Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Para Calon Presiden Tidak Pernah Merasakan Miskin
Dari tiga orang yang menjadi calon Presiden Indonesia pada pemilu 2009, tidak satu pun yang pernah jadi orang miskin.
Susilo Bambang Yudhoyono, lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari ayahnya, silsilahnya dapat dilacak hingga Pangeran Buwono Keling dari Kerajaan Majapahit. Kustilah merupakan Sri Sultan Hamengkubuwono III.
Jusuf Kalla adalah anak pengusaha kaya di Sulawesi Selatan. Ia mewarisi NV. Hadji Kalla dan perusahaannya berkembang sangat besar.
Megawati adalah anak Presiden Soekarno. Dari kalimat ini pun kita sudah mendapat gambaran fasilitas apa saja yang ia nikmati sebagai anak presiden.
Para wakil presiden pun tidak berbeda. Mungkin Boediono dan Wiranto yang boleh dibilang berlatar belakang biasa saja. Walau begitu, mereka bukan berasal dari strata sosial terendah dalam masyarakat Indonesia. Prabowo pun anak seorang Soemitro Hadidjojokoesoemo, seorang menteri zaman Soekarno.
Lalu, dengan latar belakang seperti itu, bagaimana mereka menyatakan diri membela rakyat kecil? Mereka tidak pernah merasakan diri menjadi rakyat kecil.
Jadi, hanya dengan meneliti program mereka yang konkret—apakah program tersebut dapat diterapkan atau tidak—bisalah kita menilai, mereka peduli terhadap masyarakat atau tidak. Jika menilai dari jargon-jargon mereka, jelas mereka hanya memberikan janji manis.
Selain itu, mereka akan bekerja di dalam sistem ekonomi yang sudah mantap. Gembar-gembor tentang apa pun tidak akan mengubah drastis kehidupan rakyat. Sebab sistem itu sudah diletakkan sejak zaman kolonial hingga sekarang. Abdurrahman Wahid yang mencoba mengubahnya, malah terpental.
Jadi jika ada seseorang calon dicap sebagai penganut mazhab ekonomi tertentu, belum tentu yang memberi cap tidak melakukan hal yang sama saat dia berada di tampuk kekuasaan. Sebab, mereka semua mendapat keuntungan dari sistem ekonomi yang telah berlangsung ratusan tahun itu.
Maka, apa pun keputusan Anda, apakah hendak memilih atau menjadi golput, Anda harus terus kritis terhadap setiap kebijakan pemimpin yang bakal memimpin Anda lima tahun ke depan. Bahkan revolusi tahun 1998 pun tidak mengubah apa pun kan?
- Bayu Probo's blog
- Login to post comments
- 6638 reads
tidak harus miskin utk menolong
@vantilian: Tidak harus miskin...
Memang tidak harus miskin untuk dapat memahami orang miskin, saya setuju. Saya lebih cenderung melihat hal lain yang menghalangi seseorang untuk berbuat lebih banyak adalah kepentingan golongan, kepopuleran dan pertentangan dari pihak oposisi (calon yg kalah).
KasihSetiaNyaKekalSelamanya
Pernyataan gegabah dan salah
Bahkan revolusi tahun 1998 pun tidak mengubah apa pun kan?
Ini pernyataan yang gegabah dan salah. Yang terjadi pada tahun 1998 bukanlah revolusi tapi reformasi. Karena ini reformasi dan bukan revolusi maka dampak perubahan sosial di masyarakat jelas tidak sebesar revolusi. Tapi kalau dikatakan reformasi 1998 tidak memiliki dampak apapun maka ini adalah kebohongan. Sungguh pernyataan yang gegabah dan salah.
@Bayu Probo
Anda adalah orang yang selalu menentang kebijakan.....
Anda adalah orang yang selalu mengeluh......
Anda hanya bisa berkomentar buruk tentang pemerintahan di Indonesia dan memberi provokasi yang negatif.....
Anda selalu tiadak puas di dalam sistem pemerintah Indonesia.....
Anda adalah pengkhianat bangsa......
Maaf kata kalau saya katakan bahwa anda seperti PKI.....
Duduklah di kursi pemerintahan itu. Jadilah presiden ataupun wakilnya.....
Maka anda tidak akan pernah merasakan tidur nyenyak.....
