Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Rasa Takut Modern-Harga Diri
Rasa Takut modern-Harga Diri.
Mungkin ini hanya sebagian diantara apa yang terjadi dalam hidupku yang akhirnya membuat hidupku di kendalikan oleh sesuatu di luar diriku. Rasa takut modern-harga diri.
1. Saat kelas 1 SD, aku pernah dihukum dan berdiri di depan kelas dengan satu kaki diangkat karena tidak bisa membaca. Kebetulan di sekolah yang sama, cici- ciciku adalah juara kelas yang dikenal oleh semua guru yang ada. Saat itu yang muncul hanya rasa takut dan malu. Aku merasa kehilangan diriku, dan merasa menjadi orang yang bodoh. Yang aku ingat, aku harus melihat sorotan mata teman-teman yang seolah berkata “ Yenti, kamu adalah orang yang bodoh sekali.Membaca saja tidak bisa”. Sejak itu “Prestasi” menjadi harga diriku. Aku selalu belajar keras. Aku merasa bangga saat menjadi juara kelas. Dan memang setelah kejadian itu, aku selalu menjadi juara kelas. Jikalau namaku dipanggil di depan semua teman-teman, ada kebanggaan dan seolah aku menemukan harga diriku. Tapi ada satu hal yang aku tidak terbayangkan sama sekali saat ini.
Pada saat kelas 4 SD, aku pernah melakukan sesuatu yang diluar dugaaan sama sekali. Apakah aku bukan anak sekolah minggu yang telah diajarkan untuk bersikap jujur? Ternyata dalam pikiranku hanya 1, aku ingin menjadi juara 1. Aku dihargai karena aku adalah anak yang berprestasi. Aku menjadi takut kehilangan prestasiku. Dengan berbagai cara, walaupun cara itu sebenarnya cara yang tidak benar, aku tempuh juga. Apa itu? Aku diberikan kesempatan untuk memeriksa ujian oleh guru sekolah saat kelas 4SD. Mungkin karena guru-guru di sekolah adalah guru yang pemalas, atau mungkin mereka sangat mempercayai wajah luguku, maka aku diberikan kesempatan untuk memeriksa ujian dengan kunci jawaban yang telah diberikan. Aku ingat sekali saat itu, ujiannya adalah Pendidikan Jasmani (Olahraga). Saat itu aku ingat, kalau aku mendapatkan nilai yang lebih rendah dari temanku yang mendapatkan juara 2 pada semester sebelumnya. Setelah selesai memeriksa, kudapati kalau aku salah 9 dari sejumlah 60 soal, dan temanku salah 4. Apa yang akhirnya aku perbuat ? Aku mengganti lembar jawabanku, aku menulis ulang semua jawaban yang ada dan akhirnya dengan lembar jawaban yang baru, hanya terdapat kesalahan 2 dari 60 soal yang ada. Tetapi ternyata Tuhan punya rencana yang lain, satu hal yang aku kaget, pada saat menerima rapor, ternyata nilaiku hanya 7 dan nilai temanku 8. Seandainya dengan pikiran manusia, apakah mungkin aku mendapat nilai 7 sedangkan temanku mendapat nilai 8, padahal aku tahu, penilaian guru itu hanya berdasarkan pada nilai ujian tersebut.
HARGA DIRIKU adalah PRESTASI yang bisa kucapai . Saat aku kehilangan prestasiku , aku berasa aku kehilangan diriku.
2.Kelas 5 SD, aku sendiri bingung, kenapa tiba-tiba aku harus kehilangan semua teman yang jumlahnya mungkin kurang lebih hampir 30-an orang. Semua memusuhiku, hanya tinggal 3 orang teman dalam kelas itu yang berteman denganku. Hampir berbulan-bulan aku berada dalam keadaan tersebut, dan memang tersiksa sekali rasanya. Tapi beruntung, aku pindah sekolah dan akhirnya mendapatkan teman baru di sekolah yang baru. Aku masih diberikan kesempatan bertemu dengan teman-teman SD yang berasal dari sekolah yang lama, dan pernah aku ajukan pertanyaan “ Kenapa mereka memusuhiku ?”. Ternyata aku sungguh kaget dengan jawaban mereka :” Kami tidak tahu. Sebenarnya si A yang menghasut kami untuk tidak berteman dengan kamu, dan kami tidak tahu kenapa akhirnya kami pun ikut-ikutan memusuhi kamu.
