Ada sebuah kalimat yang menarik perhatian saya, “Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu”. Awalnya saya gak terlalu tertarik dengan bagian itu, namun ketika saya merenungkan kembali, saya pun menyadari bahwa dalam keseluruhan Kejadian bahkan dalam keseluruhan isi buku tersebut gak pernah ditulis atau dicatat bahwa Tuhan membuatkan kandang atas Ular, Jerapah, bahkan atas Orang Utan (yang katanya mirip manusia), apalagi membuat taman safari. Tetapi hal yang berbeda buat Adam (manusia), selesai Allah membentuk Adam (manusia), Allah juga membuatkan Adam (manusia) taman. Wah, saya merasakan betapa spesialnya kita sebagai manusia. Dan lebih dari itu saya pun merasakan betapa sayangnya Allah kepada kita sehingga Allah membuatkan secara khusus sebuah taman. Allah gak mungkin tega membiarkan hasil buatan tangannya hidup bagaikan gelandangan. Allah-ku kok mikir sampai kesana ya, wah saya cuma bisa ngomong terima kasih Tuhan untuk setiap pernyataan kasih-Mu yang kadang aku tidak menyadari.
Dan ketika saya mempelajari dan menyelidiki lebih lanjut tentang Eden, ternyata Eden setelah di terjemahkan dari bahasa aslinya, bahasa Ibrani, ke dalam bahasa Inggris, punya arti taman kesukaan atau kesenangan. Allah membuat taman itu bukan hanya sekadar untuk menempatkan manusia buatan tangannya di taman itu, tapi taman itu menjadi taman kesukaan karena ada manusia yang Allah tempatkan disitu. Allah sangat menyukai taman itu karena di taman itu Allah bisa bertemu dengan manusia, di taman itu tempat Allah menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Dalam taman itu Allah begitu menikmati waktu-waktu yang ada, Allah bisa ngobrol dengan Adam, Allah bisa menikmati kebersamaan-Nya dengan orang yang di kasihinya. Di taman itu Adam bisa bercerita dengan Allah tentang si Monyet yang mungkin merepotkan atau si Rajawali yang perkasa, di taman itu Adam bisa bercerita betapa sibuknya dia hari itu merawat dan memberi nama tumbuhan dan hewan yang baru saja dia temui. Mungkin juga di taman itu Allah membuatkan Adam hidangan makan malam yang special, dan Allah senang melihat Adam melahap semuanya dengan nikmat.
Dalam hati kita ada sebuah taman yang Allah buatkan, dan taman itu adalah tempat dimana Dia bisa bertemu dengan kita. Dalam taman hati itu Allah menyatakan betapa Dia mengasihi kita, dalam taman hati itu Allah ingin menyatakan bahwa Dia tidak mau kehilangan kita, dalam taman hati kita Allah ingin menyatakan betapa berartinya kita bagi Dia. Allah begitu senang setiap menemui kita dalam taman hati kita, setiap hari Dia selalu menunggu kita di taman itu. Gak pernah sehari pun Allah tidak ada di taman itu, Dia selalu menunggu kita di situ. Kadang kita lupa pergi ke taman itu, kita bilang kita sibuk, kita bilang kita lupa, tetapi Allah tetap saja menunggu kita sepanjang hari, setiap saat, setiap hari.
Hari itu ketika kita membawa sukacita ke dalam taman itu, Allah pun ikut bergembira dan bersukacita dengan kita, Dia ikut bersorak dan melompat-lompat kegirangan. Hari itu ketika kita datang dengan wajah muram, Allah menatap kita dengan penuh kasih, seakan-akan Allah ingin berkata, “Aku merasakan apa yang kamu rasakan”. Dan ketika kita datang dengan tangisan, air mata dan jeritan, Allah memeluk dan merangkul kita, Dia menghapus air mata yang mengalir di pipi kita, dan Dia berkata, “Apapun yang terjadi Aku mencintaimu dan Aku punya rencana yang indah untukmu”.
Suatu Malam Bersama Bapa
Oleh: Jessica Nathania
Duduk termenung..
Kupandangi langit malam ini
Hitam kelam tanpa sinar rembulan
Angin sejuk menerpa kulitku lembut
Aku menatap ke atas
Kulihat wajahNya yang tampak berwibawa
Tersenyum menatapku dengan kasihNya
Sinar mataNya lembut
WajahNya penuh kasih
Kutahu..
Setiap hari Dia mengawasiku dari atas sana
Meskipun aku lupa menyapaNya hari ini
Dia tetap menjaga aku
KasihNya tidak terukur
Begitu besar untukku
Sungguh hatiku bersyukur
Memiliki seorang Bapa yang baik
Tak ada yang sepertiMu di dunia ini
Tak ada seorangpun..
Sumber : http://pikirankristus.blogspot.com/2010/06/from-eden-with-love.html