Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

rambut baruku bukan berarti patah hati :(

clara_anita's picture

Suatu sore, setelah bergumul selama lebih dari satu minggu saya memutuskan untuk memangkas rambut saya. Rambut sepunggung hasil penantian selama tiga tahun akhirnya terpangkas cepak hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Keputusan ini bukannya tanpa dasar. Rambut saya makin rontok saja dari hari ke hari. Untunglah tekstur rambut yang bergelombang menyembunyikan kerontokan itu. Alasan kedua, seperti kata pamannya Spiderman, "With great power comes great responsibilities"; rambut yang makin panjang menimbulkan ritual yang makin panjang pula. Butuh waktu lebih lama untuk menata rambut, shampo yang lebih banyak, kondisioner yang lebih banyak, dan anggaran untuk membeli jepit rambut yang lebih banyak pula. Sayangnya, saya makin keteteran saja "memikul" tanggung jawab akibat rambut yang semakin panjang itu. Atas dasar efisiensi dan efektifitas itulah, saya putuskan untuk memangkas rambut saya pendek-pendek.

Keesokan harinya, saya benar-benar berhasil mengejutkan teman-teman saya di kantor. Tapi tak lama kemudian sayalah yang dikejutkan dengan komentar mereka.
"Kamu patah hati ya?"
ealah.... patah hati? Lha wong pacar saja nggak punya, gimana mau patah hati? Memangnya kalau mau potong rambut harus patah hati dulu ya?


Sepanjang hari itu, komentar yang berwujud pernyataan yang menyakitkan itu (pasalnya, mereka seharusnya sudah tahu saya masih single , masak harus ditekankan berulang kali) mengalir dari berbagai penjuru. Dari ibu di copy centre, teman-teman kuliah, bapak ibu pustakawan, sampai bapak pemilik warung di depan gang masuk rumah semuanya menanyakan hal yang sama. Mulanya saya berusaha menjelaskan, tapi kemudian saya sadar bahwa penjelasan saya tak berguna. Toh mereka lebih terhibur oleh asumsi mereka sendiri :(

"Insiden" rambut pendek itu kemudian menjadi bahan perenungan saya. Betapa mudahnya manusia tertipu oleh persepsinya sendiri. Persepsi yang kadang berasal dari generalisasi yang belum pasti kebenarannya. Betapa mudahnya manusia tertipu oleh apa yang dilihat mata, dan enggan memahami makna yang lebih dalam. Betapa mudahnya manusia menganggap mengenal sesuatu, padahal ia belum tentu emahami makna hakikinya.

Rambut pendek saya memberikan satu pelajaran berharga buat saya. Sebelum menghakimi, mengkritik, atau menilai seseorang, saya harus benar-benar memahaminya dulu. Bila tidak, bukan tidak mungkin saya akan melompat pada kesimpulan yang salah dan memberikan komentar secara "blink blink." Seperti kata pepatah, jangan nmenghakimi seseorang sebelum kau berjalan satu mil menggunakan sepatunya.

Saya akui sulit memang. Sebagai manusia, kita memiliki banyak keterbatasan; salah satunya memahami hati orang lain yang tak kasat mata. Namun, ijinkan saya membagi tips yang saya dapat dari hasil perenungan ini. Sebelum berucap, mari tanyakan pada hati kita apakah ucapan kita itu bermanfaat, apakah ucapan itu benar-benar objektif ataukah menyimpan motif-motif pribadi, dan apakah kiranya ucapan kita akan membawa manfaat. Bila jawabnya ya, ucapkanlah; bila tidak, pikirkan lagi sebelum berucap.

.... dan akhirnya saya menyadari benarlah adanya: manusia melihat rupa tapi TUHAN melihat hati . . .

Salatiga
Juni 2008

mercy's picture

Dear Nona Clara,   Yang

Dear Nona Clara,  

Yang berikut apakah juga termasuk persepsi yang digeneralisasi:

Orang kurus dibilang makan hati  

Orang gemuk dibilang banyak penyakitan

Btw, berarti sekarang rambut Anda lebih pendek ya dari yg terlihat di foto Anda di SS ini?  

