Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Apakah air bah bukti kekejaman Tuhan?
Sebenarnya secara global saya sudah membahasnya di sini www.sabdaspace.org/genocide_god namun karena menurut saya menarik untuk diperdalam lebih lanjut, saya mencoba dari berbagai perspektif untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan rekontruski makna dari apa yang sebenarnya terjadi.
Gen 6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka
(KJV+) And the LORDH3068 said,H559 I will destroyH4229 (H853) manH120 whomH834 I have createdH1254 fromH4480 H5921 the faceH6440 of the earth;H127 both man,H4480 H120 andH5704 beast,H929 andH5704 the creeping thing,H7431 andH5704 the fowlsH5775 of the air;H8064 forH3588 it repentethH5162 me thatH3588 I have madeH6213 them.
Bisakah Tuhan disebut kejam karena menghapuskan manusia yang telah IA ciptakan dari muka bumi?
Dari perspektif filosopi humanis, mungkin iya, namun dalam filosofi humanis yang mengedepankan azas kebermanfaatan dan keberlangsungan ternayta apa yang dilakukan Tuhan itu bukanlah sesuatu yang kejam.
Untuk mudahnya saya gunakan analogi saja, karena perspektif dari filosopi kan memang tidak bisa mengunakan Firman (nanti kecampur-campur).
Pertama ; Jika seseorang harus diamputasi kakinya agar bisa hidup, apakah bukan terlalu kejam buat kaki untuk dikorbankan agar bagian tubuh yang lain tetap bisa hidup?
Atau demi tidak terkesan kejam, demi kaki yang harus diamputasi semua organ lain, bahkan sesama kaki harus mati bersama dengan kaki yang harus diamputasi?
Kedua ; jika hardisk computer rusak total dan harus dibuang agar kebermanfaatan computer itu tetap berlanjut, apakah tidak terlalu kejam perlakuan terhadap hardisk “yang habis manis sepah dibuang”?
Mari individu yang menanggap Tuhan itu kejam, dengan mengunakan pendekatan filosopi humanis menjawab ini
Kemudian apakah sama antara kaki yang harus diamputasi atau hardisk yang harus dibuang dengan menghapuskan manusia? Bayangkan saya satu desa yang terkena suatu virus baru yang penduduknya harus dieliminasi semua demi kelangsungan hidup satu bangsa atau satu dunia…bayangkan saja, apakah kejam?
Lebih lanjut, dari perspektif Alkitab ;
Isa 55:7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Isa 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Isa 55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Singkat saja, jika orang-orang yang hidup pada jaman Nuh tidak dihapuskan oleh Tuhan Allah, untuk “memformat” ulang generasi selanjutnya, apakah ada kepastian bahwa hidup di dunia yang seperti sekarang ini “sebaik” yang ada saat ini?
Bukankah justru karena kebaikan Tuhan dan keperdulian Tuhan terhadap saya dan saudara (bahkan yang menganggap Tuhan itu kejam), agar menikmati suatu tatanan dunia baru lepas dari kebiadaban dan kejahatan generasi Nuh?
Saya pribadi berpendapat lebih baik buat orang beranggapan Tuhan itu tidak ada, daripada menganggap Tuhan itu maha kejam, seperti tidak tahu berterima kasih saja, atau memang bukan orang percaya, karena tidak mungkin orang percaya bisa sampai hati berkata Tuhan Maha kejam, bagaimana bisa? Toh Tuhan Yesus sudah menebus hidup orang-orang yang percaya dan menawarkan keselamatan kepada setiap orang, termasuk orang-orang dijaman Nuh.
Kemudian apakah dalam kemarahan Tuhan dalam menghapuskan orang-orang digenerasi Nuh, tidak sedih hati Tuhan? bisa dimengerti anggapan Tuhan maha kejam, jika YESUS KRISTUS tidak turun ke bumi, atau ditaman Getsemani, YESUS KRISTUS memerintahkan para malaikat Nya untuk menghalau orang-orang yang ingin menangkapnya, dan mengambil alih pemerintahan dunia ini.
Kan yang terjadi Tuhan Yesus bersedia untuk disalibkan, mana ada Tuhan yang seperti itu selain Tuhan Yesus, Tuhan Yesus saja diperlakukan dengan sangat kejam tapi masih bisa mengatakan
Luk 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Apa ada terlontar dari mulut Tuhan Yesus, “kejam sekali orang-orang ini”?
