Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Deadman Pedal Selamatkan Nyawa
Antaranews
Saat sedang berada di atas kereta api menuju Jakarta, seorang teman mengirimkan SMS: "Ada tabrakan kereta api di Petarukan, Pemalang." Kereta Argo Anggrek menabrak kereta bisnis Senja Utama. Saya segera ambil HP untuk mencari berita on-line. Saya tertegun. Akhir-akhir ini naik kereta api itu seperti bermain roulette rusia. Entah itu naik kereta ekonomi, kereta bisnis atau kereta eksekutif, penumpang tidak tahu kereta mana yang akan mengalami kecelakaan. Kalau tidak anjlok, ya menabrak kendaraan lain dan bahkan menabrak sesama kereta.
Ketika penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum juga selesai, pemerintah sudah menyimpulkan secara prematur bahwa penyebab kecelakaan itu adalah kesalahan masinis. Di dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Menteri Perhubungan Freddy Numberi menegaskan, kecelakaan kereta api di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, disebabkan oleh kesalahan fatal dari masinis KA Argo Bromo Anggrek.
Berdasarkan data kepolisian, KA Argo Bromo Anggrek tetap berjalan meski lampu sinyal menyala merah yang seharusnya pertanda KA harus berhenti. ”Diperkirakan masinis mengantuk,” kata Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang Sapto Hartoyo.
Foto: Flickr
Saat menyimak berita tentang kecelakaan ini, saya tergelitik dengan pendapat pengamat perkeretaapian, Moch S Hendrowiyono yang mempertanyakan kondisi deadman pedal. Dalam lokomotif, terdapat deadman pedal, sebuah pedal yang diinjak dan diangkat secara bergantian oleh masinis. ”Jika proses injak-angkat tak dilakukan karena masinis mengantuk atau tertidur, alarm akan berbunyi dan lokomotif akan berhenti,” kata Hendrowiyono.
Alat ini mirip dengan pedal gas yang diletakkan di kaki. Jika tidak ditekan maka kendaraan tidak akan bergerak. Bedanya, deadman pedal ini tidak berfungsi untuk menambah kecepatan namun hanya sebagai sensor. Pedal ini harus diinjak oleh masinis sepanjang perjalanan. Seperti tersirat dalam namanya, alat ini merupakan alat pengaman jika sewaktu-waktu masini meninggal (dead) mendadak. Misalnya terkena serangan stroke atau terbunuh.
Jika tidak ada deadman pedal ini, maka ada kemungkinan kereta api akan tetap melaju tanpa kendali. Namun karena masinis yang mati itu tidak menginjak pedal ini lagi, maka kereta akan otomatis berhenti.
Dalam kondisi yang lebih ringan, ketika masinis mengantuk dan tertidur maka dia juga tidak akan menginjak pedal ini, sehingga kereta juga akan berhenti. Hal ini yang patut dipertanyakan pada kasus tabrakan di Petarukan. Jika masinis benar-benar tertidur, maka dia semestinya menon-aktifkan deadman pedal itu. Namun pertanyaan yang lain lalu muncul: Apakah di kereta KA Argo Anggrek terdapat deadman pedal? Jika ada, apakah terpelihara dan berfungsu dengan baik? Jika dalam kondisi baik, apakah masinis tidak sedang mengakalinya? Sebab bisa saja toh masinis merasa kakinya pegal jika harus menginjak pedal itu selama 8 jam, lalu dia menaruh pemberat pada pedal itu?
Terlepas dari pertanyaan detail itu, saya ingin mengatakan bahwa penyebab kecelakaan kereta itu tidak pernah tunggal. Sebagai sebuah sistem transportasi, maka penyebab kecelakaan berasal dari berbagai faktor yang saling berkait. Dengan menimpakan kesalahan pada masinis saja, sebenarnya akan membuat pengelola kereta api sama bebalnya dengan keledai. Mereka akan jatuh pada lobang yang sama berkali-kali karena tidak mau belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri. Angka membuktikan bahwa terjadi kecelakaan yang berulang-ulang. Kita berkali-kali mendengar berita tentang gerbong kereta yang anjlok atau menabrak kendaraan lain. Dalam situasi seperti ini, mereka memilih menjadikan satu masinis atau penjaga perlintasan sebagai kambing hitam, tanpa berupaya memperbaiki sistem manajemen secara menyeluruh. Akibatnya, keselamatan bagi pengguna kereta api masih terabaikan.
