Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Berobat atau bertobat, terserah Anda
Tahukah Anda bahwa ada penyakit-penyakit tertentu atau bencana-bencana tertentu yang memang DIDATANGKAN TUHAN sebagai suatu TEGURAN oleh karena pelanggaran yang manusia lakukan, sehingga alangkah baiknya kalau kita menyikapi teguran sebagai teguran dan bukan sebagai ketidakpedulian TUHAN.
Kitab Imamat memberitahu kita bagaimana TUHAN berjanji akan menegur umat-Nya yang melanggar ketetapan-Nya, mulai dengan teguran-teguran kecil tetapi kalau manusia tidak meresponi dengan baik maka TUHAN akan menambah dengan teguran-teguran yang lebih keras dan kalau tetap membandel dan tidak bertobat maka TUHAN sendiri akan membinasakan kita seperti seorang fasik. Berikut lima tahapan teguran TUHAN.
Imamat 26:14-33
14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,
16 maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.
17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu,
19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga.
20 Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.
21 Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.
22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.
23 Jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku,
24 maka Akupun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu,
25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.
26 Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang.
27 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku,
28 maka Akupun akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu,
29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan.
30 Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu.
31 Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan.
32 Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya.
33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
Ayat 16 jelas sekali menyebutkan bahwa beberapa penyakit ringan seperti batuk dan demam ringan sengaja didatangkan TUHAN sebagai teguran.
Yang dikehendaki TUHAN adalah agar umat selekasnya sadar dan bertobat, sampai TUHAN sendiri yang menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Dan yang menyakiti TUHAN adalah jika setelah ditegur, umat mengelak dengan berusaha cari kesembuhan lewat apapun selain TUHAN.
Itu seperti jika Anda melihat anak Anda bersalah lalu Anda bermaksud mendatangi anak Anda itu untuk menjewer telinganya sebagai teguran, tetapi putera Anda itu lari cepat sambil mengejek Anda dengan berkata: "Ayo pah, kejar saya kalau bisa, prikitiuuu,..." dan bayangkan perasaan seorang tua yang diperlakukan seperti itu oleh anaknya sendiri. Maka seperti itulah perasaan Allah jika kita menghindari teguran-Nya.
Jadi, kalau saya suatu ketika ditegur TUHAN dengan suatu penyakit, maka tindakan pertama saya adalah bersimpuh di hadapan TUHAN, menyembah-Nya, meminta ampun dan mengampuni semua orang, dan saya menjaga diri dari usaha kesembuhan selain oleh TUHAN.
Jadi, jika Anda sakit, apa yang saudara lakukan, berobat atau bertobat?
Freewill.
Salam hangat.
- mujizat's blog
- Login to post comments
- 6064 reads
@Muji.
Apakah Bang Muji sudah melakukan juga perintah dibawah ini ?
Imamat 25: 8-11 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.11 Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.
Sebab kalau tidak maka :
14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,
16 maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.
salam
@Rogermix
Roger:
Apakah Bang Muji sudah melakukan juga perintah dibawah ini ?
.....................................
Muji:
Wah, Muji pengin banget melakukan keseluruhan perintah2 itu, kalau saja Muji hidup di era Musa s/d Yohanes Pembaptis.
"Sayangnya" Muji dilahirkan TUHAN di zaman Kasih Karunia dimana hukum Taurat dan Kitab para nabi untuk "bagian2 tertentu" sudah diperbaiki dengan ajaran2 Yesus Kristus.
Oleh karena itu, konteks aturan, ketetapan dan perintah TUHAN boleh di substitusi dengan ajaran2 Yesus tentang kasih dlsb.
Fakta bahwa dengan melakukan ajaran2 Yesus yang membawa kepada hidup kekal membuat saya tetap bugar membuktikan bahwa di zaman Anugerah ini "mendengarkan Yesus" dapat disetarakan dengan menjalankan keseluruhan hukum Taurat
Matius 17:5
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Karena itu saya melihat Ulangan 7:12,15 dalam konteks ketaatan Firman TUHAN.
Tetapi Musa yang meninggal di usia kts 125 tahunan dalam keadaan tubuh yang masih bugar membuktikan bahwa nabi besar ini telah hidup dalam ketaatan Taurat dan sudah menikmati janji TUHAN dalam hal janji sehat.
Salam,
Mujizat
http://apostolikos.com
http://rohsuci.com
Tani Desa
konteks
Roger:
Apakah Bang Muji sudah melakukan juga perintah dibawah ini ?
Imamat 25: 8-11
Muji:
Wah, Muji pengin banget melakukan keseluruhan perintah2 itu, kalau saja Muji hidup di era Musa s/d Yohanes Pembaptis.
Roger.