GBU
GBU
ah, hiskia, anda juga
ah, hiskia, anda juga seperti suharto.. kalo pidato membosankan, kalo menuduh kejam dengan simpulan mengada-ada..
ya.. ya.. saya masih belum juga bisa mengikuti diagram di blog ini
Don't Swallow the Press
PKI
shaloom Hiskia22
Apakah PKI menurut anda, berdasarkan pengetahuan dan pandangan anda....?
Kenapa filmya, penghianatan G 30 S PKI tidak diputar lagi, kalo itu emang benar menggambarkan sejarah?
pertanyaan closed sampai disini
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
ini lain dari pertanyaan,...ini sebuah cerita banyolan yang berbunyi seperti ini.
Katakanlah seorang musisi, seperti A, yang sangat terkenal dengan lagunya mengkritik pemerintahan pada jaman Soeharto,kemudian Soeharto berkata kepada sang musisi? Kenapa kamu mngkritik saja? bagaimana kalo kita tukar nasib ala trans TV, kamu jadi presiden dan saya jadi kamu, untuk sehari saja?
Sang Musisi jelas tidak berani untuk melakukannya. lalu kemudian Soeharto berkata, lakukan lah tugasmu seperti saya melakukan tugas saya.
------------------------------------------------------------------------------------------------
PENDAPAT SAYA :
Jadi pemimpin itu tidak mudah dan amat sangat tidak mudah menurut saya.
Memimpin orang saja, sejumlah sepuluh orang, sudah benar benar kewalahan, karena ada saja masalah yang timbul, dan harus diselesaikan.memimpin satu RT, RW, Kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, propinsi, apalg memimpin negara...
Tapi sebagai Rakyat kita kan tetap berharap agar kita punya pemimpin yang terbaik dari yang terbaik untuk memipin negeri ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Belajar dari yang baik akan membuat kita makin baik
Belajar dari yang pintar akan membuat kita makin pintar
Belajar dari yang teliti akan membuat kita makin teliti
JB us
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@ y - control
Suharto is the best....belum pernah ada presiden seperti dia....baik di Indonesia....maupun di luar negeri.....
GBU
GBU
kira-kira
sayangnya suharto sudah meninggal, tapi kira-kira siapa ya capres-cawapres yang paling bisa mendekati kepemimpinannya suharto.. soalnya menurut saya, dari ketiga mantan militer yang ikut serta dalam 3 kubu pasangan pilpres saat ini, masing-masing punya kemiripan dng suharto, meski dalam hal yang berbeda-beda
Don't Swallow the Press
@y-control
Kita lihat saja....siapa yang bisa mengembalikan partai politik menjadi sedikit....Kalau jaman Soeharto hanya ada 3 partai.....maka dia itulah seperti soeharto
Di situlah Indonesia akan bersatu.....ga bingung milih.....jarang yang golput....pemimpinnya di kenal di lapisan masyarakat dari semua strata...
Dan satu lagi.....adanya klompencapir.....TVRI menjadi pemersatu.....sehingga anak - anak sekolah ceritanya sama....tentang si unyil.....
ha...ha...ha....
Tidak ada pemimpin yang sempurna bro....tapi yakinlah....tanpa pemimpin maka bangsa kita akan runtuh.......karena itu doakanlah pemimpin kita agar menjadi semakin bijak.....Jangan menjelek - jelekkan.....
Duduk di kursi pemerintahan tidak gampang.......
GBU
GBU
hiskia: bukan pekerjaannya, tapi kinerjanya
Duduk di kursi pemerintahan tidak gampang.......
saya lengkapi ya, jadi tentara juga tidak gampang, jadi penyanyi juga tidak gampang, jadi pendeta tidak gampang, jadi tukang becak tidak gampang, jadi penulis tidak gampang..
hampir ga ada pekerjaan yang benar-benar gampang sebenarnya, kita tidak bisa menilai orang berdasarkan pekerjaannya, tapi yang kita nilai adalah kinerja seseorang.
kalau seseorang menjadi presiden lalu kinerjanya tidak baik, kalau seseorang menjadi pemimpin lalu rakyatnya sengsara.. itu berarti dia presiden dan pemimpin yang BURUK. dan karena presiden saat ini selalu mengatakan dia dipilih rakyat dan mengemban amanat rakyat, maka seorang rakyat BERHAK untuk mengkritik pemerintah yang tidak mengemban dengan baik amanat yang mereka titipkan.