Tuhan Yesus memberkati

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

Josua Manurung's picture

rambutmu adalah mahkotamu...

lebih bagus potongan yang sekarang sepertinya... agak cerah dan bersinar.... hehehe... muji-muji minta ditraktir bakso nih... jangan cemburu ya nona atalya yang ceriwis... hehehe... lho bukankah kita dinilai dalam 10 detik pertama orang melihat kita.... itu masih berlaku sampai sekarang... iya kan... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

clara_anita's picture

Bang Jos dan Mbak Priska:terima kasih

Bang Jos dan Mbak Priska,

Makasih ya atas pujiannya
jarang-jarang nih dapat pujian

Boleh saja kutraktir bakso
tapi harus di Salatiga
:)

GBU

joli's picture

Persepsi..ku

Clara said:

Mulanya saya berusaha menjelaskan, tapi kemudian saya sadar bahwa penjelasan saya tak berguna. Toh mereka lebih terhibur oleh asumsi mereka sendiri :(

 

Halo Clara.. salam kenal.. hey bukankah kalimat diatas juga persepsi Clara sendiri tentang perasaan mereka dan tanggapan mereka terhadap rambut baru Clara? mungkin mereka mengatakannya karena ingin menyapa dan pengin mengatakan bhw Clara lebih cantik n fresh tapi masih malu Embarassed

 

Mau tahu persepsiku ?

Ooo aku tahu kenapa Clara potong cepak.. supaya kalau ada nyentuh bahu malam2 jelas terasa karena tidak tertutup rambut.. apakah itu cicak atau ??  Wink

 


 

hai hai's picture

Nona Clara, Saya Suka Ketika Wanita Ngakak

Nona clara, Ternyata anda memang pusat perhatian orang banyak. Baru potong rambut saja semua orang yang anda kenal langsung khawatir anda patah hati. Luar biasa!  Bagaimana bila anda patah hati benaran? Bisa-bisa mantan pacar anda dioseng-oseng sampe angus terus ditambahi cuka dan rawit yang banyak.

Saya ingat, waktu muda dulu sempat berpikir bahwa saya orang top dalam kalangan tertentu. Suatu hari saya potong rambut gondrong saya, clink plontos. Ternyata tidak hanya ada satu orang wanita yang peduli. Seorang wanita yang selama itu saya abaikan keberadaannya. Rasanya nyaman sekali suatu hari ketika saya sedang nyeruput kopi panas sendirian di kantin, dia menghampiri saya. Sebelumnya kami bahkan belum pernah ngobrol berdua, hanya saling mengangguk bila mata kami saling bertabrakan.

Dengan wajah tersipu-sipu dia menyapa saya lalu duduk di depan saya. Saya mengangguk sekedar basa-basi lalu kembali asyk dengan kopi saya. Beberapa saat kemudian dia berkata, “maaf ya, kamu lagi susah hati ya?” Ketika saya menatapnya, wajahnya tersipu-sipu, dia lalu menatap sepatunya di bawah meja sementara kedua tangannya saling memilin di atas meja, agak gemetar. Saya menatapnya dan terus menatapnya, saya terpesona, sungguh terpesona. Lalu saya tertawa. Tertawa ngakak sehingga bahkan orang-orang dari kantin tetangga menatap kami keheranan. Tiba-tiba wajahnya pucat, “Maaf!” suaranya gemetar ketika dia bangkit berdiri dan berjalan cepat meninggalkanku di bawah tatapan puluhan pasang mata. Begitu saja suara tawaku berhenti. Beberapa orang teman menghampiriku lalu bertanya apa yang terjadi? Saat itu aku bilang, “bila cinta adalah matematika, maka dialah yang akan kukawini, namun sayang, cinta itu masalah hati.!” Mereka penasaran, namun setiap kali memancing,saya hanya nyengir dan mengulangi jawaban sama.

Setelah kopi saya habis, saya mencari wanita itu, namun tidak menemukannya, seorang temannya bilang, dia pulang, kayaknya abis nangis, dia bilang sakit. Dengan bersusah payah saya mendapatkan alamatnya. Karena tidak menemukan bunga mawar, akhirnya saya mencuri bunga mawar tetangga saya, berikut pot-potnya. Saya lalu ke rumah wanita itu sambil membonceng sepot bunga mawar. Potnya lumayan besar namun bunganya hanya ada satu dan sudah agak layu, itu sebabnya saya perlu membungkusnya dengan kantong plastik agar tidak rontok di jalan.

Sejak itu kami menjadi teman, dia mengajarkan yang dia tahu dan saya mengajarkan yang saya tahu. Dia mengajar saya jadi orang baik, saya mengajar dia untuk menjadi orang bengal tapi lucu. Malam itu, waktu pamit pulang dia tanya,” kenapa dibawa sama potnya sekalian?” Saat itu saya bilang, “biar kamu bisa merawatnya, kalau nanti sudah subur dan berbunga, dikembalikan lagi ke yang punya.”  Dia ngakak, benar-benar tertawa lepas! Sejak itu dia sering ngakak. Saya suka ketika wanita ngakak. Ketika seorang wanita tertawa ngakak dihadapan kita, itu tanda dia akrab dengan kita.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

clara_anita's picture

Om Hai: ternyata Arjuna juga ya :)

Om Hai,

semula saya cuma bisa menduga, tapi ternyata dugaan saya benar.

