Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Prinsip Pareto vs Prinsip Tabur Tuai

tonypaulo's picture

Dalam manajemen prinsip Pareto merupakan suatu pendekatan klasik yang lazim digunakan dalam beberapa aspek, misalnya dalam mencari sumber masalah yang berkaitan dengan bussines performance, kinerja sebuah tim, atau sebagainya.

Esensi yang diajukan dalam aplikasi hukum pareto adalah 80/20, dalam studinya Pareto menyampaikan dalam suatu formula matematis mengenai ketidakmerataan distribusi dari kesejahteraan di negaranya (Italia), melalui formula matematis tersebut Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

Kemudian prinsip ini dikembangkan oleh Juran untuk aplikasi manajemen kualitas (quality management), meniadi suatu konklusi bahwa bahwa 20% sebab menghasilkan 80% problema, atau 20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil, namun prinsip inipun adalah prinsip yang dinamins dimana prinsip cateris parebus juga berlaku (berlaku untuk kondisi-kondisi tertentu).

Dalam aplikasinya prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution), sehingga hasil dari eksekusi itu 80%nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan.  Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier, 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan, 80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen, dsb.

Pendekatan melalui Pareto law dalam konteks manajemen kualitas yang memberikan suatu metode kuantifikasi benar-benar telah menghasilkan dampak dan teruji. Jika dihubungkan dengan prinsip-prinsip bagaimana orang percaya menjalani keseharian ada beberapa hal yang menarik untuk dicermati

Pertama ; kuantitas waktu menentukan kualitas kedalaman suatu hubungan

Saya bukan seseorang yang mempercayai suatu pandangan umum mengenai bahwa bukan kuantitas waktu yang menentukan suatu subtansi dari sebuah hubungan, banyak orang-orang berkelit bahwa yang penting waktu yang berkualitas dalam suatu hubungan. Terlihat dari orang tua yang mulai larut dalam kesibukannya sehingga hanya menyisakan waktu sangat sedikit bagi anak-anak atau pasangannya sendiri, itupun sering disertai dengan amarah dan kepenatan akibat pekerjaan.

Baiklah saya tidak perlu melihat ke orang lain, saya akan lebih konsekuen jika melihat diri saya sendiri saja, seberapa keseharian saya menjebak saya untuk tidak memperhatikan kualitas hubungan saya dengan Tuhan dan dengan orang-orang sekitar saya

Beberapa saat yang lalu (long time ago…), kurang lebih pola hidup saya seperti ini

Waktu

Aktifitas

Pekerjaan

Keterangan

06.00-08.30

Mandi, sarapan dan berpakaian

Perjalanan ke kantor

-

08.30-12.00

Bekerja

Buat laporan, buat perencanaan, dsb

Berinteraksi dengan banyak orang baik internal maupun ekstrenal

12.00-13.00

Makan siang

-

Dengan orang-orang yang selalu sama atau pergi makan sendiri saja

13.00-17.30

Bekerja

Menghadapi “people and problem “ dsb

Terkadang suka lupa status anak Tuhan….

17.30-20.00

Pulang, atau hang out atau pacaran

Perjalanan ke rumah

-

20.00-22.00

Kalau ingat baca Firman atau doa, kalau keasikan nonton, atau online bisa lupa doa

-

Karena sibuk sering jadi alasan biar Tuhan bisa ngertilah dan bukan masalah besar kalau lupa baca atau tidak sempat Firman atau doa

22.00-….

Tidur

-

-

 

Kemudian di hari sabtu atau minggu, ibadah minggu sekitar 2 jam saja

Dari total waktu yang saya “konsumsi” atau “pinjam”  paling hanya 2-5 jam saja saya khususkan untuk Tuhan dari 168 jam yang ada ( 24 jam x 7 hari), jika di persentasikan sekitar 0.01% - 0.02% saja dari keseluruhan. Secara lebih proposional saya kalkulasikan waktu saya yang benar-benar tersedia atau aviable untuk saya dedikasikan kepada Tuhan

168 jam itu dipotong 40 jam untuk bekerja, 7 jam untuk makan siang, 20 jam untuk menuju dan dari tempat kerja, dan 5 jam yang berhubungan dengan pekerjaan, kemudian dipotong lagi dengan waktu tidur 56 jam, berarti waku saya yang benar-benar tersedia adalah 40 jam.

Jika diperbandingkan dengan waktu yang saya dedikasikan 2-5 jam dari 40 jam yang saya miliki. Itu baru 5% sampai 12% saja dari keseluruhan waktu saya yang tersedian (available).

Kemudian pola ini berubah lagi ketika saya mengikut pemuridan, dimana saya sambil tetap bekerja dimuridkan dan mengikuti aturan yang sudah ada

 

Waktu

Aktifitas

Pekerjaan

Keterangan

06.00-07.00

Doa pagi dan baca renungan bersama

 

Wajib setiap hari untuk diikuti

07.00-08.30

Mandi, sarapan dan berpakaian

Perjalanan ke kantor

-

08.30-12.00

Bekerja

Buat laporan, buat perencanaan, dsb

Berinteraksi dengan banyak orang baik internal maupun ekstrenal

12.00-13.00

Makan siang

-

Dengan orang-orang yang selalu sama atau pergi makan sendiri saja

13.00-17.30

Bekerja

Menghadapi “people and problem “ dsb

Selalu berusaha untuk jadi anak Tuhan yang baik

17.30-20.00

Pulang ke asrama

 

Perjalanan ke asrama

-

19.30-21.30

Kegiatan gereja

-

Senin : latihan vocal

Rabu : komunitas sel

Jumat : seminar di Gereja Induk

21.30-22.30

Doa malam (pujian penyembahan dan doa syafaat)

-

Wajib setiap hari untuk diikuti

22.30-….

Tidur

-

-

 

Hari sabtu ada breakthrough worship dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang, dilanjutkan makan siang bersama, kemudian pulang ke asrama dan biasanya menyiapkan bahan-bahan untuk presentasi kotbah gembala untuk dibuatkan powerpoint, kurang lebih 1 jam untuk mempersiapkannya, hari minggu ibadah dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang, dan baru pulang sekitar jam 4 sore

Jika dihitung dari 168 jam selama satu minggu, hampir 30-36 jam saya dedikasikan untuk pelayanan dan pertumbuhan rohani saya, suka atau tidak suka saya jalani pola itu selama kurang lebih 1 tahun. Hampir 17%-21%, jika dihitung dari waktu saya yang tersedia 40 jam, hampir 75%-90% saya berikan.

Saya menyadari bahwa hanya beberapa gereja yang menerapkan pola pemuridan seperti di gereja saya, namun secara pribadi saya merasakan dampak dari pola tersebut. Bahwa kuantitas waktu yang kita investasikan kepada Tuhan menghasilkan kualitas kedalam hubungan kita dengan Tuhan.

Kembali ke prinsip Pareto, jika anak-anak Tuhan dalam kehidupannya menghasilkan “80%” perbuatan-perbuatan kasih dan terang, itu dihasilkan dari “20%” komitmen dan upaya menjalankan komitmen itu sendiri. Waktu yang ditabur untuk memiliki suatu relasi dengan Tuhan akan menuai dampak dalam kehidupan kita masing-masing. Mungkin hanya 20% dari waktu yang kita miliki akibat kesibukan dan pekerjaan kita masing-masing, namun dari 20% itu bisa kita manfaatkan untuk memiliki waktu saat teduh, berdoa, memuji dan menyembah dan baca Firman

Sebagian besar orang percaya bekerja dan berusaha, mungkin waktu yang tersisa mungkin sekitar 30-50 jam dalam seminggu, dari waktu yang tersedia tersebut berapa jam yang kita khususkan buat Tuhan? bukan selalu dalam artian harus melayani Tuhan dalam bentuk-bentuk pelayanan gereja, namun yang paling penting untuk diperhatikan adalah waktu untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi dan waktu untuk bertumbuh dalam suatu persekutuan antar orang percaya.

Cukup 5 menit dalam satu hari? Atau berapa jam dalam satu hari yang kita sediakan untuk memuji, menyembah, berdoa dan membaca Firman Tuhan?

Raja Daud, adalah seorang Raja yang sangat sibuk, namun ada suatu keteledananya yang diberikannya;

Maz 5:4

(ITB)  TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

(KJV)  My voice shalt thou hear in the morning, O LORD; in the morning will I direct my prayer unto thee, and will look up.

Tentu Raja Daud bukan sekedar berdoa secara “formalitas”, namun jelas Raja Daud menyampaikan ia berseru kepada Tuhan, ia mengatur persembahan dan ia menunggu, tentu Raja Daud mengerti bahwa pada waktu memulai hari ia bersekutu dengan Tuhan, walaupun fungsi dan tanggung jawabnya sebagai raja tentu akan sangat menyita waktunya, raja Daud menyadari bahwa pada waktu pagi penting baginya (sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidupnya) untuk duduk diam dikaki Tuhan.

Begitupula dengan Daniel;

Daniel 6:11

(ITB)  Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

 

(KJV)  Now when Daniel knew that the writing was signed, he went into his house; and his windows being open in his chamber toward Jerusalem, he kneeled upon his knees three times a day, and prayed, and gave thanks before his God, as he did aforetime.

 

Saya hanya bisa bilang WOW, terhadap apa yang dilakukan Daniel untuk mendevosikan waktunya bagi Tuhan, bersekutu dengan Tuhan sudah menjadi kebutuhan utama bagi Daniel.

 

Sudah diperhadakan dengan ancaman kematianpun Daniel tak gentar untuk tetap berdoa kepada Tuhan, sungguh itu membuat saya malu, ditengah kebebasan dan keluasaan untuk berdoa, saya sering tidak dengan sungguh hati berdoa.

 

Malah sepertinya saya hanya sungguh-sungguh berdoa kalau sedang susah hati dan punya permintaan saja, maafkan saya Tuhan.

 

Daniel sudah menikmati kesuksesan yang luar biasa,menjadi orang kepercayaan Raja (Dan 6:1-2). Sebenarnya secara manusiawi, Daniel punya pilihan untuk berhenti berdoa atau bersembunyi jika mau berdoa, kariernya di istanaraja Darius membuat para pesaingnya ingin menjebaknya.

 

Daniel sudah hidup sangat enak di istana raja Darius, bukan hanya kariernya yang dipertaruhkan namun nyawanya juga.

 

Kalau saya, belum juga diancam jika berdoa akan binasa sudah sering “alpha” atau “ijin” dengan alasan lelah dan sibuk, dsb.

 

Tapi sekarang saya sudah “memaksakan” diri sendiri harus berdoa agar bisa dispilin dan tekun untuk berdoa, untuk menjadi tekun memang harus “dipaksa”.

 

Setelah kuantitas waktu menentukan kualitas kedalaman suatu hubungan, maka kedua ; kualitas kedalaman suatu hubungan itu memang harus dipelihara

 

 

 

Ada pepatah lama yang menyatakan lebih mudah untuk meraih sesuatu dibandingkan mempertahankan sesuatu yang sudah kita raih tersebut.

Kualitas suatu hubungan untuk terus berkembang memang harus dipelihara dan dijaga, saya ingat ketika saya “dilanda” kasih mula-mula , saya merasakan tiada waktu tanpa memuji dan bertekun dalam Tuhan, namun ketika saya tidak memperhatikan bagaimana saya harus memelihara dan menjaga kualitas hubungan saya dengan Tuhan, kualitas hubungan pribadi saya memang akan terdegradasi.

Hubungan dengan Tuhan adalah hubungan yang dua pihak, dimana Tuhan tentu dapat menjaga kita, namun untuk menjaga hubungan Tuhan dengan manusia, Tuhan tidak bisa “bertepuk sebelah tanggan”, bagaimana  respon hati manusia itu juga adalah medium relasi manusia dengan Tuhan (prinsip persekutuan).

Saya lupa atau lalai dalam berjaga-jaga dan waspada, sehingga kasih mula-mula dengan semangat yang membara, seiring dengan waktu memudar, bahkan sampai meredup dan mati, sampai dimana saya tidak bisa merasakan lagi indahnya persekutuan dengan Tuhan, dan saya sepenuhnya sadar bahwa permasalahannya ada di diri saya, yang tidak tekun dan lalai untuk berjaga-jaga.

Kembali kepada prinsip Pareto 80/20, saya merasakan bahwa untuk menghasilkan suatu kualitas hubungan yang semakin hari semakin dalam, tentu diperlukan suatu usaha dan kerja keras untuk bertekun didalam Tuhan.

Jika 80% dari  hasil disebabkan oleh 20% dari usaha, hasil sebaik atau seburuk  apapun dihasilkan oleh faktor determinan (faktor penentu) yang dalam prinsip Pareto disebabkan dari 20% usaha terbaik tersebut. Maka jika setiap orang percaya punya komitmen total misalnya dalam waktu yang tersedianya digunakan 20% saja untuk bersungguh-sungguh dalam bertekun untuk menjaga dan memelihara hubungan yang berkualitas dengan Tuhan,  lewat jam-jam doa yang teratur dan disiplin, maka akan ada suatu kegerakan besar untuk menjalankan roda transformasi dimanapun orang percaya itu bermukim.

Waktu yang tersedia dari satu hari sering kita habiskan dengan semena-mena untuk suatu kegiatan yang sebenarnya kurang memberikan manfaat, misalnya nonton TV, online dengan suatu yang kurang jelas, main game, dsb

Bagaimana jika kegiatan tersebut diganti dengan doa pribadi, baca Firman setiap hari, baca bacaan rohani melalu buku, atau web-web rohani, atau belajar menuliskan kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita, dsb

Mengapa saya menekankan pada WAKTU untuk menjaga kualitas hubungan pribadi kita dengan Tuhan, baik Rasul Petrus dan Rasul Paulus juga menekankan urgensi dari makna pengunaan waktu

Kol 4:5  Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.

