Submitted by clara_anita on

Perlakukan aku sebagai wanita

Seka air mataku dengan punggung tanganmu

Ketika kabut selubungi pelupuknya

dan sungai meleleh hangat dari sudut-sudutnya

jagai aku ketika aku mulai gontai

Genggam tanganku

Tak perlu erat pun mesra

iringi saja langkahku

Saat kususuri sendiri jalanan hari ini

Tak usah kau panggul seluruh dunia untukku

cukup bagiku sebelah tanganmu

raih sedikit bebanku

Kau tak perlu berbohong bahwa akulah tercantik di semesta

katakan saja bahwa kau tak perlu semua kemolekan

untuk buatmu merasa nyaman

Permata dan bunga memang memukau

namun tak perlu kaubawakan itu padaku

cukuplah dirimu duduk di sisiku

menapaki perjalanan surya dan candra

Perlakukan aku sebagai wanita

tak perlu manjakan aku bagai putri

atau pujaku bak bidadari

tak harus kau jadi pahlawan

cukup perlakukan aku sebagai wanita

 

karena aku lelah berpura-pura tangguh

melawan dunia dengan angkuh

perlakukan aku sebagai wanita

ijinkan aku jadi penolongmu

dengan segala ketaksempurnaanku

biarkan aku melukis senyum

kala harimu redup muram

akan kubawakan secangkir teh panas

dan kudengarkan cerita, keluh, dan kesahmu

hingga seluruh bebanmu luruh lepas

cukup perlakukan aku sebagai wanita

 

karena aku lelah berpura-pura tangguh

melawan dunia dengan angkuh

Submitted by mujizat on Thu, 2010-08-12 15:53
Permalink

engkau dicipta untuk dikasihi

       untuk disayangi

             untuk dilindungi



engkau dibentuk dengan segala kelembutanmu

       bodohnya lelaki yang menamparmu

             dungunya lelaki yang menganiaya kamu



engkau hadir dengan segala perhatianmu

       engkau hadir dengan segala keindahanmu

             engkaulah yang tercinta di antara segala yang disenangi.

http://apostolikos.com    

Submitted by clara_anita on Thu, 2010-08-12 18:14
Permalink

 Senang rasanya bisa membaca tentang wanita dari sudut pandang pria...

Maklumlah, tidak ada seorang pria pun di rumah saya. Mungkin karena kebanyakan tumbuh di tengah komunitas yang isinya perempuan semua, menarik sekali mendengar sudut pandang pria.. ^^

 

Thank you

 

Submitted by Purnomo on Sat, 2010-08-14 01:50
Permalink

           Nita, kalimat ini membuat saya membayangkan wanita meminta pria menyeka air matanya ketika dia mencium punggung tangan si pria. Betulkah demikian? Alternatip lain adalah ketika pria melayangkan tangan kanannya ke pipi kanan wanita. Mana yang Nita maksud? Ataukah biar kalimat itu menjadi misteri bagi masing-masing pembacanya?

         Salam.

 

Submitted by virgi24 on Thu, 2011-11-24 11:56
Permalink

     Sepertinya kaum pria tak perlu beranggan angan ada puisi yang menyentuh deh..cukup berharap saja semua wanita seperti mbak clara_anita.Wahai para pria bersyukurlah....haleluya_

Submitted by virgi24 on Thu, 2011-11-24 11:56
Permalink

     Sepertinya kaum pria tak perlu beranggan angan ada puisi yang menyentuh deh..cukup berharap saja semua wanita seperti mbak clara_anita.Wahai para pria bersyukurlah....haleluya_