Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

KASIH PALSU AJARAN SETAN MERAJALELA DI GEREJA KRISTEN

Yohanes Paulus's picture

Saya menulis blog di situs ini karena kesal akibat kasih tak sampai. Sebenarnya saya hendak berbagi kebenaran ini dengan pacar saya, namun yang bersangkutan sibuk terus dan daripada gigit jari menyanyi lagu Broery, jadilah saya mendaftar di situs ini. Mudah-mudahan mendapat respon bagus, dan mudah-mudahan di sini orang tidak terlalu sibuk sehingga punya waktu luang mengomentari tulisan saya. Oya, tulisan ini mungkin agak panjang jadi bolehlah menyiapkan secangkir kopi dan roti, atau nasi goreng dan iced lemon tea.

ANGGUR
Seseorang telah menanam anggur, dikenal sebagai suatu jenis baru yang menghasilkan
buah anggur yang siap dimakan hanya setelah berumur tigapuluh tahun. Demikianlah yang terjadi, dia menanamnya, Sultan melintas, berhenti dan berkata: "Engkau seorang yang luar biasa optimis jika engkau berharap hidup hingga anggur itu berbuah." "Mungkin tidak akan," jawab orang itu, "tetapi setidaknya para penggantiku akan hidup mengambil keuntungan dari pekerjaanku, sebagaimana kami semua mengambil untung dari kerja para pendahulu kita." "Kalau begitu," jawab sang Penguasa, "apabila beberapa pohon anggur telah berbuah, bawa beberapa diantaranya kepadaku. Itu jika kedua diantara kita telah lolos dari pedang kematian yang menggantung di atas kita sepanjang waktu." Dia pun pergi. 

Beberapa tahun kemudian pohon anggur tersebut telah mulai menghasilkan buah anggur yang lezat. Orang tersebut mengisi sebuah keranjang besar dengan buah anggur pilihan dan pergi ke istana. Sang Sultan menerimanya dan memberinya sebuah hadiah emas yang banyak. Kabar pun segera tersiar, "Seorang petani yang tak berharga telah diberi sejumlah emas yang banyak sebagai ganti untuk sekeranjang anggur." Seorang perempuan dungu mendengar hal ini, dengan segera mengisi sebuah keranjang dengan buah anggur miliknya dan membawanya sendiri ke penjaga istana, lantas berkata; "Aku meminta ganjaran yang sama dengan yang telah diterima laki-laki tadi pagi. Ini buah anggurku. Jika sultan memberi uang untuk buah-buahan, ini buah-buahan itu." Kabar tersebut telah sampai kepada sang Sultan, yang kemudian menjawabnya: "Orang yang berbuat dengan meniru dan sombong menegaskan kekurangannya akan penyelidikan terhadap keadaan yang mereka coba untuk menirunya, karenanya usir dia." Orang perempuan itu telah mengirim buah anggurnya, tetapi dia (Sultan) demikian jengkel karena dia (Perempuan Dungu itu) tidak bersusah-susah untuk menanyakan kepada sang 'penumbuh' anggur, apa yang
sesungguhnya terjadi.
(sumber: Jalan Sufi
Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah
Judul asli: The Way of the Sufi, Penterjemah Joko S.
Kahhar dan Ita Masyitha
Penerbit Risalah Gusti, Cetakan Pertama Sya'ban 1420H,
November 1999)


Banyak dari kita melakukan kesalahan ketika menarik kesimpulan. Salah itu hal biasa. Salah ukur, salah ingat, salah alamat, salah sangka dan macam-macam salah yang lain. Namun dalam cerita di atas, kesalahan si Perempuan Dungu adalah malas atau "tidak mau bersusah-susah mencari kebenaran". Ia melihat peluang mendapat emas dengan cara mudah, yaitu menukar buah dengan emas. Buah anggur adalah hasil dari suatu kerja keras pertanian, dan anggur dalam cerita ini harus dirawat selama 30 tahun.

