Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sudahi Sampai Di Sini!
Tersebutlah kisah, di sebuah pasar. Para pedagangnya berkumpul setelah pasar itu tutup.
"Saudara-saudara, pasar kita ini sudah cukup lama berdiri," kata mandor pasar. "Omzet transaksi yang terjadi tiap hari juga cukup fantastis. Hanya saja setelah pasar ini terpaksa ditutup beberapa hari yang lalu karena ada kerusakan teknis, nilai transaksinya memang sempat menurun drastis."
Para pedagang mulai gelisah mendengar ocehan mandor pasar. Bagi mereka, waktu adalah uang. Ucapan yang bertele-tele merupakan pemborosan.
"Saya mengumpulkan kalian untuk satu tujuan, yaitu menggagas peran pasar ini untuk menggairahkan perekonomian kota kita," sambung sang mandor. "Sumbangsih apa yang bisa dilakukan oleh pasar ini terhadap kota ini? Mari kita pikirkan bersama."
"Saya setuju pak Mandor," sahut pedagang kain yang bermuka bulat, "tapi bagaimana cara menyepakati peran yang akan kita ambil?"
"Saya usul, bagaimana kalau pertama-tama kita membahas tata cara memberikan usul," usul pedagang daging dengan suara berat.
"Oke, siapa yang punya usul untuk membuat mekanisme tata cara membuat usulan?" tanya mandor pasar.
Maka ramailah rapat itu dengan berbagai usulan tentang cara membuat mekanisme usulan. Ada yang mengusulkan supaya lebih dulu membuat mekanisme membuat usulan untuk mengajukan usulan cara membuat mekanisme usulan. Dan debat itu semakin berlarut-larut.
***
Setelah mekanisme pemberian usulan disepakati, agenda rapat berikutnya adalah membahas tata-tertib dalam membahas usulan.
"Saya usul, supaya dilarang menggunakan kata-kata yang kasar," teriak pedagang obat.
"Apa definisi kasar? Definisi itu relatif dan tergantung konteksnya. Biarkan orang berekspresi tanpa diatur-atur," sergah pedagang alat-alat komputer.
"Dasar orang liberal! Kalau hidup manusia tidak ada aturannnya, maka dunia ini akan kacau balau," sahut pedagang obat sengit.
"Hai, kamu pedagang baru. Jangan belagu di sini, ya!"hardik penjual air keliling, "Jangan sok ngatur kelakuan kami di sini. Kami sudah bertahun-tahun jualan di sini dengan kelakuan seperti ini. Mestinya kamu yang menyesuaikan diri dengan lingkungan barumu."
"Tidak ada peraturan yang memberi hak istimewa pada orang-orang lama," sahut tukang sulap membela penjual obat, "semua orang punya hak yang sama di sini."
Demikianlah perdebatan itu berlangsung sampai tengah malam. Semua pedagang kelelahan, lalu membubarkan diri. Tinggal mandor pasar yang terduduk termangu. Tidak ada keputusan yang diambil soal peran pasar terhadap perekonomian kota.
***
Pertengkaran kita soal perilaku dan tata cara berdebat di pasar SS ini sudah memasuki zona kontraproduktif. Bayangkan berapa bandwith yang terbuang percuma untuk komentar-komentar kosong? Berapa hati yang terluka untuk debat yang tak berujung dan berulang-ulang? Berapa waktu terbuang sia-sia untuk membaca dan mengomentari "pepesan kosong"?
Ayolah sudahi atmosfer negatif ini! Tulislah sesuatu yang lebih berguna. Bertengkar, berdebat, berargumentasi boleh-boleh saja. Itu justru dianjurkan karena manusia memang tidak bisa berpikir secara sempurna. Dibutuhkan polesan pemikiran orang lain. Akan tetapi jika perdebatan itu sekadar memuaskan ego dan keinginan untuk menaklukkan orang lain, maka pada akhirnya semua pihak akan menjadi pecundang.
