Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pernikahan yang berkenan kepada Allah

kardi's picture

Pendahuluan

Pernikahan zaman ini,banyak bahkan sudah trend, titel MBA (Married by accident) sudah dilegalkan.Padahal dulu zaman Adam dan Hawa di Taman Eden, mereka diberkati dulu baru beranak-cucu, sekarang sex dulu baru diberkati di gereja. Jadi pernikahan mereka perlu dilahirkan kembali. Kasih yang semula sudah menjadi hambar.Bagaimana kita menghadapi hal ini, mari bersama-sama kita lakukan 4 M dari buku Penuntun Saat Teduh Pria (Ir.Eddy Leo) hari ke-18, agar bisa lebih mengerti tentang pernikahan sesuai dengan firman Tuhan.

Tuhan Yesus sendiri sangat peduli tentang hal ini, muzizat pertama yang dilakukanNya terjadi pada pesta perkawinan di Kana.

Isi

Sekarang mari kita bahas 1 Tesalonika 4:1-8, apa yang harus dimiliki dalam pernikahan kita supaya berkenan kepada Allah?. Pada ayat 1-6, dikatakan bahwa pernikahan harus kudus dan saling menghormati.

Apa yang terjadi bila kita mentaati prinsip tersebut?

Kita hidup dalam kekudusan dan melahirkan anak-anak illahi, kita diterima Allah. (ayat 7,8)

Dan apa yang terjadi bila kita tidak taat?

Kita ditolak Allah dan hidup dalam dosa, hawa nafsu dan terjerumus dalam percabulan (ayat 7,8)

Penutup

Dalam pernikahan, seorang suami harus hidup bijaksana dan menghormati istri sebagai yang lebih lemah, mengasihinya sebagai teman pewaris kasih karunia. Supaya doa kita tidak terhalang harus mempunyai hubungan yang baik / intim dengan istri dan anak-anak.Pada kenyataannya banyak terjadi perselingkuhan, kekasaran pada rumah tangga. Untuk itu kita harus terbuka dihadapan sesama dan Tuhan Yesus, saling mengampuni dan bertobat pada Tuhan Yesus, kemudian praktekkan hukum Kristus (kasih) dalam hidup pernikahan kita, yang menerima tanpa syarat pasangannya dan kasih Yesus yang sempurna itu akan mengikat dan mempersatukan kita bahkan menyempurnakan pernikahan kita.Amin