HARGA DIRIKU Adalah Teman/ Relasi. Saat aku kehilangan teman, aku berasa aku menjadi seorang yang tidak berarti.
3.Tahun 1995, aku harus melihat papaku yang berurusan dengan polisi. Bagiku saat itu, polisi adalah figur yang kutakuti. Tapi dengan kejadian ini, polisi adalah figur yang paling kubenci. Saat itu, Papa dititipkan adiknya untuk menjual “arak pakai yang berfungsi sebagai obat “.Tahun itu ,memang terjadi Razia minumanan keras ( termasuk yang namanya arak minum ) di daerahku. Pada malam itu,Papa mengantarkan "arak pakai buat obat" ke pembelinya. Mereka berjanji di sebuah apotik, dan tepat Papa sampai di apotik, dia disergap seorang polisi. Pembelinya malah tidak muncul sama sekali.Papaku adalah seorang tua yang tidak pernah berurusan dengan polisi. Polisi itu akhirnya mengancam papa dan akan membawanya ke kantor polisi.Akhirnya nego pun terjadi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan keadaan dimana kita baru pindah rumah, uang yang hanya tinggal 300rb di dalam rak lemari, papa dan mama akhirnya memohon dan memelas kepada polisi untuk mengambil jalan damai. Aku dan seorang ciciku tidak dapat berbuat apa-apa saat itu. Aku merasa menjadi orang bodoh yang tidak dapat berbuat apa-apa melihat hal tersebut terjadi di depan mata. Polisi tersebut menerima jalan damai dengan penggantian 200rb dan malah meminta "1 botol arak pakai" untuk dibawa pulang. ( Di daerahku, arak pakai yang dibuat nenekku memang sangat terkenal, karena nenekku dikenal sebagai shin she yang beberapa kali menyembuhkan orang yang lumpuh dengan arak tersebut) Aku berkata dalam diriku. Tidak ada seorangpun yang dapat kupercaya dalam hidupku. Kekuasaan sangat penting di dalam hidup.
HARGA DIRIKU adalah KEKUASAAN yang bisa aku capai.
4.Pada saat Papa sakit tahun 2005,saat cici keduaku harus mengalami permasalahan diguna-guna oleh cowok yang menaksirnya tahun 1999 ,saat cici pertamaku yang harus ditinggalkan suaminya tahun 1999 ,aku berasa menjadi orang bodoh yang tidak dapat berbuat apa-apa . Ada keanehan yang pernah ku lakukan, saat kematian kakak iparku, aku pernah berdoa “ Tuhan, seandainya mungkin, ambillah nyawaku untuk menggantikan nyawa kakak iparku. Aku hidup sendiri,paling yang menangisiku hanyalah teman-teman dan orang tua. Aku tidak punya pertanggungjawaban terhadap siapapun. Aku juga adalah orang Kristen yang tentu saja akan mendapatkan keselamatan yang Tuhan janjikan. Beda dengan kakak iparku. Dia adalah penanggung jawab keluarga untuk 3 orang anaknya.Dia juga belum mengenal Tuhan.Sekarang aku berpikir, doaku sedikit aneh juga yah :)
HARGA DIRIKU adalah KEBAHAGIAAN yang bisa aku berikan buat mereka yang aku kasihi.