bayangkan kita naik taksi lalu sopirnya nyetir ugal-ugalan, mengantar ke tempat yang salah, dan pake argo kuda. ketika mau turun, karena kita jengkel, kita bilang ke calon penumpang yang lain "jangan naik taksi ini, sopirnya ngawur". tapi penumpang itu bilang, "jadi sopir itu tidak gampang mas, kalo mau enak nyopir sendiri sana! masih untung ada pak sopir, coba kalo ga ada, mas ga akan bisa sampai di sini (tempat yang salah). atau mas mau mematikan mata pencaharian sopir ini ya? mbok ya didoakan aja biar dia berubah.. "
Don't Swallow the Press
@Hiskia22, Soeharto is the Best..????
Hiskia22 menulis: Suharto is the best....belum pernah ada presiden seperti dia....baik di Indonesia....maupun di luar negeri.....
Ya iya lah, mana ada yang kaya Soeharto selaen Soeharto sendiri hehuehuehue...
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@Dan - Dan
Betol......ha...ha...ha....niru comment anda.....
Emang Soeharto is the best........
GBU
GBU
Setuju dengan Vantilian dan Samuel Franklin
Shaloom Bayu Probo...
1998....itu reformasi....bukan revolusi...
Hanya saja reformasi nya juga memakan korban bagi ettnis Tionghoa dan mahasiswa....(bisa anda dilihat di you tube)
Dan tidak melulu harus menjadi miskin untuk menolong orang miskin.....
Seperti contohnya, kita punya sebuah motor,kalau kita sudah punya motor, bekerja / pergi pun pasti naik motor, menghindari macet, dan mengirit bensin atau ongkos. Tidak karena kita mau bermasyarakat, merasakan menjadi rakyat miskin, motor akhirnya kita taruh saja dirumah, dan kita pergi kerja pakai angkot, atau jalan kaki.(wasting....dan ga pada tempatnya...)Kalo ada motor, kenapa juga kudu jalan kaki, apalg tempat kerjanya jauh...
Maaf ya Bayu...just share aja,....
Permadi (mewakili kubu Prabowo)juga dalam debatnya kemaren dengan Ruhut Sitompul( mewakili kubu SBY ) dan Fuad Bawasier (mewakili kubu Wiranto), mengatakan, di Amerika itu kalau mau jadi presiden harus orang kaya.Indonesia bukan Amerika, tapi lebih baik presiden itu orang kaya, daripada orang miskin, kalo orang miskin,nanti setelah jadi presiden pasti KORUPSI...begitu kata beliau kemaren2 dalam acara debat di salah satu TV nasional.(menurut permadi dia tidak pernah menerima suap sewaktu menjadi anggota DPR, dan selalu mengembalikan amplop amplop yang ga jelas yang diberikan kepadanya..itu menurut beliau)
Berikut Daftar kekayaan Capres dan Cawapres :
1.Prabowo SubiantoRp 1,5 triliun dan 7,5 juta dollar AS
2.Megawati SoekarnoputriRp 256,4 miliar
3.Jusuf KallaRp 314,5 miliar dan 25.668 dollar AS
4.WirantoRp 81,7 miliar dan 378.625 dollar AS.
5.Susilo Bambang YudhoyonoRp 6,8 miliar dan 246.389 dollar AS
6.BoedionoRp 22 miliar dan 15.000 dollar AS
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kita memang tidak tahu, ambisi mereka untuk jadi presiden untuk kepentingan negeri ini, atau juga untuk memperlancar kepentingan pribadi, who know?,...hanya Tuhan yang tahu dan mereka sendiri yang tahu,sbagai rakyat, kita hanya bisa berharap, dan senantiasa berdoa agar pemimpin bangsa dan negara kita adalah pemimpin yang direstui Tuhan, karena mereka adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk memimpin negeri kita tercinta ini.....
