Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Belajar dari kehidupan Zakheus
Pendahuluan
Beberapa tahun belakangan ini , pemerintah sedang maraknya menggalang dana dari perpajakan, mulai dari karyawan rendahan sampai yang pegang jabatan, wajib mempunyai NPWP(Nomor Pokok Wajib Pajak) dan setiap tahun harus melaporkan SPT (Surat Pajak Terhutang) nya. Pro dan kontra soal perpajakan ini, membuat sikap masa bodoh dari sebagian besar masyarakat kecil, bisa dimaklumi karena hanya sebagian kecil yang merasakan manfaatnya mempunyai NPWP: a.l untuk dapat meminjam uang dari bank diatas 100 juta rupiah. Oknum perpajakan banyak yang menyelewengkan wewenangnya dan akhirnya korupsi merajalela. Pemerintahan SBY dengan gigih memberantas hal ini, dengan bergulirnya perkara demi perkara di pengadilan,walaupun belum mengikis habis ke akar-akarnya.
Ternyata di Alkitab, Lukas 19:1-10 ada tertulis tentang seorang kepala pemungut cukai,Zakheus,yang bertobat setelah bertemu muka, face to face,dengan Tuhan Yesus. Apa dan bagaimana Zakheus bisa bertemu dan menerima Yesus, ikuti tulisan selanjutnya.
Isi
Zakheus, kepala pemungut cukai, yang memegang kuasa dan jabatan yang tinggi, menarik pajak lebih dari yang semestinya untuk memperkaya diri dan koleganya. Membuat masyarakat membencinya ,tapi tak seorangpun yang berani menentangnya. Ketika Zakheus mendapat berita ada seseorang yang mempunyai banyak pengikut dan kepopuleranNya sedang naik daun, bisa membuat mujizat, dia ingin melihatnya lebih dekat lagi. Zakheus mempunyai kerinduan untuk itu, ayat 4.ia mendahului orang banyak (masalah eksternal) ,dan memanjat pohon ara. Ada usaha yang keras dari Zakheus karena keterbatasan dirinya yang pendek (masalah internal), ia tidak berhenti menghadapi tantangan, sampai akhirnya ia menjadi pemenang dan mempunyai mental juara.
Apa yang tertulis pada ayat 7, bahwa mereka(orang banyak) bersungut-sungut ketika tahu Tuhan Yesus menumpang di rumah Zakheus.Berarti mereka itu tidak mau Tuhan Yesus ada dirumah orang yang dibencinya atau mereka malah tidak mau menerima Yesus yang bergaul dengan orang-orang berdosa, karena pada pemikirannya sebaiknya TuhanYesus lebih memperhatikan dan peduli pada mereka yang lebih suci, lebih baik daripada orang seperti Zakheus itu. Karena mereka merasa lebih mengasihi Yesus dibandingkan orang lain.
Kesimpulan:
Tuhan Yesus datang bukan untuk orang yang sehat tapi buat orang seperti Zakheus dan saya, yang penuh dosa. Sikap sukacita Zakheus dalam meresponi kedatangan Tuhan Yesus dan ajakanNya membuat kuasa Allah bekerja dengan sempurna. Bersyukur atas semua perkara yang boleh terjadi dalam kehidupan Zakheus dan saya tanpa melihat masa lalu, karena masa lalu Zakheus dan saya sudah digantikan dengan masa lalu Tuhan Yesus yang seputih salju, sempurna. Amin
Perubahan drastis terjadi setelah berjumpa Yesus, semua kedagingan Zakheus diangkat dan dibuang oleh kasih Yesus dan urapan Roh Kudus memulihkan kehidupan Zakheus
- kardi's blog
- Login to post comments
- 6464 reads