Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BO'ONGAN LU

vicksion's picture

Biar bapaknya sopir angkot, anaknya bisa jadi pilot….
Biar bapaknya loper koran, anaknya bisa jadi wartawan…?

Beberapa waktu lalu kita sering disuguhi iklan ini... Apalagi waktu menghadapi pemiilu. Lepas ada hubungan nya atau tidak, hal ini sempat membuat masyrakat yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi yang mencekik leher, merasa bergembira. Sekolah gratis bagi anak-anak usia wajib belajar 9 tahun hingga setara Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menjadi salah satu ”dewa penolong” ditengah masalah yang mendera. Janji ini bagaikan Suatu "sumur air dipadang belantara" bagi para musafir yang kehausan.

Dana Pendidikan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengumumkan, akan menambah anggaran bidang pendidikan sebesar Rp 14 trilyun, melalui penyesuaian APBN 2010. Armida S. Alisjahbana, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas waktu itu memaparkan, penambahan belanja bidang pendidikan ini merupakan instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk memanfaatkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2009. Dengan tambahan dana ini, maka anggaran pendidikan untuk tahun 2010 sekitar Rp 201,93 trilyun, atau setara dengan 20 persen dari belanja APBN 2010. Rencananya, sebesar Rp 79,13 trilyun dari anggaran pendidikan akan dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat, dan sebanyak Rp 122, 79 akan ditransfer ke daerah.
Sumbernya Disini

Bayangkan sejenak,........ (coba loe duduk di teras rumah sambil minum kopi dan pisang goreng, he he he)

201,93 Trilun. Gila...... Itu duit semua apa daun?????

Salah satu hasil dari anggaran tersebut menurut Pemerintah adalah Sekolah Gratis.

Orang-orang tua yang hidup berada di bawah garis kemiskinan menggantung asa dan masa depan putra-putrinya dengan janji sekolah gratis tersebut. Tapi apa lacur? Iklan ”Sekolah Gratis” tersebut sepertinya hanya sebuah janji yang keluar dari mulut manis berbisa. Lebih tepat nya Ular Berbisa. Sebab sebenarnya untuk bisa mengenyam Pendidikan di Negri ini pada fakta nya GAK ADA YANG GRATIS.

FAKTA
Padahal Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, dalam konfirmasinya pernah menyatakan bahwa pemahaman gratis menurut pemerintah beda dengan pemahaman gratis menurut masyarakat. Gratis menurut pemerintah adalah gratis dalam hal pembayaran SPP, biaya pendaftaran masuk, biaya ujian & biaya buku pedoman berupa paket Biaya Operasional Sekolah (BOS) lihat info jelasnya. Itupun berlaku khusus untuk jenjang pendidikan SD sampai SMP (9 tahun), untuk jenjang pendidikan Play Group, Taman Kanak-Kanak, SMA, Sarjana Muda, Sarjana dan seterusnya tidak berlaku alias “tetap bayar”. Sedangkan pemahaman gratis menurut masyarakat, khususnya mayoritas orang tua siswa adalah pemahaman seperti diatas, “gratis” dalam artian gratis tis..tis….semuanya.
Sumber nya disini

Padahal yang Gratis sebenarnya hanyalah SPP, sedangkan uang masuk dan Buku-buku tetap harus beli juga.

JUAL-BELI BUKU Posko Pemantauan PSB 2009 LSM SAPULIDI FOUNDATION setidaknya mencatat berbagai penyimpangan dan multi tafsir mengenai istilah 'SEKOLAH GRATIS' .
Di Tangerang misalnya, penerimaan siswa baru masih memungut biaya, SDN Jombang 1, 4, 3 dan 6 Ciputat misalnya memungut uang pangkal sebesar Rp. 650.000,-, Hal ini informasi lewat SMS dari Orangtua Siswa yang masuk ke POSKO PSB LSM SAPULIDI FOUNDATION.
Sedangkan Ibu Yani, orang tua siswa di SDN Jombang Ciputat mencatat pungutan untuk uang gedung dan beli buku berkisar antara Rp. 350.000- Rp. 1 Juta. Lain lagi dari Bapak Wayan Loster mengatakan lewat email, bahwa di SMPN 2 Ciputat masih memungut SPP.
Sementara menurut Bapak Darmansyah Orang tua siswa di SDN Pondok Terong Depok siswa wajib membeli buku antara Rp. 423.000,-. "Anak pembantu saya sampai tidak dapat melanjutkan sekolah dan berhenti dari sekolah tersebut karena tidak dapat membeli buku," ungkap Bapak Darmansyah lewat telepon, Rabu, (15/07) malam.
Sementara di SDN Sumberjaya 05 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi memungut uang buku sebesar Rp. 240.000,- ditambah Formulir pendaftaran sebesar Rp. 60.000,-.
Sumbernya disini

Pihak sekolah (negeri) memilih jalan lain untuk mengeruk ”keuntungan” dari pergantian tahun ajaran. Mewajibkan membeli seragam, buku paket, hingga uang daftar ulang yang mencekik bagi siswa baru. Belum lagi untuk siswa lama yang naik kelas, diwajibkan membayar untuk keperluan daftar ulang, iuran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), dan lain-lain. Yang lebih mencengangkan, semua kewajiban tersebut harus dibayar tunai tanpa boleh diangsur.
 