5.Tahun 2004, Aku pernah ditampar seorang polisi untuk kesalahan yang bukan kesalahanku dan hampir dipenjara satu hari untuk menebus kesalahan orang lain. Aku berpikir,apakah polisi tersebut berhak menamparku? Tamparan yang mendarat di pipi yang tentu saja belum pernah aku dapatkan seumur hidupku, dan ini tamparan pertama yang aku malah dapatkan dari orang yang tidak kenal di depanku.Tamparan itu memang benar-benar membekas dalam benakku dan belum bisa aku lupakan.
HARGA DIRIKU adalah KEBERANIAN di dalam menghadapi setiap orang yang menindasku.
Tanpa disadari , aku telah tumbuh menjadi seorang yang benar-benar tidak menjadikan Tuhan lebih besar dari segalanya di dalam hidupku. Ada hal lain yang mengendalikan aku di dalam hidup selain Tuhan. Saat aku kehilangan itu, aku merasa menjadi pribadi yang tidak berarti. Aku merasa hidupku benar-benar tidak dapat berbuat banyak dan selalu menuntut kesempurnaan terjadi. Aku selalu mengatakan “ bukan aku kehilangan harga diri, aku hanya punya idealis yang tinggi. Aku memang seorang yang perfeksionis kok. Apa salahnya ?” Tapi, melalui berbagai proses yang Tuhan berikan di dalam hidupku, Tuhan mengajarkan satu hal,"Harga diriku" bukan dikendalikan oleh apapun yang berada di luar diriku.Aku diciptakan Tuhan unik dengan segala keberadaan yang ada. Aku seolah mendengar Tuhan selalu berkata “ Kamu adalah orang yang paling kukasihi. Aku tidak butuh kamu menjadi apapun untuk mendapatkan kasihKu, aku hanya butuh penyembahan dari hatimu yang terdalam. Penyerahan total dari hidupmu yang selalu menjalin hubungan yang baik dengan-KU. Harga dirimu adalah Cintailah dirimu sendiri.Jangan menjadikan apapun di luar dirimu sebagai sesuatu yang mengisi kekosongan di dalam dirimu, tapi AKULAH yang harus engkau jadikan besar di dalam hidupmu.Kembalilah menjadi dirimu sendiri,Yenti. Diri yang unik, yang telah aku berikan pada dirimu. Tampilah menjadi dirimu tanpa kamu harus meletakkan topeng pada wajahmu."
- Yenti's blog
- 5773 reads
Thank Yenti Buat Sharingnya
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
masa kecil yang indah" mb YENTI"
Hallo mb Yenti, salam kenal ya,
Ceritanya bagus banget nih, oma jadi inget masa kecil oma yang agak2 bandel, agak malu kalo dibandingkan sama kisah masa kecil mb Yenti yang bener2 sangat menjunjung tinggi harga diri.
Tapi syukurlah melalui beberapa proses sekarang mb Yenti jadi semakin mantap ya hubungannya dengan T Yesus kita.
Semoga Mb Yenti tetap menomorsatukan Tuhan dalam setiap aktivitasnya, sehingga berkatnya bisa mengalir deras ke saudara2 seiman khususnya di pasar Klwr ini, oma juga ikut kecipratan deh.
Tuhan Memberkati"
Sayangnya aku tidak punya "harga diri"
Sharing yang memberkati Ci...
"I can do all things through Christ who strengthen me"
Thx juga buat semuanya
Harga Diri Adalah Milik ...
Kalau tidak salah ini pepatah Rusia, "Kesetiaan di atas segala-galanya kecuali kehormatan."
Atau ini yang pepatah Rusia, "Harga diri adalah milik terakhir seorang anak manusia!"
Namun, dijamin, ini original hai hai, "Hidup adalah milik terakhir seorang anak manusia, hidup adalah awal dari segalanya dan hidup adalah akhir dari segalanya, jadi berusahalah tetap hidup!"
Bila harus mengorbankan kesetiaanmu demi hidupmu, lakukanlah, bila harus mengorbankan harga dirimu demi hidupmu lakukanlah. Bila harus memilih siapa yang harus hidup, maka pilihlah dirimu. Selama masih hidup engkau dapat memperoleh semuanya kembali.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak