Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Percaya Atau Tidak Percaya ; Hukum Taurat Dan Ajaran Yesus
Untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain, apakah orang tua,anak,teman, bawahan ataupun atasan kita,maka hal yang harus dilakukan adalah menunjukan dan membuktikan kepada mereka bahwa kita memang layak dipercaya sehingga mereka menjadi yakin dan percaya kepada kita.Hal ini pulalah yang telah dilakukan Tuhan Yesus pada saat Dia berada ditengah-tengah manusia.
Untuk menunjukan dan membuktikan bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan,anak Allah yang maha tinggi,maka Yesus melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa yaitu dengan membuat begitu banyak mujizat.
Banyak orang yang menjadi percaya kepada-NYA,tetapi lebih banyak lagi yang tidak percaya pada waktu itu sehingga mereka menyalibkan Dia.Mengapa begitu banyak orang yang tidak percaya kepada-NYA walaupun Ia telah menunjukan bukti-bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa Dia adalah Mesias ?
Ada beberapa sebab utama yang coba saya simpulkan seperti misalnya;
1. Yesus melanggar hukum taurat dengan mengajarkan bahwa orang boleh bekerja pada hari sabat bahkan terlebih Dia mengaku bahwa Dia adalah Tuhan atas hari sabat.
Matius 12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Markus 2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
Markus 2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
Lukas 6:1 Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
Lukas 6:5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Yohanes 5:10-11 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Yohanes 5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Melanggar hukum sabat hukumanya adalah mati.
Bilangan 15:32 Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat.
Bilangan 15:36 Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Musa.
Itu sebabnya orang yahudi terutama kaum Farisi dan Saduki yang adalah ahli-ahli taurat yaitu orang-orang yang sangat paham dengan peraturan taurat Musa tidak percaya dan menganggap Yesus adalah penyesat yang harus dibunuh.
2. Yesus melanggar hukum taurat dengan mengajarkan bahwa semua makanan halal.
Markus 7:15 Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
Markus 7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
Markus 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Hukum taurat dengan jelas mengajarkan ada beberapa binatang hutan,burung dan ikan yang tidak boleh dimakan karena haram.
Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Imamat 11:4-7
Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air; segala yang bersirip dan bersisik boleh kamu makan, tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik janganlah kamu makan; haram semuanya itu bagimu Setiap burung yang tidak haram boleh kamu makan.Tetapi yang berikut janganlah kamu makan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;elang merah, elang hitam dan burung dendang menurut jenisnya;setiap burung gagak menurut jenisnya;burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya;burung pungguk, burung hantu besar, burung hantu putih;burung undan, burung ering dan burung dendang air;burung ranggung, dan bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.Juga segala binatang mengeriap yang bersayap, itupun haram bagimu, jangan dimakan. Ulangan 14:9-19
3. Yesus melanggar hukum taurat dengan mengajarkan banyak hal seperti dibawah ini:
Matius 5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Matius 5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
Matius 5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Matius 5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
Matius 5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
Matius 5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Matius 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Matius 5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Musa yang telah ditaati selama ribuan tahun oleh orang Yahudi bahkan oleh para nabi-nabi sebelum Yesus, membuat yesus tidak bisa dipercaya oleh orang Yahudi terutama para ahli-ahli taurat.Itulah sebabnya Yesus harus berhadapan dengan mahkamah agama dan disalibkan.
Setelah kenaikan Yesus para Rasul dengan gigih menyebarkan ajaran-ajaran Yesus walaupun harus berhadapan dengan penindasan yang mengancam keselamatan jiwa bahkan rela menjadi martir.Mengapa mereka berani melakukannya sedangkan sudah ada contoh Guru mereka sendiri yaitu Tuhan Yesus mati dikayu salib karena ajaran-ajaran-NYA ? karena mereka percaya dan yakin bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat mereka sehingga walaupun mereka mati tetapi mereka akan hidup,bahkan beroleh hidup yang kekal.