Ef 5:16  dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

1Pet 4:2  supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

1Pet 4:3  Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang

Ada yang menyatakan waktu ada uang (time is money), secara pribadi buat saya waktu adalah suatu kesempatan menguji kebermanfaatan diri saya sendiri buat orang sekitar.

Saya sering lalai dalam mempergunakan waktu, banyak waktu yang sebenarnya hanya untuk kesenangan saya pribadi yang saya sesali saat ini, karena banyak kesempatan bagi saya ketika saya bisa lebih bermanfaat buat orang lain, ternyata tidak demikian faktanya, waktu saya habiskan untuk kesenangan saya sendiri.

Seringsekali saya juga melewatkan waktu yang sebenarnya bisa saya gunakan untuk memuji Tuhan, berdoa dengan pokok-pokok doa atau membaca Firman dan membaca buku-buku rohani atau mendengarkan mp3  kotbah-kotbah, tetapi tidak saya gunakan untuk itu.

Dengan demikian kasih mula-mula yang dulunya membakar sangat membara, perlahan namun pasti membuat api dan kegairahan saya terhadap Tuhan dan perkara-Nya menjadi meredup, karena saya tidak mempergunakan waktu semestinya, saya banyak menghabiskan waktu dan berharap bahwa Tuhan bisa mengerti walau sering “alpha” atau “ijin” bersekutu secara pribadi dengan Tuhan.

Bahkan sering sekali saya beralasan, tadi kan di gereja sudah berdoa, jadi “sisa” waktu yang ada adalah “milik” saya, padahal Tuhan sudah memberikan nyawanya pada saya secara keseluruhan, namun buat saya untuk memberikan keseluruhan waktu saya buat Tuhan, masih sangat berat sekali. Khususnya dalam jam-jam doa rutin dan baca Firman setiap hari.

Bukan berarti juga saya ingin setiap waktu yang tersedia saya gunakan seluruhnya untuk doa, pujian dan belajar Firman, setidaknya buat saya pribadi setidaknya saya bisa berdoa, memuji dan belajar Firman selama 2-3 jam dalam satu hari, setelah itu saya masih bisa nonton film korea kesukaan saya, menulis sesuatu, membaca dsb

Saya berketetapan hati untuk menjaga dan memelihara  kualitas hubungan pribadi saya dengan Tuhan, dengan menyediakan waktu khusus agar kasih mula-mula itu bisa terus ada dalam hati saya, walaupun bagi saya tidak mudah namun saya ingin tetap memelihara rasa haus dan lapar saya akan Tuhan tetap menjadi pengerak dalam kehidupan saya.

 

Terakhir sesudah  kualitas kedalaman suatu hubungan itu memang harus dipelihara, prinsip 80/20 Pareto juga dapat memberikan suatu inspirasi bagi orang percaya, ketika 80% produktifitas dihasilkan oleh 20% orang-orang terbaik di suatu perusahaan, maka hanya 20% yang memberikan hasil 80%, dapat dibayangkan jika 80% terdorong menghasilkan sama seperti 20% orang-orang yang terbaik tentu akan menghasilkan empat kali lipat dari 80% yang dihasilkan oleh hanya 20%.

Manusia tidak diciptakan untuk hidup sendirian (bukan dalam artian pernikahan), setiap manusia membutuhkan suatu lingkungan sosial bersama dengan orang lain untuk menjalankan fungsi dan habitnya sebagai mahluk sosial.

Persekutuan jemaat mula-mula berdampak sangatlah luar biasa, mereka banyak menyediakan waktu untuk berkumpul, bahkan secara intens mereka berkumpul

Act 2:46  Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

 

Act 2:47  sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

 

Kalau hal-hal itu dilakukan pada saat ini, pasti sudah dicap “gila” dan fanatik, kok “tiap tiap hari” (day after day) mungkin dalam satu minggu sedikitnya mereka berkumpul 3-4 hari dalam seminggu atau bahkan hampir setiap hari, mungkin tantangan pada saat itu tidak seperti sekarang, dimana ada puluhan station TV, PC games, facebook, dsb.

Lebih besar dari itu, tantangan jemaat mula-mula adalah nyawa dan keluarganya, ketika mereka bergabung ada konsekuensi yang harus dihadapi, sangat tidak mudah dan penuh resiko.

Sekali lagi saya malu dengan jemaat mula-mula, mengapa saya tidak lebih berapi-api dibandingkan mereka semua, saya tidak menghadapi dera siksa dan sebutan sekte, saya hanya menghadapi paling-paling macet dan lelah, tapi sering saya “dikalahkan” untuk melangkahkan kaki ke persekutuan

Padahal saya sadar saya membutuhkan persekutuan dengan sesama orang percaya, karena tidak mungkin saya bisa lepas dari persekutuan orang percaya sebagai tubuh Kristus ditengah tersedianya persekutuan dimana saya bisa bertumbuh dan berkembang.

Akhirnya buat saya adalah penting sangat untuk memperhatikan kuantitas waktu menentukan kualitas kedalaman suatu hubungan, saya harus memaksakan diri saya untuk mempunyai waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan, kemudian untuk memelihara dan menjaga kualitas hubungan pribadi saya dengan Tuhan, saya harus berjaga-jaga dan waspada dengan berkumpul atau menyediakan waktu bersekutu bersama dengan orang percaya lainnya.

Untuk segala sesuatu ada harga yang harus dibayar, menyediakan waktu adalah harga yang memang harus dibayar untuk membangun suatu hubungany yang berkualitas, seperti yang Paulus sampaikan ;

Php 3:7  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

 

Php 3:8  Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

 

Php 3:9  dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

 

Php 3:10  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

 

Suatu devosi akan selalu berhubungan dengan menyediakan waktu, dan waktu terus akan berputar dimana kesempatan-kesempatan itu terkadang tidak bisa kembali lagi.

Menjadi doa dan harapan saya agar saya dan teman-teman sekalian dapat terus memiliki kehendak (will), gairah (passion) dan semangat (determination) untuk mengenal Kristus dan serupa dengan DIA

Amin


 

hai hai's picture

tonypaulo, Menipu Lagi Tentang Prinsip Pareto

Handaitaulan sekalian, walaupun sudah saya ingatkan namun nampaknya si tonypaulo memang bebal seperti biasanya. Itu sebabnya dia kekeh jumekeh mempertahankan tipuan tololnya walaupun saya sudah ingatkan dia untuk belajar dan mengedit blognya ini:

Esensi yang diajukan dalam aplikasi hukum pareto adalah 80/20, dalam studinya Pareto menyampaikan dalam suatu formula matematis mengenai ketidakmerataan distribusi dari kesejahteraan di negaranya (Italia), melalui formula matematis tersebut Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

Perinsip Pareto (Pareto Principle) BUKAN hukum pareto (Pareto Law). Hanya penipu tolol yang mengajarkan Prinsip Pareto sebagai hukum pareto. Hal itu terjadi karena otaknya dikalibrasi dengan dengkulnya sebagai standard.Itu sebabnya dia tidak tahu bahwa di dalam dunia ILMIAH penggunaan kata PRINSIP, TEoRI dan HUKUM sangat presisi.

Prinsip Pareto (Pareto Principle) dibuat oleh Joseph M. Juran (1904- 2008) pada tahun 1941. Hanya tonypaulo yang senantiasa memultiplikasi ketololannya yang menipu dengan mengajarkan bahwa Prinsip Pareto dibuat oleh Pareto yang nama lengkapnya Vilfredo Pareto (1848 - 1923).

Otak si tonypaulo sangat presisi dengan dengkulnya, itu sebabnya dia mengajarkan tipuan tolol bahwa Pareto melakukan STUDI padahal yang dia lakukan adalah SURVEI.

Karena ketololannya termultiplikasi dengan presisi maka si tonypaulo kembali menipu dengan mengajarkan:Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Menurut saya percuma mengkalibrasi otak tonypaulo yang tolol itu bila standardnya adalah dengkulnya. Karena semakin dikalibrasi otaknya akan semakin presisi dengan dengkulnya sehingga ketololannya akan semakin termultiplikasi secara konsekuen. Bagi seorang PENIPU, menafsirkan TANAH dengan KESEJAHTARAAN alias HASIL ekonomi memang nampak sepele namun di dalam Ibli pengetahuan ilmiah, khususnya STATISTIK konversi demikian benar-benar HARAM hukumnya.

Kemudian prinsip ini dikembangkan oleh Juran untuk aplikasi manajemen kualitas (quality management), meniadi suatu konklusi bahwa bahwa 20% sebab menghasilkan 80% problema, atau 20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil, namun prinsip inipun adalah prinsip yang dinamins dimana prinsip cateris parebus juga berlaku (berlaku untuk kondisi-kondisi tertentu).

Joseph M. Juran yang MEMBUAT Prinsip Pareto, hanya si tolol tonypaulo yang menipu dengan mengatakan bahwa Joseph M. Juran  mengembangkan prinsip pareto. Prinsip pareto sangat singkat dan gamblang, "80% of a problem is caused by 20% of the causes" artinya "80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab."

Hanya orang tolol yang memultiplikasi ketololannya yang mengekspansi prinsip pareto menjadi, "20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil" seperti si tonypaulo. Handai taulan sekalian, itulah resiko yang kita hadapi bila orang tolol seperti tonypaulo mencoba untuk memultiplikasi ketidak kompetensiannya dan berusaha mengkalibrasi orang lain agar presisi dengan dengkulnya. Orang-orang tolol tanpa kompetensi seperti tonypaulo memang mustahil memahami arti kata PRESISI alias AKURAT di dala membuat definisi.

Dalam aplikasinya prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution), sehingga hasil dari eksekusi itu 80% nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan.  Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier, 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan, 80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen, dsb.

Tonypaulo sangat berhasil mengekspan multiplikasi ketololannya yang dikalibrasi secara presisi dengan dengkulnya. Itu sebabnya dia mengajarkan prinsip pareto menjadi ngaco belo nggak karu-karuan. Ketololannya menjadi-jadi ketika dia menyatakan bahwa:

80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan

Bagi seorang staf administrasi perusahaan, frasa tersebut di atas memang nampak HEBAT dan benar namun bagi seorang sarjana ekonomi, apa yang diucapkannya tersebut benar-benar MENGENASKAN.Prinsip Pareto sangat GAMBLANG dan TEGAS sehingga mustahil menyangkalnya.

"80% of a problem is caused by 20% of the causes" artinya "80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab."

Baiklah saya akan tunjukkan KETOLOLAN tonypaulo dalam memahami Prinsip Pareto. Si tolol tonypaulo membuat pernyataan TOLOL;

80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan

Dengkulnya menyangka, dirinya pinter ketika mengajarkan bahwa OMSET PENJUALAN disebabkan oleh kinerja tenaga penjualan. Ha ha ha ha ha ..... Hanya office boy dan satpam yang bisa ditipu dengan bualan demikian. OMSET disebabkan oleh ORDER. ORDER datang dari PEMBELI. Itu sebabnya dikatakan 80% omset penjualan DISEBABKAN oleh 20% PELANGGAN. Artinya bila perusahaan itu punya 100 orang pelanggan, maka 80% omsetnya datang dari 20 orang pelanggan.

Bila dengkulnya sudah dikalibrasi maka dia akan paham bahwa kinerja tenaga penjualan sama sekali TIDAK punya hubungan LANGSUNG dengan omset perusahaan. Di dalam Prinsip Pareto yang DIPERHITUNGKAN adalah PENYEBAB langsung. Memang BISA dihitung sumbangan kinerja tenaga penjualan namun jelas persentasenya BUKAN 20% seperti yang disangka si tolol tonypaulo itu.

80% omset DISEBABKAN oleh 20% pelanggan.
80% pelanggan DISEBABKAN oleh kinerja 20% tenaga penjualan.

HANYA orang tolol yang lalu menarik kesimpulan: 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan

Handai taulan sekalian, saya tidak akan membahas lebih lnjut sebab sampai di sini anda sudah tahu bahwa si penipu itu menipu dengan tololnya sehingga alih-alih tertipu kita justru NGAKAK melihat ketololannya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

rogermixtin09's picture

@hai-hai benar-benar LIHAY

Wah suhu hai-hai benar-benar LIHAY bisa melihat sampai sejauh itu.

 

alvarez's picture

Tonypaulo Menipu di Sana Sini?

HA HA HA HA HA HA

KETAHUAN LAGI

NGGAK ADA KAPOKNYE

HA HA HA HA HA HA

hai hai's picture

Tonypaulo Memang Tolol

Dalam aplikasinya prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution), sehingga hasil dari eksekusi itu 80% nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan.  Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier, 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan, 80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen, dsb.

rogermixtin09, tonypaulo memang orang tolol yang sok pinter. Walaupun sok menggunakan istilah-istilah keren namun itu justru memultiplikasi ketololannya sekaligus mengkalibrasi dengkulnya dengan presisi.

prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution)? Ha ha ha ha ha ... Terus terang saya belum pernah menemukan orang yang setolol si tonypaulo dalam memahami Prinsip Pareto.

hasil dari eksekusi itu 80% nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan? Saya belum pernah menemukan orang yang setolol si tonypaulo dalam memahami arti kata EKSEKUSI.

Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier. Si tolol tonypaulo pasti nggak tahu bahwa stock artinya PERSEDIAAN.Ada stock bahan baku, ada stok bahan pembantu, ada stock sparepart, ada stock barang dalam produksi ada stock barang jadi ada stock barang gagal produksi ada juga stock alat tulis kantor dan stock lain-lainnya.

80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen. Si tolol tonypaulo menyangka dirinya hebat dengan pernyataan gobloknya. Dengkulnya pasti menyangka telah MENGEKSPAN multipliklasi Prinsip Pareto, padahal yang dia lakukan benar-benar mengkonversi KETOLOLANNYA dalam bentuk tulisan.

Ha ha ha ha ha ha .... mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya si tonypaulo ini HANYA staf administrasi kepegawaian di kantornya yang SOK mau DEVELOPMENT hanya karena dikirim oleh bosnya mengikuti suatu seminar motivasi dan di dalam seminar itu, sang motivator berbicara tentang Total Quality Management (TQM). Ha ha ha ha ha ... Si tolol mengenaskan yang patut dikasihani.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

tonypaulo's picture

@hai, BLUNDER LAGI?

rogermixtin09, tonypaulo memang orang tolol yang sok pinter. Walaupun sok menggunakan istilah-istilah keren namun itu justru memultiplikasi ketololannya sekaligus mengkalibrasi dengkulnya dengan presisi.

hihihi ada yang GOSIP?

di KTP anda, anda kelahiran tahun berapa om hai?

prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution)? Ha ha ha ha ha ... Terus terang saya belum pernah menemukan orang yang setolol si tonypaulo dalam memahami Prinsip Pareto.

anda saja tidak mengerti apa yang dinyatakand alam hukum Pareto itu, belum pernah juga saya bertemu orang se-asbun anda hai, eh maaf om hai

hasil dari eksekusi itu 80% nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan? Saya belum pernah menemukan orang yang setolol si tonypaulo dalam memahami arti kata EKSEKUSI.

masa diulang-ulang? kan sudah dijelaskan diatas? kalau anda tidak sanggup mengerti, apakah itu juga menjadi tanggung jawab saya hai?

kan tidak bisa juga anda memaksakan diri sendiri

Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier. Si tolol tonypaulo pasti nggak tahu bahwa stock artinya PERSEDIAAN.Ada stock bahan baku, ada stok bahan pembantu, ada stock sparepart, ada stock barang dalam produksi ada stock barang jadi ada stock barang gagal produksi ada juga stock alat tulis kantor dan stock lain-lainnya.

tuh kan makin parah absurdnya, nalar anda sedang sakit keras yah hai? stock atau persedian itu datangnya dari mana? bukan dari supplier? saya tidak bicara ready stock dsb, belajarlah menyesuaikan diri dengan apa yang dinamakan KONTEKS

kalau nalar anda yang menterjemahkan secara salah, masa anda melimpahkanya ke saya hai? setega itu anda? tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan sendiri?

 

80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen. Si tolol tonypaulo menyangka dirinya hebat dengan pernyataan gobloknya. Dengkulnya pasti menyangka telah MENGEKSPAN multipliklasi Prinsip Pareto, padahal yang dia lakukan benar-benar mengkonversi KETOLOLANNYA dalam bentuk tulisan.

yang tolol itu bukan saya, saya mempelajarinya sampai saat ini, dan kalau anda baru tahu sampai disitu saya tidak akan menyatakan anda tolol atau apalah, hanya memang anda belum tahu sampai tingkatkan saya tahu dalam hal ini, tapi anda berani asbun sebelum cari tahu lebih banyak

ITU BLUNDER BUAT ANDA


Ha ha ha ha ha ha .... mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya si tonypaulo ini HANYA staf administrasi kepegawaian di kantornya yang SOK mau DEVELOPMENT hanya karena dikirim oleh bosnya mengikuti suatu seminar motivasi dan di dalam seminar itu, sang motivator berbicara tentang Total Quality Management (TQM). Ha ha ha ha ha ... Si tolol mengenaskan yang patut dikasihani.

staf administrasi yang baik dan bekerja dengan penuh dedikasi untuk TUHAN adalah aset yang paling berharga buat perusahaan, daripada orang-orang yang sok tahu dan bermulut besar, tetapi kosong isi kepalanya, tidak mau belajar dan tidak bisa mendengar.

dan mengenai hukum Pareto saya belajar dari baca buku, itupun sudah sekitar 7 tahunan lalu, ketika saya masih dalam ranah ilmu manajemen.

hai-hai, ternyata anda memang seseorang yang besar mulut saja, dan dalam blogs ini anda membuat blunder yang mempermalukan diri anda sendiri

kalau ada "pemandu sorak" yang menyertai anda, itu dikarenakan mereka tertipu oleh kesan yang anda sampaikan di blogs ini, yang memang dari awal buat saya anda hanya orang-orang yang dalam hatinya dipenuh kemarahan dan ego yang begitu besar, sehingga tidak bisa lagi belajar, dan bertumbuh sesuai dengan kondisi usia anda yang sudah memasuki usia 50 tahun,

terus terang saya prihatin dengan kondisi anda, saya akan mendoakan anda supaya anda bisa melakukan akselerasi mengejar pertumbuhan wawasan dan kapasitas sesuai dengan kondisi usia anda

karena apa yang akan anda tinggalkan buat anak-anak anda? selain ajaran takut akan TUHAN dan KEBIJAKSANAAN

tidak sulit mencerna apa yang saya sampaikan, hanya butuh hati nurani itupun kalau masih ada tersisa

 

:)

GBU

 

 

 

 

tonypaulo's picture

@hai, anda belajar darimana yah?

Handaitaulan sekalian, walaupun sudah saya ingatkan namun nampaknya si tonypaulo memang bebal seperti biasanya. Itu sebabnya dia kekeh jumekeh mempertahankan tipuan tololnya walaupun saya sudah ingatkan dia untuk belajar dan mengedit blognya ini:

Esensi yang diajukan dalam aplikasi hukum pareto adalah 80/20, dalam studinya Pareto menyampaikan dalam suatu formula matematis mengenai ketidakmerataan distribusi dari kesejahteraan di negaranya (Italia), melalui formula matematis tersebut Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

Perinsip Pareto (Pareto Principle) BUKAN hukum pareto (Pareto Law). Hanya penipu tolol yang mengajarkan Prinsip Pareto sebagai hukum pareto. Hal itu terjadi karena otaknya dikalibrasi dengan dengkulnya sebagai standard.Itu sebabnya dia tidak tahu bahwa di dalam dunia ILMIAH penggunaan kata PRINSIP, TEoRI dan HUKUM sangat presisi.

Nah seperti ini dong hai, anda berani untuk membahasnya secara subtansial
Baik prinsip Pareto dan hukum Pareto itu sama benarnya
Anda bisa cek disini bahwa bukan saya seorang saja yang mengunakan isitilah hukum Pareto

www.google.com/search

mungkin anda yang harus banyak-banyak membaca referensi hai, sebelum terlalu menjadi absurd seperti ini

Prinsip Pareto (Pareto Principle) dibuat oleh Joseph M. Juran (1904- 2008) pada tahun 1941. Hanya tonypaulo yang senantiasa memultiplikasi ketololannya yang menipu dengan mengajarkan bahwa Prinsip Pareto dibuat oleh Pareto yang nama lengkapnya Vilfredo Pareto (1848 - 1923).

lalu kenapa dinamakan Pareto? bukan Juran? dimana daya analisa anda hai? it's common sense

Nah terlihat bahwa wawasan akademis dan kemampuan anda membaca sangat mengkuatirkan hai, saya sudah mengatakan sebelumnya

Esensi yang diajukan dalam aplikasi hukum pareto adalah 80/20, dalam studinya Pareto menyampaikan dalam suatu formula matematis mengenai ketidakmerataan distribusi dari kesejahteraan di negaranya (Italia), melalui formula matematis tersebut Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.
Kemudian prinsip ini dikembangkan oleh Juran untuk aplikasi manajemen kualitas (quality management), meniadi suatu konklusi bahwa bahwa 20% sebab menghasilkan 80% problema, atau 20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil, namun prinsip inipun adalah prinsip yang dinamins dimana prinsip cateris parebus juga berlaku (berlaku untuk kondisi-kondisi tertentu).

Pareto yang pertama menemukan kecenderungan 80/20 yang dikembangkan oleh Juran dalam bukunya; Juran’s quality handbook , Joseph M. Juran, McGraw-Hill, kebetulan saya punya E-book nya hai

Tapi saya  tidak ingin memojokan anda, mungkin pemahaman anda belum sampai disitu

Otak si tonypaulo sangat presisi dengan dengkulnya, itu sebabnya dia mengajarkan tipuan tolol bahwa Pareto melakukan STUDI padahal yang dia lakukan adalah SURVEI.

Karena ketololannya termultiplikasi dengan presisi maka si tonypaulo kembali menipu dengan mengajarkan:Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.
Hai anda ini seperti tidak pernah skripsi, survey itu bagian dari studi atau hasil penelitian, dari hasil survey ada konklusi yang diambil dalam hasil penelitian yang disebut dalam terminology ilmiah sebagai studi


stu·di n penelitian ilmiah; kajian; telaahan: ia melakukan -- suku-suku terasing dl Indonesia;
-- kasus pendekatan untuk meneliti gejala sosial dng menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh

pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Hai anda belajar darimana hal ini? Bisa berikan sumbernya?
Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai

Ini hasil dari penelitian Pareto

A chart that gave the inequality a very visible and comprehensible form, the so-called 'champagne glass' effect,[6] was contained in the 1992 United Nations Development Program Report, which showed the distribution of global income to be very uneven, with the richest 20% of the world's population controlling 82.7% of the world's income.[7]

Quintile of populationIncome
Distribution of world GDP, 1989[8]
Richest 20% 82.70%
Second 20% 11.75%
Third 20% 2.30%
Fourth 20% 1.85%
Poorest 20% 1.40%

The Pareto Principle has also been used to attribute the widening economic inequality in the USA to 'skill-biased technical change' – i.e. income growth accrues to those with the education and skills required to take advantage of new technology and globalisation. However, Nobel Prize winner in Economics Paul Krugman in the New York Times dismissed this "80-20 fallacy" as being cited "not because it's true, but because it's comforting." He asserts that the benefits of economic growth over the last 30 years have largely been concentrated in the top 1%, rather than the top 20%[9].

en.wikipedia.org/wiki/Pareto_principle

 

Saya benar-benar tidak menyangka anda seabsrud itu hai dengan menyatakan
bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya
pantas saja hai, pemahaman anda sering saya temukan diluar common sense, karena ternyata anda tidak sanggup mencerna informasi secara baik dan benar

Menurut saya percuma mengkalibrasi otak tonypaulo yang tolol itu bila standardnya adalah dengkulnya. Karena semakin dikalibrasi otaknya akan semakin presisi dengan dengkulnya sehingga ketololannya akan semakin termultiplikasi secara konsekuen. Bagi seorang PENIPU, menafsirkan TANAH dengan KESEJAHTARAAN alias HASIL ekonomi memang nampak sepele namun di dalam Ibli pengetahuan ilmiah, khususnya STATISTIK konversi demikian benar-benar HARAM hukumnya.

Tanah? Anda yang tidak tahu tentang penelitian Pareto hai, dan memang anda tidak akan pernah menemukan STATISTIK KONVERSI, dimanapun dan sampai kapanpun, karena hanya baru dari anda saya mendengar istilah absurd itu

Kemudian prinsip ini dikembangkan oleh Juran untuk aplikasi manajemen kualitas (quality management), meniadi suatu konklusi bahwa bahwa 20% sebab menghasilkan 80% problema, atau 20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil, namun prinsip inipun adalah prinsip yang dinamins dimana prinsip cateris parebus juga berlaku (berlaku untuk kondisi-kondisi tertentu).


Joseph M. Juran yang MEMBUAT Prinsip Pareto, hanya si tolol tonypaulo yang menipu dengan mengatakan bahwa Joseph M. Juran  mengembangkan prinsip pareto. Prinsip pareto sangat singkat dan gamblang, "80% of a problem is caused by 20% of the causes" artinya "80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab."

Hai-hai, ANDA SUDAH JELAS SALAH, saya tidak tahu dari buku mana anda baca itu, saya membaca dari buku yang ditulis oleh Juran itu sendiri, dan Juran tidak bicara sesederhana itu hai, kalau bicara sesederhana seperti itu, dia tidak perlu dijululki BAPAK MANAJEMEN MUTU, Juran mengembangkannya dengan sistematis dan terukur, salah satu aplikasinya seperti dibawah ini

img710.imageshack.us/img710/4503/pareto.jpg

Kalau anda baru tahu "80% of a problem is caused by 20% of the causes" yah saya bisa memakluminya hai, dan anehnya lagi dari sedikit yang anda tahu anda berani merespon seabsurd ini, kalau orang bilang ASBUN

Hai, anda tidak bisa pintar disemua hal, kalau anda bicara akutansi dan bidang anda, mungkin saya tidak lebih tahu dari anda, karena bidang saya Manajemen dan SDM, sangat konyol apa yang anda lakukan ini, anda baru tahu sedikit merasa sudah tahu banyak

kalau anda mau belajar tentany Juran Quality Management, saya punya ebooknya, bisa saya sharingkan ke anda

Hanya orang tolol yang memultiplikasi ketololannya yang mengekspansi prinsip pareto menjadi, "20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil" seperti si tonypaulo. Handai taulan sekalian, itulah resiko yang kita hadapi bila orang tolol seperti tonypaulo mencoba untuk memultiplikasi ketidak kompetensiannya dan berusaha mengkalibrasi orang lain agar presisi dengan dengkulnya. Orang-orang tolol tanpa kompetensi seperti tonypaulo memang mustahil memahami arti kata PRESISI alias AKURAT di dala membuat definisi.