Si Perempuan Dungu salah mengira bahwa ia dapat langsung menuai buah, lalu menukarkannya menjadi emas kepada Sang Sultan. Si Perempuan Dungu tidak tahu, bahwa ada kesepakatan, ada perjanjian, antara si penanam dengan Sang Sultan. Ia mengira Sultan akan menghargai sembarang buah lalu menukarnya dengan emas. Si Perempuan Dungu ini tidak tahu sikap hari si penanam anggur, bahwa ia menanam tanpa peduli apakah ia akan menuai hasil atau tidak, apakah ia yang akan menikmati buahnya ataukah orang lain. Sikap hati inilah yang dihargai Sultan, dan karenanya sekeranjang buah itu kemudian diganjar dengan emas yang banyak.

Alkitab juga mengenal buah sebagai simbol dari suatu hasil kerja keras, ketekunan, ketaatan buah adalah hasil, dari apa yang semula biji yang kemudian ditanam, tumbuh, dan dirawat hingga menghasilkan buah.

Buah adalah HASIL. Hasil bukanlah CARA. Buah adalah hasil kerja keras merawat pohon anggur tanpa mengharap akan menikmati hasilnya. Buah bukanlah cara mendapat emas. Emas adalah ganjaran dari Sultan karena ketekunan dan sikap hati tak mengharap hasil.

Perempuan Dungu mengira buah adalah CARA mendapatkan emas. Perempuan Dungu ini tertipu oleh ketamakannya sendiri akan hadiah emas sehingga ia tidak mau mencari dulu apa duduk persoalan sebenarnya, apakah kebenaran dari apa yang ia lihat.

Alkitab mengajarkan agar kita tidak lekas-lekas menilai dari apa yang nampak. Sayangnya ada manusia yang mau bersusah-payah mencri kebenaran, dan ada yang dungu dan didorong oleh ketamakan memilih jalan pintas.

Contoh buah yang paling kacau-balau dalam pikiran orang kristen adalah KASIH. Apa itu kasih????

Kasih adalah buah dari hasil kesungguhan, ketekunan, ketaatan dari hidup menurut roh. Allah adalah kasih. Kasih kepada Allah adalah menuruti perintah-Nya. Allah adalah kasih, dengan melekat kepadanya kita menerima Kasih Allah, dan dengan menuruti perintah-Nya kita mengasihi Allah.

Kasih Allah adalah bagi seluruh mahluk ciptaannya, dan seluruh mahluk ciptaannya mengasihi Allah dengan menuruti perintahnya. Melanggar perintah Allah adalah dosa. Dosa menjauhkan manusia dari Allah. Keterpisahan dari Allah menyebabkan manusia mengalami kematian. Menolak menuruti perintah Allah adalah pemberontakan, adalah dosa, adalah keterpisahan dari Allah dan berkonsekuensi kematian. Demikan Yesus menggambarkannya dengan carang yang terpisah dari pokok Anggur.

Namun apa yang ada di benak orang Kristen (termasuk saya) ketika ditanya apa itu kasih??? Banyak yang menjawab:

13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Benarkah ayat-ayat di atas adalah definisi kasih? Gara-gara geregetan dengan ayat-ayat ini, banyak teolog muslim yang menganggap Paulus menyelewengkan ajaran Isa Almasih yang asli. Benarkah Paulus keliru dan cuma menampilkan definisi kasih yang parsial, yg enak didengar, yg tidak berimbang, ibarat musang berbulu ayam?

Seorang penyair muslim menggambarkan pengikut Isa Almasih sebagai sekumpulan singa yang semula perkasa, lalu dihampiri penipu utusan setan, yang kemudian mengajari orang kristen suatu ajaran kasih yang palsu, yang mementingkan tampilan luar, yang munafik, yang mencari muka, yang memanipulasi singa-singa itu menjadi domba. Singa perkasa diubah menjadi domba tak berdaya yg hidup dalam kelembutan semu, sikap manis di bibir, ogah menderita dan tentunya. Singa-singa itu ditipu sehingga mengira dirinya domba.