Rasul Paulus adalah contoh orang Farisi yang menjadi percaya.Dengan tak kenal lelah dan bahaya tetap meneruskan ajaran-ajaran Yesus.
Paulus mengajarkan :
2 Timotius 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1 Korintus 8:8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Kolose 2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Galatia 2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
PERCAYA ATAU TIDAK PERCAYA
Saat ini diperkirakan ada kurang lebih 2 milyar orang yang beragama Kristen diseluruh dunia,dan ada sekitar 14 juta orang yang mengaku PERCAYA tetapi masih menjalankan sebagian perintah hukum taurat sebagai suatu keharusan walaupun kenyataannya mereka menjalankan hukum-hukum yang katanya keharusan tersebut dengan tidak sepenuhnya alias setengah-setengah.kalau memang yakin bahwa peraturan-peraturan hukum taurat masih mutlak dijalankan maka harus dijalankan dengan sepenuhnya tanpa menghilangkan bagian-bagian yang berat untuk dijalankan dengan alasan sudah dirubah oleh Tuhan. Tetapi dengan demikian belum bisa dikategorikan Sebagai orang percaya karena sebagai orang percaya maka tentu harus percaya dan menjalankan ajaran-ajaran Yesus sepenuh hati dan tidak setengah-setengah. Kalau ada orang-orang yang mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat mereka tetapi tidak percaya akan ajaran-ajaran Yesus mengenai peraturan-peraturan hukum taurat seperti peraturan sabat dan makanan seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dan Paulus diatas, apakah itu bisa dikategorikan orang percaya ? Apakah mereka bisa disebut orang Kristen yang percaya ?
Sebagai orang yang percaya dan beriman bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat saya, maka saya percaya 100 % akan seluruh ajaran Yesus. Karena saya percaya maka saya akan menghargai dan menghormati orang-orang yang memelihara hari-hari tertentu sebagai hari sabatnya, dan menghormati dan menghargai orang-orang yang tidak mau makan makanan tertentu dengan alasan kesehatan ataupun alasan lainya sepanjang alasan yang dikemukakan tidak bertentangan dengan ajaran Yesus.
Mengapa saya harus menghormati mereka yang berpendirian demikian karena saya percaya ajaran Rasul Paulus yang mengajarkan :
Roma 14:3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
1 Korintus 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.
Kolose 2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Tetapi apabila orang yang mengaku percaya tetapi masih memelihara hari-hari tertentu sebagai hari sabatnya dan menyatakan bahwa diluar hari tersebut bukanlah hari sabat dengan alasan Alkitab mengajarkanya demikian,maka itu berarti mereka tidak percaya dengan ajaran paulus diatas.
Apabila orang yang mengaku percaya tetapi tidak mau makan makanan tertentu bahkan melarang orang lain untuk makan makanan tertentu dengan alasan Alkitab melarangnya karena HARAM, sedangkan Tuhan Yesus mengajarkan semua makanan halal, bukankah itu berarti mereka tidak percaya dengan ajaran Yesus tersebut ? Bukankah itu berarti mereka masih berpedoman pada ajaran perjanjian lama ? Bukankah tidak berlebihan apabila saya menyebut mereka sama saja dengan ahli-ahli taurat Yahudi yang menyalibkan Yesus ?
Kenapa saya katakan demikian,karena Yesus mengajarkan demikian dan Dia harus berhadapan dengan mahkamah agama Yahudi dan Rasul paulus juga mengajarkan demikian dan dia juga harus mengalami banyak kesusahan karena hal tersebut.Dengan demikian orang yang tidak mau menerima ajaran Yesus dan Rasul paulus yang telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengajarkanya jelas tidak menghargai pengorbanan mereka dan tidak bisa disebut orang percaya karena mereka tidak dapat mengenal kebenaran Allah sama dengan orang-orang Israel yang taat kepada Allah tetapi tanpa pengertian yang benar.
Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, Roma 9:31-32
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Roma 10:1-4
Hukum taurat perjanjian lama adalah Firman Tuhan sementara Yesus adalah Tuhan itu sendiri. Itu berarti hukum taurat adalah kebenaran, sementara ajaran Yesus yang kelihatanya bertentangan dengan hukum taurat itu adalah juga kebenaran Allah. Ajaran Tuhan Yesus tidak mungkin bertentangan dengan ajaran hukum taurat karena Tuhan tidak mungkin bertentangan dengan diri-NYA sendiri. Dengan keyakinan demikian seharusnya langkah yang pertama dan utama bagi orang yang mengaku PERCAYA adalah PERCAYA bahwa Tuhan Yesus tidak mungkin melakukan kesalahan dengan ajaran-ajaran-NYA.
Yohanes 7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
Siapakah “Dia yang telah mengutus Aku” tersebut? Dia-lah yang telah memberikan hukum taurat itu kepada Musa untuk menuntun orang Israel dalam kehidupan sehari-hari mereka dan Dia jugalah yang mengajarkan kepada Yesus untuk mengajarkan ajaran-ajaran-NYA.
Seharusnya dengan penjelasan yesus pada ayat tersebut diatas kita yang mengaku percaya tidak usah lagi berpikir panjang bahwa ada pertentangan antara hukum taurat dan ajaran Yesus. Jalankan saja apa yang sudah diajarkan Yesus. Itulah PERCAYA. Itulah iman.
Tetapi sebagai manusia yang diciptakan dengan akal budi kita juga tidak dilarang Untuk mengetahui sebabnya mengapa Tuhan Yesus mengajarkan hal yang kelihatannya bertentangan itu, yaitu dengan menyelidiki KONTEKS keseluruhan Alkitab terutama KONTEKS perjanjian lama, kepada siapa hukum taurat itu diberikan, dan masih relevankah hukum itu diterapkan sesudah kedatangan Mesias, terutama bagi kita yang bukan keturunan bangsa Yahudi. Apabila kita mempelajari perjanjian baru terutama dalam kitab kisah Rasul dan surat-surat Paulus maka kita akan menemukan jawabannya. Rasio kita gunakan sebagai alat untuk mengerti kebenaran Allah, bukan sebaliknya digunakan untuk menentang kebenaran Allah.
Tetapi itu adalah soal lain yang tidak berhubungan dengan keyakinan percaya kita sebab sebagai orang yang mengaku Kristen, kita telah lebih dahulu percaya. Apabila kita menyelidiki, itu bukan karena kita belum percaya melainkan tujuannya ialah untuk mempertebal iman percaya kita.
Doktor gereja Augustinus berkata “ karena percaya orang mengerti “ Iman berada di depan, pengetahuan menyusul dibelakang.
Bagi orang yang mengaku pengikut Kristus atau orang Kristen, tidak ada kata belum percaya atau tidak percaya. Sebab sebelum kita mengaku percaya maka kita belum bisa dikatakan pengikut Kristus. Kembali saya tegaskan disini bahwa sebagai orang Kristen tidak ada kata TIDAK PERCAYA atau BELUM PERCAYA melainkan HARUS PERCAYA karena itulah iman yang menyelamatkan kita.
Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Amin
Tulisan ini saya dedikasikan untuk anak saya Michelina dan Eliezer yang beberapa tahun lagi akan menginjak usia remaja. mereka pernah menanyakan kepada saya “ pa kenapa kita boleh makan sedangkan mereka tidak boleh ?”
Saya memberikan jawaban seadanya dengan memperlihatkan Markus 7:18-19. Inilah jawaban saya yang lengkap untuk pertanyaan tersebut.
- rogermixtin09's blog
- Login to post comments
- 6568 reads
1. Tentang hari Sabat. Yesus
1. Tentang hari Sabat. Yesus tidak menyatakan bahwa hari sabat itu tidak ada, tetapi Yesus meluruskan pemahaman Yahudi akan pengertian "bekerja pada hari sabat". Bekerja artinya melakukan profesi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya: Nelayan dengan menangkap ikan, petani dengan bercocok tanam, guru dengan mengajar, pengacara dengan melakukan konsultasi atau pembelaan, dsb. Semuanya itu dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
Seperti kutipan anda di atas (Bilangan 15:32 dan Bilangan 15:36). Di sini dijelaskan bahwa orang Israel itu melakukan pekerjaan mengumpulkan kayu bakar. Untuk apa dia mengumpulkan kayu bakar itu? Mungkin untuk dipakai sendiri atau untuk dijual. Artinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Itu sebabnya dia dihukum.