Anda mau bicara kompetensi dengan saya hai? Kesaharian saya sudah dengan itu, mungkin kesaharian anda adalah jurnal yang memang tidak saya kuasai, karena kalau bicara jurnal-jurnal saya akan akui pengetahuan saya tidak sebaik anda, tapi kalau bicara kompetensi hai

Melihat cara anda merespon, kompetensi anda dalam memilah informasi dan mencerna informasi sangat mengkuatirkan hai

Masa anda tidak bisa mencari persamaan antara


"80% of a problem is caused by 20% of the causes"

Dengan


"20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil"
atau “80% of result is causde by 20% of effort”

Itu sinonim hai, ups anda tidak mungkin mengerti karena memang anda menolak untuk mengerti teori tersebut dengan baik

Dalam aplikasinya prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution), sehingga hasil dari eksekusi itu 80% nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan.  Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier, 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan, 80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen, dsb.

Tonypaulo sangat berhasil mengekspan multiplikasi ketololannya yang dikalibrasi secara presisi dengan dengkulnya. Itu sebabnya dia mengajarkan prinsip pareto menjadi ngaco belo nggak karu-karuan. Ketololannya menjadi-jadi ketika dia menyatakan bahwa:
80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan


Bagi seorang staf administrasi perusahaan, frasa tersebut di atas memang nampak HEBAT dan benar namun bagi seorang sarjana ekonomi, apa yang diucapkannya tersebut benar-benar MENGENASKAN.Prinsip Pareto sangat GAMBLANG dan TEGAS sehingga mustahil menyangkalnya.

Hai, jika anda teriak-teriak orang lain tolol tapi ternyata sekarang terbukti bahwa anda yang tidak memahami dengan baik, kira-kira anda masih punya kehormatankah untuk meminta maaf?

Anda tidak benar-benar tahu bahwa hukum pareto itu bisa dikembangkan demikian, karena memang demikian realitas dan ketika realitas itu dikaji maka dijadikan sebuah ukuran bagi yang berkepentingan

Saya bekerja dibidang menilai performa orang lain hai, baik tenaga penjualan atau yang lainnnya, dan memang itu fakta yang saya temukan dilapangan
"80% of a problem is caused by 20% of the causes" artinya "80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab."

Baiklah saya akan tunjukkan KETOLOLAN tonypaulo dalam memahami Prinsip Pareto. Si tolol tonypaulo membuat pernyataan TOLOL;
80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Dengkulnya menyangka, dirinya pinter ketika mengajarkan bahwa OMSET PENJUALAN disebabkan oleh kinerja tenaga penjualan. Ha ha ha ha ha ..... Hanya office boy dan satpam yang bisa ditipu dengan bualan demikian. OMSET disebabkan oleh ORDER. ORDER datang dari PEMBELI. Itu sebabnya dikatakan 80% omset penjualan DISEBABKAN oleh 20% PELANGGAN. Artinya bila perusahaan itu punya 100 orang pelanggan, maka 80% omsetnya datang dari 20 orang pelanggan.

Memang omset penjualan itu dihasilkan apa hai?

APA ORDER PEMBELI ITU BISA DATANG DENGAN SENDIRI?

YA AMPUN HAI, PARAH BANGET DAYA ANALISA ANDA
Kalau begitu tidak mengapa tingkat PERSAINGAN BEGITU KETAT?
Yah karena itu dibutuhkan tenaga pemasaran untuk membuat order itu datang, dan yang re-order perlu juga di maintenance, lewat hubungan baik atau entertaint

Saya bicara  80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Anda bicara maka 80% omsetnya datang dari 20 orang pelanggan.

Bedanya apa hai?
Bedanya menurut daya analisa anda bahwa order itu datang sendiri, jadi tidak melalui tenaga penjualan dan anda bicara asbun lagi, dari mana anda perbandingan 80% ada kaitannya dengan 20 orang?
Anda seperti melakukan komparasi apel dengan jeruk, persen dengan orang

Bila dengkulnya sudah dikalibrasi maka dia akan paham bahwa kinerja tenaga penjualan sama sekali TIDAK punya hubungan LANGSUNG dengan omset perusahaan. Di dalam Prinsip Pareto yang DIPERHITUNGKAN adalah PENYEBAB langsung. Memang BISA dihitung sumbangan kinerja tenaga penjualan namun jelas persentasenya BUKAN 20% seperti yang disangka si tolol tonypaulo itu.
80% omset DISEBABKAN oleh 20% pelanggan.
80% pelanggan DISEBABKAN oleh kinerja 20% tenaga penjualan.
HANYA orang tolol yang lalu menarik kesimpulan: 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Handai taulan sekalian, saya tidak akan membahas lebih lnjut sebab sampai di sini anda sudah tahu bahwa si penipu itu menipu dengan tololnya sehingga alih-alih tertipu kita justru NGAKAK melihat ketololannya.

Baru kali ini hai ada orang yang terlalu percaya diri sangat, namun ASBUN
TENAGA PENJUALAN TIDAK ADA HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN OMSET PERUSAHAAN?
PERUSAHAAN YANG ANDA MAKSUDKAN BUMN YANG MEMONOPOLI?
Atau  PERUSAHAAN DALAM IMAJINASI ANDA HAI?
Anda berteriak-teriak tolol, tapi asbun, kalau orang asbun bilang orang lain tolol, nah dimana lagi kewarasannya?
Hai saya tidak seperti anda, ketika blogs anda saya ajukan argument keberatan anda sering menghindar, padahal itu argument yang subtansial yang saya ajukan.
Jika ada argument “cerdas” lagi dari daya analisa dan kemampuan akademis anda hai, mari sampaikan lagi, tapi kalau Cuma bisa bilang tolol sana sini ternyata asbun, belajarlah untuk mengakui bahwa ternyata anda tidak pintar sama sekali hai, dengan mentolol-tololkan orang lain, apalagi kalau ukurannya akademi dan common sense, anda termasuk dalam kategori “parah”

sayangnya anda tidak mau bercermin diri? sayang sekali

 

:)

GBU

hai hai's picture

@Tonypaulo, Staf Administrasi

tonypaulo, seperti yang saya katakan, anda tidak lebih dari staf administrasi yang sok human resources development. Ha ha ha ha KEHEBATAN anda adalah selalu menilai orang lain seperti DIRI sendiri.

Saya seorang sarjana Akuntansi, itu sebabnya saya menguasai akuntansi dan perpajakan dengan baik. Namun anda tidak tahu bahwa seorang akuntan di dalam perusahaan itu ibarat Navigator bagi kapten kapa. dialah yang memberitahu kapten semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Posisi tertinggi seorang Akuntan di perusahaan disebut Controller. Di kampus kampus, umumnya anak-anak jurusan Akuntansi sedikit pongah ketika menghadapi anak-anak Management, hal itu karena mereka tahu apa yang diketahui anak-anak Management namun mereka juga tahu apa yang tidak diketahui oleh anak-anak Managemant.

Oh ya, perlu anda ketahui, sajak kuliah saya sudah kerja. Jadi pada tahun 1984, saat itu saya masih tingkat satu. Salah satu dosen saya adalah direktur salah satu perusahaan otomotif top di Indonesia. Saat itu mereka meluncurkan sedan 1000cc yang menurut mereka akan menguasai pasar seperti sedan 1300cc mereka. Ada pesaing lain yang juga meluncurkan sedan 1000cc. Saat itu permintaannya sangat tinggi. Strategi yang mereka terapkan adalah MENURUNKAN harga sedan mereka untuk mengantisipasi persaingan. Pemikirannya sederhana. Karena mutu sedan mereka jauh lebih baik, itu sebabnya bila harganya diturunkan maka pelanggan akan berlomba-lomba untuk membeli sedan mereka.

Dosen itu menjadikan kebijakan perusahaan yang dipimpinnya sebagai bahan diskusi untuk matakuliah Pengantar Marketing yang diajarkannya. Semua mahasiswanya dibagi menjadi kelompok 4 orang lalu ditugaskan membuat paper tentang kasus itu. Saya dipecat oleh ketiga orang teman saya karena kekeh jumekeh pada pendapat saya yang MENENTANG semua pendapat mahasiswa bahkan dosen itu sendiri. Saya lalu diberi kesempatan untuk membentuk kelompok sendiri. Setelah kampanye seminggu, saya mendapat anggota 5 orang.

Anda tahu? tiga tahun kemudian apa yang kami tulis dalam paper kami benar-benar terbukti kebenarannya. Sedan itu kalah bersaing. Anda tahu apa yang tidak dilihat oleh para ahli marketing perusahaan itu? Mereka lupa melihat kenyataan KECIL bahwa orang-orang Indonesia membeli mobil karena GENGSI bukan karena kualitas sebab MEREKA sama sekali buta tentang mobil. Mobil 1000 CC umumnya digunakan oleh anak-anak muda yang duitnya dari BABEH dan para eksekutif muda yang baru mendaki karirnya. Yang terpenting bagi mereka adakah HARGA mobil gua lebih mahal dari mobil elu, bukan KUALITAS mobil gua lebih bagus dari mobil elu.

Anda tahu? Selain hal yang sudah  saya tulis di atas, kelompok kami juga menelurkan jurus "BIARKAN pelanggan MENUNGGU!" Dosen kami menilai jurus kami itu cukup afdol, itu sebabnya bila anda pelajari sejarah otomotif Indonesia, itulah TAHUN di mana INDENT alias PESAN dulu mulai dijalankan oleh perusahaan otomotif Indonesia. Tentu saja saat itu yang dikutip bukan ucapan lima orang mahasiswa sebuah universitas swasta di Jakarta namun ajaran TQM yang dasyat dari jepang, ZERO STOCK investment. Mobil hanya diproduksi berdasarkan pesanan untuk menghindari investasi dalam STOCK barang jadi.

Banyak orang yang percaya bualan itu karerna nampak LOGIS. Namun hanya sedikit yang tahu karena berpikir panjang bahwa Pabrik mobil bukan SENIMAN yang mengerjakan karyanya satu persatu. Sekali line produksi (jaringan produksi) di bangun, maka biaya akan keluar baik ada produksi maupun tidak ada produksi. Karyawan HARUS dibayar baik ada produksi maupun tidak. Biaya penyusutan dan amortisasi DISUSUTKAN baik line produksi jalan maupun tidak. Biaya produksi mobil paling BESAR adalah biaya PENYUSUTAN, Amortisasi dan KARYAWAN, bukan pada KOMPONEN mobil itu. Kenapa demikian? Karena perusahaan otomotif di Indonesia dan dunia TIDAK membuat KOMPONEN mobilnya sendiri. Mereka membelinya dari pihak luar.

Cost Accounting - Akuntansi Biaya. Itulah salah satu matakuliah utama di jurusan Akuntansi. Untuk pekerjaan yang sifatnya proyek ada mata kuliah yang namanya EPP = Evaluasi Proyek Perusahaan. Bagaimana cara menangani karyawan? Ada matakuliah yang disebut SIA = Sistem Informasi Akuntansi. Orang-orang Management menyebutnya SIM = Sistem Informasi Management. Orang-orang HRD = Human Resources Development menyebutnya SOP = Standard Operation Procedure. Staff Administrasi HRD menyebutnya SISDUR = Sistem dan prosedur. Di sebut Sisdur karena itu MENGAJARKAN dan menjadi STANDARD minimal bagaimana suatu PEKERJAAN harus dilakukan. Pada tahun 1986 saya membuat sebuah paper untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen SIA = Sistem Informasi Akuntansi. Saat itu saya membuat STANDARD untuk menyusun SOP = Standard Operation Procedure yang mudah diimplementasikan atau diterapkan di perusahaan.

Writing what You Do and Doing what written

Tulis yang engkau lakukan dan lakukan yang tertulis

Beberapa tahun kemudian, ketika ISO gempar di Indonesia, dosen saya itu memberitahu saya bahwa apa yang saya tulis ternyata juga ditulis oleh bulelebo.

Sejak tingkat dua, tahun 1985 saya berselisih dengan dosen Auditing saya. Hal itu terjadi karena saya menelurkan Teori "Relationship Marketing." menurut saya salah satu CARA untuk menekan biaya dan meningkatkan mutu adalah dengan "Relationship Marketing". apabila suplier kita adalah TEMAN maka kita akan MEMAKINYA ketika kualitas barang yang disuplainya JELEK atau harganya kemahalan. Karena teman, maka dia akan memperhatikan NASIB kita juga ketika berusaha mencari untung setinggi mungkin. Karerna teman, maka kita tidak akan itung-itungan ketika memberitahu dia kelemahan produknya bahkan mengajarinya cara memproduksi barang sesuai standard kita. Dosen saya bilang, "itu namanya kolusi." Saya bilang itu namanya "Kaya Bareng!"

Tahun 90-an Indonesia gempar dengan gelar MBA. Tahun 1993 seorang teman dari amerika nulis surat, pembukanya gini, "He Anjring, tengkiu ya, gara-gara elu gua dapat nilai A+ untuk paper gua yang berjudul "Relationship Marketing" Tahun 1999 seorang teman menulis dari Amerika bahwa Relationship Marketing adalah salah satu matakuliah untuk mendapat gelar MBA.

