Shalom,
Dalam banyak ibadah, baik yang dilakukan di gereja maupun dalam persekutuan-persekutuan doa, Muji menjumpai fenomena2 tertentu yang umum disebut Hadirat Tuhan (the presence of God), baik di saat membahas Firman Tuhan, di saat mendoakan seseorang maupun ketika melakukan penyembahan kepada Tuhan, baik yang dilakukan secara pribadi maupun kelompok. Bagi orang2 tertentu, mereka mendapat karunia untuk merasakan hadirat Tuhan, yang dalam hal ini Muji istilahkan dengan "Indera ke-Tujuh". Tentu saja Muji bebas menyebutnya apakah dengan indera ke-tujuh, ke-delapan, ke-tigabelas, atau apapun.
Kehadiran TUHAN di era PL dapat dirasakan secara fisik, misalnya di ayat-ayat berikut ini:
1 Raja 8:10-11
10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
Lalu bagaimana TUHAN hadir di era Perjanjian Baru?
Ada baiknya kita kembali sejenak kepada perkataan Tuhan Yesus disini:
Yohanes 4:19-24
19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi Engkau katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di era Perjanjian Lama, sepertinya umat Israel menyembah TUHAN dengan menghadapkan diri ke arah tabut perjanjian yang diletakkan di kemah pertemuan yang di ruang Maha Kudus, yang di ruang itulah TUHAN sering hadir. Sepertinya Tuhan Yesus sempat berbicara kepada perempuan Samaria bahwa Israel menyembah TUHAN di Yerusalem (Yoh 4:20). Namun kemudian Yesus menjelaskan mengenai penyembahan yang benar, yang dilakukan dalam roh dan dalam kebenaran (ayat 23).
Handai taulan yang dikasihi TUHAN,
Penyembahan versi PL sempat "diwarnai" dengan kehadiran TUHAN dalam bentuk awan (kemuliaan) yang membuat para imam dan umat Israel tidak tahan berdiri, sehingga mereka tersujud di hadapan TUHAN.
Namun apakah kehadiran TUHAN selalu harus dapat dilihat dengan mata fisik? Berbagai kisah sepertinya menunjukkan bahwa TUHAN terkadang hadir dengan "Hati-Nya". Jika handai Taulan membaca kisah Ayub dengan sedikit detil akan ditemukan, bahwa Ayub benar2 berbicara dengan TUHAN pada ayat2 terakhir kitab Ayub (mulai pasal 38), padahal sebelum penderitaannya, Ayub dikenal sebagai hamba-Nya yang bergaul karib dengan-Nya, dengan kata lain bahwa Ayub sering merasakan kehadiran TUHAN secara roh,.............
Muji kembali ke era Perjanjian Baru, khususnya beberapa fenomena yang tidak luput dari pengamatan Muji.
Dalam suatu ibadah, ketika Muji merasakan adanya Hadirat Allah, yang secara sederhana Muji ungkapkan sebagai "kecenderungan menitikkan airmata dalam suasana syahdu, penuh rasa hormat kepada Yang Mahamulia, dengan suasana hati begitu damaisejahtera" (maaf, Muji mungkin tidak dapat menggambarkan dengan baik suasana hati seseorang ketika berada dalam hadirat Allah). Ketika Muji melek (tidak memejamkan mata) ternyata banyak orang yang Muji kenal sebagai orang2 yang peka dengan hadirat Allah, mereka juga mengalami situasi serupa. Memang tidak sama, ada yang seperti Muji, ada juga yang tiba2 saja tubuhnya tergetar hebat, namun suasana hati yang "damaisejahtera" juga mereka rasakan.
Sebaliknya,.....