Allah yang Maha Kasih adalah juga Allah yang Maha Pemberi Laknat, demikian seharusnya Allah digambarkan dan Kasih Allah kepada manusia dapat berupa sesuatu yang menyenangkan manusia dan dapat berupa sesuatu yang menyengsarakan manusia.

Kritik terhadap Paulus tersebut tidak sepenuhnya benar, namun ada secercah kebenaran di sana. Lebih tepatnya adalah kesalahpahaman. Paulus tidak sedang mendefinisikan apa itu kasih. Paulus sedang menjabarkan ciri-ciri dari hasil akhir orang yang memiliki kasih.

Polisi itu mengenakan seragam coklat.
Polisi itu kerjanya menangkap penjahat.
Polisi mengatur lalu lintas.
Polisi memiliki senjata api.

Apakah itu definisi Polisi? TIDAK. Jika Anda ingin menjadi polisi, apa yang Anda lakukan? Mendaftar, ikut tes, dan mengikuti pendidikan kepolisian. Anda tidak menjadi polisi dengan cara membeli seragam polisi lalu mengenakannya. Menangkap penjahat tidak membuat anda menjadi polisi. Mengatur lalu lintas tidak berarti menjadi anggota polisi. Mungkin itu satpam, mungkin itu petugas DLLAJR, mungkin itu tukang parkir, mungkin itu anggota pramuka. Pun menenteng pisol tidak membuat Anda menjadi polisi.

Adakalanya polisi tidak berseragam coklat. Reserse tidak botak berbadan tegap, banyak yg kerempeng dan gondrong.

Bersikap lemah lembut dan berbagai-bagai ciri yang disebutkan Paulus bukanlah cara mengasihi melainkan ciri orang yang mengasihi. Paulus sedang membicarakan ciri akhir yang nampak dari orang yang memiliki kasih. Bersikap lemah lembut, sabar, tidak memegahkan diri, tidak sombong, dan seterusnya bukanlah cara melainkan adalah hasil dari orang yang hidup mengikuti kehendak Allah. Mengasihi Allah, yaitu menuruti kehendak Allah, menyebabkan diri kita berubah dan berbuah. Hasil akhir dari proses inilah yg kemudian dijabarkan Paulus di atas. Seperti setelah Anda lulus tes kepolisian, mengikuti pendidikan dan lulus, maka Anda akan mendapat seragam, mendapat pistol, berwenang mengatur lalu lintas, menangkap penjahat, dan berbagai tugas polisi lainnya.

Jika Anda nekat membeli dan mengenakan baju polisi, Anda cuma akan menjadi polisi gadungan. Jika Anda nekat bersikap lemah lembut sebagai usaha mengasihi, Anda cuma mempraktekkan kasih gadungan. Sikap-sikap itu cuma ada di luar. Perilaku Anda bukan Anda. Sikap Anda bukan Anda. Allah menghendaki apa yg ada di dalam. Kasih ada di dalam, dan sikap-sikap yang disebutkan Paulus adalah hasil dari adanya kasih di dalam diri Anda (dan saya juga mudah-mudahan).

Dalam cerita sufi di atas, masih untung Sang Sultan tidak menyuruh memenggal kepala si Perempuan Dungu. Persembahan palsu adalah penghinaan. Kasih yang palsu, menyebabkan gereja menjadi menyebalkan.

*curcol mode:ON*

bayem's picture

saya setuju

Hi Bul!

Saya setuju dengan pernyataan anda bahwa yang dituliskan dalam I Kor 13 itu adalah ciri-ciri dari Kasih... atau hasil yang tampak dari orang-orang yang mengasihi. Dan seperti Tuhan Yesus bilang dalam Lukas 6:44; "Sebab setiap orang dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur."

Tapi lalu, apa boleh tahu bagaimana anda mendefinisikan sebuah kasih itu?