Bukankah imamat 26 : 18-33 adalah ganjaran yang akan diberikan Tuhan apabila orang Israel tidak melakukan perintah-perintah termasuk perintah dalam imamat 25: 8-11 ?
Kalau bang Muji memberlakukan ganjaranya sekarang,kenapa perintahnya tidak boleh sekarang ?
Dengan demikian maka kelihatan bahwa bang Muji tidak konsisten alias hanya mau memberlakukan apa yang bang Muji mau berlakukan.
Kalau perintah-perintah itu untuk orang yang hidup pada jamannya,bukanhkah ganjaranya untuk mereka juga ?
Kalau ganjaranya masih berlaku sampai sekarang,maka otomatis perintah juga masih berlaku,karena ganjaran itu ada oleh sebab perintah itu ada.
Salam.
@Rogermixtin, konteks
Roger.
Bukankah imamat 26 : 18-33 adalah ganjaran yang akan diberikan Tuhan apabila orang Israel tidak melakukan perintah-perintah termasuk perintah dalam imamat 25: 8-11 ?
Muji:
Muji percaya bahwa Tuhan konsekwen dan konsisten dengan janji-Nya, dan percaya juga bahwa ganjaran2 itulah yang akan (telah) Tuhan terapkan pada zaman itu kepada setiap pelanggar ketetapan Tuhan khususnya kalangan umat Israel yang memang telah menerima Taurat.
Roger:
Kalau bang Muji memberlakukan ganjaranya sekarang,kenapa perintahnya tidak boleh sekarang ?
Muji:
Begini mas Roger,
Setiap pelanggaran Firman Tuhan, betapapun kecil ataupun besar, apakah itu hanya melanggar satu perintah atau banyak perintah, akibatnya sama: hati Tuhan tersakiti.
Firman Tuhan banyak mengajar kita bahwa kebenaran seseorang tidaklah ditentukan oleh akumulasi perbuatan jahat / baik maupun perbandingannya, melainkan ditentukan oleh seberapa mau kita secepatnya sadar dan bertobat, itulah yang akan membenarkan kita (mantan pendosa).
Ayat2 yang kita bahas, substansinya adalah bahwa Tuhan akan menegur umat-Nya yang menyimpang dari ketetapan Tuhan, tetapi sebaliknya Dia akan meberikan rewards antara lain janji sehat kepada orang-orang benar.
Roger:
Dengan demikian maka kelihatan bahwa bang Muji tidak konsisten alias hanya mau memberlakukan apa yang bang Muji mau berlakukan.
Kalau perintah-perintah itu untuk orang yang hidup pada jamannya,bukanhkah ganjaranya untuk mereka juga ?
Kalau ganjaranya masih berlaku sampai sekarang,maka otomatis perintah juga masih berlaku,karena ganjaran itu ada oleh sebab perintah itu ada.
Salam.
Muji:
Terkait jawaban di atas, di era Perjanjian Baru - seperti sudah Muji tulis sebelum ini - Bapa sudah menetapkan agar umat manusia mendengarkan Yesus.
Setiap orang yang mendengarkan Yesus, dia sedang menyenangkan hati Bapa, dan berhak atas rewards diantaranya soal janji sehat.
Semua orang yang tidak mematuhi ajaran Yesus juga akan dikenakan "ganjaran" diantaranya kena sakit penyakit tertentu (teguran).
Mudah2an Anda sudah paham.
Salam,
Mujizat.
http://apostolikos.com
http://rohsuci.com
Tani Desa
penyakit
Muji:
Terkait jawaban di atas, di era Perjanjian Baru - seperti sudah Muji tulis sebelum ini - Bapa sudah menetapkan agar umat manusia mendengarkan Yesus.
Masalahnya bang muji mengaitkannya dengan ayat dalam Imamat yang jelas-jelas ditujukan kepada orang Israel pada waktu itu,dan bukan pada kita sekarang,yaitu :
14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,
16 maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.
17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
Semua orang yang tidak mematuhi ajaran Yesus juga akan dikenakan "ganjaran" diantaranya kena sakit penyakit tertentu (teguran).
Setahu saya pada waktu Yesus berada didunia,Dia justru banyak menyembuhkan orang sakit,bukanya malah mengancam akan mengenakan sakit penyakit.
Bisakah bang Muji membantu saya menunjukan ayat dalam pernjanjian baru yang berkata bahwa siapa yang tidak mematuhi ajaran Yesus akan kena sakit penyakit seperti pada ayat Imamat diatas.
Salam.
@Rogermixtin, BERSIMBAH DARAH
Shalom,
Sebelum saya jawab, Muji mo tanya : Ada apa dengan blog Anda berjudul "Dukacita Paulus" , lha koq kotak comment-nya ngak ada? Muji sebenarnya ingin comment. Tq.
