Submitted by hiskia22 on

Sedikit membuka blog lama...silahkan klik di sini

Seandainya saja pemuda - pemudi Indonesia tidak bersepakat menggunakan bahasa Indonesia, tentu saja kita akan susah bersatu. Silahkan klik di sini

Saya orang Kalimantan. Lahir dan besar di Kalimantan. Tetapi bahasa sehari - hari menggunakan bahasa Indonesia. Bekerja di tanah Jawa. Awalnya agak bingung ketika mendengar orang - orang Jawa menggunakan bahasa Jawa. Sehingga gampang sekali dibohongi oleh penjual ketika membeli suatu barang. ha...ha...ha

Mirip orang bego ketika saya ga ngerti maksud penjual menawarkan barang dagangannya dengan menggunakan bahasa yang tidak saya mengerti. Karena itu, setiap pergi berbelanja, yang saya suruh menawar harga pasti istri saya. Karena istri saya asli orang Jawa. Biar ga gampang dibohongi.

Gangsal ewu.....selikur.....petang puluh ewu....sewidak.... ( Bener ga sih tulisannya ?....karena saya ga tahu......he...he...he )

Begitu juga ketika menemui blog salah satu blogger di SS....saya mirip orang bego ketika membacanya.....

Saya coba meraba - raba isinya.......tapi tetap aja ga ngerti....

Intinya tetap pusiiing....he...he...he

Silahkan klik di sini  , di sini, di sini

Untuk pemilik blog......saya mohon maaf....karena ini hanya ungkapan hati saya....saya mau mengerti blog anda....tapi tetap kagak ngerti....

GBU

Submitted by Evylia Hardy on Wed, 2009-04-15 11:16
Permalink

ha ha ... hiskia22 tanya aja sama mas wawan, sapa tau mas wawan sempet nerjemahin.  jangan lupa honornya ... kali2 aku ikut kecipratan, kan aku calonya

Eha

Submitted by ground on Wed, 2009-04-15 12:07
Permalink

yah....memang hal yang begini-begini memang ikut "menjengkelkan" saya jugalah.

Menulis apa yang bagus, tapi gak ada gunanya karena orang "asing" tidak mengerti. Mudah-mudahan tidak dianggap "weird" sama orang "asing" itu.

Submitted by Purnawan Kristanto on Wed, 2009-04-15 12:16
Permalink

 
BOCAH-BOCAH ayooo podho nembang dolanan…
sopo sing gelem nembang… nembang yoook…

[Anak-anak, ayo menyanyi lagu anak-anak. Siapa yang mau ikut menyanyi, yuuk!]
 
kring-kring...
krek-krek...
tut-tut...
tingtong-tingtong...
 
wong numpak pit lan becak,
montor, andong, GERUNDELAN,
turut LURUNG, katutupan PALANG sepur.


[Orang naik sepeda dan becak,
sepeda motor, delman, megnggerutu,
sepanjang jalang, terhalang palang kereta api]

 
kuuuk ENDAS sepur...
kuuuk MAJU-MUNDUR...
kuk, sing ngenteni PLECA-PLECU.
masinise NGGUYA-NGGUYU...
hehehe

[Kuuk...lokomotif maju mundur
yang menunggu merengut
masinisnya ketawa-ketiwi]

 
bocah-bocah, ono pitakonan…
sopo sing lagi numpak pit?
sopo sing lagi numpak becak?
sopo sing lagi numpak montor?
sopo sing lagi sing numpak andong?

[Anak-anak, ada pertanyaan nih...
Siapa yang sedang naik sepeda?
Siapa yang sedang naik becak?
Siapa yang sedang naik sepeda motor?
Siapa yang sedang naik delman?]

 
lurung kuwi saben dino RAME banget,
lurung mau nugel DALAN sepur...
MULANE diwenehi PALANG sepur..

.
[Jalan itu setiap hari ramai sekali, jalan itu memotong rel kereta. makanya diberi palang]

kenopo maju-mundur?
wektu iku ono sepur LANGSIR...
sepur LANGSIR iku sepur,
sing noto GERBONG-GERBONG,
mulane ENDAS sepur kuwi MAJU-MUNDUR.
[Mengapa maju mundur? Waktu itu ada kereta sedang langsir *) yang sedang menata gerbong-gerbong. Makanya lokomotif berjalan maju mundur]

*) Langsir: Lokomotif memisahkan diri dari rangkaian gerbong, kemudian berpindah ken ujung rangkaian gerbong yang lain, supaya bisa berjalan sebaliknya.

neng endi lurung kuwi?
neng cedak STASIUN...
opo bocah-bocah wis ngerti nggone stasiun?
Yen wis NGERTI NGGONE ndang gage lungo yooo

[Dimanakah jalan itu? Di dekat stasiun. apa anak-anak tahu arah ke stasiun? Kalau sudah tahu tempatnya, segeralah pergi ke sana!]
 
sopo sing GERUNDELAN?
kenopo podo GERUNDELAN?
lha...yo emboh yo...
opo kowe ngerti bocah-bocah???

[Siapa yang menggerutu? mengapa menggerutu? Entahlah, apakah kalian tahu anak-anak?

 

 

 

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

Submitted by Purnawan Kristanto on Wed, 2009-04-15 16:38

In reply to by Evylia Hardy

Permalink

Kalau yang "Pleca-plecu" aku masih agak ragu-ragu artinya.Aku cuma menafsir berdasaran konteks.

Kalau "lurung" mengingarkanku pada paribasan Jawa: "Sakdawa-dawane lurung, isih dawa gurung" artinya, "Sepanjang-pangangnya jalan, masih panjang tenggorokan manusia"

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

Submitted by kaswan on Wed, 2009-04-15 19:51

In reply to by Purnawan Kristanto

Permalink

Pak Pur tembung "lurung" meniko ing jawi wetan ugo gadah maksud gang wonten ing kampung - kampung utawi padusunan lan benten kalian margi ageng ingkang linuwih jembar.

( Pak Pur kata "lurung" ini di jawa Timur juga mempunyai arti gang yang ada di kampung2 dan dusun2 dan beda dengan jalan utama yang lebih lebar.)

semanten urun rembug saking Kaswan

Nuwun

Gusti Yesus mberkahi.....

Submitted by Evylia Hardy on Thu, 2009-04-16 17:39

In reply to by kaswan

Permalink

asyik ... kosa kata b jawa-ku jadi bertambah dari penjelasan kaswan, makasih yaa

kalo liat konteksnya, kayaknya lurung-nya udalama itu jalan besar kali ya, biarpun ga mesti jalan yg raya2 amat.  soale biasane palang kereta api adanya di jalan besar, bukan di gang

salam kenal ya kaswan (seneng banget, baru kenal dah dapet oleh2 lurung)

Eha