Kok orang yang belum pernah disalib dan mengaku diri Kristen, bisa tega-teganya menyebut Tuhan maha kejam? Sungguh tega… (dan benar Kristen bukan berarti orang percaya), mungkin Tuhan baginya adalah dirinya sendiri, karena bukan yang menyebut nama Tuhan yang bisa disebut orang percaya, tetapi yang percaya dan melakukan apa yang di firmankan-Nya
Kalau mau konsekuen dengan moral humanis, jangan makan yang bernyawa, jangan juga makan tumbuhan, kasihan tumbuhan itu dimusnahkan untuk sekedar dimakan, atau jika mau melebihi Tuhan, bersediakah disalib untuk binatang peliharaannya atau tanaman kesukaannya? Karena itu memahami sepotong-potong dan merangkai potongan tersebut menjadi suatu pehamahan yang utuh, keutuhan pemahaman itu adalah rangkaian-rangkaian yang tidak proposional, tendensius dan sembarangan saja.
Berprasangka baiklah jika memang senang untuk berprasangka daripada mendalami sesuatu, tidak saja berprasangka baik kepada Tuhan, tetapi berprasangka baik pada diri saudara sendiri dan orang lain, berprasangka buruk itu hanyalah pantulan dari nilai diri yang buruk pula, karena terus menyimpan hal-hal yang buruk saja
Jika menganggap karena Tuhan IA bisa berbuat sesuka hatinya? sama saja itu tidak percaya Tuhan itu Maha Benar dan Maha Adil, jika gambaran tentang Tuhan saja masih suka salah-salah, tapi berani menghakimi Tuhan dengan sebutan maha kejam? Apakah ia sendiri tidak pernah berbuat kesalahan dalam hidupnya?
Begitu kejam orang yang menganggap Tuhan itu maha kejam, merasa diri lebih tahu dan lebih baik dari Tuhan? seorang atheis dan agnostic saja mungkin tidak “seberani” itu, bolehkah saya menyebut orang yang “seberani” itu dengan sebutan orang yang “maha berani”? atau hanya karena “sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat/katakan”?
Saya berprasangka baik saja, mungkin pribadi-pribadi itu hanya tidak tahu apa yang mereka katakan (asal bunyi saja), daripada saya berprasangka buruk menganggap pribadi-pribadi itu kejam dan maha berani SEHINGGA sembarangan menghujat Tuhan.
Ya saya berprasangka baik saja….. dan semoga Tuhan memberikan hikmat-Nya melimpah-limpah kepadanya
Belum ada user yang menyukai
- tonypaulo's blog
- Login to post comments
- 3691 reads
tony:konsep ketuhanan anda?
sdr tony
menurut anda apakah Tuhan itu maha segalanya ,atau hanya maha kuasa dan maha yang baik baik saja?
okulasi, tergantung dari definisi maha segalanya
sdr tony
menurut anda apakah Tuhan itu maha segalanya ,atau hanya maha kuasa dan maha yang baik baik saja?
yang pasti Tuhan tidak bisa melawan diri-Nya sendiri...
kalau maha segalanya, apakah jahat, kejam, curang, tidak setia, dsb...termasuk didalam "kumpulan" maha segalanya?
kalau termasuk, menurut saya dari yang saya kenal tentang DIA, sepertinya tidak demikian bro...
jika yang dimaksudkan DIA adalah segala-galanya, buat saya, absolutly
@tony:ya pak guru
jahat, kejam, curang, tidak setia, dsb... termasuk didalam "kumpulan" maha segalanya? kalau termasuk, menurut saya dari yang saya kenal tentang DIA, sepertinya tidak demikian bro...
okulasi:
jadi saya bisa menyimpulkan bahwa Tuhan Itu hanya Maha yang baik baik saja menurut anda.
jika anda mempunyai pandangan bahwa tuhan hanya Maha "Yang baik -baik "saja.apakah anda bisa menggolongkan mana yang termasuk sifat kemahaan tuhan yang baik baik itu.dan mana yang tidak selain yang sudah anda sebutkan yaitu: jahat, kejam, curang, tidak setia
cat : simpan saja pertanyaan itu dalam hati anda anda tidak perlu menjawabnya untuk pertanyaan ini.mungkin suatu saat.......nanti
bagaimana kalau saya mempunyai sudut pandang terbalik berdasar uraian uraian(penjelasan anda)
Tuhan itu Maha kejam berkaitan dengan ayat yang anda berikan
Gen 6:7 Berfirmanlah TUHAN:
"Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka
Bukankah justru karena kebaikan Tuhan dan keperdulian Tuhan terhadap saya dan saudara (bahkan yang menganggap Tuhan itu kejam), agar menikmati suatu tatanan dunia baru lepas dari kebiadaban dan kejahatan generasi Nuh?
jadi bisa bukan kalu tuhan disebut maha kejam,kalau Dia tidak kejam mengapa untuk melenyapkan semua mahkluk itu harus dilelepin kedalam air sampai mati (anda coba aja untuk gelagepan dikolam renang rasanya bagaimana).bukankah lebih baik kalu nyawa mereka tahu tahu hilang diambil langsung sama tuhan secara massal.