Ketika secara umum "perangkat2 ibadah" tidak beres, yaitu orang2 yang terlibat pelayanan mengalami kondisi hati yang tidak sehat, apalagi jika yang "error" adalah pendeta yang dapat giliran kotbah saat itu, yang oleh sebab kondisi "error" tersebut sepertinya dapat menjadi penyebab ketidak-hadiran TUHAN, maka penyembahan menjadi terasa "berat" , yaitu tidak dapat memasuki hadirat Allah. Seperti ibadah yang tertiup angin, begitu hampa, tiada sentuhan ilahi,... Dan ketika Muji mengalami kehampaan penyembahan seperti itu dan mata Muji melek, ternyata tidak seorang pun merasakan hadirat TUHAN.
Berdasarkan kedua kondisi tersebut, maka menurut hemat Muji, Hadirat Tuhan bukanlah suatu manipulasi perasaan, karena jika demikian hanya akan dialami pribadi lepas pribadi, dalam konteks bahwa "semua orang" dalam posisi hati yang sedang menyembah Tuhan.
Namun,....
Sekalipun dalam sebuah ibadah, Tuhan hadir dalam Hadirat-Nya yang dapat dirasakan oleh banyak orang, akan tetapi jika ada seseorang (pengunjung atau jemaat atau bahkan pengerja) yang secara hati tidak siap, dalam arti bahwa - misalnya - pikiran ngelantur kemana-mana, maka ia sendiri yang tidak dapat merasakan hadirat Tuhan.
Indera ke-tujuh ini sepertinya diberikan Tuhan ketika seseorang mulai mau belajar menyembah Tuhan dengan sungguh. Tetapi sekalipun seseorang sudah memiliki indera ke tujuh, itu bisa "disable" kalau yang bersangkutan tidak bersungguh hati di saat melakukan penyembahan.
Salam,
Bro Muji, please don't use my term the 7th sense la..... hahaha
Bro Muji, please don't use my term the 7th sense la..... hahaha
Just joking!. I know it was yours since the beginning.You now Y? Simply because, before u utter any word, God knows it already!! hahaha....
God bless n Peace
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
sahabat, one term with so many meaning ha?....
sahabat:
Bro Muji, please don't use my term the 7th sense la..... hahaha
Just joking!. I know it was yours since the beginning.You now Y? Simply because, before u utter any word, God knows it already!! hahaha....
God bless n Peace
Muji:
Ha haaa,.
I'm so sorry,... just I do not know that you've use this term before,...
One term with many meaning, ha ?
As like one Bible with various interprete ??
Btw, thanks for comment,
Jesus Bless You and Malay
Shalom
Tani Desa
Muji: Ha haaa,. I'm so
Muji:
Ha haaa,.
I'm so sorry,... just I do not know that you've use this term before,...
One term with many meaning, ha ?
As like one Bible with various interprete ??
Sahabat:
Hahaha.... You are right!
It seems that some people are still debating to find how exactly to live huh?
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
sahabat
sebenarnya orang malaysia tuh kalau ngomong sehari hari pake bahasa apaan yah? nasi campur kayak di Indonesia?
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
smile
smile, eeehmm.... saya berpendapat begitulah terjadi kepada kelompok tertentu terutamanya anak-anak muda. Sebabnya ialah, ramai generasi muda ini yang tidak lagi menguasai bahasa ibunda masing-masing. Bukan itu sahaja tetapi mereka juga tidak menguasai bahasa kebangsaan dan bahasa inggeris. Atas sebab demikian apa yang terjadi ialah bahasa anak-anak muda ini menjadi 'nasi campur'
demikian pendapat saya..
Namun dalam blog-blog saya kebelakangan ini... saya menuliskannya secara 'impromptu' so... ada bahagian2 yang saya lepaskan begitu sahaja... yang mempunyai makna tersirat, yang mana saya sendiri pun tidak pernah menggunakanya dalam percakapan seharian saya.
Adakah itu memuaskan hati anda, smile?
God bless n Pea....ce
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
Terimakasih, sahabat
Bahasa nasional Malaysia adalah bahasa Melayu, bukankah begitu sahabat?
