Okorire.
Awal tahun 1983 ia mendengar panggilan Tuhan untuk meninggalkan semuanya, dan memulai pekerjaannya di ladang Tuhan. Tetapi untuk pelayanan yang sudah bertaraf antarbangsa seperti sekarang ini, Ian harus sabar menunggu selama lima tahun!
Pertama-tama Tuhan mengirim Ian untuk bergabung dengan sebuah grup pelayanan misi di kota Hamilton yang bernama: ‘Go Team’. Setahun kemudian ia menjadi anggota grup ‘Anastasis’, sebuah tim misi lainnya yang berada di bawah naungan ‘YWAM’ (Youth With A Mission), sebuah kelompok muda-mudi Kristen internasional yang terbesar di dunia. Bersama mereka Ian pergi melayani ke negara-negara kepulauan di dekat New Zealand, seperti Fiji, Samoa, New Caledonia dan Tonga.
Pada tahun 1985 ia pergi bersama YWAM melayani ke Singapore. Bermarkas di Calvary Charismatic Church Singapore, Ian mengabarkan Injil ke daerah-daerah terpencil di negara-negara Asia Tenggara, bahkan sempat hidup selama setahun di antara para pengayau pulau Kalimantan untuk mengabarkan Injil kepada mereka.
Di Singapore Ian bertemu dengan kekasih hatinya, Jane Stephens, seorang gadis sepelayanan yang berasal dari Canada.
Awal tahun 1988 Ian mengajak Jane pulang ke kampung halamannya di New Zealand. Selama beberapa bulan mereka menetap di sana sambil merancangkan persiapan-persiapan bagi upacara pernikahan mereka yang akan diselenggarakan di Vancouver, Canada, kota asal Jane.
Tetapi beberapa minggu sebelum hari keberangkatan mereka ke sana, Ian menerima sebuah undangan. Pada suatu malam Pertemuan Para Petani di kota Hamilton, ia diminta oleh penduduk setempat untuk memberikan penyajian mengenai kesaksian hidupnya yang ajaib tersebut.
Di tempat itulah Tuhan memulai penggenapan semua rencana-rencana-Nya bagi kehidupan Ian, sesuai dengan nubuatan yang diucapkan oleh-Nya sendiri! Tak pernah terduga oleh Ian, bahwa peristiwa menakjubkan yang sudah mengubah hidupnya secara drastis tersebut akan membawanya pergi mengelilingi dunia lagi. Hanya sekarang perjalanan itu mempunyai alasan dan tujuan yang amat berbeda!
Kali ini ia pergi bukan untuk memuaskan keinginan hatinya sendiri, melainkan untuk menyenangkan hati Bapa di sorga, … untuk memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus ke seluruh dunia melalui kisah nyata yang dialami olehnya.
Ternyata pelayanannya yang bertaraf antarbangsa itu diawali oleh sebuah video kesaksian yang direkam secara spontan pada malam hari itu. Hasilnya dilipat-gandakan dan dibagi-bagikan secara bebas oleh orang-orang yang sudah terjamah hidupnya setelah mendengarkan kisah nyata yang dialami oleh Ian pada saat kematiannya. Pengalaman yang amat mengesankan itu diceriterakan olehnya dengan penuh ketrampilan, … penuh urapan dan ‘kuasa’ Roh Kudus.
Malam itu suatu hal yang tak terduga sebelumnya telah terjadi! Untuk pertama kalinya Ian menyadari, bahwa penyajian kisah petualangan dan pertobatannya tersebut bisa mempengaruhi dan mengubah kehidupan orang-orang yang mendengarkannya. Ia melihat sendiri hasilnya, bagaimana mereka bersedia untuk bertobat pada saat itu juga, dan seperti yang sudah dialami olehnya sendiri, hidup mereka secara instan diubahkan oleh kasih karunia Tuhan untuk selama-lamanya!
Selain itu video amatiran yang direkam di sana juga telah mengakibatkan gelombang-gelombang pertobatan hidup yang terjadi di mana-mana. Kisah luar biasa mengenai perjalanan, penderitaan, perjuangan, pengampunan, penyelamatan dan pembaharuan hidup anak muda yang hilang ini tersebar luas ke seluruh dunia dalam waktu yang amat singkat, terutama di negaranya sendiri: New Zealand, dan juga di negara-negara lainnya seperti: Australia, Canada dan England.
Ia teringat akan visi yang diperlihatkan oleh Tuhan kepadanya, di mana ia menyaksikan tak terhitung banyaknya jumlah orang-orang yang berdiri berdesak-desakan di belakang ibunya. Begitu banyak jumlahnya, sehingga wajah-wajah mereka tidak bisa dikenali lagi, ... lenyap tertelan oleh jarak dan kegelapan yang ada di belakang mereka, membuat mereka semua tampak seperti butir-butir pasir di tepi pantai saja!