Roger:
Masalahnya bang muji mengaitkannya dengan ayat dalam Imamat yang jelas-jelas ditujukan kepada orang Israel pada waktu itu,dan bukan pada kita sekarang,...
Muji:
Sudah Muji jawab,...
Muji menganggap bahwa itu merupakan TEGURAN, dan sepertinya bang Roger menafsirkan itu sebagai HUKUMAN?
Cukup aneh jika Anda beranggapan bahwa "ancaman" Tuhan di ayat2 yang kita persoalkan diterjemahkan sebagai ungkapan KEBENCIAN Tuhan, padahal itu sebenarnya merupakan didikan, manifestasi dari Kasih TUHAN.
Muji melihat EMPAT teguran Tuhan, dan ketika Israel abaikan itu, terpaksa memberikan HUKUMAN sebagai yang terakhir.
Wahyu 3:10
Bisakah bang Muji membantu saya menunjukan ayat dalam pernjanjian baru yang berkata bahwa siapa yang tidak mematuhi ajaran Yesus akan kena sakit penyakit seperti pada ayat Imamat diatas.
Tani Desa
OOT: tentang kotak komentar yang ditutup
Saya tidak bermaksud terlibat dalam diskusi ini, hanya ingin menjelaskan tentang blog rogermixtin09. Blog tersebut memang kotak komentarnya ditutup karena terdaftar sebagai peserta lomba blog. Silakan baca kembali blog tersebut (saya sudah tambahkan catatan di bagian bawah) untuk menemukan cara mendiskusikan blog tersebut :)
@Mujizat, sudah berobat?
Mujizat:
Jadi, jika Anda sakit, apa yang saudara lakukan, berobat atau bertobat?
Minie:
Muji, saya percaya bahwa Tuhan bisa saja menggunakan sakit penyakit atau penderitaan lain untuk menegur dan mengingatkan akan kesalahan kita. Saya pernah melihat sendiri seseorang menderita berbagai penyakit parah dalam waktu yang berdekatan yang bahkan kecil kemungkinannya untuk diderita oleh orang tersebut (usia masih muda, tidak ada riwayat penyakit turunan dll). Bahkan setelah diperingatkan untuk bertobat oleh seorang hamba Tuhan yang tidak dikenal sebelumnya dalam suatu pertemuan tidak disengaja, orang tersebut tidak mau bertobat dan akhirnya meninggal dunia.
Masalahnya adalah dua pilihan yang anda berikan diatas!
Anda membuat opsi berobat adalah SALAH dalam pandangan Tuhan, yang mana itu adalah pandangan anda dan pemimpin rohani anda!
Yang paling FATAL, anda bahkan mengambil kesimpulan kalau orang yang menderita sakit itu SEMUANYA disebabkan oleh karena belum bertobat dan dibabtis api?. Tidak ada kemungkinan lain semisal usia lanjut dan keadaan lingkungan.
Dan kesimpulan itu diajarkan di gereja anda, seakan-akan itu adalah kesimpulan Tuhan alias Wahyu Tuhan kepada anda dan gereja anda!
Jadi bagaimana menurut anda mengenai kesimpulan saya, benar atau salah?
Benar atau tidak kalau ajaran anda hanya akan membuat orang yang pergi berobat ke dokter ataupun minum obat merasa telah berbuat dosa?
Dan apakah ini ada hubungannya ajaran Kiem dengan "BERDOSA" dan "TIDAK BERIMAN" kalau manusia menggunakan otak dan akal budi yang telah dianugrahkan oleh Tuhan kepada manusia yang tidak dianugrahkan kepada binatang?
Minnie, tanpa pertobatan tidak ada pengampunan
Shalom,
Dear Minnie,
Jika suatu penyakit didatangkan oleh Tuhan sebagi teguran, memang sebaiknya penyakit itu dijawab dengan pertobatan. Sebab jika tidak bertobat, maka dosanya dianggap masih TETAP ADA , sebab tanpa pertobatan tidak mungkin ada pengampunan.
Tentu saja, jika teguran (berupa penyakit) dijawab dengan berobat (baca=mengabaikan teguran) ada dua kemungkinan: satu, sembuh oleh karena berobat, dua, tidak sembuh walau sudah berobat.
Jika ybs sembuh karena berobat, maka sebaiknya dia juga bertobat agar memperoleh pengampunan. Sebab kalau tidak, tubuh mungkin sehat, namun jiwanya terancam hukuman kekal oleh sebab dia tidak mau bertobat.
Jadi, berobat tidak selalu berdosa, namun yang penting adalah bertobat.
Tetapi jika memang belum punya iman, maka berobat dahulu ngak dilarang kok.
Salam,
Tani Desa
Mujizat: Jadi berobat itu artinya tidak punya iman?
Tetapi jika memang belum punya iman, maka berobat dahulu ngak dilarang kok.