Kalau ngelelepin orang tidak disebut kejam terus anda menyebutnya apa?
Tony: Dari perspektif filosopi humanis, mungkin iya, namun dalam filosofi humanis yang mengedepankan azas kebermanfaatan dan keberlangsungan ternayta apa yang dilakukan Tuhan itu bukanlah sesuatu yang kejam.
okulasi:
saya setuju kalu anda melihatnya dari emspektif humanis karena jelas jelas kita ini manusia(realistis) ,kalau kita melihatnya dari emspektif tuhanis atau hewanis itu namanya kita sedang menghayal atau sedang mengkira- kira .kecuali anda pernah jadi tuhan ataupun malah menjadi hewan(hehehe kalau yang ini nuduh kok bisa pas ya pak)
-paparan saya diatas bahwa saya sedang memposisikan diri sebagai seorang murid yang diajar oleh pak guru tony.karena ada hal hal yang menurut saya kurang bersesuaian maka saya mencoba untuk menanyakannya.
-diskusi masalah seperti ini biasanya tidak akan berujung karena diskusi ini seimbang dengan topik topik semacam emdestinasi vs freewill.
dimensi yang berbeda
okulasi:
jadi saya bisa menyimpulkan bahwa Tuhan Itu hanya Maha yang baik baik saja menurut anda.
jika anda mempunyai pandangan bahwa tuhan hanya Maha "Yang baik -baik "saja.apakah anda bisa menggolongkan mana yang termasuk sifat kemahaan tuhan yang baik baik itu.dan mana yang tidak selain yang sudah anda sebutkan yaitu: jahat, kejam, curang, tidak setia
bagaimana kalau saya mempunyai sudut pandang terbalik berdasar uraian uraian(penjelasan anda)
Tuhan itu Maha kejam berkaitan dengan ayat yang anda berikan
bukan sekedar Maha yang baik, tetapi Maha yang benar, dan Maha yang adil...
mengenai kejam, curang tidak setia, jahat, kan sudah saya sampaikan "Tuhan tidak bisa melawan diri-Nya sendiri"
jadi bisa bukan kalu tuhan disebut maha kejam,kalau Dia tidak kejam mengapa untuk melenyapkan semua mahkluk itu harus dilelepin kedalam air sampai mati (anda coba aja untuk gelagepan dikolam renang rasanya bagaimana).bukankah lebih baik kalu nyawa mereka tahu tahu hilang diambil langsung sama tuhan secara massal.
Kalau ngelelepin orang tidak disebut kejam terus anda menyebutnya apa?
anda sudah membaca secara baik ayat-ayat peristiwa
Gen 6:13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
bukankah mereka melihat Nuh, membangun bahtera?
namun pertanyaannya, apakah orang-orang dijaman Nuh perduli?
kalau demikian penegakan hukum bagi orang yang membunuh dan merugikan orang lain, atau penjara adalah suatu intitusi kekejaman?
okulasi:
saya setuju kalu anda melihatnya dari prespektif humanis karena jelas jelas kita ini manusia(realistis) ,kalau kita melihatnya dari prespektif tuhanis atau hewanis itu namanya kita sedang menghayal atau sedang mengkira- kira .kecuali anda pernah jadi tuhan ataupun malah menjadi hewan(hehehe kalau yang ini nuduh kok bisa pas ya pak)
-paparan saya diatas bahwa saya sedang memposisikan diri sebagai seorang murid yang diajar oleh pak guru tony.karena ada hal hal yang menurut saya kurang bersesuaian maka saya mencoba untuk menanyakannya.