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Belajar dari yang baik akan membuat kita makin baik
Belajar dari yang pintar akan membuat kita makin pintar
Belajar dari yang teliti akan membuat kita makin teliti
JB us
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@smile: TNI dan pertanggungjawabannya pd 1998
Banyak hal yang perlu dilihat dalam pemilihan presiden saat ini:
Salah satunya adalah Mengapa dalam tiap calon ada wakil dari TNI, apakah ada upaya dari dalam tubuh TNI untuk menutupi/membungkam Dosa masa lalu mereka? Saya sebenarnya ingin memilih Ibu Megawati akan tetapi ketika ada Tokoh TNI yang menjadi pendampingnya termasuk tokoh yang misterius mnenurut saya, menjadikan pilihan ini tidak menarik dan mengundang sejuta tanda tanya besar.
KasihSetiaNyaKekalSelamanya
visi negara kepulauan
saya juga males dengan tiga pasangan itu salah satunya karena dari ketiga pasangan itu ada perwira Angkatan Daratnya, sedangkan sejak tahun 50an Angkatan Darat punya reputasi sebagai pembangkang..
padahal, laut indonesia adalah sumber melimpah yang kaya. menurut papa teman saya yang mantan perwira AL, capres yang punya visi indonesia sebagai negara kepulauan hanyalah Sultan HB XI yang didukung partai Republikan yang salah satu calegnya adalah ray sahetapy yang selalu bilang nusantara nusantara itu.. sayangnya Sultan ga dilirik
Don't Swallow the Press
@ y-control: Sudah ganti ya?
"capres yang punya visi indonesia sebagai negara kepulauan hanyalah Sultan HB XI"
Emangnya Sultan HB X sudah mati ya? berarti aku ketinggalan berita nih
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
hihihi..
hehehe.. thanks untuk koreksinya mas wawan.. tapi, saya ada temannya, wartawan bangka pos yg nulis berita ini hihihi..
tapi paling nggak kesalahan itu membuktikan saya menulis demikian bukan karena saya tim sukses pendukung sultan
*nutupin malu*
Don't Swallow the Press
logika ngawur
tapi lebih baik presiden itu orang kaya, daripada orang miskin, kalo orang miskin,nanti setelah jadi presiden pasti KORUPSI...
ya itulah logika permadi. jangan diikuti. logika seperti itu sama seperti logika seorang tokoh politik yang mengatakan "simpati generasi muda indonesia pada gagasan sosialisme itu tumbuh kembali karena negeri kita masih banyak kemiskinan dan ketidakadilan.." memangnya, di negara dedengkot kapitalis seperti amerika serikat tidak ada kemiskinan dan ketidakadilan. seperti dibilang di bawah, memangnya kalo kaya tidak mungkin korupsi
Don't Swallow the Press
@the blue
Doktrin mutlak TNI = NKRI
Bandingkan ketika tidak ada calon dari TNI.....Timor - timur lepas....banyak pulau - pulau di ambalat lepas.....
Kepemimpinan dengan doktrin NKRI....mempertahankan pulau - pulau terluar di Ambalat walau pulau itu sekecil apapun dan tidak ada penghuninya....
itulah yang harus menjadi pengingat di negara kita.
Silahkan klik di sini
GBU
@hiskia: alasan karena tanpa TNI
Bukan..bukan..bukan karena itu. TNI dengan atau tanpa masuk ke kancah politik sudah seharusnya menjadi ujung tombak pertahanan bangsa ini. Saya lebih setuju TNI menjadi dirinya sendiri, bukan berdiri di atas kepentingan-kepentingan pihak tertentu. Ketika TNI ditunggangi kepentingan, mereka berubah menjadi mesin pembunuh orang2 yang harus dilindunginya. dan itu selalu ditutup-tutupi. Selayaknya mengembalikan TNI ditempatkan pada Posisi yang ideal.
KasihSetiaNyaKekalSelamanya
@The blue
Dunia politik memang harus diperkuat TNI. Tetapi bukan berarti TNI ikut di dalam politik itu sendiri. Kesalahan kita adalah politik ke dalam. karena itulah kecenderungan berfikir kita adalah TNI ditunggangi sehingga menjadi mesin pembunuh.
Saat ini kita memang belum pernah perang secara frontal dengan negara lain. Jadi belum terbukti kesolidan dari TNI itu sendiri.
Seandainya politik keluar....jelas - jelas harus melibatkan TNI dan harus diperkuat oleh TNI....
GBU
GBU
@hiskia: tergantung siapa pemimpinnya.
saya akui hanya TNI pertahanan terakhir kita untuk mempertahankan keutuhan NKRI. bagi mereka NKRI adalah ahrga mati. tapi ya kembali kepada pemimpin bangsa ini. bagaimana anda melihat hubungan pemimpin bangsa ini dalam kaitannya dengan praktik Okultisme..