Jadi berobat itu artinya tidak punya iman? Tolong dijawab iya atau tidak.
Iya dan Tidak
SF:
Jadi berobat itu artinya tidak punya iman? Tolong dijawab iya atau tidak.
Muji:
Maaf, Muji mungkin mengecewakan Anda dengan tidak menjawab hanya "iya" atau "tidak" karena harus melihat konteksnya.
Muji jawab: IYA
Jika penyakit itu memang merupakan teguran Tuhan, seperti Imamat pasal 26.
Muji jawab: TIDAK
Jika itu bukan teguran, misalnya jika seorang ibu hendak melahirkan, dia butuh merawat jabang bayi, memutus tali pusar dsb. Karena hal melahirkan bukan teguran, namun kodrat.
Salam,
Tani Desa
Muji itu artinya berobat bukan ciri orang tidak memiliki iman
Kalau penyakit itu bisa macam-macam penyebabnya dan berobat tidak selalu menjadi ciri-ciri orang tidak beriman maka jangan sekali-kali pakai ungkapan sampah:
Tetapi jika memang belum punya iman, maka berobat dahulu ngak dilarang kok.
Ungkapan sampah macam diatas sama saja dengan menyatakan orang yang berobat sebagai orang tidak beriman. Paham.
Makin hari makin muak gua sama kelakuan bejat elu. Kapan lu mau tobat?
SF,
Kalau penyakit itu bisa macam-macam penyebabnya dan berobat tidak selalu menjadi ciri-ciri orang tidak beriman maka jangan sekali-kali pakai ungkapan sampah:
Tetapi jika memang belum punya iman, maka berobat dahulu ngak dilarang kok.
Ungkapan sampah macam diatas sama saja dengan menyatakan orang yang berobat sebagai orang tidak beriman. Paham.
Makin hari makin muak gua sama kelakuan bejat elu. Kapan lu mau tobat?
Muji:
Dear pak Samuel Franklyn,
Kalimat:
"Tetapi jika memang belum punya iman, maka berobat dahulu ngak dilarang kok."
dikutip dari jawaban Muji untuk Minie DISINI dalam konteks penyakit yang sengaja didatangkan TUHAN sebagai teguran.
Anda sendiri dapat menilai apakah uraian Muji alkitabiah apa ngak?
Abraham menantikan janji Tuhan puluhan tahun, dan iman Abraham teruji oleh waktu (tidak menjadi tak beriman ketika janji Tuhan belum digenapi).
Muji menantikan janji kesembuhan selama 7 hari (tanpa kehilangan pengharapan) sampai Tuhan kasih kesembuhan secara supranatural.
Masih ada kerabat Muji yang alami hal serupa, dimana iman yang teruji dengan waktu memperoleh jawaban Tuhan.
Maksud Muji dengan blog ini adalah untuk MEMBANGUN IMAN orang2 Kristen, dan samasekali tidak bermaksud menghina siapapun.
Akan lebih terhormat jika Anda tidak berprasangka buruk,
Salam,
Tani Desa
Muji lebih terhormat lagi kalau lu mikir dulu sebelum nulis
Akan lebih terhormat jika Anda tidak berprasangka buruk,
Muji lebih terhormat lagi kalau lu mikir dulu sebelum nulis
Anda sendiri dapat menilai apakah uraian Muji alkitabiah apa ngak?
Uraiannya nggak Alkitabiah. Nggak ada disebutkan dalam Alkitab kalau seseorang sakit karena teguran Tuhan lalu berobat maka Tuhan menganggap dia nggak beriman. Memangnya ada ayatnya dalam Alkitab? Alkitabiah dari mana? Nggak ada dalam Alkitab Tuhan menegur seseorang dengan penyakit dan dia berobat maka lalu Tuhan menegur dia karena nggak beriman. Dimana ayatnya? Dasar pendusta.
Jika ybs sembuh karena berobat, maka sebaiknya dia juga bertobat agar memperoleh pengampunan. Sebab kalau tidak, tubuh mungkin sehat, namun jiwanya terancam hukuman kekal oleh sebab dia tidak mau bertobat.
Ungkapan diatas ungkapan orang sombong tidak kepalang yang tidak mengakui kedaulatan Tuhan. Kalau seseorang itu sakit karena teguran Tuhan maka walaupun berobat dia nggak bakal sembuh. Emangnya Tuhan kalah sama obat. Hoi mikir hoi sebelum nulis.
Kalau seseorang sakit lalu berobat dan lalu sembuh maka itu berarti kesembuhannya adalah dalam pengaturan dan sesuai kehendak Tuhan.
Wah payah benar. Masak hal sederhana yaitu kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu masih musti gua ajarin. Lu sudah tobat belum sih? Kok kecerdasaran rohani lu nggak ada ya?