__________________

Ecc 2:24 There is nothing better for a man than that he should eat and drink, and make his soul enjoy good in his labor. This also I saw, that it is from the hand of God.

Yohanes Paulus's picture

kasih

KIta cuma mendapat definisi samar-samar. Allah adalah kasih. Namun apa itu kasih? Bahan baku Allah? Zat pembentuk Allah?

Anak-anak Allah hidup dalam kasih.  Mereka yang berasal dari Allah tidak berbuat dosa. Dosa menjauhkan manusia dari Allah. Keterpisahan dari Allah membuat manusia mampus. Sama seperti cabang yang diputus dari pohon, cabang itu mulanya segar dan mengeluarkan getah, namun kemudian layu dan mati.

Atau cabutlah sebatang pohon dari tanah. Ia kemudian layu dan perlahan mati. Lalu tanamlah ia kembali ke tanah. Ada proses juga kemudian terjadi. Mulanya pohon itu makin layu dan meranggas. Lalu ada yang tetap menuju pada kematian dan ada yg berhenti meranggas, lalu bertunas.

Manusia adalah pohon yang telah tercabut dari tanahnya, dan sedang ditanam kembali: ada yg meranggas lalu bertunas, ada yang terus melayu dan mati. Manusia adalah carang yang terpisah dari pokok.

Apa itu kasih? Apa yg mengalir dari tanah ke pohon, itulah kasih. Apa yang mengalir dari pokok ke carang, itulah kasih. Cuma dengan kiasan kita membicarakan apa itu kasih.

Namun ada petunjuk di Alkitab: bahwa jika kita mengasihi Allah, kita melakukan perintah-Nya. Allah adalah kasih, dan kita mengasihi Allah dengan melakukan perintah-Nya.

Kasih adalah kebalikan dari dosa. Dosa adalah pelanggaran kepada perintah Allah, dan kasih adalah melakukan perintah Allah. Dosa berujung maut kekal, dan kasih berujung hidup kekal.

Lawan dari mengasihi adalah memperalat. Membenci adalah mengasihi juga, namun mengasiohi yg rusak. Namun membenci bukan lawan dari mengasihi. Lawan dari mengasihi adalah memperalat.

MEngapa begitu?

Mengasihi Allah adalah menuruti perintah Allah. Mengasihi manusia adalah memperlakukan manusia menurut kehendak Allah. Kebalikan dari mengasihi manusia adalam memperalatnya.

Ketika saya mengasihi Anda, saya memperlakukan Anda menurut kehendak Allah. KEtika saya memperalat Anda, saya memperlakukan Anda menurut kepentingan saya.

Dalam cerita di atas, Si Perempuan Dungu memperalat Sultan, memperalat Anggur. Sultan adalah sumber emas. Anggur adalah alat tukar. Ia menukar anggur dengan emas milik Sultan. Ia menghendaki emas, bukan anggur, dan bukan sultan.

Sementara si penanam menghendaki anggur. Sultan juga menghendaki anggur. Orang mabuk oleh anggur, dan juga oleh kasih. Anggur dalam cerita sufi adalah simbol dari kelekatan/kemabukan manusia terhadap allah. Emas adalah simbol kekayaan, namun kadang juga berarti simbol pengetahuan ilahi.

Penanam anggur menerima hadiah emas dari sultan, yaitu pengetahuan ilahi, yang ia dapat dari mempersembahkan anggur. Namun Si Perempuan dungu mengingini emas sebagai kekayaan duniawi.

 

waaaaaa kepanjangan. Bisa jadi blog tesendiri nih ^o^

nisa's picture

nice

hmm rupanya harapan itu masih ada... 

*buat yang mengerti, mari kita tersenyum bersama... buat yang tidak mengerti, lupakan saja comment ini*

Yohanes Paulus's picture

ngarep

ngarepin apa mbakyu?

 

Yohanes Paulus's picture

@nisa

gua ngerti huahahaha.  sbagai orang yg bobrok dan udah banyak bikin kerusakan selama hidup di dunia, gua ngerti hahaha.