Niwei ngemeng-ngemeng soal peraturan, peraturan sifatnya relatif juga karena interpretasi dari peraturan itu sendiri beda-beda buat tiap orang yang menerima peraturan itu (dalam konteks agama).

Buktinya aja perintah "jangan ada padamu allah lain" bisa memiliki arti yang sangat luas sementara perintah "jangan membunuh" keliatannya memiliki arti yang sangat terbatas bagi umat Kristen padahal kedua perintah itu sebenarnya memiliki arti yang sama luasnya menurut gw.
Jadi ujung-ujungnya masalah interpretasi lagi deh.
Kalo interpretasi terhadap peraturan itu ngaco, perbuatan yang keliatannya mengikuti peraturan pun gak ada artinya. Gak heran di hari terakhir nanti Tuhan akan bilang ke banyak orang yang merasa sudah mengikuti peraturan: "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Sebut donk namanya siapa, atau nanti Smile bisa dituduh menyebarkan gosip gak jelas :)

Atau jangan2 Smile lagi ngomongin atau bernubuat (soalnya saat Smile kasih komentar ini, belum terjadi) tentang blognya Erfen yang soal aneurism yang mirip dengan hasil tulisan yang ini dan yang ini yah? Bahan koas tinggal dicopas emang enak kok :)

Tapi setau saya kalo copas dengan kata yang sama persis bahkan kalimat yang sama persis bisa melanggar acuan menulis terutama tulisan ilmiah. Membuat sumber pustaka banyak gak berarti apa2 karena sejauh pengalaman saya, anak2 kuliahan tingkat 1 dan 2 yang tricknya copas kiri kanan trus cantumin banyak sumber pustaka selalu tertangkap basah karena dosen2 umumnya punya software untuk track down kata per kata kalimat per kalimat bahkan bisa transliterasi, lebih canggih daripada free engine search kaya google.

smile orang yg katanya panjang2 dan berbelit2 di alkitab malah biasanya identik dg hypocrite ahli taurat dan farisi.

walau kalimat dan doanya panjang2 gak menjamin orang itu mengenal Tuhan apalagi mengalami injil. kalimat yg berbau teologi juga bukan jaminan orang telah mengalami pertobatan.

salam buat sahabatku di negeri antah berantah smile gbu.

6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

salam kenal juga teo yg penuh grace.

coba teo perhatikan roma 6:1 bukankah aneh seorang rasul bertanya spt itu? paulus bertanya bolehkah kita bertekun dlm dosa? anak kecil aja jarang bertanya begitu. retoris!

sama seperti seorang yg bertanya pada anggota ABRI, apakah saudara siap membela tanah air dari penjajah? retoris!

tapi kalau meleper ke ayat2 berikut saya mendapati inilah inti pertanyaan paulus dan kebebasan yg DIA RASAKAN DLM ROH KUDUS:

6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

6:8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.

teo entah saya hamba dosa atau hamba ALlah, adalah soal KUASA. dosa berkuasa memberikan ketakutan, kesengsaraan dan maut sedang jika ROH Allah yg berkuasa, saya mendapat kebebasan dr hukum dosa bahkan saya akan bertanya spt paulus bertanya, masturbasi, minum bir, nyetir ngebut2 dijalan,apa dosa ya?

knpa saya bertanya spt itu, krn saya telah bebas dr hukum dosa dan seakan lupa akan segala ketakutan yg dulu saya rasakan. itulah manusia baru yg dibicarakan paulus. salam ya teograce.

horas lae, blog lae ttg hati nurani yg seharusnya didapat pada waktu baptisan, saya suka sebagian, krn ada yg saya agak tak sependapat.

setelah kita memperoleh hati nurani yang baik dari BAPTISAN yang benar, maka, hati nurani itu masih harus disucikan/ dimurnikan lagi melalui perjamuan Kudus.

perjamuan kudus adalah 2 sakramen yg diakui gereja mostly/kebanyakan keduanya adalah gambaran. kaum lutheran percaya bhw saat perjamuan kudus itu Yesus hadir secara jasmani sedangkan calvinis percaya Yesus hadir scra rohani.

setau saya baik baptisan air dan perjamuan kudus tidak ada efek apa2 thd keselamatan manusia, Yesus sendiri tidak membaptis dg air tp memberitakan injil, paulus jg mengatakan bhw ia diutus bukan utk membaptis tp memberitakan injil. dan injil itu sendiri adalah kekuatan Allah. MENGAGUL2KAN BAPTISAN DAN PERJAMUAN KUDUS ADALAH PENGHINAAN DAN PENGABAIAN THD HAL YG UTAMA YAITU INJIL. KRN BAPTISA DAN P.KUDUS BUKAN INJIL.

saya senang ketika lae mengkaitkan peraturan DG hati nurani, dan pertobatan, tp agak bingung ketika dihubungkan dg perjamuan kudus dan baptisan air. ingat baptisan dan p kudus tanpa injil adalah sia2 dan injil adalah kekuatan Allah. yaitu HIKMAT DAN PENGETAHUAN!