SF, yang tersurat dan tersirat
SF:
Nggak ada disebutkan dalam Alkitab kalau seseorang sakit karena teguran Tuhan lalu berobat maka Tuhan menganggap dia nggak beriman. Memangnya ada ayatnya dalam Alkitab? Alkitabiah dari mana? Nggak ada dalam Alkitab Tuhan menegur seseorang dengan penyakit dan dia berobat maka lalu Tuhan menegur dia karena nggak beriman. Dimana ayatnya? Dasar pendusta.
Muji:
Kitab Yesaya menubuatkan kedatangan Yesus dan akan apa yang akan dialami-Nya secara tersirat.
Begitu pun dalam hal ini, apa yang dilakukan oleh seseorang yang sedang ditegur oleh TUHAN lewat sakit penyakit lalu dia mengelak dengan berobat (dan tidak bertobat) memang menunjukkan ketiadaan iman. Ayat yang tersurat (explicit) memang nggak ada, tetapi yang tersirat (implicit): ADA.
Yuk mampir dulu ke surat Ibrani pasal 11 :
Karena iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah (ayat 3)
Karena iman, Abraham nurut saja ketika TUHAN memerintahkan dia pergi dari rumah ayahnya ke suatu tempat yang dia tidak ketahui sebelumnya (ayat 8).
Dan masih banyak lagi "karena iman" (hmm, sebenarnya Muji rikuh juga harus menjelaskan hal ini kepada suhu besar macam pak Samuel Franklyn).
Salahkah jika Muji simpulkan bahwa IMAN = kekuatan atau kemampuan untuk mempercayai Firman Allah maupun Kuasa Allah ????
Kalau seseorang ditegur Tuhan lewat sakit penyakit, maka seseorang yang mempunyai iman akan menjawab itu dengan BERTOBAT. Tapi kalau ia ngak percaya teguran TUHAN, bagaimana kita bisa menyebutnya memiliki iman?
Silahkan renungkan kembali Ibrani pasal 11 soal "karena iman".
Setelah ini, jika Anda mengeraskan hati, Muji sepakat untuk tidak sependapat dengan Anda. Masih ada orang2 lain yang bisa memahami penjelasan Muji.
Bye.
Salam,
Tani Desa
Muji yang nggak nyambung
Jangan ngelantur kemana-mana. Inti yang saya pertanyakan adalah pernyataan kamu yang menyatakan kalau nggak punya iman maka boleh berobat. Itu intinya. Dengan pernyataan itu kamu menyatakan bahwa orang yang berobat adalah orang yang nggak punya iman. Ditanya iya atau tidak kamu menyatakan nggak selalu begitu. Kamu menyatakan bisa saja orang yang berobat itu orang yang beriman. Ini kan yang namanya plintat-plintut kayak kentut. Kenapa nggak jadi manusia jantan yang mengakui bahwa pernyataan kamu itu salah.
Dan masih banyak lagi "karena iman" (hmm, sebenarnya Muji rikuh juga harus menjelaskan hal ini kepada suhu besar macam pak Samuel Franklyn).
Eh tukang kentut. Jangan kentut sembarangan gua nggak pernah menyatakan gua ini suhu besar. Jangan diteruskan kebiasaan munafik elu. Gua nggak butuh penjelasan lu mengenai iman. Gua cuma pengin lu mengakui bahwa pernyataan elu bahwa orang yang berobat itu nggak punya iman elu tarik. Soalnya itu pernyataan dusta dan nggak Alkitabiah. Jelas-jelas didalam Alkitab ada tertulis bahwa Paulus menyuruh Timotius berobat dengan minum anggur. Elu malah seenak jidatnya bilang orang berobat itu nggak punya iman. Dasar penyesat.
SF, Muji tidak akan mementahkan kebaikan Tuhan
Pak Samuel,
Tujuh hari Muji sakit, dan dengan iman Muji menunggu pertolongan TUHAN, dan TUHAN sembuhkan Muji secara mujizat.
Lalu suatu kali Muji batuk parah setelah "ngamuk" di kelurahan, lalu Muji bertobat, dan dengan sabar menunggu kesembuhan dari TUHAN, dan dikasih kesembuhan sesudah kira2 tiga hari.
Kalau Muji menyangkali pengalaman pribadi Muji, itu sama saja menyangkali kebaikan Tuhan. Menurut Anda, Muji lebih baik nurut sama Anda atau sama Roh Kudus?
.........................
Kalau penyakit itu suatu teguran, lalu dia nggak bertobat tetapi menghindar dengan berobat, maka orang tersebut tidak punya iman.
Tapi kalau sampeyan punya cucu baru, dan proses kelahirannya di rumah sakit, maka itu bukan teguran, tetapi kodrat perempuan, dan itu tidak termasuk tak beriman.