-diskusi masalah seperti ini biasanya tidak akan berujung karena diskusi ini seimbang dengan topik topik semacam predestinasi vs freewill.
terus terang, saya tidak pernah ingin membahas versus-versusan predestinasi dsb, karena buat saya untuk apa di dikotomikan?
apa manfaatnya?
dan bukan bermaksud untuk mengurui siapapun, hanya berbagi saja, lewat dimensi-dimensi yang berbeda
cat : simpan saja pertanyaan itu dalam hati anda anda tidak perlu menjawabnya untuk pertanyaan ini.mungkin suatu saat.......nanti
saya tidak tahu dengan saudara, namun pernah mungkin anda tahu why bad things happen to good people? kenapa Ayub harus menerima semua, kenapa Yusuf harus mengalami penjara? kenapa Paulus harus mengalami penjara?
kalau saya masih belajar untuk memahami setiap kejadian-kejadian buruk yang dapat memancing ego saya untuk menyatakan ini kesewenangan Tuhan atau ketidakadlian Tuhan, dan memahami makna demi makna dari semua yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi diri saya sendiri walaupun sepahit apapun itu
dan bukanya Yesus Kristus pun mengalami kesewenangan? atas dasar apa DIA dihukum?
...mari direnungkan bersama....
Dimensi Lain..
dimensi lain, holy place dan market place yah ton? ha ha ha.
Tanya ton, dikotomikan itu maksudnya apa sih?
kan sudah ada penjelasannya
dimensi lain, holy place dan market place yah ton? ha ha ha.
Tanya ton, dikotomikan itu maksudnya apa sih?
kan sudah ada penjelasannya
terus terang, saya tidak pernah ingin membahas versus-versusan predestinasi dsb, karena buat saya untuk apa di dikotomikan?
apa manfaatnya?
dan bukan bermaksud untuk mengurui siapapun, hanya berbagi saja, lewat dimensi-dimensi yang berbeda
^^
umm .. saya pikir Air Bah itu bukan bukti kekejaman TUhan, tapi bukti kebesaran dan kesedihan Tuhan ... saya pernah baca Nuh dari awal sampe selesai... Tuhan bahkan menyesali (dalam artian kesedihan yang paling dalam) karena Ia harus menghajar sedemikian banyak orang supaya mereka kembali bergantung padaNya ..
Buktinya .. manusia sudah dihajar begitu saja tetep membelot di jaman Musa yang sudah dipelihara di gurun segitu lamanya ..
@Pakunoda Haevey, Buktinya, sudah dinubuatkan juga
Salam Damai Sejahtera dan Salam kenal
Pakunoda :
Buktinya .. manusia sudah dihajar begitu saja tetep membelot di jaman Musa yang sudah dipelihara di gurun segitu lamanya ..
Kiem :
Saya juga setuju dengan anda :
Matius 24 : 37 - 39
24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
hmmm ...
saya pikir ..
Yesus dihukum itu sama sekali tidak tepat .. Dia kan Tuhan .. mana bisa dihukum ...
Pada jaman itu kan diperlukan korban untuk mendamaikan manusia dengan Tuhan .. itu pun harus dipilih dari anak domba sulung yang betul2 putih bersih ....
Kerusakan manusia itu tidak bisa ada habisnya dan korban bakaran sdh tidak bisa memperdamaikan manusia dengan Tuhan ...
Sehingga perlu pengorbanan yang betul2 suci dan tidak bercacat cela ... Manusia tidak akan bisa mengerti Tuhan kalo Tuhan tidak mengenalkan diriNya .. Itulah kenapa Yesus datang sebagai 100% manusia yang betul2 gambaran Allah .. orang yang bisa 100% merupakan image of God itu tidak ada, hanya ada Tuhan sendiri yang bisa ..
Tidak ada dosa sama sekali, itulah mengapa Yesus disebut juga Domba Allah yang bangkit .. Hanya kepada pengorbanan Yesus, Allah berkenan .. ^^
jadi kalo orang tidak percaya Yesus itu Tuhan dan Juru Selamat artinya ia tidak percaya pada cinta Allah Bapa
hmm ^_^ ahahahha
Tonypaulo : apakah anda mendapat talenta untuk menafsir?
Bung TonyPaulo....
apakah anda mendapat talenta untuk menafsirkan?
apa yang anda lakukan ketika anda menulis blog ini?
(saya pernah membahas tenang tafsir dengan okulasi)
Sincerely,
smile
*Penakluk sejati adalah orang yang bisa menaklukkan dirinya sendiri*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
smile, talenta atau karunia?
Bung TonyPaulo....
apakah anda mendapat talenta untuk menafsirkan?
apa yang anda lakukan ketika anda menulis blog ini?
(saya pernah membahas tenang tafsir dengan okulasi)
Bung Smile maksudnya Karunia untuk menafsirkan?
1Co 2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
saya masih belajar...belajar untuk menundukan rasio saya dibawah otoritas Roh dan Kebenaran, dengan itu saya menyembah-Nya
Sincerely,
smile
saya suka dengan closing bung Smile, dan iya saya bisa merasakan closing tersebut adalah suatu kesunguhan yang mengagumkan buat saya
Salam