Sedangkan murid-murid dan Yesus sendiri tidak melakukan pekerjaannya pada hari sabat. Mereka hanya memetik gandum sambil berjalan dan memakannya karena lapar. Itu bukan profesi mereka. Itu bukan bekerja. Itu sama dengan bernapas, berjalan, makan, minum. Memang itu semua kata kerja, tetapi bukan bekerja. Oleh karena itu murid-murid tidak bekerja pada waktu itu.
Yesus menyembuhkan orang pada hari sabat, itu juga bukan berarti Yesus bekerja pada hari sabat. Sebab Yesus tidak memperoleh imbalan apa pun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari kegiatan penyembuhan itu. Itu adalah murni pelayanan, seperti para pendeta berkotbah di hari Minggu atau para imam Yahudi melayani di hari sabat. Inilah yang ingin diluruskan pemahamannya oleh Yesus. Adakah ayat yang menyatakan bahwa Yesus memperbolehkan orang kristen bekerja pada hari sabat? Seorang kristen yang taat sebaiknya tidak bekerja pada hari sabat. Seorang hakim kristen sebaiknya tidak memimpin sidang pada hari sabat, seorang guru sebaiknya tidak mengajar pada hari sabat, dsb. (Note: hari sabat di sini bukan hari Sabtu, tetapi bisa Sabtu, bisa Minggu) Seorang pendeta atau pastor atau apa pun julukannya yang berkotbah pada hari sabat karena tuntutan profesinya adalah tidak benar, tetapi itu haruslah karena pelayanan. Jika hal itu mereka lakukan hanya karena takut tidak digaji, maka hal itu tidak benar.
Jadi kalau ada sementara orang yang masih menganggap ada satu hari lebih khusus dari hari lain tidak jelek juga. Terlebih-lebih kalau pada hari tersebut dia lebih baik, lebih jujur, lebih sopan, lebih mendalami Firman Tuhan. Itu baik-baik saja.
2. Tentang semua makanan halal. Itu memang benar. Alkitab menyatakannya begitu. Tetapi esensi yang hendak ditekankan bukanlah menghalalkan semua makanan itu, tetapi bahwa halal-haramnya makanan tidaklah terlalu penting. Yang paling penting adalah kebersihan hati, apa yang keluar dari hati (lewat ucapan, mimik, perbuatan, dsb).
3. Tentang lainnya.
Itulah pemahaman saya tentang topik yang anda angkat di sini. Namanya pemahaman pribadi, tidak bijak bila saya paksakan kalau orang lain juga memahaminya seperti itu. Silakan direnungkan saja.
Kita tidak bijak memaksakan pemahaman kita kepada orang lain seolah-olah kita atau kelompok kita yang paling benar. Inilah yang terjadi pada para imam Yahudi yang merasa paling pakar tentang hukum taurat dan merasa mengetahui rahasia Allah sehingga mereka menyalibkan Yesus. Jangan lagi kita salibkan Yesus untuk kedua kalinya. Sekali lagi, Kasihilah sesamamu manusia (semua manusia), dan bencilah musuhmu (iblis, bukan manusia).
Tuhan memberkati kita semua.
Taurat dan makanan
Mobesotul. Terima kasih anda sudah meluangkan waktu berkomentar di blog saya. Yesus memang tidak pernah melanggar hukum taurat anda bisa membacanya disini
Mengenai makanan haram dan halal saya juga setuju dengan anda. Namun khusus untuk kasus diatas itu ada sejarahnya mengapa Advent mengharamkannya. Untuk jelasnya silahkan lihat disini dan disana