Paham artinya kontekstual?
Tidak mungkin rasanya Muji mengubah keyakinan yang satu ini, mungkin lebih mudah merubah kekasaran Anda daripada merubah pandangan Muji soal ini.
Maaf,
Tani Desa
Muji: Yang gua percaya itu Firman bukan pengalaman elu
1 Ti 5:23
(23) Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.
Jelas tertulis dalam Alkitab Paulus menyuruh Timotius menggunakan anggur sebagai obat bagi pencernaan dia. Menurut gua dengan elu menyatakan orang berobat itu orang yang nggak punya iman itu sama saja elu menyatakan Paulus menyuruh supaya Timotius nggak beriman.
Soal disembuhkan oleh Tuhan gua juga sudah mengalami berulang-ulang disembuhkan Tuhan secara ajaib bahkan Tuhan menjaga kesehatan gua sampai saat ini sehingga gua belum pernah masuk rumah sakit. Akan tetapi pengalaman bukanlah dasar dari iman. Dasar iman adalah Firman Tuhan dan yang lu lakukan adalah mengajarkan hal yang tidak diajarkan Firman Tuhan seolah-olah itu ajaran dari Firman. Jelas nggak bakal gua berhenti menegur kesesatan elu.
Lu nggak perlu nurut sama gua. Yang elu perlukan adalah mempelajari Firman Tuhan secara benar dan mengajarkan apa yang ada dalam Firman sebagai Firman. Jangan seenaknya udelnya mengajarkan apa yang nggak tertulis dalam Firman sebagai Firman. Kalau lu mau mengajarkan sesuatu yang nggak ada dalam Firman boleh saja tapi ajarkanlah sebagai ajaran elu. Paham. Dasar penyesat.
Samuel, sama !
Oke. Anda menggunakan ucapan Paulus (orang yang diurapi Tuhan).
Kalau Muji menggunakan ucapan TUHAN sendiri, yang Muji yakini bersifat general.
Ulangan 7:15
TUHAN akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.
dimana ayat tersebut didahului ayat 12 nya dari pasal yang sama.
Anda samasekali tidak dapat membuktikan kengawuran Muji, sebaliknya tuduhan Anda bahwa Muji ngawur lebih mengarah ke fitnah. Ha haa,...
Tidak percayakah engkau dengan sabda Yesus ini?
"Jadilah seperti imanmu?"
Salam,
Tani Desa
Muji yang tambah ngawur
Kalau Muji menggunakan ucapan TUHAN sendiri, yang Muji yakini bersifat general.
Ulangan 7:15
TUHAN akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.
Muji yang tambah ngawur coba dibaca lagi baik-baik Alkitabnya. Itu bukan TUHAN yang bicara. Itu Musa yang bicara. Pengetahuan Alkitab kamu parah banget sih. Kalau kamu baca baik-baik Perjanjian Lama maka kamu tahu Tuhan itu bicara langsung dengan suara yang terdengar kepada banyak orang sekaligus cuma di Keluaran 20. Di semua kesempatan yang lain Tuhan berbicara kepada nabi Nya dan nabi tersebut yang menyampaikan Firman Tuhan.
Lagipula Firman tersebut bukan bersifat general dan bukan buat orang Kristen soalnya orang Kristen nggak pernah mengenal wabah celaka di Mesir. Yang kenal wabah celaka di Mesir itu orang Israel.
Gini deh sebelum lu tambah lama tambah ngawur dan kelihatan makin goblok mendingan lu belajar dulu Alkitab baik-baik.
Oke. Anda menggunakan ucapan Paulus (orang yang diurapi Tuhan).
Terus lu anggap Paulus itu ngaco? Kalau kita bicara anugrah maka saya yakin 100% anugrah Tuhan buat Paulus itu melampaui anugrah Tuhan atas Musa. Lagipula kita hidup dalam Perjanjian Baru. Perkataan Paulus jelas lebih berat bobotnya dibandingkan perkataan Musa.
Gua percaya sama Tuhan Yesus 100%. Tapi gua nggak percaya sama penyesat macam elu yang nggak ngerti Alkitab tapi pengen ngajar orang lain.
Samuel yang tidak ngawur
He he hee,...
Ngotot ?
Keluaran 15:26
firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
Itu suara siapa? Miryam ?
Ok,...
Sementara ada kelompok2 kristen yang belajar hidup sehat dengan iman dan - oleh anugerah Allah - boleh mengalaminya, lalu Anda mengajarkan kepada orang lain untuk menjalani hidup sehat tanpa melibatkan Tuhan, justru sebaliknya Anda mencemooh Muji dkk sebagai sesat. maka terserah Anda dan terserah publik, mau pilih yang mana?
