Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pelaku Firman atau pendengar Firman ? ( Bagian 2 )

hiskia22's picture

Pulanglah si Jon ke tempat kostnya. Kemudian dia mulai merenungkan semua penjelasan dari bapak gembala. Selengkapnya silahkan baca di sini

Jon melihat sebuah Alkitab yang tergeletak di meja belajarnya. Alkitab itu dia beli sekitar 4 th yang lalu. Alkitab itulah yang sering di bawanya apabila pergi ke gereja. Tetapi sepulang dari Gereja, Alkitab itu ditaruhnya kembali ke meja belajarnya. Menunggu minggu depan lagi untuk di bawa ke Gereja.

Jon mulai mendekati meja belajarnya. Ditariknya kursi belajarnya, lalu mulai duduk. Dibukanyalah Alkitab. Tapi Jon bingung harus mulai membaca dari mana.

Akhirnya Jon memutuskan untuk membaca Alkitab secara acak.

Efesus 6 : 1 - 2

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Entah kebetulan atau tidak, Jon kaget setengah mati ketika membaca Ayat Firman Tuhan tersebut.

Terbersit kenangan 4 th yang lalu di saat dia harus mengambil keputusan untuk pergi dari rumah dan mengambil sebuah tempat kost di kota lain

Terbayang wajah papanya 4 th lalu yang sedang marah, dan terbayang pula wajah ibunya 4 th lalu yang sedang menangis.

Ya....papanya marah kepada dirinya. Kalau mau ditelusuri memang papanya marah karena kesalahan dirinya. Dan terjadilah pertengkaran yang hebat. 

ibunya hanya bisa menangis.

Dan Jon kembali teringat kata - kata ibunya di sela - sela isak tangisnya 4 th yang lalu....

"Jon......ada apa dengan dirimu ? semenjak kamu berpacaran dengan si Rini....kamu mulai berubah. Kamu mulai tidak pernah belajar....kamu mulai sering membangkang....dan kenapa kamu hamili dia ?  "

Tanpa sadar....air mata Jon mulai menetes keluar....teringat pula segala nasehat orang tuanya yang sebenarnya bisa merubah hidupnya. Tetapi dia tidak mau menurutinya.....

Jon mulai mengkoreksi dirinya.....dia adalah lelaki yang tidak bertanggung jawab. Di saat ke-2 orang tuanya mengharuskan dia menikahi Rini sebagai bukti pertanggungjawabannya, di saat itulah dia membangkang. Dia lari dari rumah.....

Jon mulai menangis. Suara hatinya berkata bahwa dia bukanlah laki - laki jantan. Dia bukanlah laki - laki yang bertanggungjawab. Dia hanya hidup untuk memuaskan keinginannya....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Diakhir kisah....Jon mulai berani mengambil keputusan. Dia pulang ke rumah, dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Dan dia juga minta maaf kepada Rini....

Happy ending. Akhirnya Jon dan Rini menikah dengan dikaruniai 1 orang anak laki - laki.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berapa banyak kotbah yang kita dengar di gereja, di kelompok sel kita, atau juga di ibadah - ibadah lainnya.

Kalau mau kita perhatikan, ada  4 kelompok orang di saat melaksanakan ibadah :

1. Kelompok orang yang tidak mau mendengarkan Firman Tuhan.

Biasanya orang - orang ini adalah orang - orang yang datang ke gereja, tanpa memperhatikan Firman Tuhan yang disampaikan. Kebanyakan dari mereka hanya datang duduk dan ngobrol. Kalau tidak ngobrol, biasanya di saat Firman Tuhan disampaikan, mereka keluar dari tempat ibadah. Dan ketika selesai Firman Tuhan, mereka kembali masuk ke dalam tempat ibadah.

2. Kelompok orang yang mendengarkan Firman Tuhan.

Biasanya orang - orang ini adalah orang - orang yang datang ke gereja, duduk dan diam mendengarkan kotbah dengan serius. Saking seriusnya kebanyakan dari mereka menjadi ngantuk. Pada saat Firman Tuhan disampaikan, biasanya mereka tergugah. Tetapi setelah selesai ibadah, mereka lupa Firman Tuhan apakah yang sudah disampaikan tadi.

3. Kelompok orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan mencatatnya tanpa merenungkannya.

Biasanya orang - orang ini adalah para pengumpul Firman Tuhan. Pada saat Firman Tuhan disampaikan, mereka mendengarkannya dan mencatatnya. Ada kesamaan tetapi sedikit perbedaan dengan kelompok yang ke-2. Setelah selesai ibadah, biasanya mereka lupa akan Firman Tuhan yang telah disampaikan. Tetapi mereka mempunyai catatan yang sewaktu - waktu bisa dibuka kembali untuk mengingat Firman Tuhan yang telah disampaikan. Tetapi tidak jarang saking banyaknya kotbah yang dicatat, hanya ditumpuk di almari rumah.

Kalau saya mau katakan kelompok ke-3 ini masih lumayan dibandingkan dengan kelompok -1 atau juga kelompok -2.

4. Kelompok orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan mencatatnya serta merenungkannya kembali.

Kelompok ini hampir - hampir mirip dengan kelompok -3. Bedanya, setelah sampai di rumah, mereka kembali membuka catatan kotbahnya, dan merenungkannya kembali selama satu minggu sampai tiba hari minggu berikutnya. Dan juga mencari ayat - ayat di dalam Alkitab yang ada kaitannya dengan kotbah tersebut. Tidak jarang juga selesai merenungkan Firman Tuhan, mereka berusaha untuk mempraktekkannya.

 

Bagaimana mau menjadi pelaku Firman, apabila tidak mau mendengarkan

Bagaimana mau menjadi pelaku Firman, apabila tidak mencatatnya

Bagaimana mau menjadi pelaku Firman, apabila tidak merenungkannya

Bagaimana mau menjadi pelaku Firman, apabila tidak mempraktekkannya.

Firman Tuhan berkata di dalam

Mzm. 119:5 Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

Bagaimana kita bisa berpegang pada ketetapan Tuhan bila kita tidak pernah membaca Firman Tuhan dan merenungkannya ?

GBU

__________________

GBU

KEN's picture

hiskia22: Menentang dan Menantang Pendeta, Anda berani?

Saya ada satu pendapat lagi, kita juga jangan hanya melakukan hal yg ke-4, tapi bila kita menemukan kebenaran di dalam kesalahan-kesalahan penjelasan pendeta, apakah kita berani untuk menentang dan menantangnya? Ini adalah sebuah tantangan dan sekaligus sebuah kelalaian kebanyakan kita sebagai jemaat, yg hanya bisa ke 4 hal-hal yg disebutkan di atas. Makanya tidak heran banyak jemaat termasuk pendetanya yg bobrok moral dan kasihnya termasuk pemahaman Alkitabnya, sungguh "letoi", dan muak melihatnya. Kapan kita akan memulainya?