KasihSetiaNyaKekalSelamanya
PKI vs. Nasionalis Sempit
Walaupun bakal dicap PKI atau semacamnya, saya akan menerimanya. Walaupun belum merasakan mengecap diri di pemerintahan, tetap saja saya akan membuat kritik. Sebab kritik -- membangun atau tidak membangun bagi orang yang dikritik -- sangat diperlukan supaya pemimpin selalu waspada.
Saat Soekarno berkuasa dan akhirnya jengah dengan kritik dan memberangus para pengeritik dan mengecap mereka antek Barat, negara ini jatuh ke kemerosotan.
Saat Soeharto mulai pertengahan 70-an mulai membenci para pengkritiknya, negara ini jatuh ke dalam kemakmuran semu.
Pemimpin yang waspada, selalu hati-hati dalam membuat keputusan.
Bung Hizkia, yang seorang militer, mungkin tidak terima jika pemimpin Anda (yang sebenarnya juga pemimpin saya juga kan?). Namun, sekeras apa pun kritikan saya bukankah ini sebenarnya menunjukkan saya mencintai bangsa ini?
Ingat, nabi-nabi Israel (Yesaya, Yeremia, dll) mereka juga mengkritik pemerintah mereka (bahkan diperintahkan Tuhan sendiri. Sebenarnya itu juga yang sedang saya lakukan.
Shaloom the
Shaloom the blue.........
the blue menulis :
Banyak hal yang perlu dilihat dalam pemilihan presiden saat ini:
Salah satunya adalah Mengapa dalam tiap calon ada wakil dari TNI, apakah ada upaya dari dalam tubuh TNI untuk menutupi/membungkam Dosa masa lalu mereka?Sebenarnya saya tidak berpikiran sejauh anda,...hanya saja yang diajak masuk menjadi pengurus dan anggota sebuah parpol yang dibentuk oleh mantan jendral, kenapa mereka mau?
Kenapa juga bukan orang orang yang murni sipil yang membuat parpol saja, dan masyarakat mengikutinya.
Itu berarti ada kesalahan atau paradigma tertentu yang dimiliki masyarakat dalam menjadi bagian dari pemilih.Dan kurangnya usaha yang signifikan dari orang orang yang murni sipil, untuk bisa membuat parpolnya punya banyak masa pengikut.
Saat mereka menjadi suatu pendiri sebuah parpol, yang notabene mereka ingin dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden,mereka sudah menjadi sipil juga, hanya disebut mantan jendral saja./mantan TNI
Jadi yang dari sipil kenapa kurang bisa membuat parpol yang bisa banyak pengikutnya?
Toh sekeras apapun kita diintimidasi, dirayu, dimohon, diminta dan lain sebagainya, toh dalam bilik pemilihan hanya Tuhan dan kita yang tahu apa yang kita pilih.....itu menunjukan para mantan jendral itu punya kharisma tersendiri, sehingga orang mau memilih.
Dan Kenapa semua orang sipilnya selalu mengajak yang bukan murni sipil?
Mereka sendiri yang membuat keadaan ini terjadi,..begitu menurut penilaian saya, ...
Thank the blue,...saya bisa sharing dalam blog ini....
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Belajar dari yang baik akan membuat kita makin baik
Belajar dari yang pintar akan membuat kita makin pintar
Belajar dari yang teliti akan membuat kita makin teliti
JB us
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@bayu; salam kenal ye..
Jika menilai dari jargon-jargon mereka, jelas mereka hanya memberikan janji manis.===
Namanya juga negara demokrasi, ya jelas partai-partai harus bermanis ria-lah. Mereka dan kita sama-sama tahu bahwa mereka tidak bisa penuhi janji-janji mereka sepenuhnya. Jangan heran lagilah. Yang penting sekarang berdoa untuk pemimpin yang tepat saja dan percaya intervensi Tuhan. Biar keadilan dan kebenaran ditegakkan di Indonesia ini.
(The proof of the pudding is in the eating)
Kemiskinan Bukan Penyakit Kanker
Menganalogikan kanker dengan kemiskinan adalah salah besar. Kemiskinan bukan penyakit dan bukan kejahatan. Benar untuk menjadi pembela orang miskin tidak perlu miskin. Namun, ada perbedaan yang besar antara orang yang pernah merasakan dan belum pernah merasakan.