Yang jelas, blog ini Muji buat berdasarkan fakta.
Khan Muji sudah bilang: Mau bertobat atau berobat, terserah Anda?
Mana mau Muji main paksa, seperti Anda dengan pongah mau maksa Muji menyangkali penyertaan Tuhan dalam hal yang khusus ini?
Salam,
Tani Desa
Mujizat yang suka memfitnah
Sementara ada kelompok2 kristen yang belajar hidup sehat dengan iman dan - oleh anugerah Allah - boleh mengalaminya, lalu Anda mengajarkan kepada orang lain untuk menjalani hidup sehat tanpa melibatkan Tuhan, justru sebaliknya Anda mencemooh Muji dkk sebagai sesat. maka terserah Anda dan terserah publik, mau pilih yang mana?
Gua nggak pernah mengajarkan orang lain untuk hidup sehat tanpa melibatkan Tuhan. Gua menentang pernyataan orang yang berobat itu adalah orang yang nggak punya iman. Dalam hal ini elu sudah memfitnah gua. Cepatan lu tobat dari fitnah elu. Pernyataan elu bahwa orang yang berobat adalah orang yang nggak punya iman itu lah yang gua tentang habis-habisan. Orang yang berobat itu bisa saja punya iman dan bisa saja tidak punya iman. Dengan kata lain berobat atau tidak berobat itu nggak ada kaitannya dengan iman seseorang. Lu jangan memfitnah gua lagi ya. Lu jangan ngomong diri lu penuh Roh Kudus kalau hobi lu memfitnah.
Mana mau Muji main paksa, seperti Anda dengan pongah mau maksa Muji menyangkali penyertaan Tuhan dalam hal yang khusus ini?
Eh siapa yang menyuruh elu menyangkali penyertaan Tuhan. Gua cuma mau elu cabut pernyataan sesat elu yang ini:
Tetapi jika memang belum punya iman, maka berobat dahulu ngak dilarang kok.
Lu paham nggak sih. Jangan ngawur kesana kemari. Kita fokus di inti permasalahan. OK. Jangan kabur lu.
Ok Sam, kembali ke topic
Baiklah, sepertinya Anda sudah merasa tidak nyaman ketika style Anda Muji balikin. Ngak enak yah dengar kata2 kasar?
Ok,...
Balik ke persoalan semula.
Bahwa Muji kekeh jumekeh soal Imamat 26:14-33 sebagai suatu teguran yang harusnya dijawab dengan pertobatan. Kalau tidak bertobat, tetapi mengelak dengan berobat, maka itu merupakan dosa yang lain.
Karena itu Muji yakin, bahwa orang yang ketika sakit kerana teguran, dia tidak bertobat, melainkan berobat, hal itu menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai iman.
Jangan lupa bahwa iman juga bicara soal pengakuan hati seseorang akan perintah Tuhan. Jadi kalau suatu penyakit tertentu yang sebenarnya diberikan oleh Tuhan sebagai teguran (Imamat 26:16) tidak diterima sebagai sebuah teguran, maka itu sama saja dengan menyangkali Imamat 26:14-33 sebagai Firman Tuhan, yang artinya adalah TIDAK MEMILIKI IMAN.
Salam,
Tani Desa
Muji Tuhan yang kita kenal beda
Baiklah, sepertinya Anda sudah merasa tidak nyaman ketika style Anda Muji balikin. Ngak enak yah dengar kata2 kasar?
Nggak tuh. Perkataan elu mah letoy kayak peyeum. Nyaho?
Bahwa Muji kekeh jumekeh soal Imamat 26:14-33 sebagai suatu teguran yang harusnya dijawab dengan pertobatan. Kalau tidak bertobat, tetapi mengelak dengan berobat, maka itu merupakan dosa yang lain.
Karena itu Muji yakin, bahwa orang yang ketika sakit kerana teguran, dia tidak bertobat, melainkan berobat, hal itu menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai iman.
Jangan lupa bahwa iman juga bicara soal pengakuan hati seseorang akan perintah Tuhan. Jadi kalau suatu penyakit tertentu yang sebenarnya diberikan oleh Tuhan sebagai teguran (Imamat 26:16) tidak diterima sebagai sebuah teguran, maka itu sama saja dengan menyangkali Imamat 26:14-33 sebagai Firman Tuhan, yang artinya adalah TIDAK MEMILIKI IMAN.
Oh kalau begitu Tuhan yang kita kenal beda dong. Tuhan menegur tujuannya adalah pertobatan teguran Tuhan memang bisa lewat sakit penyakit. Akan tetapi tidak ada dalam Firman Tuhan satu ayatpun yang menyatakan bahwa kalau seseorang sakit karena teguran Tuhan karena dia berdosa maka kalau dia berobat dia menambah dosanya.