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 5139 reads
Deadman Pedal
Saya baru tau ada yang namanya deadman pedal. Terimakasih infonya, Pur.
Kali Aj Tidur
kali aj masinisnya tertidur diatas deadpedal....jadi kereta jalan terus...hahah
namun yang pasti pemilik/pengelola KA ngga mau disalahkan....
itulah indonesia....
@Wawan, Zhong! Tidak Menyebelah!
Terlepas dari pertanyaan detail itu, saya ingin mengatakan bahwa penyebab kecelakaan kereta itu tidak pernah tunggal. Sebagai sebuah sistem transportasi, maka penyebab kecelakaan berasal dari berbagai faktor yang saling berkait. Dengan menimpakan kesalahan pada masinis saja, sebenarnya akan membuat pengelola kereta api sama bebalnya dengan keledai. Mereka akan jatuh pada lobang yang sama berkali-kali karena tidak mau belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri. Angka membuktikan bahwa terjadi kecelakaan yang berulang-ulang. Kita berkali-kali mendengar berita tentang gerbong kereta yang anjlok atau menabrak kendaraan lain. Dalam situasi seperti ini, mereka memilih menjadikan satu masinis atau penjaga perlintasan sebagai kambing hitam, tanpa berupaya memperbaiki sistem manajemen secara menyeluruh. Akibatnya, keselamatan bagi pengguna kereta api masih terabaikan.
Mas Wawan, saya sudah BACA berbagai berita dan komentar namun KOMENTAR anda BENAR-BENAR Zhong! (tengah), tidak menyebelah. Pandangan anda benar benar TAJAM dan Komprehensif.
PENGHARGAAN terhadap NYAWA sesama MANUSIA.
Itulah yang TIDAK dimiliki banyak orang saat ini. Mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Itulah yang diajarkan oleh Alkitab.
Beberapa hari yang lalu anak saya berkata, "Si anu, si anu, si anu, PR-nya papanya yang NULIS!" Itulah protesnya karena selama ini saya selalu MENOLAK untuk memberi jawab ketika dia bertanya tentan PR-nya kecuali, "Kamu pelajari lagi dan Pikirkan baik-baik!"
Saya berkata kepadanya, "Anakku, bila saya yang kerjakan PR kamu, maka saya yang JADI pinter dan kamu tetap TIDAK tahu. Bukan begitu CARA kita menjalani hidup. Kamu yang sekolah. Kamu sekolah agar bertambah pinter dan bertambah pengetahuannya. Itu sebabnya kamu yang HARUS belajar dan kamu yang HARUS berlatih, bukan papa."
Anak saya menatap saya dan saya balas menatapnya. Saya lalu berkata lagi, "Papa nggak bisa menemani kamu seumur hidup, papa nggak bisa melakukan segala hal yang kamu tidak mau lakukan. Kamu tahu ketika kamu ngomel bahkan nangis ketika papa nggak mau bantu kamu bikin PR itu bikin papa KESEL? Kamu tahu CARA termudah adalah bikinin PR kamu, papa hanya butuh beberapa menit dari pada nemanin kamu yang ngomel bahkan nangis berlama-lama? Kenapa papa tidak lakukan CARA yang mudah? Karena papa mau KITA hidup dengan CARA yang benar. Kamu yang sekolah maka kamu yang BELAJAR dan BIKIN PR. Papa hanya MENEMANI."
Anak saya diam, itu sebabnya saya melanjutkan, "Anakku, apa yang kamu RASAKAN ketika berkata, 'Papa PAYAH!' karena nggak bisa mengalahkan kamu main game? Sejak umur tiga tahun kamu sudah jago main game dan papa selalu menolak ketika kamu minta diajarin."
