Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kisah Pendekar Jalanan Sakti yang mati Oleh Jurusnya Sendiri
Ada seorang pendekar sakti. Pendekar ini "paham" semua kitab silat yang ada diseantero jagat ini. Dia mengklaim bahwa semua ajaran Mahaguru yang ada didunia ini telah dia pelajari. Terlebih lagi, dia sangat "menguasai" ilmu yang diajarkan mahaguru dari Timur Tengah yang terkenal padepokannya diseluruh jagat persilatan.
Ketika dia merasa bahwa dia sudah tidak bisa terbunuh, mulailah dia sombong. Semua pendekar sakti dia tantang. Tidak sedikit yang kalah adu ilmu dengan pendekar tersebut. Bahkan dari yang kalah tersebut banyak yang berasal dari padepokan timur tengah. Melihat bahwa dirinya tidak terkalahkan, maka pendekar ini mulai menebar teror. Semua orang-orang perkasa dan berilmu tinggi yang dikenal dijagat ini yang hidup dalam toleransi diajak "adu ilmu". Banyak yang menghindar tapi tidak sedikit yang penasaran dengan ilmu dari si pendekar sakti tersebut.
Tepat pada bulan purnama, pendekar ini telah membuat suatu perjanjian untuk adu ilmu dengan seorang pesilat yang berasal dari padepokan bait-lahim. Perjanjian telah disepakati dan undangan kepada semua orang telah disebarkan. Si pendekar sakti ini ingin unjuk kebolehan didepan orang-orang sakti yang ada dijagat ini.
Pesilat dari bait-lahim ini ternyata memiliki reputasi yang tidak kalah hebat. Walau masih muda namun ternyata dia telah mendapat arahan dari beberapa pesilat-pesilat yang pernah kalah dengan si pendekar sakti ini. Dengan berbekal itu, peslat dari padepokan bait-lahim ini sangat yakin pasti akan menghancurkan pendekar sakti ini.
Pendekar sakti telah mempersiapkan beberapa ajian yang akan dia keluarkan nantinya yang pasti bikin semaput dan koit lawan-lawannya. Ajian-ajian itu antara lain :
1. Ajian Ngaco Belo
2. Ajian Membual
3. Ajian Menggugat
4. Ajian Mengungkap
5. Ajian Wahyu Baru
6. Ajian Ajaran Sesat
Itulah enam ajian yang sangat mematikan dari si pendekar sakti.
Pesilat Bait-Lahim pun tidak kurang hebat. Dia memiliki beberapa ajian, diantaranya :
1. Ajian Haleluya
2. Ajian Shalom
3. Ajian Tritunggal
Ketiga ajian itu terkenal di padepokan timur tengah yang merupakan induk dari padepokan bait-lahim.
Si pendekar sakti ini tidak sadar kalau ada seorang rakyat jelata yang selalu memperhatikan gerak-geriknya ketika bertarung. Rakyat jelata ini melihat satu persatu ajian yang dikeluarkan si pendekar sakti dan bagaimana dia merapalnya. Sehingga Rakyat Jelata ini paham benar setiap pergerakan si pendekar sakti.
Jam pertandingan pun telah dimulai. Sang Pendekar sakti seperti biasa merapal ajian-ajiannya diikuti juga oleh pendekar bait-lahim. Pertempuran sangat begitu dahsyat sampai semua penonton disuruh minggir oleh si pendekar sakti. Si pendekar sakti tidak mau kemenangannya dinodai oleh pesilat-pesilat lain. Pertarungan telah memakan waktu beberapa jam, namun belum ada kata menyerah dari pesilat bait-lahim. Ternyata pesilat bait-lahim memang bukan sembarangan. Jurus demi jurus telah dirapal hingga ratusan kali namun semuanya masih bisa ditepis oleh pesilat bait-lahim.
Di tengah pertarungan, tiba-tiba pendekar Sakti merapal Jurus membual. Dia merapal jurus membual dengan level 7. Level ini adalah level yang paling berbahaya bagi si pendekar maupun lawannya. Setelah mengeluarkan jurus membual tersebut, salah satu penonton bernama STEVE terkena lontaran ilmu itu. Rakyat Jelata yang melihat pertarungan sudah tidak sehat karena telah ada korban STEVE seorang yang tidak bersalah, berdiri dan merapal ilmu PLETO dan PLERES. Ilmu ini adalah ilmu yang asing bagi si pendekar sakti. Dia tidak tahu jenis ilmu ini. Si Rakyat Jelata tahu bahwa PLETO dan PLERES akan membuat setidaknya si Pendekar Sakti terkena serangan ilmu membual, ilmu yang sedang dirapalnya.
Pesilat Bait-Lahim sementara menepi karena melihat ada seorang yang tidak dikenal maju ke tengah pertarungan. Setelah ajian PLETO dan PLERES menghajar si pendekar sakti, maka pendekar sakti mulai kepayahan. Namun dengan tetap sombong dia berkata :
Pendekar Sakti : Siapa dirimu kisanak? Cepat perkenalkan sebelum nyawamu menyusul si STEVE !
Rakyat Jelata : Saya hanya orang biasa yang sering melihat gerak-gerik anda
Pendekar Sakti : Apa engkau ingin numpang nge-TOP menantangku?
Rakyat Jelata : Saya hanya orang yang lewat, tidak ada niat untuk numpang ngetop
Pendekar Sakti : Bilang saja kamu mau numpang ngetop! Saya tidak masalah !
Rakyat Jelata : Saya pencari ajian "kebenaran".
Pendekar Sakti : Jumawa !!! Kau tidak akan memilik ajian itu sebab saya memiki ajian
wahyu baru ! Baiklah Kisanak, terimalah ajian ngaco belo-ku. CIATTTTTTTT !!!
Rakyat Jelata tidak siap dengan ajian ngaco belo. Beberapa kali dia putar-putar badannya mengelak dari ajian itu. Hingga tepat 5 menit setelah ajian itu dikeluarkan, Rakyat Jelata melihat satu titik kelemahan ilmu itu. Tanpa menyia-nyiakan waktu maka Pendekar sakti yang sedang lengah dengan ilmu ngaco belo-nya diserang oleh jurus BET TAV VAV dan BET TAV HE. Dua kombinasi jurus yang tidak disangka-sangka oleh si Pendekar Sakti. Pendekar sakti mulai sempoyongan. Namun tetap dengan sombongnya ingin melanjutkan pertarungan. Rakyat Jelata tahu bahwa tidak ada gunanya meladeni orang yang sudah sempoyongan, karena dia tahu bahwa sebentar lagi ajalnya akan tiba terkena jurus BET TAV VAV dan BET TAV HE. Dengan secepat kilat, Rakyat Jelata itu menghilang dari hadapan si pendekar sakti yang sudah sekarat.
========================
13 Januari 2012
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
- Veritas's blog
- Login to post comments
- 52613 reads
Matius 26:52
"Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Mungkin idenya dari ayat itu ya, Veritas... :)
hanya 1 veritas
one way, one veritas, one hidup, Jesus Christ
Pendekar ngaco belo sang pembual sesat kayaknya gak kenal Siapa Kebenaran itu ?
Like this yo...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-