Ia juga teringat akan pernyataan Tuhan kepadanya pada saat itu: “Ian, jika engkau tidak pulang kembali, banyak sekali dari orang-orang yang engkau lihat di sana tidak akan pernah memasuki rumah-Ku untuk mendengar nama-Ku.”
Ternyata malam bersejarah di kota Hamilton itu merupakan awal penggenapan nubuatan Tuhan Yesus Kristus atas kehidupan dan pelayanan Pastor Ian McCormack!
Ian dan Jane menikah di Canada bulan September 1988. Sekarang mereka sudah dikaruniai tiga orang anak. Semenjak awal tahun 1989 mereka menetap dan melayani di New Zealand, di mana pada tahun 1991 Ian dilantik menjadi seorang pendeta di gerejanya.
Lebih dari 10 tahun lamanya Ian dan keluarganya berkelana ke seluruh dunia, memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus melalui kesaksiannya yang amat unik tersebut.
Semenjak tahun 1993, tanpa mengenal lelah, mereka sekeluarga pergi ‘mengembara’ dari benua ke benua, negara ke negara, kota ke kota, bahkan dari gereja ke gereja. Mereka hidup dengan iman, … penuh keyakinan, bahwa Tuhan akan memelihara dan mencukupi kebutuhan mereka, di mana pun mereka berada.
Mulai bulan Agustus 2007 mereka sekeluarga pindah ke England untuk bermukim di sana. Bermarkas di kota London, ia akan meneruskan pelayanannya ke seluruh dunia, ke mana Tuhan berkenan mengirim dia untuk melayani umat-Nya. Tidak ada gereja-gereja yang terlampau ‘kecil’ atau ‘tak berarti’ baginya, di mana oleh karenanya ia tidak bersedia untuk datang melayani di sana. Ia tidak pernah memandang bulu!
Kesaksian hidup Ian McCormack sudah dikaryakan dua kali secara professional dalam bentuk documentaries. Video atau DVD kesaksiannya bisa didapatkan secara cuma-cuma di beberapa kota di Australia dan New Zealand, atau paling sedikit dijual murah sekali di gereja-gereja, hanya sebagai pengganti ongkos harga sekeping DVD kosong belaka. Usaha-usaha pelayanan itu dibiayai oleh badan-badan misi dengan bantuan keuangan dari beberapa sponsors setempat.
Dari tahun ke tahun banyak sekali websites dan acara-acara televisi kristiani di dunia yang menampilkan kisahnya. Bersama berlalunya waktu, Tuhan juga mengirimkan banyak sekali volunteers di bidang-bidang yang diperlukan oleh Ian untuk membantu dan melengkapi pelayanannya di ladang Tuhan.
Jika Anda mempunyai hasrat untuk mengundang Pastor Ian McCormack datang melayani di gereja Anda sebagai seorang tamu pembicara, silahkan menghubungi hamba Tuhan ini melalui website pribadinya: http://www.aglimpseofeternity.org/.
Di sana Anda bisa mempelajari semua jadwal perjalanannya sepanjang tahun, bahkan tahun yang berikutnya.
(Bersambung)
SEKILAS DARI KEABADIAN (36)
Kesaksian Ian McCormack
DOA PERTOBATAN
- John Adisubrata's blog
- 6215 reads
Suatu tanda kehidupan
Tokoh-Tokoh Doa
Dear Pak Sujinto,
Terima kasih atas doanya. Pagi ini saya membaca e-Renungan Harian, entah hari yang mana, tapi salah satu dari e-RH tiga hari yang lalu.
Renungannya membicarakan tentang tokoh-tokoh kristiani seperti Hudson Taylor, Martin Luther, Gordon Lindsay, atau Corrie ten Boom, orang-orang yang selalu berdoa.
Hudson Taylor menganjurkan, agar kita tidak melakukan 'konser' terlebih dulu, baru memeriksa alat musik kita. Tetapi selalu memulai setiap hari bersama Allah.
Martin Luther berkata, bahwa karena begitu banyaknya yang harus ia kerjakan setiap hari, ia selalu menggunakan tiga jam yang pertama untuk berdoa.
Gordon Lindsay berkata, bahwa waktu yang kita manfaatkan untuk berhubungan dengan Tuhan tidak akan pernah sia-sia.
Corrie ten Boom berkata, bahwa Iblis akan tersenyum ketika kita menyusun suatu rencana, dan ia tertawa ketika kita terlalu sibuk. Tetapi pada saat kita berdoa, ia gemetar.
Saya percaya sekali akan khasiat doa, karena saya pernah mengalaminya. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi atas doa dan dorongan Anda. Tuhan memberkati selalu.
Syalom,
John Adisubrata