TQC (Total Quality control) dari Amerika dan TQM (Total Quality Management) sesungguhnya bukan barang baru bagi anak-anak Akuntansi minimal bagi anak-anak akuntansi universitas swasta tempat saya kuliah karena walaupun dengan istilah berbeda, namun kami sudah mempelajarinya ketika belajar Cost Accounting. Dosen kami getol sekali mengajarkan bahwa yang terpenting adalah "Melakukannya dengan BENAR, bukan membenarkan apa yang TELAH dilakukan." Lebih lanjut dia menambahkan, "bila seorang karyawan melakukan tugasnya dengan BENAR, mustahill hasilnya SALAH." cost Accounting alias akuntansi biaya saya pelajari tahun 1986.

Tonypaulo, tahun 1993 perusahaan di Indonesia mulai heboh dengan apa yang disebut ISO 9000. Salah satu perusahaan yang menerapkan ISO 9000 di Indonesia adalah salah satu pabrik besi di Surabaya. Pada saat itu, konsultan ISO 9000 mereka yang orang Amerika kesulitan ketika menyusun sistem STOCK (persediaan) mereka yang jumlah jenisnya 60 ribu lebih. Tahun 1989 saya sudah mulai belajar menjadi programer komputer. Salah satu clien yang saya tangani saat itu punya stock yang jenisnya hampir 200 ribu dan terus bertambah setiap harinya.

Saya bertemu pemilik perusahaan itu dan konsultannya dalam sebuah pertemuan eksekutif club Surabaya di mana saya tercatat sebagai salah satu anggotanya dan saat itu sedang memimpin seminar dengan merk, "How To Sale Your Idea!" Saat itu saya bekerja di sebuah perusahaan obat sakit kepala kecil dengan jabatan GM alias General Manager. Saya DIBAYAR untuk menjadi pembicara karena mereka merasa HERAN dengan kinerja perusahaan kecil tempat saya bekerja yang MAMPU membendung serangan penjualan dari perusahaan obat sakit kepala paling top di indonesia, bintang Tujuh.

tiga bulan kemudian perusahaan besi itu mendapat sertifikat ISO 9000 dari amerika Serikat dan nama saya tercantum sebagai salah satu orang yang terlibat di dalamnya. Sebagai ucapan terimakasihnya, si bulelebo dari USA itu memberi saya sertifikat ISO 9000 consultant. Beberapa kali sempat terlibat kerja sama ketika dia menangani perusahaan-perusahaan lainnya.Saya menyukai duitnya namun nggak pernah menyukai sertifikatnya karena Ilmu Pengetahuan berkembang terus. Bila anda lalai 6 bulan, maka anda SUDAH ketinggalan. Sementara itu, SISTEM itu sifatnya sangat unik. Setiap perusahaan MEMBUTUHKAN SOP yang berbeda karena KEBUDAYAAN dan sifat Pimpinan perusahaan dan Karyawannya berbeda.

Anda tahu Zig Ziglar si tukang panci dan Joe Girard salesman mobil yang masuk guines book of Record? Pertama kali Zig ziglar tampil di muka umum di Indonesia atas prakarsa Amway Indonesia.  Joe Girard di umum di Indonesia pertama kali atas prakarsa World Book Indonesia. Melalui si bulelebolah saya kenal keduanya secara pribadi. Ketika Zig Ziglar dan Joe Girard tampil di Balai Sidang Senayan, sebenarnya itu bukan penampilan pertama mereka di Indonesia. Ketika mereka telpon saya dan bertanya apakah yang mereka lakukan LAYAK? Saat itu saya menjawab, "Di Indonesia jumlah penduduknya minimal 175 juta." Khusus kepada Zig Ziglar saya berkata, "Setelah anda tampil, terbitkan buku anda tentang keluarga, mungkin itu akan berguna untuk orang-orang Kristen di Indonesia."

Tonypaulo, ketika Tantri Abeng dikenal sebagai Manager Satu Milyard indonesia, saat itu ada seorang Kristen yang penghasilannya berlipat ganda dari penghasilan Tantri Abeng. Dia meninggalkan puncak dunia, lalu sekolah Teologia agar bisa menjadi hamba Tuhan. Sebagai mahasiswa Teologia, dia harus piket, membersihkan WC dan kamar mandi serta ngepel lantai kampusnya. Keputusannya walaupun nampak TOLOL namun sangat mempengaruhi saya.

Pada tahun 1996, saya menarik kesimpulan, MUSTAHIL nggak ngelamar Iis menjadi istri setelah mengenalnya sejak tahun 1992 akhir. Mustahil saya menjadi suami dan nantinya menjadi ayah yang baik bila tidak meninggalkan HIRUK PIKUK dunia saya yang penuh kepalsuan dan manipulasi.

Suatu malam minggu, saya bertanya kepada Iis (ini istri saya) "Suatu saat nanti saya akan berdiri di atas panggung dan ada seribu lebih orang bertepuk tangan memuji saya. Ketika saat itu tiba, kamu ada di mana? Apa yang kamu ingin saya ucapkan saat itu?" Karena Iis diam, saya melanjutkan, "Apakah saat itu kamu ingin saya berkata, 'Adanya hari ini adalah karena Iis ada di samping saya.' Atau bagaimana bila saya berkata, 'Saya memimpikan hari ini dan saya mengejarnya sendirian. Inilah saya' Dan saat itu kamu diam seribu bahasa karena merasa tidak punya andil sama sekali?"

Saat itu, Iis diam! Dia sama sekali tidak memahami apa yang saya katakan. Hal itu nampak dari sinar matanya ketika memandang saya dari keremangan malam.

Itu adalah salah satu malam paling menyedihkan di dalam kehidupan saya karena saya merasa SENDIRIAN. Benar-benar sendirian di hadapan Sang Pencipta. Setelah pulang, semalaman saya membuka daftar nama, siapakah wanita yang saya kenal saat itu yang akan tersenyum PUAS karena dia tahu bahwa dia ikut berjuang demi hari itu. Namun saya tidak merasa senang walaupun menemukan banyak NAMA. Saat itu tahun 1996. di kamar kost saya yang cukup mewah, saya ingat, "Ketika memutuskan untuk menjadi pastor, saya menyangka itulah jalan yang benar dan itulah jalan termudah untuk masuk sorga. Setelah sekolah, lima belas tahun saya menjadi pastor yang dikagumi dan dihormati serta dipuji. Suatu malam, dia memberi pencerahan dan saya tahu bahwa saya sama sekali belum mengenalnya. Inilah saya 30 tahun kemudian, no body tapi some body." Itulah ucapan seorang pastur tentang dirinya. Saya sangat menghormati almarhum semasa hidupnya.

Tonypaulo, anda merasa diri hebat karena mampu memberikan link? Ho ho ho ho ... Pertanyaannya adalah, "Apakah anda sudah membaca semua link itu dengan teliti dan hati-hati?" Anda punya E-booknya? Itu bagus. Pertanyaannyalah adalah apakah anda sudah membacanya dengan teliti dan hati-hati serta memahaminya dengan baik? Bila baca makalah satu kali membuat anda menjadi PAKAR, itu berarti kuliah adalah hal sia-sia yang dilakukan mahasiswa. Baca sekali langsung jadi pakar, untuk apa kuliah bertahun-tahun?

Tonypaulo, pernahkah anda bekerja di perusahaan top 100 Indonesia? Saya pernah bahkan menduduki jabatan top 3 diperusahaan-perusahaan itu. Pernahkah anda menjadi konsultan untuk bidang Management dan HRD serta Accounting perusahaan-perusahaan top 100 Indonesia? Ha ha ha ha ha ...... Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, saya pernah bahkan masih menjadi konsultan beberapa perusahaan top 10 Indonesia. Ha ha ha ha ha ha .... Seharusnya anda bertanya, kenapa seorang yang hampir 24 jam online di internet dan menggauli SABDA Space MAMPU membiayai kehidupan keluarganya yang hidup di Jakarta, tinggal di salah satu perumahan yang CUKUP elit lagi sementara dia keturunan orang kampung tanpa warisan karena orang tuanya hanya orang kampung biasa?

Ha ha ha ha ha ha .... tonypaulo, hal itu bisa terjadi karena apa yang saya miliki sampai saat ini, namanya KNOWLEDGE alias PENGETAHUAN.  PENGETAHUAN mustahil diperoleh dengan HANYA membaca E-book dan link internet SATU kali apalagi bagi anda yang bahasa inggrisnya PAS-PASAN. Ha ha ha ha ha ha ...     

tonypaulo hai hai menyombong karena dia memang punya ISI. anda menyombong? He he he he he ... bahkan diri anda tidak percaya pada bualan anda sendiri. Kasihan dech lu!

Distribusi pareto (Pareto distribution), Prinsip Pareto (Pareto Principle), TQC, TQM, buku-buku yang mengupas PRINSIP Pareto? Kenapa saya begitu menguasainya? Karena itu berguna untuk membiayai periuk nasi saya. Di samping itu, saya juga melihat dan melakukan survey di Gereja-gereja. Satu-satunya kenyataan yang MENENTANG dan MEMBUKTIKAN bahwa teori Pareto SALAH adalah BUKTI bahwa HANYA 1% jemaat yang paling banyak menyumbang gereja. Hanya 1 % warga negara yang memiliki tanah di suatu negara dan HANYA 1% pengusaha yang menduduki puncak dunia.

Tonypaulo, anda tahu kenapa pelanggan NGORDER ke perusahaan kita? Karena PRODUK kita memenuhi standard mereka, bukan karena tenaga penjualan kita JAGO membujuk apalagi jago MEMBUAL kepada tenaga PENJUALAN PEMBELIAN mereka.

tonypaulo, sudahlah jangan membual lagi. Pelajari Prinsip pareto dengan benar setelah itu BERTOBATLAH. Bila anda tidak paham, bertanyalah dengan rendah hati. Percayalah! hai hai bukan orang yang pelit. Mohon maaf, bila kali ini kembali hai hai memberitahu anda orang dengan kualitas apakah dia kepada anda.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

tonypaulo's picture

@hai, mana pertanggung-jawabannya?

tonypaulo, seperti yang saya katakan, anda tidak lebih dari staf administrasi yang sok human resources development. Ha ha ha ha KEHEBATAN anda adalah selalu menilai orang lain seperti DIRI sendiri.

memang profesi saya HR hai, dan puji TUHAN untuk posisi yang anda nyatakan pada saya sudah lama saya lewati, anda mau bicara HR dengan saya, silahkan tanya apa saja tentang HR

monggo

Saya seorang sarjana Akuntansi, itu sebabnya saya menguasai akuntansi dan perpajakan dengan baik..................................

ga nyambung

Oh ya, perlu anda ketahui, sajak kuliah saya sudah kerja. Jadi pada tahun 1984, saat itu saya masih tingkat satu.............

ga nyambung, selain itu usia saya jauh lebih mudah puluhan tahun dari anda, pencapaian anda saat ini masih bisa dilewati oleh siapapun karena ada kesempatan yang dinamakan WAKTU dan INTEGRITAS

Anda tahu Zig Ziglar si tukang panci dan Joe Girard salesman mobil yang masuk guines book of Record? ...................

Tonypaulo, ketika Tantri Abeng dikenal sebagai Manager Satu Milyard indonesia......

ga nyambung dengan topik ini

Pada tahun 1996, saya menarik kesimpulan, MUSTAHIL nggak ngelamar Iis menjadi istri setelah mengenalnya sejak tahun 1992 akhir. Mustahil saya menjadi suami dan nantinya menjadi ayah yang baik bila tidak meninggalkan HIRUK PIKUK dunia saya yang penuh kepalsuan dan manipulasi......

yah, dia malah curhat....tetap ga nyambung, kalo mo curhat tentang diri anda, seilahkan buat blogs sendiri, semua orang juga punya pengalaman hidup yang lebih menarik dari anda, sangat jauh lebih menarik, tapi mereka bukan haus eksistensi seperti anda, giiliran dimintai pertanggung-jawaban, NGARUL-NGIDUL, kemana-mana

buat saya biografi tetang hidup anda di blogs ini, siapa tahu laku hai, siapa tahu?

 

Tonypaulo, anda merasa diri hebat karena mampu memberikan link? Ho ho ho ho ... Pertanyaannya adalah, "Apakah anda sudah membaca semua link itu dengan teliti dan hati-hati?" Anda punya E-booknya? Itu bagus. Pertanyaannyalah adalah apakah anda sudah membacanya dengan teliti dan hati-hati serta memahaminya dengan baik? Bila baca makalah satu kali membuat anda menjadi PAKAR, itu berarti kuliah adalah hal sia-sia yang dilakukan mahasiswa. Baca sekali langsung jadi pakar, untuk apa kuliah bertahun-tahun?

saya merasa hebat? tidak pernah itu hanya prasangka dan ilusi anda yang berlebihan saja om Hai...

silahkan respon dimana saya tidak membaca link dengan hati-hati, dan kapan juga saya menyebut saya pakar? asbun

saya menyatakan tentang konsep-konsep manajemen nampaknya saya lebih tahu dari anda, mengenai kepakaran tidak pernah saya mengaku-ngaku, seperti anda sering mengaku-ngaku

 

Tonypaulo, pernahkah anda bekerja di perusahaan top 100 Indonesia? Saya pernah bahkan menduduki jabatan top 3 diperusahaan-perusahaan itu. Pernahkah anda menjadi konsultan untuk bidang Management dan HRD serta Accounting perusahaan-perusahaan top 100 Indonesia? Ha ha ha ha ha ...... Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, saya pernah bahkan masih menjadi konsultan beberapa perusahaan top 10 Indonesia. Ha ha ha ha ha ha

hah? bagaimana bisa membuktikannya di dunia maya ini?

anda konsulta HRD? tidak salah? silahkan berpartisipasi di blogs saya yang membahas tentang kompetensi, dan mari kita buktikan seberapa paham anda tentang arti kata "KONSULTAN"..

hahahaha, simpan saja dulu, siapa tahu nanti hahaha itu untuk diri anda sendiri

 

.... Seharusnya anda bertanya, kenapa seorang yang hampir 24 jam online di internet dan menggauli SABDA Space MAMPU membiayai kehidupan keluarganya yang hidup di Jakarta, tinggal di salah satu perumahan yang CUKUP elit lagi sementara dia keturunan orang kampung tanpa warisan karena orang tuanya hanya orang kampung biasa?