Om Hai ternyata Arjuna yang banyak dikagumi wanita :)

Gimana kabarnya wanita cantik itu? dan saya penasaran apa yang terjadi pada bunga mawar itu?

Apa maksud Om Hai, lewat komentar itu, saya kurang banyak tertawa ya? Butuh banyak belajar nih dari sesepuh-sesepuh SS :)

GBU

 

hai hai's picture

Mengagumi Banyak Wanita

Ha ha ha ...  Non, wanita itu sudah beranak pinak namun bapak anak-anaknya bukan saya. Bila cinta adalah matematika, maka dialah yang akan kukawini, namun sayang, cinta itu masalah hati. Kami hanya berteman.

Kamu salah, saya bukan arjuna yang dikagumi wanita, namun lelaki yang mengagumi banyak wanita.

Bunga itu tidak pernah dikembalikan berikut pot-potnya. Wanita itu merawatnya. Tetanggaku memang sudah bosan dengan bunga itu, dia hanya bilang, aku gila.

Wanita umumnya mengendalikan ketawanya. Bila Wanita ngakak di depan lelaki, artinya dia tidak berusaha jaga image. Mengenai kesukaan saya melihat wanita ngakak, saya sering bela diri. Kalau ngakak aja diumpetin (disembunyikan) gimana degan kesedihannya?

Gaya rambut lama kamu sangat menonjolkan keindahan mata dan kening, membuat kamu tampil konservatif. Gaya rambut yang sekarang lebih menonjolkan tulang rahang, dagu dan bibir. Jangan ragu-ragu mencoba rambut model baru. Bila tidak cocok, tinggal merubahnya. Kita tidak pernah tahu model mana yang paling cocok tanpa mencobanya. Kepanjangan, potong, kependekan, tunggu. Gitu aja kok report.
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

clara_anita's picture

Dear Joli . . .

ha.. ha...

komentar yang menarik . . .

mungkin juga ya

 

kok saya belum kepikiran ya ?

Priska's picture

Cantik lho...

Wah... bener kata Josua... lebih fresh.. :) (Jadi ntar aku harus ikutan ditraktir bakso lho ya... ha ha ha...) Tapi bener juga kutipan pamannya Spiderman itu tadi... yang kemudian di terapkan pada rambut. Rambut panjang itu repootttt bangetttt degh.... "I can do all things through Christ who strengthen me"
__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

nathan's picture

mmm.mm

ha..ha... another nice story from hai hai... gak cuma komentar yang serius.., komentar lintas gender pun hai hai ini oke buanget he..he.. salam kenal..
y-control's picture

potong rambut ya?

kalo saya paling males jawab kalo sudah jelas2 rambut jadi cepak abis tapi masih ditanya orang, "kamu potong rambut ya?"
mercy's picture

@y-control, udah tau, nanya lagi

Dear y-control,

Kalau ada yg nanya gitu, saya sering langsung kepikiran "udah tau, nanya lagi". Tapi biasanya saya jawab dengan gaya anak saya yg besar (yg lagi gendong mercy), YA IYALAH.

Tuhan Yesus memberkati.

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

Yenti's picture

Rambut pendek:)

Rambut panjang dipotong pendek emang sering diidentikkan dengan patah hati:).Hal ini pernah kejadian sama g sendiri dulu:) Kebetulan mau mencoba rambut pendek, karena dari SD sampai Masuk kuliah,rambutnya panjang melulu. Eh pas gunting, komentarnya: 1. Yenti, tidak sayang rambutnya dipotong pendek yah ?? Rambut itu bagaikan mahkota bagi wanita:) ( mungkin dipotong kurang lebih 20-30 cm , akhirnya jadi rambut cepak-kayak cowok :P ) 2. Yenti, kamu patah hati yah ?? 3. Yenti , bagusan rambut panjang daripada pendek:) he..he... Tapi akhirnya aku kembali lagi pada kondisi semula,karena emang pada dasarnya suka rambut panjang :) Mencoba sesuatu yang baru emang menarik. Biasanya emang rambut yang pendek lebih kelihatan segar:), lebih gampang merawatnya....tapi..ada tapinya kalo rambut udah sebahu,kadang2 jadi ribet dan jadi malas untuk memanjangkan rambutnya lagi:p