Allah yang saya kenal itu adalah Bapa di Surga. Dan dia memang benar-benar bertindak sebagai Bapa.
Coba pelajari perumpamaan saya: Seorang bapa terpaksa menggunakan tongkat dan menghajar anaknya yang bandel. Si anak kesakitan dan berdarah. Karena anak itu tetap bandel maka dia kabur lalu mengobati lukanya dan makan obat penahan rasa sakit. Apakah yang terjadi kalau suatu ketika bapa tersebut menjumpai lagi anaknya tersebut di suatu tempat? Kalau bapa itu bertindak sesuai dengan pemikiran idiot kamu maka dia akan menganggap anaknya itu membangkang dengan mengobati luka pukulan tongkat. Karena itu lalu dia lalu menganggap anak tersebut sebagai anak durhaka, lalu memberi pukulan tongkat lagi dan tidak mengakui anak tersebut sebagai anaknya lagi.
Apa begitu Allah Bapa di Surga? Omong kosong. Allah bejat macam begitulah yang akan terbentuk dalam benak orang-orang kalau pengajaran kamu itu benar. Bullshit.
Allah yang saya kenal tidak akan berbuat demikian. Allah yang saya kenal kalau berjumpa dengan anaknya yang bandel dan terluka maka Dia akan merangkul dan mengobati anak tersebut. Lalu Dia akan berkata, "Kamu mau pulang?". Kalau si anak masih bandel dan menjawab tidak maka Dia akan memberikan uang saku dan berpesan "Kita musti berpisah, baik-baiklah di jalan, jaga dirimu, ingat pintu rumah selalu terbuka untukmu kapan saja kau mau pulang". Kalau si anak luluh karena kasih bapa tersebut dan menjawab iya maka si bapa akan menggendong dan membawa anaknya pulang ke rumah.
Jelas sekali. Tuhan yang kita kenal beda
SF : cara pandang
SF :Jelas sekali. Tuhan yang kita kenal beda
Pak, anda mengatakan hal itu diatas,...menurut saya,...bukan (T)uhan-nya yang beda,...tapi cara pandang anda yang berbeda dengan Pak Muji. anda seorang pengikut Kristus bukan? Pak Muji juga seorang pengikut Kristus....bukankah Kristus itu (T)uhan dan juruslamat anda dan juga Pak Muji.
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
berobat, beriman atau tidak?
muji gak sadar sadar juga yah
kan saya pernah nulis blog DISINI
Sandman, liat2 konteksnya
Kalau penyakit itu suatu teguran, lalu dia nggak bertobat tetapi menghindar dengan berobat, maka orang tersebut tidak punya iman.
Tapi kalau sampeyan punya cucu baru, dan proses kelahirannya di rumah sakit, maka itu bukan teguran, tetapi kodrat perempuan, dan itu tidak termasuk tak beriman. Paham artinya kontekstual?
Silahkan pertanyaan diulang-ulang, kita lihat siapa yang tahan, ha haa,..
Salam,
Tani Desa
@Muji bego apa tolol?
Tapi kalau sampeyan punya cucu baru, dan proses kelahirannya di rumah sakit, maka itu bukan teguran, tetapi kodrat perempuan, dan itu tidak termasuk tak beriman. Paham artinya kontekstual
Kalau MUji mau ikut jalur dosa !! seharusnya orang melahirkan itu gak usah kerumah sakit, karena sakit melahirkan juga sebab dari sebuah DOSA WARISAN !!! !! *** kau !! jadi seharusnya jika orang itu beriman dan dosa2 dimasa lalunya sudah di ampuni seharusnya TAK PERLU merasa kesakitan !!
Sandman, sudah pinter atau pura2 pinter?
Ha ha haa,...
Itu sich copas tulisan Muji yang "entah dimana", aaaa,...
Salam.
Tani Desa
Kutipan beberapa ayat.
Muji:
Tapi kalau sampeyan punya cucu baru, dan proses kelahirannya di rumah sakit, maka itu bukan teguran, tetapi kodrat perempuan, dan itu tidak termasuk tak beriman. Paham artinya kontekstual
Sandman:
Kalau MUji mau ikut jalur dosa !! seharusnya orang melahirkan itu gak usah kerumah sakit, karena sakit melahirkan juga sebab dari sebuah DOSA WARISAN !!! !! *** kau !! jadi seharusnya jika orang itu beriman dan dosa2 dimasa lalunya sudah di ampuni seharusnya TAK PERLU merasa kesakitan !!
Muji:
HA ha haa,... itu sich copas tulisan Muji yang 'entah Dimana".
Samuel F:
Ini kan yang namanya plintat-plintut kayak kentut. Kenapa nggak jadi manusia jantan yang mengakui bahwa pernyataan kamu itu salah.