Isa 23:9  TUHAN semesta alam yang telah memutuskannya untuk mematahkan kesombongan, untuk menghinakan segala yang permai dan semua orang mulia di bumi.

bisa mengerti arti dari ayat tersebut hai?

apa ini sekedar pelampiasan dari masa lalu yang susah, sehingga perlu membabi buta mengisahkan tinggal di salah satu perumahan yang cukup elit?

kalau anda membandingkan kekayakaan anda dengan kekayaan Ki Joko Bodo, anda lebih kaya daripada Ki Joko Bodo? dia juga orang kampung tanpa warisan, tanpa sekolam Akutansi seperti anda, dsb

 

Ha ha ha ha ha ha .... tonypaulo, hal itu bisa terjadi karena apa yang saya miliki sampai saat ini, namanya KNOWLEDGE alias PENGETAHUAN.  PENGETAHUAN mustahil diperoleh dengan HANYA membaca E-book dan link internet SATU kali apalagi bagi anda yang bahasa inggrisnya PAS-PASAN. Ha ha ha ha ha ha ...

memang pernah saya sampaikan saya hanya membaca satu kali? itukan hasil daya analisa anda yang bercampur dengan imajinasi dan kondisi mental yang tidak stabil... saya memaklumi sajalah

 

tonypaulo hai hai menyombong karena dia memang punya ISI. anda menyombong? He he he he he ... bahkan diri anda tidak percaya pada bualan anda sendiri. Kasihan dech lu!

mirip ekpsresi seorang remaja yang butuh eksistensi, saya prihatin hai, sunguh bersimpati terhadap hausnya anda terhadap pengakuan akan diri anda sendiri, sehingga anda merasa perlu untuk memberikan pengakuan terhadap diri anda sendiri, bukan dari TUHAN

silahkan menyombongkan diri terus jika dengan demikian menurut anda nama TUHAN dipermuliakan

 

Distribusi pareto (Pareto distribution), Prinsip Pareto (Pareto Principle), TQC, TQM, buku-buku yang mengupas PRINSIP Pareto? Kenapa saya begitu menguasainya? Karena itu berguna untuk membiayai periuk nasi saya. Di samping itu, saya juga melihat dan melakukan survey di Gereja-gereja. Satu-satunya kenyataan yang MENENTANG dan MEMBUKTIKAN bahwa teori Pareto SALAH adalah BUKTI bahwa HANYA 1% jemaat yang paling banyak menyumbang gereja. Hanya 1 % warga negara yang memiliki tanah di suatu negara dan HANYA 1% pengusaha yang menduduki puncak dunia.

anda sama sekali tidak menunjukan menguasai apapu, saya tunggu respon anda serta kritik anda terhadap konsep Pareto yang sudah saya sampaikan

 

Tonypaulo, anda tahu kenapa pelanggan NGORDER ke perusahaan kita? Karena PRODUK kita memenuhi standard mereka, bukan karena tenaga penjualan kita JAGO membujuk apalagi jago MEMBUAL kepada tenaga PENJUALAN mereka

kita? siapa kita?

jawab saja pertanyaan saya dibawah ini, tidak perlu berkelit sana-sini

Memang omset penjualan itu dihasilkan apa hai?

APA ORDER PEMBELI ITU BISA DATANG DENGAN SENDIRI?

YA AMPUN HAI, PARAH BANGET DAYA ANALISA ANDA
Kalau begitu tidak mengapa tingkat PERSAINGAN BEGITU KETAT?
Yah karena itu dibutuhkan tenaga pemasaran untuk membuat order itu datang, dan yang re-order perlu juga di maintenance, lewat hubungan baik atau entertaint

Saya bicara  80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Anda bicara maka 80% omsetnya datang dari 20 orang pelanggan.

Bedanya apa hai?
Bedanya menurut daya analisa anda bahwa order itu datang sendiri, jadi tidak melalui tenaga penjualan dan anda bicara asbun lagi, dari mana anda perbandingan 80% ada kaitannya dengan 20 orang?
Anda seperti melakukan komparasi apel dengan jeruk, persen dengan o
rang

ini juga

Baru kali ini hai ada orang yang terlalu percaya diri sangat, namun ASBUN
TENAGA PENJUALAN TIDAK ADA HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN OMSET PERUSAHAAN?
PERUSAHAAN YANG ANDA MAKSUDKAN BUMN YANG MEMONOPOLI?
Atau  PERUSAHAAN DALAM IMAJINASI ANDA HAI?
Anda berteriak-teriak tolol, tapi asbun, kalau orang asbun bilang orang lain tolol, nah dimana lagi kewarasannya?


Hai saya tidak seperti anda, ketika blogs anda saya ajukan argument keberatan anda sering menghindar, padahal itu argument yang subtansial yang saya ajukan.

Jika ada argument “cerdas” lagi dari daya analisa dan kemampuan akademis anda hai, mari sampaikan lagi, tapi kalau Cuma bisa bilang tolol sana sini ternyata asbun, belajarlah untuk mengakui bahwa ternyata anda tidak pintar sama sekali hai, dengan mentolol-tololkan orang lain, apalagi kalau ukurannya akademi dan common sense, anda termasuk dalam kategori “parah”

dan ada beberapa yang anda lewatkan

 

Perinsip Pareto (Pareto Principle) BUKAN hukum pareto (Pareto Law). Hanya penipu tolol yang mengajarkan Prinsip Pareto sebagai hukum pareto. Hal itu terjadi karena otaknya dikalibrasi dengan dengkulnya sebagai standard.Itu sebabnya dia tidak tahu bahwa di dalam dunia ILMIAH penggunaan kata PRINSIP, TEoRI dan HUKUM sangat presisi.

Nah seperti ini dong hai, anda berani untuk membahasnya secara subtansial
Baik prinsip Pareto dan hukum Pareto itu sama benarnya
Anda bisa cek disini bahwa bukan saya seorang saja yang mengunakan isitilah hukum Pareto

www.google.com/search

mungkin anda yang harus banyak-banyak membaca referensi hai, sebelum terlalu menjadi absurd seperti ini

anda tidak bisa mempertangung-jawabkan pernyataan anda sendiri?

Hanya penipu tolol yang mengajarkan Prinsip Pareto sebagai hukum pareto

monggo dipertanggung-jawabkan saja, jangan seperti menjilat ludah sendiri, mungkin masih ada sedikit penghormatan terhadap diri anda sendiri

bagian ini juga

Prinsip Pareto (Pareto Principle) dibuat oleh Joseph M. Juran (1904- 2008) pada tahun 1941. Hanya tonypaulo yang senantiasa memultiplikasi ketololannya yang menipu dengan mengajarkan bahwa Prinsip Pareto dibuat oleh Pareto yang nama lengkapnya Vilfredo Pareto (1848 - 1923).

lalu kenapa dinamakan Pareto? bukan Juran? dimana daya analisa anda hai? it's common sense

Nah terlihat bahwa wawasan akademis dan kemampuan anda membaca sangat mengkuatirkan hai, saya sudah mengatakan sebelumnya

anda mengaku konsultan top? tapi asbun dan tidak mengerti sama sekali Prinsip Pareto dengan Prinsip Juran?

monggo dipertanggung jawabkan klaim bahwa anda benar adalah seorang konsultan "top" (mungkin dalam imajinasi anda saja seperti itu)

 

bagian ini juga hai

Otak si tonypaulo sangat presisi dengan dengkulnya, itu sebabnya dia mengajarkan tipuan tolol bahwa Pareto melakukan STUDI padahal yang dia lakukan adalah SURVEI.

Karena ketololannya termultiplikasi dengan presisi maka si tonypaulo kembali menipu dengan mengajarkan:Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.
Hai anda ini seperti tidak pernah skripsi, survey itu bagian dari studi atau hasil penelitian, dari hasil survey ada konklusi yang diambil dalam hasil penelitian yang disebut dalam terminology ilmiah sebagai studi


stu·di n penelitian ilmiah; kajian; telaahan: ia melakukan -- suku-suku terasing dl Indonesia;
-- kasus pendekatan untuk meneliti gejala sosial dng menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh

pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

katanya anda orang akademis juga, masa tidak bisa mempertanggungjawabkan perkataaan anda?

ya...ya.....ya.....anda hanya bisa klaim sana sini, untuk membuktikan perkataan sendiri saja tidak bisa

jika bisa mari dibuktikan saja

 

ini blunder anda tidak anda ingin koreksi hai?

handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Hai anda belajar darimana hal ini? Bisa berikan sumbernya?
Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai

Ini hasil dari penelitian Pareto

A chart that gave the inequality a very visible and comprehensible form, the so-called 'champagne glass' effect,[6] was contained in the 1992 United Nations Development Program Report, which showed the distribution of global income to be very uneven, with the richest 20% of the world's population controlling 82.7% of the world's income.[7]

Quintile of population Income

Distribution of world GDP, 1989[8]
Richest 20% 82.70%
Second 20% 11.75%
Third 20% 2.30%
Fourth 20% 1.85%
Poorest 20% 1.40%

The Pareto Principle has also been used to attribute the widening economic inequality in the USA to 'skill-biased technical change' – i.e. income growth accrues to those with the education and skills required to take advantage of new technology and globalisation. However, Nobel Prize winner in Economics Paul Krugman in the New York Times dismissed this "80-20 fallacy" as being cited "not because it's true, but because it's comforting." He asserts that the benefits of economic growth over the last 30 years have largely been concentrated in the top 1%, rather than the top 20%[9].

en.wikipedia.org/wiki/Pareto_principle

biasanya kalau orang yang masih mengerti arti kerendahan hati, ketika ia salah ia tidak sungkan untuk meminta maaf, apalagi sudah mencaci maki orang lain tolol, padahal yang dia tahu juga salah

kalau merasa sungkan untuk minta maaf, minta maaf dalam hati saja hai, supaya anda tetap bisa menjadi pribadi yang rendah hati walaupun anda "begitu hebat sangat"

 

katanya anda mau mengkalibrasi otak saya yang tolol itu

Menurut saya percuma mengkalibrasi otak tonypaulo yang tolol itu bila standardnya adalah dengkulnya. Karena semakin dikalibrasi otaknya akan semakin presisi dengan dengkulnya sehingga ketololannya akan semakin termultiplikasi secara konsekuen. Bagi seorang PENIPU, menafsirkan TANAH dengan KESEJAHTARAAN alias HASIL ekonomi memang nampak sepele namun di dalam Ibli pengetahuan ilmiah, khususnya STATISTIK konversi demikian benar-benar HARAM hukumnya.

Tanah? Anda yang tidak tahu tentang penelitian Pareto hai, dan memang anda tidak akan pernah menemukan STATISTIK KONVERSI, dimanapun dan sampai kapanpun, karena hanya baru dari anda saya mendengar istilah absurd itu

Kemudian prinsip ini dikembangkan oleh Juran untuk aplikasi manajemen kualitas (quality management), meniadi suatu konklusi bahwa bahwa 20% sebab menghasilkan 80% problema, atau 20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil, namun prinsip inipun adalah prinsip yang dinamins dimana prinsip cateris parebus juga berlaku (berlaku untuk kondisi-kondisi tertentu).

mari hai silahkan kalibrasi dengan menjawab bagian ini?

tidak mampu?

tanah atau kesejahteraan?

siapa yang mengajarkan tanah?

statistik konversi? isitlah absurd darimana lagi? atau bisa anda jelaskan "penemuan" terminologi "statistik konversi" biar bisa anda daftarkan untuk mendapatkan lisensi dari "penemuan baru" anda itu

 

saya menipu? saya tidak pernah menipu sama sekali, untuk apa? saya tidak haus akan eksistensi seperti anda

dibilang tolol bodoh itu tidak masalah buat saya, hanya TUHAN yang tahu seberapa karunia pengetahuan yang diwariskanNYA kepada saya

Joseph M. Juran yang MEMBUAT Prinsip Pareto, hanya si tolol tonypaulo yang menipu dengan mengatakan bahwa Joseph M. Juran  mengembangkan prinsip pareto. Prinsip pareto sangat singkat dan gamblang, "80% of a problem is caused by 20% of the causes" artinya "80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab."

Hai-hai, ANDA SUDAH JELAS SALAH, saya tidak tahu dari buku mana anda baca itu, saya membaca dari buku yang ditulis oleh Juran itu sendiri, dan Juran tidak bicara sesederhana itu hai, kalau bicara sesederhana seperti itu, dia tidak perlu dijuluki BAPAK MANAJEMEN MUTU, Juran mengembangkannya dengan sistematis dan terukur, salah satu aplikasinya seperti dibawah ini

img710.imageshack.us/img710/4503/pareto.jpg

Kalau anda baru tahu "80% of a problem is caused by 20% of the causes" yah saya bisa memakluminya hai, dan anehnya lagi dari sedikit yang anda tahu anda berani merespon seabsurd ini, kalau orang bilang ASBUN

Hai, anda tidak bisa pintar disemua hal, kalau anda bicara akutansi dan bidang anda, mungkin saya tidak lebih tahu dari anda, karena bidang saya Manajemen dan SDM, sangat konyol apa yang anda lakukan ini, anda baru tahu sedikit merasa sudah tahu banyak

kalau anda mau belajar tentang Juran Quality Management, saya punya ebooknya, bisa saya sharingkan ke anda

dibuku JURAN sendiri da menulis pengembangan konsep Pareto tersebut, atau mungkin anda baca dari referensi lain atau buku lain yang bisa anda sebutkan apa bukunya? sehingga anda tidak terkesan seperti "tukang jual obat"

 

yang terakhir hai

Hanya orang tolol yang memultiplikasi ketololannya yang mengekspansi prinsip pareto menjadi, "20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil" seperti si tonypaulo. Handai taulan sekalian, itulah resiko yang kita hadapi bila orang tolol seperti tonypaulo mencoba untuk memultiplikasi ketidak kompetensiannya dan berusaha mengkalibrasi orang lain agar presisi dengan dengkulnya. Orang-orang tolol tanpa kompetensi seperti tonypaulo memang mustahil memahami arti kata PRESISI alias AKURAT di dala membuat definisi.

