Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pikir apa... ya ???

LifeIsBeautiful's picture

By : LifeIsBeautiful

"Waduh, stress banget nih gua hari ini!"
"Pikiran gua lagi kacau nih!"
"Saya benciiii...banget sama dia. Pokoknya saya tidak akan pernah memaafkannya seumur hidup saya!"
"Wah, betapa kecewanya saya .... kenapa hal ini harus terjadi? Saya tidak bisa menerimanya!"

Seringkah kita mendengar perkataan-perkataan seperti itu ?
Kelihatannya ini adalah hal yang umum. Tapi tahukah bahwa ini merupakan gejala-gejala orang yang emosinya kurang sehat??
Contoh lainnya adalah depresi, kuatir, ketakutan, murung, suka mengasihani diri sendiri, kehilangan sukacita, memiliki dendam, sakit hati dan masih banyak lagi.

Tidak hanya kesehatan tubuh yang perlu dipelihara, kita pun perlu memelihara KESEHATAN EMOSI.

Kesehatan emosi sangatlah penting, bahkan menurut saya kesehatan emosi harus lebih mendapatkan perhatian.
Ilmu kedokteran mengungkapkan adanya hubungan antara stress, depresi, kebencian dan masalah emosi lainnya dengan beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, jantung, kanker, dsb.

Saya sering bertemu dengan hamba Tuhan yang melayani orang sakit kanker, dan mereka mengatakan bahwa sebagaian besar sumber utama penyakit kanker adalah karena hati yang penuh kebencian, kepahitan dan tidak mau mengampuni.
"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."
( Amsal 17:22 )

Bagaimanakah caranya kita dapat memiliki kesehatan / kebugaran emosi ?
Emosi sangat erat kaitannya dengan jiwa kita.
Kebugaran emosi/jiwa sangat tergantung dengan pilihan kita,
yaitu :

1. Makanan apa yang akan kita berikan kepada jiwa kita ?
Sama seperti menjaga kesehatan tubuh, yaitu memperhatikan makan yang akan masuk ke dalam tubuh kita, demikian pula untuk menjaga kesehatan jiwa kita pun perlu menyeleksi makanan apa yang akan masuk ke dalam jiwa kita.

Kita sendiri yang menentukan hal apa yang akan masuk ke dalam pikiran kita, hal apa yang kita pikirkan , hal apa yang akan kita bayangkan, hal apa yang akan kita renungkan dalam pikiran kita.
Kita sendiri yang akan memutuskan hal yang akan kita biarkan masuk dalam jiwa kita dan membiarkan tumbuh di situ.

Pikiran kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar.
Mata kita mungkin terlatih untuk melihat hal-hal yang buruk. Misalnya sesudah bangun tidur, kita membaca surat kabar yang penuh dengan berita buruk, atau kita menonton televisi yang menampilkan kejadian-kejadian buruk dan bahkan kita dengan mudah melihat hal-hal yang buruk dan salah terlebih dahulu.
Jika kita berfokus pada yang buruk, maka dapat menyebabkan kekuatiran dan ketidakpercayaan, sehingga pikiran kita selalu negatif.
Walaupun kita sedang menghadapi masalah, arahkan mata kita untuk berfokus kepada janji Tuhan.
Selain itu, latihlah telinga kita untuk menolak hal-hal yang negatif yang akan membuat hidup kita semakin negatif.
Kita bisa menjadi kuatir, depressi, stress, tertekan, dsb.
Tolaklah masukan "makanan rongsokan” negatif ke dalam jiwa kita !

2. Bagaimana kita memilih respon/reaksi kita ?
Ada sebuah kalimat : “Hanya 10% dari kehidupan terdiri dari apa yang terjadi pada kita dan 90% sisanya adalah bagaimana kita bereaksi terhadap apa yang terjadi pada kita.”

Kita masing-masing akan dikelilingi masalah pada satu waktu, dan kita sering terperangkap dalam keadaan sulit.
Tetapi ingatlah bahwa kejadian itu akan segera berlalu.
Kejadian itu berlangsung sementara, tetapi akibat dari cara kita bereaksi /meresponi keadaan itu akan bertahan lebih lama.
Sikap yang buruk dalam menghadapi badai akan menyebabkan badai tersebut mengamuk di dalam kapal kita seumur hidup.
Jangan biarkan badai di luar menjadi badai di dalam diri kita !

Ada sebuah kesaksian 2 orang gadis yang mengalami hal yang sama tapi memiliki respon yang berbeda.
Kedua gadis tersebut mengalami pelecehan seksual. Sama-sama mengalami kejadian yang sangat buruk dalam hidupnya.
Respon gadis yang pertama adalah ia sangat menyesali apa yang menimpa hidupnya. Setiap hari ia menangis, ia tidak bisa menerima keadaannya, ia tidak bisa mengampuni orang yang melakukannya, ia terus-menerus mengasihani diri sendiri dan hari-hari berikutnya ia semakin stress dan depresi. Akhirnya ia mengambil jalan pintas untuk bunuh diri karena ia melihat dan berpikir tidak ada harapan lagi di dalam hidupnya.

Namun gadis kedua memberikan respon yang berbeda.
Ia tidak berfokus pada keadaan yang dihadapinya, tetapi ia melihat harapan di dalam Kristus. Ia mempercayai bahwa Tuhan tetap menyertainya sekalipun ia berjalan di dalam lembah yang kelam.
Ia percaya bahwa segala sesuatu yang Tuhan ijinkan dalam hidupnya akan mendatangkan kebaikan.
Ia memilih untuk bangkit, belajar bersyukur, belajar untuk mengampuni dan akhirnya ia menjadi berkat bagi banyak orang dengan menjadi aktivis yang melayani wanita-wanita yang mengalami hal serupa. Ia bahkan mendapat penghargaan dari presiden untuk perjuangan perlindungan hak asasi wanita.

Sedih dan sukacita tak dapat hidup serumah.
Cemas dan sukacita tidak dapat tinggal di bawah atap yang sama.
Kebencian, kemarahan dan kepahitan tak dapat rukun dengan sukacita di tempat kediaman yang sama.

Berikanlah respon yang benar dalam setiap keadaan hidup kita !

3. Kita akan menelan perkataan kita.
“Hidup mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
( Amsal 18:20 )

Ada kalimat, 'kita menelan perkataan kita.'
Artinya kita telah menelan perkataan kita di sepanjang hidup kita. Kita akan dikenyangkan oleh perkataan yang kita ucapkan.

Orang pertama yang mendengar perkataan kita adalah kita sendiri.
Jika kita mengucapkan sukacita, ucapan syukur, damai dan perkataan positif, maka kita akan menuai hidup yang penuh sukacita, damai dan selalu bersikap positif.
Jika kita mengucapkan keluhan-keluhan, umpatan-umpatan ataupun kutuk, maka kita akan selalu merasa susah, depresi, marah dan semakin jatuh.
Dengan kata lain, kita sedang menyetel hidup kita berdasarkan apa yang kita ucapkan.
Oleh karena itu, jagalah perkataan kita.

Ingatlah bahwa hidup adalah pilihan dan pilihan ada di tangan kita !!

 

sandman's picture

@LIB anda sudah mulai...

Wah blog yang anda buat saya kira akan menyaingi salah satu BLOGER disini si ANTI SEHAT,

 

Ingatlah bahwa hidup adalah pilihan dan pilihan ada di tangan kita !!

boleh tanya, apakah sekedar pilihan saja hidup ini? kalau lihat blognya PRIMA CAUSA si JF katanya harus pasrah? jadi bagaimana nich? mana yang baik?

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________