Alangkah indahnya jika enerji untuk menaklukkan itu dialihkan untuk merumuskan tulisan-tulisan cemerlang, melalui proses perenungan yang tenang dan kerinduan untuk memberkati Indonesia.
***
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 5141 reads
ttg niat
pak wawan menulis bhw
Akan tetapi jika perdebatan itu sekadar memuaskan ego dan keinginan untuk menaklukkan orang lain, maka pada akhirnya semua pihak akan menjadi pecundang.
entahlah brp bnyk di antara kita di sini yg mau mengaku bhw "perdebatan itu sekadar memuaskan ego dan keinginan untuk menaklukkan orang lain". spnjng yg gw baca, hampir semua yg berdebat di ss untuk niat yg mulia.
------- XXX -------
@guestx, gak mulia
Takutnya sih begitu... Niatan cuman untuk memuaskan ego. Soal menaklukan orang lain itu kayanya bonus aja.
Jadi bingung juga. Kadang emang merasa bodoh sendiri sih setelah ikut-ikutan nyeletuk. Tapi bingung juga. Sebenernya buat apa ya. Hahahaha semua sia-sia kalo kata pengkhotbah.
Tiap liat ada yang gak sesuai dengan pendapat atau pemikiran kita, kok ada urge untuk komen ya?
Padahal sebenarnya apa guna ya?
Dipikir-pikir, siapa tau saya cuman mau unjuk kemampuan aja.
Takutnya sih begitu...
Yang lucu, setelah pembicaraan yang awalnya dilabeli 'diskusi', yang tengah-tengah berubah jadi 'debat', buntut2nya jadi 'debat kusir', ada aja yang komentar tentang mengubah orang lain lah, gak bakal ketemu lah, memaksakan lah.
Duh jadi bingung juga. Jadi apa sebaiknya kita diam2an aja ya...?
Yang pasti ga gitu. Jadi yang bener gimana donk?
Bingung-bingung-bingung...
@Pak Pur, need ide untuk menahan keinginan memuaskan ego nih. Apa ya kira2?
imprisoned by words...
@lapan, emang banyak yg bingung, yuk ikut nyanyi
niat mulia tidk menjamin hsl yg mulia. bukankah perdamaian jargon yg sangat populer? lagu kasidahan ini mengungkapkannya dgn indah.
PERDAMAIAN
(dipopulerkan oleh Gigi)
Perdamaian perdamaian, perdamaian perdamaian
Perdamaian perdamaian,perdamaian perdamaian
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai
Bingung-bingung ku memikirnya
Perdamaian perdamaian, perdamaian perdamaian
Perdamaian perdamaian,perdamaian perdamaian
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai
Bingung-bingung ku memikirnya
banyak yg suka ss damai dan adem, tp masalah sampah semakin ramai.
------- XXX -------
@guestx, saya gak bisa nyanyi
jadi saya diam aja deh :p
imprisoned by words...
@guestx, Tonypaulo "MULIA" karena Membela Tuhan?
guestx:
entahlah brp bnyk di antara kita di sini yg mau mengaku bhw "perdebatan itu sekadar memuaskan ego dan keinginan untuk menaklukkan orang lain". spnjng yg gw baca, hampir semua yg berdebat di ss untuk niat yg mulia.
Minnie:
Wah guestx, kalo saya sebenarnya lebih suka baca-baca doang. Tapi berhubung banyak pihak yang mengganggu bacaan saya dengan debat kusir, muter-muter, fitnah dll makanya saya juga ikutan koment.
Walaupun menurut pengakuan Tonypaulo, bahwa apa yang dilakukannya itu dalam rangka "membela Tuhan", tapi tidak demikian dengan saya.
Saya cuman tidak suka saja acara membaca saya terganggu karena banyak diskusi di SS ini diisi oleh debat-debat yang tidak sehat, bahkan jauh dari "kekristenan".