Jika boleh membandingkan, saya lebih senang membandingkan orang-orang yang giat melakukan pembelaan korban Mei 1998. Antara mereka yang pernah jadi korban, mengenal dekat korban, dan sekadar mendengar berita dari jauh ada perbedaan besar. Yang sekadarmendnegar berita, bisa saja mereka bersimpati, tetapi tidak benar-benar tahu pahitnya revolusi Mei 1998 itu. Namun, sangat berbeda bagi mereka yang merasakannya. Atau, setidaknya mereka yang mengalami perlakuan tidak adil sejenis. Orang-orang yang ikut merasakan, pembelaan mereka lebih greng.
Lalu, siapa juga dapat menjamin orang kaya tidak akan korupsi? Korupsi bukan disebabkan oleh kemiskinan. Kemiskinan disebabkan oleh ketamakan. Bukankah kita tahu gaji pegawai negeri berulang kali dinaikkan dengan alasan mencegah korupsi? Namun, apakah sekarang kita dapat menjamin pegawai negeri tidak korupsi? Apakah anggota DPR yang sekarang diusut kasusnya karena korupsi adalah orang-orang miskin? Semua tahu jawabannya.
Omong-omong, Soeharto dengan segala keterbatasannya (saya bukan pengagumnya) dapat bertahan lama memerintah, bisa jadi karena dia dahulu adalah orang miskin (bandingkan dengan presiden lain yang keturunan nigrat). Dia tahu prioritas yang dibutuhkan rakyat, bukan ideologi atau demokrasi, tetapi perut kenyang, perteduhan, dan kesehatan. Itu yang dia utamakan pada awal pemerintahannya. Walau tentu dia dibantu keberuntungan karena boom minyak dan dukungan penuh Amerika Serikat.
Namun, walau begitu sekali lagi. Jangan biarkan diri terlena dengan janji manis. Tetap kritis dan cari tahu semua info. Tetap tegakkan kebebasan untuk memperoleh informasi yang benar. Negara ini bisa terus bertahan bukan karena pemimpin yang setengah dewa, tetapi rakyat kebanyakan yang terus mendukung. Mereka bukan siapa-siapa tanpa rakyat banyak. Ingat pemimpin bukan dewa—harus dibantu para pendukungnya. Namun, jangan juga memuja, tetap kritis senantiasa, supaya pemimpin kita juga tetap waras. Itu juga yang dilakukan para nabi-nabi di Alkitab.
bayu, apanya yang tidak sama?
dear hiskia...
misalkan TNI tidak ada... apakah rakyat Indonesia tidak bisa mempertahankan dirinya? tentu bisa....
dulu itu dalam sejarah ada namanya sistem pertahanan rakyat semesta...
atas dasar apa kau bilang suharto is the best president? kau sudah bikin survey lengkap.... jangan generalisir... menurutmu mungkin iya.... menurut ku tidak..... the best tidak... the beast iya....
puluhan demonstrasi kami ikuti dulu... siapa yang paling depan menghadang mahasiswa? polisi... di belakangnya ya tni..... ada kesatuan perintis, brimob, phh, marinir... buat apa? biar takut... shock terapy.... tapi kami tetap maju.... suharto harus mundur dan itu harga mati.... tidak ada demokrasi dibawah suharto....
peristiwa tanjung priok.... tidak selesai....
peristiwa malari.... tidak selesai....
petrus.... tidak selesai....
penculikan aktivis.... tidak selesai...
orang hilang.... tidak selesai.....
kasus yun hap.... tidak selesai...
tragedi trisakti.... tidak selesai....
semanggi 1.... tidak selesai....
semanggi 2.... tidak selesai....
kerusuhan massal 98... tidak selesai....
damai dan sejahtera... dibawah ujung dan popor senjata.... buat apa?
Bukankah TUHAN ALLAH melihat hati?
BIG GBU!
BIG GBU!
@Josua manurung
Soeharto is the best....ya soeharto is the best.....
Silahkan cari yang seperti soeharto....tidak ada.....
Kalau anda tidak mengerti arti the best di sini....berarti anda harus belajar lagi kisah hidup soeharto....