Anda mau bicara kompetensi dengan saya hai? Kesaharian saya sudah dengan itu, mungkin kesaharian anda adalah jurnal yang memang tidak saya kuasai, karena kalau bicara jurnal-jurnal saya akan akui pengetahuan saya tidak sebaik anda, tapi kalau bicara kompetensi hai

Melihat cara anda merespon, kompetensi anda dalam memilah informasi dan mencerna informasi sangat mengkuatirkan hai

Masa anda tidak bisa mencari persamaan antara


"80% of a problem is caused by 20% of the causes"

Dengan


"20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil"
atau “80% of result is causde by 20% of effort”

Itu sinonim hai, ups anda tidak mungkin mengerti karena memang anda menolak untuk mengerti teori tersebut dengan baik

Dalam aplikasinya prinsip 80/20 disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau kurang berdayanya eksekusi dari apa yang telah direncanakan (lack of execution), sehingga hasil dari eksekusi itu 80% nya ada dikarenakan 20% dari hasil eksekusi yang dilakukan.  Misalnya 80% stock berasal dari 20% supplier, 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan, 80% nilai tambah (added value) dihasilkan oleh 20% staff yang punya kompenten dan komitmen, dsb.

kalau cuma bisa ngaku-ngaku ini dan itu, semua orang bisa hai, tetapi ketika anda punya kesempatan untuk membuktikannya namun anda tidak bisa membuktikannya

harusnya anda bisa meresapi arti ayat

Pro 15:33  Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

iblis kurang hebat apa daripada anda? tapi karena kehebatannya dia menjadi tidak rendah hati, kalau anda mau mengikuti jejak langkah iblis, saya sarankan janganlah hai, masih ada kesempatan sebelum ajal menjemput, untuk anda belajar artid arti kerendahan hati

 

:)

GBU

 

 

hai hai's picture

@tonnypaulo, Si TOLOL Menipu Lagi

Hai hai: handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Penipu: Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya? Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai. Ini hasil dari penelitian Pareto

A chart that gave the inequality a very visible and comprehensible form, the so-called 'champagne glass' effect,[6] was contained in the 1992 United Nations Development Program Report, which showed the distribution of global income to be very uneven, with the richest 20% of the world's population controlling 82.7% of the world's income.[7]

Quintile of population Income
Distribution of world GDP, 1989[8]
Richest 20%     82.70%
Second 20%     11.75%
Third 20%     2.30%
Fourth 20%     1.85%
Poorest 20%     1.40%

Handai taulan sekalian, walaupun sudah dipermalukan abis-abisan namun sayangnya tonypaulo sama sekali tidak punya KEMALUAN, itu sebabnya dia kembali menipu dengan TOLOLNYA sambil menuduh hai hai spekulasi. Dia menyebut data di atas adalah hasil penelitian Pareto. Data tersebut dia ambil dari sini.

Anda mau tahu BETAPA TOLOLNYA si penipu GOBLOK itu? Vilfredo Pareto tinggal di Italia. Dia lahir tahun 1848 dan meninggal tahun 1923. Pada tahun 1906 dia melakuan survey dan menemukan kenyataaan bahwa 80% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduk Italia. Pada tahun 1909 Vilfredo Pareto menerbitkan hasil surveynya tesebut dalam salah satu bukunya “Pareto distribution; Distribusi Pareto; Sebaran Pareto” itulah nama yang dia berikan untuk hasil surveynya itu.

Handai taulan sekalian, coba anda perhatikan data survey yang dikutip oleh si penipu TOLOL tonypaulo. Data tahun berapakah itu? Benar, data tahun 1989. Data milik siapakah itu? Benar, itu data milik United Nations Development Program. Vilfredo Pareto sudah MENINGGAL tahun 1923 jadi mustahil dia melakukan survey bagi United Nations Development Program pada tahun 1989 kecuali dia bernubuat bukan?

tonypaulo, anda pikir and pinter, tenyata anda GOBLOK! Anda pikir mudah menipu para blogger SABDA space? Semua tipuan anda akan ditelanjangi dan anda akan DIARAK keliling SABDA Space kawan. BETOBATLAH!

Penipu: biasanya kalau orang yang masih mengerti arti kerendahan hati, ketika ia salah ia tidak sungkan untuk meminta maaf, apalagi sudah mencaci maki orang lain tolol, padahal yang dia tahu juga salah

Penipu: kalau merasa sungkan untuk minta maaf, minta maaf dalam hati saja hai, supaya anda tetap bisa menjadi pribadi yang rendah hati walaupun anda "begitu hebat sangat"

Penipu: katanya anda mau mengkalibrasi otak saya yang tolol itu

tonypaulo, kembali TERBUKTI bukan? Saya sebut anda TOLOL karena anda BENAR-benar TOLOL. Saya sebut anda PENIPU karena anda benar-benar MENCOBA untuk MENIPU.

Ha ha ha ha ha ... Seorang Penipu tolol seperti tonypaulo mau membandingkan KOMPETENSINYA dengan hai hai? ha ha ha ha ha ... Gendeng!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

tonypaulo's picture

ironis yah Hai

handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya? Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai. Ini hasil dari penelitian Pareto.

A chart that gave the inequality a very visible and comprehensible form, the so-called 'champagne glass' effect,[6] was contained in the 1992 United Nations Development Program Report, which showed the distribution of global income to be very uneven, with the richest 20% of the world's population controlling 82.7% of the world's income.[7]

Quintile of population Income
Distribution of world GDP, 1989[8]
Richest 20%     82.70%
Second 20%     11.75%
Third 20%     2.30%
Fourth 20%     1.85%
Poorest 20%     1.40%

Handai taulan sekalian, walaupun sudah dipermalukan abis-abisan namun sayangnya tonypaulo sama sekali tidak punya KEMALUAN, itu sebabnya dia kembali menipu dengan TOLOLNYA sambil menuduh hai hai spekulasi. Dia menyebut data di atas adalah hasil penelitian Pareto. Data tersebut dia ambil dari sini.

terlalu sulitkah anda untuk memahami kalimat semudah ini

Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya?

dan terlalu sulitkah membedakan?

Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya? Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai. Ini hasil dari penelitian Pareto.

dengan

Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya? Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai. Ini hasil dari penelitian Pareto.

A chart that gave the inequality a very visible and comprehensible form, the so-called 'champagne glass' effect,[6] was contained in the 1992 United Nations Development Program Report, which showed the distribution of global income to be very uneven, with the richest 20% of the world's population controlling 82.7% of the world's income.[7]

Quintile of population Income
Distribution of world GDP, 1989[8]
Richest 20%     82.70%
Second 20%     11.75%
Third 20%     2.30%
Fourth 20%     1.85%
Poorest 20%     1.40%

mana mungkin saya sampaikan bahwa yang berwarna biru itu hasil penelitian Pareto

makanya perhatikan dengan baik-baik konteksnya atau alur yang dibangun dalam diskusi ini

 

Pareto yang pertama menemukan kecenderungan 80/20 yang dikembangkan oleh Juran dalam bukunya; Juran’s quality handbook , Joseph M. Juran, McGraw-Hill, kebetulan saya punya E-book nya hai

Tapi saya  tidak ingin memojokan anda, mungkin pemahaman anda belum sampai disitu

Otak si tonypaulo sangat presisi dengan dengkulnya, itu sebabnya dia mengajarkan tipuan tolol bahwa Pareto melakukan STUDI padahal yang dia lakukan adalah SURVEI.

Karena ketololannya termultiplikasi dengan presisi maka si tonypaulo kembali menipu dengan mengajarkan:Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

Hai anda ini seperti tidak pernah skripsi, survey itu bagian dari studi atau hasil penelitian, dari hasil survey ada konklusi yang diambil dalam hasil penelitian yang disebut dalam terminology ilmiah sebagai studi

stu·di n penelitian ilmiah; kajian; telaahan: ia melakukan -- suku-suku terasing dl Indonesia;
-- kasus pendekatan untuk meneliti gejala sosial dng menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh

baca  bagian yang saya sertakan

The Pareto Principle has also been used to attribute the widening economic inequality in the USA to 'skill-biased technical change' – i.e. income growth accrues to those with the education and skills required to take advantage of new technology and globalisation. However, Nobel Prize winner in Economics Paul Krugman in the New York Times dismissed this "80-20 fallacy" as being cited "not because it's true, but because it's comforting." He asserts that the benefits of economic growth over the last 30 years have largely been concentrated in the top 1%, rather than the top 20%[9].

 

 

Anda mau tahu BETAPA TOLOLNYA si penipu GOBLOK itu? Vilfredo Pareto tinggal di Italia. Dia lahir tahun 1848 dan meninggal tahun 1923. Pada tahun 1906 dia melakuan survey dan menemukan kenyataaan bahwa 80% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduk Italia. Pada tahun 1909 Vilfredo Pareto menerbitkan hasil surveynya tesebut dalam salah satu bukunya “Pareto distribution; Distribusi Pareto; Sebaran Pareto” itulah nama yang dia berikan untuk hasil surveynya itu.

ya memang demikian

Handai taulan sekalian, coba anda perhatikan data survey yang dikutip oleh si penipu TOLOL tonypaulo. Data tahun berapakah itu? Benar, data tahun 1989. Data milik siapakah itu? Benar, itu data milik United Nations Development Program. Vilfredo Pareto sudah MENINGGAL tahun 1923 jadi mustahil dia melakukan survey bagi United Nations Development Program pada tahun 1989 kecuali dia bernubuat bukan?

sudah saya jelaskan diatas


tonypaulo, anda pikir and pinter, tenyata anda GOBLOK! Anda pikir mudah menipu para blogger SABDA space? Semua tipuan anda akan ditelanjangi dan anda akan DIARAK keliling SABDA Space kawan. BETOBATLAH!

asbun

 

biasanya kalau orang yang masih mengerti arti kerendahan hati, ketika ia salah ia tidak sungkan untuk meminta maaf, apalagi sudah mencaci maki orang lain tolol, padahal yang dia tahu juga salah

kalau merasa sungkan untuk minta maaf, minta maaf dalam hati saja hai, supaya anda tetap bisa menjadi pribadi yang rendah hati walaupun anda "begitu hebat sangat"

katanya anda mau mengkalibrasi otak saya yang tolol itu

tonypaulo, kembali TERBUKTI bukan? Saya sebut anda TOLOL karena anda BENAR-benar TOLOL. Saya sebut anda PENIPU karena anda benar-benar MENCOBA untuk MENIPU.

Ha ha ha ha ha ... Seorang Penipu tolol seperti tonypaulo mau membandingkan KOMPETENSINYA dengan hai hai? ha ha ha ha ha ... Gendeng!

masa ?

anda membuktikan apa?

bagian yang ini belum anda bahas hai

Handaitaulan sekalian, walaupun sudah saya ingatkan namun nampaknya si tonypaulo memang bebal seperti biasanya. Itu sebabnya dia kekeh jumekeh mempertahankan tipuan tololnya walaupun saya sudah ingatkan dia untuk belajar dan mengedit blognya ini:

Esensi yang diajukan dalam aplikasi hukum pareto adalah 80/20, dalam studinya Pareto menyampaikan dalam suatu formula matematis mengenai ketidakmerataan distribusi dari kesejahteraan di negaranya (Italia), melalui formula matematis tersebut Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

Perinsip Pareto (Pareto Principle) BUKAN hukum pareto (Pareto Law). Hanya penipu tolol yang mengajarkan Prinsip Pareto sebagai hukum pareto. Hal itu terjadi karena otaknya dikalibrasi dengan dengkulnya sebagai standard.Itu sebabnya dia tidak tahu bahwa di dalam dunia ILMIAH penggunaan kata PRINSIP, TEoRI dan HUKUM sangat presisi.

Nah seperti ini dong hai, anda berani untuk membahasnya secara subtansial
Baik prinsip Pareto dan hukum Pareto itu sama benarnya
Anda bisa cek disini bahwa bukan saya seorang saja yang mengunakan isitilah hukum Pareto

bagian yang ini juga hai

mungkin anda yang harus banyak-banyak membaca referensi hai, sebelum terlalu menjadi absurd seperti ini

Prinsip Pareto (Pareto Principle) dibuat oleh Joseph M. Juran (1904- 2008) pada tahun 1941. Hanya tonypaulo yang senantiasa memultiplikasi ketololannya yang menipu dengan mengajarkan bahwa Prinsip Pareto dibuat oleh Pareto yang nama lengkapnya Vilfredo Pareto (1848 - 1923).

lalu kenapa dinamakan Pareto? bukan Juran? dimana daya analisa anda hai? it's common sense

Nah terlihat bahwa wawasan akademis dan kemampuan anda membaca sangat mengkuatirkan hai, saya sudah mengatakan sebelumnya

apalagi bagian yang ini hai

Karena ketololannya termultiplikasi dengan presisi maka si tonypaulo kembali menipu dengan mengajarkan:Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80% kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil ekonomi atau kesejahteraan.