Kecuali kalau apa yang dilakukan oleh Kiem dan Tonypaulo itu adalah cara-cara yang dianjurkan oleh Yesus sebagai cara yang "kristiani".
Ada yang saya ingin tanyakan dari ayat 18 Matius 18. Apakah perintah "pandanglah dia sebagai seorang yang TIDAK MENGENAL ALLAH atau seorang PEMUNGUT CUKAI" itu cukup kasar dan membuat yang melakukannya menjadi "mulia"?
Menurut saya tidak. Bahkan mungkin banyak dimusuhin.
Matius 18: 16-18
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, SAMPAIKANLAH PERBUATAN MEREKA KEPADA JEMAAT.
Jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang TIDAK MENGENAL ALLAH atau seorang PEMUNGUT CUKAI.
@minie niat baik
keknya gw emang tidak akurat dalam mengkontraskan motivasi "menaklukkan org lain" dgn "motivasi (niat) mulia." tp,gw tetap mlihat bhw perdebatan yg akhirnya dianggap sampah itu, kbanyakan tidak dimulai dgn niat "memuaskan ego". itulah sbabnya gw ingin mendengar pengakuan atau kesaksian org2 yg bertobat dari kebebalannya di ss, apakah motivasi mrk sbenarnya? hipotesis gw, tak seorgpun dtng dan berdebat di ss utk menyebar sampah. itu tjd scr tdk sngja atau tdk disadari; org lainlah yg melihat itu sampah adanya. keisnya dr.erfen scr nyalang menunjukkan, ptugs dinas pertamanan yg mo membersihkan kota (niat baik) malah jadi penyebar sampah.
------- XXX -------
niat mulia
yang penting ga ada niatan mulia untuk membenarkan pihak lain yang dianggap salah.. kalo itu berhasil, keknya imo semuanya akan baik-baik saja.. masalahnya, bisakah itu dilakukan?
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Kapitalisme gagal, ganti sosialisme
Kapitalisme adalah free market, di mana para pedagang bebas menawarkan dagangannya dengan banyak cara. Regulator alias pemerintah berperan sedikit. Hanya mengamati dan kalau sudah sangat ekstrim baru ditindak. Sementara paham sosialisme kebalikannya, diharapkan peran pemerintah yang besar sehingga para pedagang tidak merugikan pembeli atau vice versa. Mungkin dengan adanya keluhan2 anggota di sini mengenai konflik2 yang terjadi, saya bisa menganalogikan sikon sekarang ini seperti kapitalisme. Dan orang2 yang memiliki keluhan2 mengharapkan lebih aktifnya lagi pihak regulator dan eksekutor dalam menertibkan anggota2.
Kalo memang dirasakan kapitalisme gagal, coba saja sosialisme. Berikan tindakan kepada yang berkata2 kasar MENURUT admin (biar ada standarnya), dan berikan tindakan juga buat yang flaming, yang menuduh, yang provokasi, bahkan kalau perlu bisa dibuat agak ekstrim, bikin peraturan supaya anggotanya hanya diperbolehkan membuat blog sehari untuk satu user, atau 10 komen per user per hari, misalnya. Ini saya serius, bukan becanda apalagi satir.
Kalo memang ini yang dikomplenkan terus bahkan seorang pak Purnawan sampai membuat blog tentang ini, inilah usulan saya dalam menanggapi seruan Pak Purnawan untuk menyudahi konflik2 di sini.
Orang2 yang dilihat orang lain sebagai kasar seperti saya misalnya, kena banned atau warning, buat saya itu tidak apa2, tapi orang2 menjadi kasar menurut saya terjadi karena ada orang2 yang flaming dan provokasi (datang langsung menuduh, datang langsung menghakimi, bertanya atau berkomentar ke orang sambil melabel sesat, gnostik, new age, tidak kristiani, dll).