Berarti kebanyakan pula orang disana menggunakan bahasa Melayu, bukan? ( kecuali anak mudanya)
Dan sepertinya itu juga terjadi dengan anda. Menggunakan bahasa Melayu.
Terimakasih untuk penjelasan nya sahabat...ku
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@Smile: Senarionya adalah seperti ini: di rumah, kami
Bahasa nasional Malaysia adalah bahasa Melayu, bukankah begitu sahabat?
Betul. Bahasa Nasional Malaysia ialah Bahasa Melayu
Berarti kebanyakan pula orang disana menggunakan bahasa Melayu, bukan? ( kecuali anak mudanya.)
Senarionya adalah seperti ini: di rumah, kami (tua dan muda) akan berbahasa mengikut bahasa ibunda masing2. Dalam pergaulan sesama etnik/kaum kami(tua dan muda) mengunakan bahasa ibunda masing2. Dalam pergaulan antara etnik/kaum kami (tua dan muda) menggunakan Bahasa Melayu. Dalam urusan rasmi kerajaan kami(tua dan muda) menggunakan Bahasa Melayu.
Masalah generasi baru (anak-anak muda sekarang) ialah mereka tidak lagi mendalami bahasa ibunda masing2. Banyak istilah-istilah bahasa ibundanya tidak lagi diguna kerana tidak diketahui. Oleh itu apabila mereka berkomunikasi dalam bahasa ibunda mereka, bahasanya tidak lagi asli tetapi sudah bercampur baur dengan Bahasa Melayu. Apabila mereka berbahasa melayu, bahasa melayunya bukanlah bahasa yang piawai tetapi bahasa sehari2 yang bercampur baur dengan loghat dan istilah daerah masing2 yang lebih dikenali sebagai bahasa pasar.
Saya fikir inilah penerangan terbaik yang saya dapat berikan tentang bahasa 'nasi campur' ini. Mungkin ada rakan-rakan dari Malaysia yang boleh membantu.
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
@Sahabat,... tanya soal lain,...
Wah, loghat Melayu Anda bagus banget, sahabat,...
Kenapa tidak membuat blog bahasa Melayu saja? Kami bisa lebih paham, ha ?
Oh, ya, Muji mau tanya, beda topic la,...
Apa benar di Malay pemberitaan Injil sangat ketat dibatasi? Apa betul untuk convert dari Islam menjadi Kristen sangat sulit?
Thanks sahabat,...
Shalom,
Tani Desa
@Muji, Bahasa Melayu merupakan bahasa penulisan dan percakapan
Wah, loghat Melayu Anda bagus banget, sahabat,...
Kenapa tidak membuat blog bahasa Melayu saja? Kami bisa lebih paham, ha ?
Bahasa Melayu saya memang bagus. Bahasa Melayu merupakan bahasa penulisan dan percakapan saya. Manakala, English adalah bahasa yang sedang saya kuasai. Saya selang selitkan bolg English saya kerana saya mahu mempraktiskan penulisan Bahasa Inggeris saya. Apabila saya publishkan blog english saya, mungkin ada rakan2 yang menolong memperbetulkannya. Blog2 english saya yang terbaru adalah blog improptu yang saya fikir kacau bilau.
Apa benar di Malay pemberitaan Injil sangat ketat dibatasi?
Saya tidak fikir begitu. Kami bebas beragama mengikut peruntukan perlembagaan
Apa betul untuk convert dari Islam menjadi Kristen sangat sulit?
Saya kurang pasti dalam hal ini.
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
sahabat
sekali lagi terimakasih atas penjelasannya...
Bagi saya Malaysia tetaplah sahabat, dan anda juga, sahabat...-)
di tempat saya pun hampir mengarah kebahasa melayu, kalau bicara mau kemana , nak kemane?
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@Smile:Terima kasih untuk penerimaan itu
Bagi saya Malaysia tetaplah sahabat, dan anda juga, sahabat...-)
Terima kasih untuk penerimaan itu. Tidak dinafikan Indonesia adalah sahabat Malaysia.
di tempat saya pun hampir mengarah kebahasa melayu, kalau bicara mau kemana , nak kemane?
Hahaha.... ya betul2 mengarah kebahasa melayu (percakapan orang melayu Semenanjung Malaysia))
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
@Mujizat, memanipulasi perasaan
Mujizat:
Berdasarkan kedua kondisi tersebut, maka menurut hemat Muji, Hadirat Tuhan bukanlah suatu manipulasi perasaan, karena jika demikian hanya akan dialami pribadi lepas pribadi, dalam konteks bahwa "semua orang" dalam posisi hati yang sedang menyembah Tuhan.
Minie:
Firman Tuhan berkata kalau ada 2 atau 3 orang berdoa dalam nama Tuhan, maka Tuhan hadir ditengah-tengah mereka.
Jadi memang bukan manipulasi perasaan saja saudara Muji.
Mujizat:
apalagi jika yang "error" adalah pendeta yang dapat giliran kotbah saat itu, yang oleh sebab kondisi "error" tersebut sepertinya dapat menjadi penyebab ketidak-hadiran TUHAN, maka penyembahan menjadi terasa "berat" , yaitu tidak dapat memasuki hadirat Allah?
Minie:
Saya baru tahu kalau faktor pendeta error bisa menjadi penghalang akan hadirnya Tuhan di suatu tempat. Apalagi kalau penyembahan menjadi TERASA "berat" sampai tidak dapat memasuki hadirat Allah?
Yakin bukan cuman perasaan anda yang terlalu perasa Muji? atau mungkin karena pendetanya atau bahkan anda yang ngantuk jadi terasa berat?
NB: Pertanyaan saya sebelumnya kenapa tidak dijawab Muji?
Minnie, sabar,...
Minie:
Saya baru tahu kalau faktor pendeta error bisa menjadi penghalang akan hadirnya Tuhan di suatu tempat. Apalagi kalau penyembahan menjadi TERASA "berat" sampai tidak dapat memasuki hadirat Allah?
Yakin bukan cuman perasaan anda yang terlalu perasa Muji? atau mungkin karena pendetanya atau bahkan anda yang ngantuk jadi terasa berat?
Muji:
Memang benar prinsip dua-tiga orang berkumpul demi nama Yesus, maka secara Roh, Dia akan hadir.
Namun banyak sesi menunjukkan semacam "anomali" atau suatu keadaan yang tidak lazim.
Tidak mudah menjelaskan, Minnie. Namun kalau Anda sudah menceburkan diri dalam ibadah penyembahan, Anda akan tahu sendiri suasana hadirat Tuhan yang terasa "pekat" dan yang terasa hampa atau "berat".
Minnie:
NB: Pertanyaan saya sebelumnya kenapa tidak dijawab Muji?
Muji:
Jika yang Minnie maksud adalah yang di Blog lain, maka ada beberapa alasan:
1. Muji pending karena alasan tertentu. Untuk yang ini, Minnie bersabar saja.
2. Pertanyaan bersifat kekanak-kanakan, sehingga tidak perlu Muji jawab.
Shalom,
Tani Desa
Mujizat, tanya
Jika handai Taulan membaca kisah Ayub dengan sedikit detil akan ditemukan, bahwa Ayub benar2 berbicara dengan TUHAN pada ayat2 terakhir kitab Ayub (mulai pasal 38), padahal sebelum penderitaannya, Ayub dikenal sebagai hamba-Nya yang bergaul karib dengan-Nya, dengan kata lain bahwa Ayub sering merasakan kehadiran TUHAN secara roh,.............
Apakah kelebihan Ayub dibanding teman2nya di kitab Ayub tersebut, sehingga seperti kata anda, Ayub bisa mendengar suara Tuhan? Bagaimana dengan teman2 Ayub di situ yang memarahinya, apakah mereka tidak mendengar suara Tuhan?
Kelebihan Ayub
Shalom,
Tani Desa