Hai anda ini seperti tidak pernah skripsi, survey itu bagian dari studi atau hasil penelitian, dari hasil survey ada konklusi yang diambil dalam hasil penelitian yang disebut dalam terminology ilmiah sebagai studi

stu·di n penelitian ilmiah; kajian; telaahan: ia melakukan -- suku-suku terasing dl Indonesia;
-- kasus pendekatan untuk meneliti gejala sosial dng menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh

 

bagian ini kesalahan anda hai lebih fatal

Saya benar-benar tidak menyangka anda seabsrud itu hai dengan menyatakan
bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya
pantas saja hai, pemahaman anda sering saya temukan diluar common sense, karena ternyata anda tidak sanggup mencerna informasi secara baik dan benar

Menurut saya percuma mengkalibrasi otak tonypaulo yang tolol itu bila standardnya adalah dengkulnya. Karena semakin dikalibrasi otaknya akan semakin presisi dengan dengkulnya sehingga ketololannya akan semakin termultiplikasi secara konsekuen. Bagi seorang PENIPU, menafsirkan TANAH dengan KESEJAHTARAAN alias HASIL ekonomi memang nampak sepele namun di dalam Ibli pengetahuan ilmiah, khususnya STATISTIK konversi demikian benar-benar HARAM hukumnya.

Tanah? Anda yang tidak tahu tentang penelitian Pareto hai, dan memang anda tidak akan pernah menemukan STATISTIK KONVERSI, dimanapun dan sampai kapanpun, karena hanya baru dari anda saya mendengar istilah absurd itu

Kemudian prinsip ini dikembangkan oleh Juran untuk aplikasi manajemen kualitas (quality management), meniadi suatu konklusi bahwa bahwa 20% sebab menghasilkan 80% problema, atau 20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil, namun prinsip inipun adalah prinsip yang dinamins dimana prinsip cateris parebus juga berlaku (berlaku untuk kondisi-kondisi tertentu).

 

terus apa kabar dengan bagian ini hai

Joseph M. Juran yang MEMBUAT Prinsip Pareto, hanya si tolol tonypaulo yang menipu dengan mengatakan bahwa Joseph M. Juran  mengembangkan prinsip pareto. Prinsip pareto sangat singkat dan gamblang, "80% of a problem is caused by 20% of the causes" artinya "80% masalah disebabkan oleh 20% penyebab."

Hai-hai, ANDA SUDAH JELAS SALAH, saya tidak tahu dari buku mana anda baca itu, saya membaca dari buku yang ditulis oleh Juran itu sendiri, dan Juran tidak bicara sesederhana itu hai, kalau bicara sesederhana seperti itu, dia tidak perlu dijululki BAPAK MANAJEMEN MUTU, Juran mengembangkannya dengan sistematis dan terukur, salah satu aplikasinya seperti dibawah ini

img710.imageshack.us/img710/4503/pareto.jpg

Kalau anda baru tahu "80% of a problem is caused by 20% of the causes" yah saya bisa memakluminya hai, dan anehnya lagi dari sedikit yang anda tahu anda berani merespon seabsurd ini, kalau orang bilang ASBUN

Hai, anda tidak bisa pintar disemua hal, kalau anda bicara akutansi dan bidang anda, mungkin saya tidak lebih tahu dari anda, karena bidang saya Manajemen dan SDM, sangat konyol apa yang anda lakukan ini, anda baru tahu sedikit merasa sudah tahu banyak

kalau anda mau belajar tentany Juran Quality Management, saya punya ebooknya, bisa saya sharingkan ke anda

Hanya orang tolol yang memultiplikasi ketololannya yang mengekspansi prinsip pareto menjadi, "20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil" seperti si tonypaulo. Handai taulan sekalian, itulah resiko yang kita hadapi bila orang tolol seperti tonypaulo mencoba untuk memultiplikasi ketidak kompetensiannya dan berusaha mengkalibrasi orang lain agar presisi dengan dengkulnya. Orang-orang tolol tanpa kompetensi seperti tonypaulo memang mustahil memahami arti kata PRESISI alias AKURAT di dala membuat definisi.

Anda mau bicara kompetensi dengan saya hai? Kesaharian saya sudah dengan itu, mungkin kesaharian anda adalah jurnal yang memang tidak saya kuasai, karena kalau bicara jurnal-jurnal saya akan akui pengetahuan saya tidak sebaik anda, tapi kalau bicara kompetensi hai

Melihat cara anda merespon, kompetensi anda dalam memilah informasi dan mencerna informasi sangat mengkuatirkan hai

Masa anda tidak bisa mencari persamaan antara


"80% of a problem is caused by 20% of the causes"

Dengan


"20% tanggung jawab menghasilkan 80% hasil"
atau “80% of result is causde by 20% of effort”

Itu sinonim hai, ups anda tidak mungkin mengerti karena memang anda menolak untuk mengerti teori tersebut dengan baik

 

bagian ini juga belum anda sentu sama sekali hai

Baiklah saya akan tunjukkan KETOLOLAN tonypaulo dalam memahami Prinsip Pareto. Si tolol tonypaulo membuat pernyataan TOLOL;
80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Dengkulnya menyangka, dirinya pinter ketika mengajarkan bahwa OMSET PENJUALAN disebabkan oleh kinerja tenaga penjualan. Ha ha ha ha ha ..... Hanya office boy dan satpam yang bisa ditipu dengan bualan demikian. OMSET disebabkan oleh ORDER. ORDER datang dari PEMBELI. Itu sebabnya dikatakan 80% omset penjualan DISEBABKAN oleh 20% PELANGGAN. Artinya bila perusahaan itu punya 100 orang pelanggan, maka 80% omsetnya datang dari 20 orang pelanggan.

Memang omset penjualan itu dihasilkan apa hai?

APA ORDER PEMBELI ITU BISA DATANG DENGAN SENDIRI?

YA AMPUN HAI, PARAH BANGET DAYA ANALISA ANDA
Kalau begitu tidak mengapa tingkat PERSAINGAN BEGITU KETAT?
Yah karena itu dibutuhkan tenaga pemasaran untuk membuat order itu datang, dan yang re-order perlu juga di maintenance, lewat hubungan baik atau entertaint

Saya bicara  80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Anda bicara maka 80% omsetnya datang dari 20 orang pelanggan.

Bedanya apa hai?
Bedanya menurut daya analisa anda bahwa order itu datang sendiri, jadi tidak melalui tenaga penjualan dan anda bicara asbun lagi, dari mana anda perbandingan 80% ada kaitannya dengan 20 orang?
Anda seperti melakukan komparasi apel dengan jeruk, persen dengan orang

Bila dengkulnya sudah dikalibrasi maka dia akan paham bahwa kinerja tenaga penjualan sama sekali TIDAK punya hubungan LANGSUNG dengan omset perusahaan. Di dalam Prinsip Pareto yang DIPERHITUNGKAN adalah PENYEBAB langsung. Memang BISA dihitung sumbangan kinerja tenaga penjualan namun jelas persentasenya BUKAN 20% seperti yang disangka si tolol tonypaulo itu.
80% omset DISEBABKAN oleh 20% pelanggan.
80% pelanggan DISEBABKAN oleh kinerja 20% tenaga penjualan.
HANYA orang tolol yang lalu menarik kesimpulan: 80% hasil penjualan dihasilkan oleh 20% tenaga penjualan
Handai taulan sekalian, saya tidak akan membahas lebih lnjut sebab sampai di sini anda sudah tahu bahwa si penipu itu menipu dengan tololnya sehingga alih-alih tertipu kita justru NGAKAK melihat ketololannya.

Baru kali ini hai ada orang yang terlalu percaya diri sangat, namun ASBUN
TENAGA PENJUALAN TIDAK ADA HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN OMSET PERUSAHAAN?
PERUSAHAAN YANG ANDA MAKSUDKAN BUMN YANG MEMONOPOLI?
Atau  PERUSAHAAN DALAM IMAJINASI ANDA HAI?
Anda berteriak-teriak tolol, tapi asbun, kalau orang asbun bilang orang lain tolol, nah dimana lagi kewarasannya?
Hai saya tidak seperti anda, ketika blogs anda saya ajukan argument keberatan anda sering menghindar, padahal itu argument yang subtansial yang saya ajukan.
Jika ada argument “cerdas” lagi dari daya analisa dan kemampuan akademis anda hai, mari sampaikan lagi, tapi kalau Cuma bisa bilang tolol sana sini ternyata asbun, belajarlah untuk mengakui bahwa ternyata anda tidak pintar sama sekali hai, dengan mentolol-tololkan orang lain, apalagi kalau ukurannya akademi dan common sense, anda termasuk dalam kategori “parah”

sayangnya anda tidak mau bercermin diri? sayang sekali

katanya anda pernah kerja di konsultan Top, bla...bla....bla

ternyata cuma bla....bla....bla sajakah pengakuan anda tersebut?

tahu kenapa Goliath bisa roboh hai? karena terlalu sesumbar dan arogan, mirip dengan anda

sebut-sebut orang tolol, namun ketika sudah diberikan kesempatan berulang kali membuktikan ketololan orang yang anda sebut tolol, ternyata anda tidak lebih pintar dari orang yang anda sebut tolol

ironis yah Hai....

seorang yang pernah bekerja di konsultan top ternyata pengetahuannya hanya sampai disini saja?

 

GBU

 

 

hai hai's picture

@tonypaulu, TIDAK Punya Kemaluan

tonypaulo, sudah ketangkep basah MASIH menyangkal pula? benar-benar mengenaskan!

Selain Penipu TOLOL, moral anda jug BEJAT!

Hai hai: handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Penipu: Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya? Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai. Ini hasil dari penelitian Pareto

A chart that gave the inequality a very visible and comprehensible form, the so-called 'champagne glass' effect,[6] was contained in the 1992 United Nations Development Program Report, which showed the distribution of global income to be very uneven, with the richest 20% of the world's population controlling 82.7% of the world's income.[7]

Quintile of population Income
Distribution of world GDP, 1989[8]
Richest 20%     82.70%
Second 20%     11.75%
Third 20%     2.30%
Fourth 20%     1.85%
Poorest 20%     1.40%

Handai taulan sekalian, walaupun sudah dipermalukan abis-abisan namun sayangnya tonypaulo sama sekali tidak punya KEMALUAN, itu sebabnya dia kembali menipu dengan TOLOLNYA sambil menuduh hai hai spekulasi. Dia menyebut data di atas adalah hasil penelitian Pareto. Data tersebut dia ambil dari sini.

Anda mau tahu BETAPA TOLOLNYA si penipu GOBLOK itu? Vilfredo Pareto tinggal di Italia. Dia lahir tahun 1848 dan meninggal tahun 1923. Pada tahun 1906 dia melakuan survey dan menemukan kenyataaan bahwa 80% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduk Italia. Pada tahun 1909 Vilfredo Pareto menerbitkan hasil surveynya tesebut dalam salah satu bukunya “Pareto distribution; Distribusi Pareto; Sebaran Pareto” itulah nama yang dia berikan untuk hasil surveynya itu.

Handai taulan sekalian, coba anda perhatikan data survey yang dikutip oleh si penipu TOLOL tonypaulo. Data tahun berapakah itu? Benar, data tahun 1989. Data milik siapakah itu? Benar, itu data milik United Nations Development Program. Vilfredo Pareto sudah MENINGGAL tahun 1923 jadi mustahil dia melakukan survey bagi United Nations Development Program pada tahun 1989 kecuali dia bernubuat bukan?

tonypaulo, anda pikir and pinter, tenyata anda GOBLOK! Anda pikir mudah menipu para blogger SABDA space? Semua tipuan anda akan ditelanjangi dan anda akan DIARAK keliling SABDA Space kawan. BETOBATLAH!

Penipu: mana mungkin saya sampaikan bahwa yang berwarna biru itu hasil penelitian Pareto makanya perhatikan dengan baik-baik konteksnya atau alur yang dibangun dalam diskusi ini

Hai PENIPU data-data itu anda sampaikan untuk MENYANGKAL ucapan saya bahwa: handai taulan sekalian, Vilfredo Pareto di dalam surveynya menemukan bahwa 100% tanah di Italia dimiliki oleh 20% penduduknya. Apa yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto itu disebut DISTRIBUSI Pareto (Pareto Distribution) atau PENYEBARAN Pareto.

Penipu: Hai anda belajar dari mana hal ini? Bisa berikan sumbernya? Anda bisa spekulasi dengan mengatakan bahwa Adam adalah iblis, tapi ini ilmu pengetahuan sosial hai. Ini hasil dari penelitian Pareto

hai TOLOL, anda MASIH PUNYA KEMALUAN? Ha ha ha ha  ha ... Anda PASTI TIDAK PUNYA KEMALUAN sehingga menjilat muntah SENDIRI.

tonypaulo, JANGAN KUATIR, saya akan bongkar TIPUAN anda satu PERSATU. Agar KETOLOLAN anda termultiplikasi dengan baik dan dikalibrasikan dengan dengkul anda. Setiap kali saya bongkar TIPUAN anda, berlakulah JANTAN. BERTOBATLAH!

 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

tonypaulo's picture

memori lama...lucu

lucu juga ketika melihat nak @hai2 masih lutu2na

suka muter2 terus ga jelas?

semoga kelucuan ini janganlah cepat berlalu