Tidak ada asap kalo tidak ada api bukan? Meniupkan asap tapi tidak memadamkan api berarti percuma . Asap pergi tapi api tetap ada. Si penyebab (flaming, provokasi, sok tahu, menuduh) dan si akibat (kasar, keras, memaki) sama2 ditindak. Ini cukup mengasyikkan karena menurut pengamatan saya 1-2 orang yang mengeluhkan kekasaran anggota lain justru karena mereka melakukan provokasi dan pelabelan negatif kepada anggota yang mereka nilai kasar itu. Contoh:
A: "Ajaran yang kamu tulis ini sesat, new age, gnostik, tidak alkitabiah, tidak kristiani!"
B: "Eh bego, elu udah baca belum. Baca dulu sono baru ngatain orang macem2. Kalo tolol ya tolol aja jangan malah mikir kalo orang lain yang bego!"
Tindak saja dua2nya. A dan B.
Sekarang SS mungkin tampak berantakan, tapi interaksinya patut diacungi jempol. Nah saya berharap usulan saya ini dilakukan Admin di sini. Saya pengen melihat, apakah dengan merapikan isi SS dengan mentertibkan anggota2nya, SS bisa tetap tampil dengan penuh interaksi antara anggotanya atau malah jadi sepi. Jujur, saya ingin tahu. Harapan saya bisa rapi dan bisa juga tetap ramai. Jadi yang mengutamakan kerapian atau kesopanan bisa mendapatkan keinginannya, dan yang mengutamakan interaksi antar anggota juga bisa mendapatkan keinginannya.
Sampah VS Pepesan Kosong
Wawan: Pertengkaran kita soal perilaku dan tata cara berdebat di pasar SS ini sudah memasuki zona kontraproduktif. Bayangkan berapa bandwith yang terbuang percuma untuk komentar-komentar kosong? Berapa hati yang terluka untuk debat yang tak berujung dan berulang-ulang? Berapa waktu terbuang sia-sia untuk membaca dan mengomentari "pepesan kosong"?
Hannah: Debat yang tak berujung dan berulang-ulang gak membuat hati terluka. Yang membuat hati terluka itu adalah kata-kata yang gak mengenakkan hati dari tuduhan sampai kata-kata kasar, dari ejekan sampai pelecehan verbal.
Dalam debat kadang memang melibatkan emosi tapi sebaiknya jangan jadi sebuah 'budaya' dalam komunitas demi perkembangan komunitas sendiri.
Dalam hal ini mungkin Forum Kristen bisa dijadikan contoh karena para hansipnya cukup gencar mengingatkan kalo ada member yang mulai emosi dalam debat apalagi kalo sampai ada yang lapor. Biarpun kadang ada saja debat panas yang terlewatkan tapi sebagian besar bisa cukup terkendali seh setau gw.
Tapi yah itu seh beberapa bulan lalu waktu gw masih keliling di situ. Sekarang gw kurang gitu tau FK gimana tapi gw harap masih seperti itu.
Yang menarik menurut gw:
Erfen di blog sebelah ngomong soal sampah dan ramai-ramai dikomentari banyak orang tapi Wawan (bin core user bin moderator) memakai istilah 'pepesan kosong' dan gak ada yang komplen padahal keduanya berkonotasi kurang lebih sama.
Ini membuktikan 'tata cara berdebat' dan tata bahasa itu penting demi kenyamanan bersama.
Wawan: Ayolah sudahi atmosfer negatif ini! Tulislah sesuatu yang lebih berguna. Bertengkar, berdebat, berargumentasi boleh-boleh saja. Itu justru dianjurkan karena manusia memang tidak bisa berpikir secara sempurna. Dibutuhkan polesan pemikiran orang lain. Akan tetapi jika perdebatan itu sekadar memuaskan ego dan keinginan untuk menaklukkan orang lain, maka pada akhirnya semua pihak akan menjadi pecundang.
Hannah: Terus terang gw lebih suka blog seperti ini daripada blog yang ngomongin tentang Adam dan ular karena rasanya lebih praktikal dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin gw masuk golongan 'pepesan kosong' juga neh.. hahahaha
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
hannah, ini soal reputasi dan relasi
napa pak wawan bilang pepesan kosong gak ada yg bereaksi? kata gw, krn org yg dah pnah baca2 tulisannya tau bhw dia gak lg nantangin org2. tulisannya dan komen2nya slama ini menunjukkan kata2 itu brsifat netral, brlaku utk semua. gak ada kaitannya dgn core useran (kalo gak salah pak wawan jg bukan moderator).
beda dgn erfen yg udah punya 'story' di blog dan komen2 dia sblumnya. sbnarnya gw stuju dgn bbrapa prinsip yg ditulis erfen ttg smpah kalo itu gak nunjuk pd org tertentu (sbg self-control dan introspkesi bg SEMUA). tp, caranya dia kan udah pake nabuh genderang perang, tanpa intro yg memadai. lbh runyam lagi dia maen labrak aja sama semua cewe yg mula2 gw liat cuma godain dokter cakep :-) ato nyentil dikit.
gw stuju elo bilang tata cara berdebat dan tata bahasa perlu diperhatikan, jangan sampe org laen salah tangkap ato salah kesan. sama pentingnya, ato mngkn lbh penting, adalah relasi antara org yg berkomunikasi. bukankah di dunia nyata aja jg kita gak mau dengarin nasehat org yg lagi kita sebelin dan gak kita prcayai? apalg kalo disampein ala khotbah dr mimbar.
------- XXX -------
like this so much
saya akan klik "like" pada posting ini 1000 kali seandainya itu bisa mengubah keadaan...
ayo kita ubah bersama!
tombol
maafkan, bukannya pesimis.. tapi kalo masalah seperti kata-kata "tidak baik" (pake tanda petik karena katanya, tidak ada kata yg tidak baik, yg ada hanyalah penilaian orang) bisa dibendung 100% sambil SS ini bisa tetap berkembang pesat, maka para admin FB, twitter, youtube harus belajar dari kita. sejauh yg saya tahu, salah satu cara yg dipake di situs-situs komunitas di atas adalah memberi tombol flagged, report as spam, dislike, dan semacamnya sehingga akhirnya komen/tulisan itu bisa hilang dari peredaran.. bisa nggak kalo SS ini digituin? memang ini situs komunitas kristen yang, mungkin di pandangan sebagian orang, harusnya nggak sampe perlu digituin.. tapi faktanya memang gak ada bedanya antara orang kristen dan orang yg nggak ngaku sebagai kristen dalam menilai orang lain dan menilai dirinya sendiri
setuju sekali
saya rasa usul y-control ini perlu dipertimbangkan serius oleh admin untuk segera diimplementasikan. seriously
Setuju usulan Y, dengan
Setuju usulan Y, dengan catatan, perlu diantisipasi kemungkinan penyalahgunaan untuk character assanisation. Umpamanya saya sedang bertikai dengan userx di sini. Bisa saja saya mengeklik tombol flag itu untuk semua posting dan komentar userx. Jika semua posting/komentar yang diberi flag otomatis akan diturunkan, maka akan terjadi "perang bendera."
Mungkin sebaiknya memahami fitur ini sebatas report. Jika ada user yang keberatan dengan sebuah tulisan, dia bisa melaporkan ke admin. Namun untuk eksekusinya tetap terserah pada pertimbangan sang Admin.
------------
Communicating good news in good ways
beberapa kali
kalo gak salah, ada kuota harus berapa jumlah minimal user pemberi bendera atau thumbs down (kalo di youtube) untuk membuat komen atau blog itu dianggap spam alias sampah (lalu jadi dihide, meski bisa diliat lagi).. sistem report emang bagusnya bisa lebih objektif soalnya ada hakimnya (admin).. report eh repotnya kalo ada yg nuding admin pilih kasih, sistem "penghakiman massa" kayak di atas cuma biar memperingan tugas admin.. dan mengulang lagi kata mas wawan "terserah pada pertimbangan sang Admin"
otomatis juga bisa kok
dibikin otomatis turun juga gak apa2, soalnya kalo mengandalkan tindakan Admin nanti jadinya lama-lagi lama-lagi seperti yang sudah2... :)
nanti kalau pemilik tulisan merasa dia diperlakukan tidak adil dia kan masih bisa naik banding dengan mengirim PM ke admin, cara ini lebih gampang dan cepat...
namun sekali lagi... terserah pada pertimbangan sang Admin
:)
Gank SS
AFAIK biasanya di social network kek fesbuk, ada kelompok admin/mod yang me-review apakah sebuah profile atau post akan dihapus karena adanya bad report.
Kalo jelas-jelas menyalahi peraturan (misalnya gak boleh pasang poto bugil eeh trus ada yang pasang poto bugil) mungkin 1 orang moderator bisa langsung delete post ybs atau suspend account dari profile tertentu tapi kalo questionable, mereka mungkin akan berembuk sebelum ambil tindakan demi menghindari hal-hal yang gak diinginkan.
Gw kurang setuju kalo sebuah tulisan bisa otomatis hilang cuma karena banyaknya bad report karena seperti kata Wawan bisa aja terjadi penyalahgunaan selain juga bisa membagi forum ke dalam kelompok2(kelompok yang pro dan kontra terhadap si A, B, C dllsb).
Sekarang aja sudah terlihat pengelompokan kek gitu kok. Kalo mo liat kelompok tertentu tinggal liat poto kopdar aja tuh, muka-muka yang sama yang hadir di hampir setiap kopdar hampir selalu saling mendukung 1 sama lain atau minimal tutup mulut - tutup mata (karena gak enak hati) :p
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
ini komunitas LUAR BIASA
semakin hari semakin tak merasa damai membaca postingan hannah, padahal ada temenku dari forum sebelah yang sangat suka sama karakter hannah....
bie kurang setuju dengan pendapat teman bie, tapi bukan berarti bie mau memperdebatkannya dengan cara atau penggunaan kata yang skeptis. bie ndak suka dengan kalimat seperti itu, maka bie ndak menggunakan kalimat seperti itu
sama halnya dengan kopdar, bie ndak merasa klo dengan hadirnya muka yang ituitu saja maka satu sama lain tutup mulut - tutup mata. ndak jaminan cintaaaa...
mau bukti? silahkan ikutan kopdar..
let see, apakah dengan bertemu hannah maka bie sependapat, sepaham, dan setuju serta sepakat dengan teman bie itu?
kopdar kan diadakan bukan ajang menutup mata - mulut kita satu sama lain. bie yakin ini komunitas luar biasa...
ada lagi...
bie blum pernah ktemu sama ompb, tapi bie sepakat dengan pendapat dia
bie sering bertemu dengan om haihai, tapi bie jarang sekali sepakat dengan dia
bie ndak pernah bertemu dengan om ferrywar, tapi begitu dia masuk klewer rasanya ndak sabar menunggu dia berdebat dengan ompb, huehuehue... omferry cara berdebat sungguh manis ku dengar
bie sering bertemu dengan omsf, tapi klo si om yang satu itu udah 'darahtingginya' kumat... maka bie ndak sepaham sama dia. kalimatnya nyelekit... huhuhu, kasian kan yang dimarahin bisa kepaitan tujuhturunan.
tentang pengelompokkan, sepenglihatan bie nee yaaa.... maaf-maaf klo salah, bukankah hannah juga melakukannya? bukankah hannah yang mengkotakkannya sendiri di cafenya si min merry ?
maaf-maaf yaa klo salah, ini karena bie yang kurang pintar tapi bie setuju, sepakat dan sepaham dengan pendapat om pur, om y-control, ompb dan omdan.
hannah yang ini berbeda sekali dengan hannah yang bie kenal sebelumnya... betewe, klo kata om vies ne dstatus fbnya "stop pengkotakkotakkan label minoritas"
maaf.. bie kurang pintar
nobietea: Kamu benar
bie sering bertemu dengan omsf, tapi klo si om yang satu itu udah 'darahtingginya' kumat... maka bie ndak sepaham sama dia. kalimatnya nyelekit... huhuhu, kasian kan yang dimarahin bisa kepaitan tujuhturunan.
Kamu benar. Saya akan usahakan teguran saya lebih lembut.
Cuma tolong dicheck juga apakah benar pernyataan saya ini:
@nobitea
bie: bie kurang setuju dengan pendapat teman bie, tapi bukan berarti bie mau memperdebatkannya dengan cara atau penggunaan kata yang skeptis. bie ndak suka dengan kalimat seperti itu, maka bie ndak menggunakan kalimat seperti itu
sama halnya dengan kopdar, bie ndak merasa klo dengan hadirnya muka yang ituitu saja maka satu sama lain tutup mulut - tutup mata. ndak jaminan cintaaaa...
Hannah: Coba baca lagi komen gw baik2. Elo sendiri adalah contoh jelas dari fenomena yang gw liat terjadi di SS ini.
Elo gak damai ma komen2 gw? Yah silahkan saja, itu hak elo tapi gw mo tanya, elo dimana saat beberapa member mengintimidasi, menyudutkan dan mempermalukan member2 seperti Erfen dan Tony?
Saat kata2 seperti 'tolol' dan 'gila' bertebaran dimana2, elo diam2 aja tapi saat gw mengutarakan apa yang gw lihat terjadi di forum ini, elo malah merasa 'gak damai'?
Kata-kata gw di komentar seblum ini adalah fenomena yang gw liat terjadi di SS ini dan elo sendiri adalah salah 1 buktinya.
Gw pernah debat dengan SF di salah 1 blognya dan dia bisa berdebat baik2 ma gw biarpun kita gak sependapat tapi saat dia ngatai member lain 'gila', gw gak tutup mulut-tutup mata (kayak ELO) cuma karena gak enak hati karena seblumnya pernah debat baik2 ma dia (gw) atau karena pernah ketemu dia (elo).
bie: tentang pengelompokkan, sepenglihatan bie nee yaaa.... maaf-maaf klo salah, bukankah hannah juga melakukannya? bukankah hannah yang mengkotakkannya sendiri di cafenya si min merry ?
Hannah: Komentar gw di blog min itu adalah respon dari blog dia yang mengelompokkan beberapa member ke kelompok yang 'tertawa' dan 'tidak tertawa' dan gw liat dia mengelompokkannya berdasarkan member2 yang biasanya pro dan kontra.
Hal yang hampir sama dilakukan juga oleh TP di blog-blognya tentang tim bola Cinta Yesus, Kasih Yesus atau apalah namanya. Yang agak lucu di salah 1 blognya TP, B7 minta dipindah tim. Biarpun mungkin B7 cuma joking tapi dari situ keliatan banget pengelompokan2 dalam SS ini dan dimana B7 mungkin merasa dia lebih cocok berada.
Again, komentar gw itu dari apa yang gw lihat terjadi di SS ini. Kalo elo merasa gak damai karenanya yah bukan elo aja kok yang gak damai membaca tulisan2 di SS ini jadi join the club yah.
bie: maaf-maaf yaa klo salah, ini karena bie yang kurang pintar tapi bie setuju, sepakat dan sepaham dengan pendapat om pur, om y-control, ompb dan omdan.
hannah yang ini berbeda sekali dengan hannah yang bie kenal sebelumnya... betewe, klo kata om vies ne dstatus fbnya "stop pengkotakkotakkan label minoritas"
Hannah: Terus terang gw gak ngerti kenapa elo menyatakan persetujuan atau dukungan elo ke (pendapat) member2 tertentu seakan-akan hal itu penting banget.. emang napa kalo elo setuju/kagak setuju ma mereka atau gw?