SALAM 

"Hukum Tuhan" yang dimaksud di kalimat B7 itu mungkin maksudnya hukum sunat kali ya?

deta, memang benar hukum taurat diberikan melalui musa di gunung horeb, tapi janji ttg keturunan yg diberkati diberikan kepada Abaraham. apakah abraham, ishak dan yakub yg ada sebelum musa tidak mengerti HUKUM ALLAH? justru janji yg DIDENGAR abraham DARI ALLAH, menyatakan HATI NURANI ABRAHAM mengerti HUKUM Allah. maksud saya apakah hubungannya janji dan hukum2 itu? Allah sbg Hakim mengatakan semua manusia berdosa. tp IA juga berjanji bhw ada jalan keluar. MUsa saksi dari perkataan hakim, sedang Abaraham adalah saksi dari jANJI ALLAH, baik musa dan Abraham mengerti Allah itu TETAP adil, murah hati, dan penuh belas kasihan.

salam buat deta yg cerdas  gbu.

Iya makanya.. maksud gw biarpun hukum Taurat blum ada, hukum sunat udah ada gitu lho, sayang :-)

Niwei Hannah mana bisa jadi tukang sunat.. daripada dipotong mendingan dielus! Hahahahahahaha

(Gw gila! Eh orang gila mana ada yang ngaku, kata psikologila!)

yeah bintang tujuh... mau-nya..

Bila Hannah tukang sunatnya, wah bakal ada ribuan SSer yang ngantri ni. Peluang bisnis ni, Joli akan kulakan sarung ke pasar klewer tuk jualan di dekat antrian.

Bintang tujuh dah bawa sarung belum??

Salam Damai Sejahtera Sdr. DAN-DAN

DAN-DAN:

Pak Kiem, itu ayatnya kan bilang.... yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Jadi orang yang percaya dan dibaptis itu pasti diselamatkan. Itu bukan berarti yang percaya n gak dibaptis tidak diselamatkan, tapi maksut nya dia cuman ngomong kalo ada orang yang percaya trus dibaptis akan diselamatkan.

Kalo dari ayat ini kita ngomong orang yang percaya n gak dibaptis gak diselamatkan, itu engga gitu. Coba lihat di bawahnya lagi, yang gak diselamatkan atau dihukum itu yang apa?

di sini seolah2 ada 3, yaitu PERCAYA dan DIBAPTIS dan DISELAMATKAN. Tapi menurut saya sebenernya ada 2, yaitu PERCAYA DIBAPTIS dan TIDAK PERCAYA. Kenapa pake kata2 DIBAPTIS? Karena kalo orang itu percaya ya umum nya mau dibaptis. Kalo gak mau dibaptis trus masalah nya apa coba? Sebab itu adalah perintah Kristus agar pengikutnya yang percaya kepada Nya untuk dibaptis. Yang ada mungkin biasanya tidak sempet dibaptis. Kalo percaya tapi lagi ikut katekisasi belum sempet dibaptis trus mati gimana? gak selamat juga dong?

Yang TIDAK PERCAYA dihukum, trus apa ayatnya bilang yangTIDAK DIBAPTIS dihukum gak pak Kiem? engga. Yang di hukum itu yang TIDAK PERCAYA, bukan yang TIDAK DIBAPTIS. TIDAK DIBAPTIS itu gak ada diayat ini. Tapi kalo dipaksa mengatakannya, Sekali lagi kalo saya balik, yang TIDAK DIBAPTIS dihukum gak? engga. Alasannya adalah Ayatnya ngomong yang dihukum itu yang TIDAK PERCAYA, dan TIDAK DIBAPTIS tidak dibicarakan diayat ini.

Garis besare ngene lho pak Kiem:

1.PERCAYA, trus dibaptis = Selamat.

2.TIDAK PERCAYA=Dihukum.

Pertanyaannya:

TIDAK DIHUKUM/ SELAMAT=.....? jawabannya adalah no.1

TIDAK DIBAPTIS=....? gak ada pilihan nya. ^_^ berarti tergantung alesannya apa dulu hehehe....

Kiem :

Sebenarnya bukan hanya baptisan, tetapi sesudah percaya, harus bertobat dulu, dan itu bukan urutan peraturan BIROKRASI, tetapi URUTAN TINDAKAN yang mempunyai makna dan tujuan memperoleh sesuatu.

Dalah Kisah Para Rasul 2 : 38 yang saya kutip diatas :

Kisah Para Rasul 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Pada ayat sebelumnya, bisa dikatakan yang bertanya kepada Petrus adalah orang yang sudah PERCAYA.

Petrus menjawab pada ayat 38 tadi bahwa yang sudah percaya itu harus melakukan langkah-langkah selanjutnya, sebagaimana dalam ayat 38 tadi.

Kisah Para Rasul 2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Semoga jawaban ini berguna.

Tuhan Yesus memberkati

Salam jumpa lagi Godarmy

Godarmy :

 pak kiem gimana caranya babtis ember?? digambyor, diminum, pakai selang atau gimana? :-s .........boleh nggak pakai omplong/kaleng, gentong, eros, baskom, mangkok, gelas, toples dll hahaha....:-s  

Kiem :

Pakai ember besar yang biasa dipakai untuk mencuci pakaian, yang penting BAPTIZO.

GBU

baptis percik juga keknya ga bisa de miyabi.. kan no gravity, jadi semuanya melayang-layang.. berdasarkan film2 science fiction yang g tonton.. hahaha...