Anak saya diam, itu sebabnya saya melanjutkan lagi, "Papa menjalani operasi, Mama menunggui papa di rumah sakit. Pulang dari rumah sakit, papa pinjam kain sarung kamu yang adalah kain sarung papa karena papa beli itu ketika liburan ke bali dulu sebelum nikah sama mama. Kamu menulis surat ke papa, 'Papa, you stolen my lovely thing and my beautifull mama.' Kamu tahu, papa tidak MENCURI namun PINJAM. Mencuri itu diam-diam, pinjam itu minta izin. Mama mu adalah istriku. Aku adalah papamu. papamu adalah suami mama mu. Mamamu adalah anak phopho (nenek ibu Iis) dan menantu Ama (ibu papa). Anakku ketahuilah, MILIKMU juga MILIK orang lain. Kamu harus menyayangi semuanya. Itu sebabnya kita harus TEPA selira alias toleransi. Aku tidak mencuri mamamu, sebab dia istriku. Dia menungguiku di rumah sakit karena sayang aku. Dia mamamu, dia sayang kamu, dia istriku dia sayang aku. Dia jaga aku karena saat itu aku PERLU dijaga dan ditemani. Anakku, kamu KESAL karena nggak diajak ke rumah sakit bukan? Kamu kesal karena takut kehilangan papa bukan? Ha ha ha ha ha ha ..... Papa tahu, namun lain kali kalau mau MARAH, jangan asal marah ya!"
Anak saya menatap saya lalu dia NGAKAK. Kami sama sama tahu!
Mas wawan, ucapan anda benar, "kecelakaan karena bukan karena penyebab tunggal."
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
untung
maaf kalau saya tidak mengomentari blognya Wawan tapi justru mengomentari komentarnya hai hai...
karena saya cuma mau bilang satu hal:
"untuuuuuung sekali saya bukan anaknya hai hai"
hahahahaha :)))
@daniel, Anda Memang Beruntung
Mas Daniel, anda memang beruntung. Tapi jadi anak hai hai itu banyak serunya lho!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Seru Dibawelin Bapaknya
Maksudnya gitu kali yak? Kalo si wisely nanya "saya keluar dari bagian mananya mama?", bisa diceramahi asal muasal alam semesta sampai kisah adam = iblis, terus bagaimana memilih pasangan hidup...
Asal jangan sampai si wisely nanya 'deadman pedal' itu apa pa?'...
komen telat seorang railfans
Fakta menyedihkan: banyak peralatan pengaman di Lokomotif yang tidak berfungsi atau sengaja dimatikan oleh oknum pegawai untuk mengurangi "kerepotan" selama bekerja.
Kecelakaan di Petarukan bukan murni kesalahan masinis semata (human error) namun lebih pada carut marut pengelolaan perkeretaapian Indonesia. Bila rekan2 di SS ingin mengetahui tanggung jawab seorang masinis yang "bagaikan dewa" bagi penumpangnya, saya sarankan untuk bertanya pada masinis senior atau bertanya pada komunitas pecinta KA yang tahu betul seluk beluk dunia pekeretaapian Indonesia.
Fakta: PT. KAI adalah satu2nya perusahaan kereta api di dunia yang berperan ganda: sebagai BUMN PT. KAI harus mencari laba, namun di sisi lain harus bertanggungjawab pada fasilitas transportasi massal yang terjangkau.
*ekspresi seorang railfan)
Semoga membangun
GBU
Allah itu kasih
Koleksi Foto Sepur Saia
@mikael1067 : Ayo dong tulis
@mikael1067 : Ayo dong tulis blog tentang kereta api. Biar kami tambah pengetahuan tentang perkeretapian.
------------
Communicating good news in good ways
tunggu saja...:D
Jika Tuhan mengijinkan, maka saya akan segera menulis beberapa hal yang menarik seputar kereta api di SS ini :P
Atau, bisa juga dilihat di blog saya (yang blm lengkap): di sini
Nuwun
Semoga membangun
Allah itu kasih
Koleksi Foto Sepur Saia
Stasiun Tasikmalaya by Nikon D3000
Tahun 2010 saya mondar-mandir Tasikmalaya-Klaten menggunakan kereta Lodaya untuk monitoring pembangunan rumah bagi korban gempa. Berikut ini foto stasiun Tasikmalaya yang saya rekam dengan Nikon D3000:
------------
Communicating good news in good ways