Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

The Runaway

callmefay's picture

Run... Move... Make as many changes... They are the things that we usually wanna do when we're in trouble or under pressure. Banyak media yang juga menyarankan semua itu. But the thing is... apakah semua perubahan di luar itu juga berhasil merubah what's inside us? Apakah lari, pindah tempat, atau melakukan perubahan-perubahan lain benar-benar solusi yang tepat untuk menyembuhkan, mengembalikan, atau merubah our hurted heart, our broken soul, cast away our fears, and heart matters yang lain?

Saat kita lagi berada di bawah tekanan atau kepentok ama masalah, terutama masalah yang berhubungan ama hati 'n perasaan, kebanyakan kita jadi gampang banget tergoda untuk lari, yea..., just runaway, just move, then we thought the problem is solved too... Pernah nonton film "The Perfect Man" ga? Itu salah satu contoh tentang "runaway" yang aku mo ceritain di sini... Asli bagus banget, you should watch it.. We thought it's easier to runaway and it's easier to overcome the storm in our minds 'n in our hearts if we just have a new environment, new people, new place, new style,... But the fact is, maybe malah yang di dalem sini tambah parah... Luka yang ada itu nggak diobati tapi cuman ditutup sementara. And kita tau gimana jadinya kalo luka yang parah di tubuh kita itu cuman ditutup gitu aja, kemungkinan besar bisa tambah infeksi. Diobati pasti sakit, tapi itu bagian dari proses untuk sembuh sepenuhnya.

Pernah tergoda runaway? Pernah banget... Ga cuman sekali... Dulu pas aku masih SMA, aku gabung ama team PD (Persekutuan Doa) sekul. And to be honest... aku ngerasa gapnya jauh banget, antara anak-anak team lama 'n anak-anak yang baru gabung di team. Anak-anak team lama maybe ramah, say hi 'n nanya kabar getu, tapi kita juga bisa ngerasain deh mana yang bener-bener care atau yang cuman sekedar basa basi doang. Anak-anak lama selalu nge-gank sendiri, and anak-anak baru susah banget buat nge-blend in ama mereka. Akibatnya satu persatu anak baru berguguran, maksudnya jadi pada mengundurkan diri getu. atu-satunya yang bertahan sampe akhir, sampe akhirnya lulus SMA, cuman aku. Kenapa aku ga ngundurin diri aja kayak yang laen? Bukannya ga pengen, aku pengen banget just ngundurin diri 'n I'm free, aku ga perlu lagi berusaha blend in ama mereka, aku ga perlu ngerasa tersisih lagi, aku ga perlu sering nangis lagi coz aku sering ngerasa sendirian walopun aku di tengah-tengah mereka, and apa yang aku dapet juga kalo aku bertahan ama mereka? Nothing, a big zero, malah kayaknya aku cuman membiarkan perasaanku sakit sendiri.

But ternyata God ngajarin aku something precious lewat kejadian itu, lewat keputusanku untuk tetep bertahan walo sebenernya keinginan buat keluar tu cuman tinggal dijalanin aja, it's so easy, but I stayed. I learned that kesatuan itu emang butuh usaha, kemauan 'n hati, bukan cuman slogan. Untuk menyatukan generasi lama 'n generasi baru butuh usaha, kemauan, 'n niat hati dari kedua pihak untuk blend in. Kalo yang peduli cuman satu pihak, itu ga bakal berhasil sepenuhnya. Bisa aja tetep jadi satu team, tapi apakah itu bener-bener satu juga secara hati? And how can we pray with one heart kalo pada kenyataannya kesatuan itu cuman secara status doang? Statusnya aja satu team PD... Tapi sama sekali ga ada kesatuan hati... Padahal kesatuan hati adalah komponen paling penting yang jadi jiwa dari sebuah organisasi atau komunitas. Bukan cuman karna ini Persekutuan Doa, tapi ini juga berlaku dalam komunitas apapun. And yang terpenting dari semuanya... Dia ngajarin aku how to stayed and not runaway... untuk pada akhirnya mengalami proses 'n get a new lessons 'n new perspective dari proses itu, yang jelas-jelas bakal berguna buat masa depan 'n jelas-jelas (whether aku nyadar ato enggak) bikin aku tambah dewasa (baek secara hati maupun pengetahuan)... And I'm really thankful for His strength for me at that time... Coba kalo aku milih untuk keluar, ga ada yang aku dapet dari situ...

Trus yang baru taun lalu terjadi... about a kind of relationship that didn't work, and I was in a process to forget, forgive 'n move on. It didn't easy at all... Many times I cried alone in my bedroom when I told God about what I felt inside, about the war in my mind, about the difficulties around that... Selama masa-masa itu, rasanya ga kelar-kelar... Felt like it's gonna last forever! And I'm so tired of that... Pengen rasanya balik aja ke Surabaya, or kerja di tempat laen, or whatever so aku punya lingkungan baru 'n temen-temen yang baru, semuanya baru... So aku ga perlu ketemu that guy again 'n semua yang mengingatkan aku. Aku pikir itu reasonable banget, aku pikir bakal lebih gampang move on kalo kayak getu. But I know for sure at that time I have to stayed (again)... and not runaway... Coz I'm sure that I'm in the middle of a process... and bahwa ini hanya satu masa dalam kehidupanku, ini ga bakal berlangsung selamanya. And it's true indeed... Sekarang aku dah over it, aku juga dah bertemen lagi ama that guy. But you know... at that time, godaan untuk runaway tu gede banget... I'm very thankful again for His strength and His love, to kept me standing and kept me walking through the process... And bener, setelah aku ngelewatin semua itu, aku belajar banyak hal tentang gimana seharusnya relationship yang bener, tentang forgiveness, tentang tetap berdiri 'n ga runaway, tentang kesetiaanNya... It's really a wonderful experience though... And aku ga bakal jadi kayak sekarang kalo misalnya aku runaway dari proses itu.

So... It's very bery important to make the right decission when we are in the storm age. Karena keputusan itulah yang akan menentukan masa berikutnya dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa ada banyak masa dan musim dalam hidup kita, masa kekelaman itu hanya satu masa di antara banyak masa yang lain. Masa kekelaman atau badai itu hanya one solid darkest colour among the other colours... Jaga fokus kita tetep pada kebenaranNya 'n janjiNya... supaya pada saat nanti malam sudah berlalu 'n fajar menyingsing, kita melihat diri kita masih tetap berada di trackNya... Dan kita tidak menyesali satu hal pun dari semua yang sudah kita alami, coz semua itu malah semakin mendewasakan kita, menambah pengetahuan 'n hikmat kita, 'n at last but not least... semakin bikin kita mengenal Dia... our awesome and faithful God...       

Ciayooo...!!!

__________________

--------------------------------------- 

Come join me at www.jawaban.com community!