GIASTUTIK
Giastutik, salah satu anak jalanan yang kami dampingi di Semarang dan bersekolah disalah satu sekolah swasta, Punya pengalaman tidak mengenakan. Sampai pada tulisan ini dibuat ini dia masih mempunyai Tunggakan yang harus dibayar ke sekolah SMP sebesar Rp 1.300.000, dengan perincian 1jt untuk gedung dan 300 untuk seragam. Padahal untuk biaya hidup nya sendiri dia masi harus turun kejalan dengan mengamen di lampu-lampu merah. Apalagi harus membayar uang sekolah.

Padahal semenjak kelas 3 SD anak ini selalu Ranking 1 dikelasnya.

Kami merupakan suatu Lembaga yang bergerak dalam pendampingan anak jalanan, bimbingan belajar, beasiswa dan Rumah singgah. Sudah 20 anak yang kami biayai untuk sekolah, termasuk kakak dari Giastutik, Wulan. Beberapa waktu lalu Giastutik sebenarnya uang sekolah nya ditanggung oleh salah satu LSM yang ada di Semarang. Tapi mungkin karena tidak adan nya donatur, sehingga beasiswa nya berhenti, yang mengakibatkan si anak kembali ke "jalan" untuk mencari uang untuk biaya sekolah. Sungguh menggenaskan bukan. Usia anak 13 tahun dipaksa keadaan mengais rejeki dalam keras nya hidup jalanan.

Bisa klik disini untuk video nya :

Maka kami pun mulai tahun ajaran ini ingin membantu biaya pendidikan si anak....

Giastutik adalah seorang anak yang cerdas tapi tidak didukung dengan adanya Fasilitas. Punya kemampuan tadi tidak didukung keadaan. Tiap kali ada bimbingan belajar di jalan (Kauman dan Kanjengan di Pasar Johar) anak ini selalu berusaha untuk hadir dan belajar. Dia selalu menunjukan bahwa dia serius dalam pendidikan.

Giastutik merupakan cerminan anak bangsa yang berpotensi untuk maju, tapi terhalang Janji-janji Kosong iklan TV tentang SEKOLAH GRATIS

Pertanyaan nya, apakah masih ada Sekolah yang benar-benar GRATIS di Negeri ini?????

Jangan cuma BO'ONG dong loe

PlainBread's picture

Gratis

Dengan penghasilan minyak bumi dan utang dari luar negeri sejak tahun 70an, menurut saya sebenarnya sekolah gratis sudah bisa dilaksanakan dari tahun 80. Tapi yah, uangnya dihisap oleh sebagian orang sehingga mereka semakin kaya. Hasil KKN ribuan trilyun rupiah selama puluhan tahun bisa dimanfaatkan untuk sekolah gratis.

Buat saya seharusnya memang tidak ada yang gratis dalam artian benar benar gratis semuanya. Kalo pun ada memang harus diberikan buat anak2 jalanan yang vicksion ungkapkan di atas. Buat yang masih mampu, masih bisa diadakan subsidi silang. Yang kaya membayar lebih, untuk menutupi biaya yang tidak mampu dibayarkan bagi yang tidak mampu. Sekolah negeri di beberapa negara maju, untuk buku-buku tulis atau alat-alat tulis juga diharapkan dipenuhi oleh ortu si murid. Walaupun kalau tidak ada yah tidak dipaksakan. 

Dari sejak 4-5 tahun lalu sudah ada beberapa pihak yang memperjuangkan agar sekolah negeri tidak usah diberlakukan seragam. Agar tidak keluar biaya-biaya tambahan lagi yang sebenarnya tidak perlu. Tapi alasannya dari dulu sama saja. Katanya biar yang miskin juga memakai baju yang sama dengan yang kaya. Alasan yang tidak masuk akal. Mungkin cuma masuk akal penguasa dan pengusaha pakaian seragam. Kalau sejak dari kecil si anak sudah bisa dididik dengan menerima perbedaan (misalnya dalam baju), seharusnya mereka bisa tumbuh besar dengan mental yang lebih siap dalam menjalani hidup.

vicksion's picture

Kita punya semua nya, cuma gak punya sekolah gratis

  1. Kita punya pertambangan dan dengan kualitas emas terbaik
  2. Kita punya cadangan gas terbesar di blok Natuna
  3. kita punya lautan terluas didunia, dikelilingi dua semudra, hindia dan pasifik
  4. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
  5. Memiliki tanah yg sangat subur
  6. dll

Lebih jelas nya lagi bisa lihat sini

Tapi tetap aja masih banyak sekolah mahal,........

Tragis bgt Bangsa ini..

Tapi minimal ada lah yang kita kerjakan, walaupun hanya sebagian kecil.

vicksion's picture

Kita punya semua nya, cuma gak punya sekolah gratis

  1. Kita punya pertambangan dan dengan kualitas emas terbaik
  2. Kita punya cadangan gas terbesar di blok Natuna
  3. kita punya lautan terluas didunia, dikelilingi dua semudra, hindia dan pasifik
  4. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
  5. Memiliki tanah yg sangat subur
  6. dll

Lebih jelas nya lagi bisa lihat sini

Tapi tetap aja kita gak punya sekolah Gratis.

Masih banyak sekolah mahal,........

Tragis bgt Bangsa ini..

Tapi minimal ada lah yang kita kerjakan, walaupun hanya sebagian kecil.

PlainBread's picture

Indonesia Bergerak

Dengan era internet sekarang ini, memang semuanya harus dibuka tuntas. Baik itu opini maupun fakta. Itu duit atau daun, seperti kata anda? Itu duit. Walaupun banyak, tapi untuk wilayah sebesar dan penduduk sebanyak Indonesia, duit sejumlah itu saya percaya masih kurang.

Tragis? Iya benar tragis. 

Orang bilang jaman Suharto tidak seperti ini. Saya bilang, Keliru! Jaman Suharto itu tetap sama buruknya, bedanya gak masuk tv jadi gak banyak orang yang tahu.

Orang yang sama bilang kalo begitu pilih raja saja, gak usah pilih presiden tiap 5 tahun sekali. Saya bilang, keliru lagi! Lebih baik berjalan lambat seperti keong daripada berjalan mundur. Dengan adanya pemilihan presiden setiap 5 tahun, ada harapan akan adanya perbaikan2 yang nyata. Karena si kandidat pasti akan disorot habis2an. Ini tugas media, dan juga tanggung jawab semua.

Orang yang sama bilang, Singapore yang dulunya rawa dan lumpur, Jepang yang kena bom atom, bisa bangkit, mungkin kita beda mentalitas ya dengan mereka. Saya bilang lagi, keliru lagi! Mentalitas itu dibangun secara periodik, bukan bawaan orok. 

 

20% dari APBN untuk anggaran pendidikan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.  

Rusdy's picture

Mentri Pendidikan

Angkat 'ngkong Purnomo jadi mentri pendidikan aja

vicksion's picture

setuju,..

Mentri Pendidikan nya pak Pur, trus mentri agama nya Ko Hai,..

Wah klop tuh,.. he he he

Mey Weh's picture

Tante paku aja

Mentri agamanya jangan Koh hai2,tapi Tante Paku aja karena kalo koh hai tar banyak diprotes....he he he he he

vicksion's picture

Buat pos baru

Gak setuju,..

TP harus dibuatkan pos mentri baru,

Yang paling tepat,

MENTRI PEN-DALANG-AN

Tante Paku's picture

Menteri Pertambangan

Maaf, saya tuh mantan menteri PERTAMBANGAN yang ngurusin CAP JIE KIA dan SDSB masa ORBA dulu, sekarang udah males jadi menteri he he he he....Jadi rakyat biasa saja dah.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

dReamZ's picture

indo oh indo

ga tau harus gmana lagi yah, n hrs dimulai dr mana ntuk perbaiki kehidupan org2 miskin di indo. N gw jg sbenarnya sama aja munafiknya, hanya ngomongin doank tapi gw ga pernah ngelakuin apa2 ntuk org2 seperti itu..

vicksion's picture

Nyantai aja, bro, he he he

Bagi gw, Tujuan utama dalam pelayanan orang miskin adalah menyampaikan kabar baik kepada orng miskin itu sendiri (luk4). Disamping itu baru menanamkan nilai2, dan pelatihan ketrampilan, pendampingan lapangan dan Bimbingan.

Ketika ternyata mereka bener bisa diperbaiki dan berubah dan taraf hidup nya terangkat, bagi gw itu hanyalah bonus....

Kalo gak juga ya urusan mereka, wong hidup mereka mereka juga yg jalanin.

Bagi gw melayani orang miskin adalah bagian dalam ketaatan pada perintah Yesus(mat25). Bukan berusaha sedapat mungkin untuk mengubah mereka.

Kami udah coba dengan cara itu, namun isi nya capek juga, karena hasil nya sangat minim. Ah, mungkin karean metode kami salah, trus ganti lagi. ya begitu lagi hasil nya. Mungkin Karena kami menganggap gol nya adalah dengan mereka berubah dan jadi sukses dan kaya.

Bagi gw gol nya itu sendiri adlah bagai mana Kita melakukan dengan segenap hati seperti kepada Tuhan dalam proses mengasihi orang2 itu. Sesudah itu baru bawa mereka untuk kenal Tuhan.

Gw pernah di tegor Hai-hai,..."lu kayak fuckin stupid hero", walau dalam konteks yg sedikit berbeda. Tp itu cukup mencerahkan juga. he he he.

Gw melayani Tuhan lewt org2 itu. Maka gw lakukan aja bagian gw. Bukan mengubah mereka. Bagian gw melayani, bagian Tuhan yg menumbuhkan benih nya. Selesai.......

Kalo mereka berubah ya trus sukses secara materi, ya sukur. Kalo juga gak, ya gak apa2...........

 

Perasaan, kok gw jadi seperti orang kotbah ya,... he he he