Kalau anda penasaran......nanti akan saya jelaskan.....
Tapi usahakan dahulu mengerti arti kata the best di sini....
GBU
GBU
Politik memang kejam.
Politik memang kejam. Memimpin negara tidaklah mudah. Apalagi negara Indonesia, yang punya banyak sekali keberagaman, yang wilayahnya luas, yang rakyatnya punya banyak kepentingan, yang punya banyak keinginan.
Semua pihak punya kepentingan dan punya kebutuhan. Tapi pemimpin cuman 1, pemerintahan cuman 1. Kantongnya juga cuman 1. Mungkin ada kantong lain, mungkin banyak tangannya... tapi yang dilayani lebih banyak daripada tangan-tangan yang melayani. Jadi wajarlah kalau masih banyak kepentingan dan kebutuhan yang terlewatkan... banyak rakyat yang tidak terperhatikan... banyak kasus tidak terpecahkan...
Tapi seorang pemimpin yang baik, seharusnya tahu prioritas apa yang harus didahulukan. Perut-perut rakyat yang harus diisi, agar kehidupan dapat terus berlangsung. Seperti halnya juga 1 pohon yang tumbuh di atas gunung, banyak angin yang menerpa, banyak hujan yang mengguyur, sinar matahari panas terik, banyak anak-anak memotong dahan-dahan dan rantingnya, banyak orang yang berpacaran menggoresi batang kayunya. Banyak hal di dunia ini yang terjadi di luar kemampuan dan kekuasaan satu orang, satu pemerintah, satu negara. Jadi seorang pemimpin juga harus tahu keputusan apa yang tepat sesuai kondisi dan keadaan yang sedang terjadi, dengan menyusun kembali prioritasnya untuk kepentingan yang dipercayakan kepadanya.
Ibrani 13 : 17 <Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggunjawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.>
There is no fear in love, but perfect love casteth out fear
There is no fear in love, but perfect love casteth out fear
Ecc 2:24 There is nothing better for a man than that he should eat and drink, and make his soul enjoy good in his labor. This also I saw, that it is from the hand of God.
Memang tidak ada jaminan.
Apakah pernah miskin menjamin tidak akan terjadi korupsi?
Yah, di dunia ini memang tidak ada yang terjamin. Jadi, seperti yang saya tuliskan: tetap waspada dan kritis. Setiap rakyat harus mandiri bersikap dan tidak termudah terbujuk dengan berbagai rayuan.
Kanker langsung dapat diketahui tingkat berbahayanya (jahat dan harus dibasmi), walau sebenarnya jika seorang dokter pernah menderita kanker pasti punya empati yang lebih (tidak sekadar menjalankan profesi).
Kemiskinan adalah kondisi yang abstrak yang mungkin bisa digambarkan dalam grafik-grafik statistik (pendapatan perkapita atau bukan), namun kondisi sebenarnya sulit dibayangkan jika kita tidak langsung merasakan.
Apakah saya menganjurkan mereka miskin dahulu supaya dapat menjadi pemimpin yang baik? Apakah orang yang pernah miskin pasti akan memimpin lebih baik? Tentu saja jawaban atas keduanya adalah tidak.
Hanya yang berulang kali saya katakan adalah tetap waspada dan kritis.
@bayu
Hanya soharto-lah yang pernah merasakan miskin.....
Soeharto is the best...
GBU
GBU
@bayu; anehlah...
Kalo seseorang sudah memimpin, seberapa jauh pengaruh dari waspada dan kritis rakyat terhadap yang memimpin, apalagi ini bicara negara. Bagi saya sudah terlambatlah, kecuali kritisnya itu dalam bentuk ekstrem ya.
Jadi soal janji manis, jargon-jargon hebring, kecurangan suara itu adalah hal yang memang terpaksa bagi negara demokrasi. No other way. Mau presiden dari gol. kaya atau miskin , yah,..sama saja, namanya juga sistem dmokrasi, yaitu melayani (menyenangkan) publik yang mana itu sesuatu yang sukar sekali. :)
Tapi memang benar, waspada dan kritis itu perlu selama sebelum pemilihan presiden. Setelah itu, non sense-lah.
(The proof of the pudding is in the eating)
Tahun depan pemilu lagi
Tahun depan pemilu lagi. Kemungkinan ada calon dari Angkatan Darat lagi.