Gw gak pernah ngomong karena takut ada yang gak setuju jadi kalo ada yang gak setuju atau 'gak damai' yah gw juga sama sekali gak kaget kok.
Terus terang gw baru kaget kalo ada yang setuju malah.
Niwei elo kenal gw sebelumnya? Kenal dimana? Uda kenal berapa tahun? Emang kita uda pernah ketemu ya?
Terus terang banyak orang yang merasa dan mengakunya kenal dan tau gw tapi mereka cuma OMDO dan gw banyak kali terlalu gak perduli untuk klarifikasi jadi silahkan mengaku kenal gw biarpun gw gak merasa dikenali ma elo :-)
Oya gw gak memaafkan elo karena elo gak salah apa2 ma gw. Elo bicara dari apa yang lo rasa dan gw juga melakukan hal yang sama dan gw menghargai elo memberi contoh bahwa elo bisa bicara baik2 dan gw juga mencoba bicara baik2 juga.
Fenomena pengelompokkan yang gw liat di SS ini makin lama makin memprihatinkan tapi sepertinya gak ada yang mau atau perduli untuk membicarakannya.
Erfen pake istilah 'sampah', Wawan pake istilah 'pepesan kosong'. Keduanya sama2 tidak BERANI menunjuk langsung siapa yang dituju tapi yang 'digebuki' cuma Erfen karena sepertinya Wawan sudah memiliki 'clean record' sementara Erfen kagak padahal blognya Erfen (tentang sampah) itu adalah sebuah akibat dari dia 'digebuki' rame-rame di blog2 sebelumnya tapi yah seperti biasa orang Kristen kalo uda gebuki orang malah nyalahi orang yang digebuki karena memberi alasan untuk digebuki katanya (alasan tipikal yang dipakai: tolol, gila, gak mengaku salah, gak jujur, sesat, ngaco dllsb).
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
@hannah:keadilan
Sepintas yang saya tangkap, Anda sedang ngomongin keadilan ya?
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Ah...Flexsibel aja
Ah...Flexsibel aja atuh jd org mah...Slama ane gabung ma SS (disini ane cuma pembeli) bagi ane seh fine2 aje tuh mo ada yg kata2 kasar or kaga,karena ada pepatah mengatakan 'pembeli adalah raja'....Jd karena ane raja(pembeli) suka2 ane aje dah,ane mo beli dagangan ente2 pade or kaga (pinjem ketawanye om JF) bwa ha ha ha ha ha ha.
Menurut ane nih...segimane bagus nya dagangan yg ente pajang dikios tapi kaga ade gunanye wat ane walau itu ente iklanin bhw barang ente dibuat dari bahan2 impor yg dibuat sendiri (tp kan tetep bahannye produk impor gan),dihias pake yg manis2 supaye mata tertarik,pake bahasa mesra dan merayu,ga bakalan ane beli kalo ternyata pas dicicipin bikin ane mual2 keracunan mah,tp sebaliknya neh walau dagangan ente2 cuma terbuat dari bahan lokal,dipajang nya pun biasa2 aje,rasanye pait kaya jamu tapi bikin ane jd sehat wal a'fiat,dan sudah tentu prodak dalam negri(buatan sendiri bahannye).....ane pasti ane boroooooong dan jd langganan ente gan,walau ente ga pasang wajah manis saat melayani pembeli.....he he he he
Dah ah segitu aje deh nulisnye pegel jempol ane.
Jd istilahnya lg nih yeh....udeh deh stop ribut rebutan pembeli,kan pembeli membeli sesuai kebutuhannye dan kemampuannye dia masing2 ntuh.
Wat mas pur ane borong ye daganannye nih...(",)
sallam Mey weh Ah tea.