Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Rahasia panggilan dan pilihan Allah

mujizat's picture

Bagiku, panggilan dan pilihan Allah atas Saulus seperti masih merupakan sebuah misteri, seperti masih merupakan rahasia Allah. Karena yang nampak dari tindakan Saulus sebelumnya adalah: penganiaya jemaat (Tuhan), bagian dari suatu kelompok dengan gerakan tertentu yang melegalkan aniaya dan - jika diungkapkan dengan parameter sekarang - yang melegalkan pelanggaran HAM demi menegakkan Taurat Tuhan. Saulus boleh dibilang sebagai "yang tidak mencari Yesus" tetapi MUNGKIN dia bisa dikategorikan sebagai "yang ingin menegakkan kebenaran" setidaknya kebenaran menurut tingkat pemahaman yang dicapai Saulus pada waktu itu.

Namun apakah karena melihat potensi Paulus, dengan semangatnya yang tak mengenal takut, ulet, gigih, dan jauh di lubuk hatinya ada motif murni untuk 'menegakkan jalan yang benar" sambil dia sendiri punya komitmen untuk menjadi seorang yang saleh (baca = taat aturan agama, taat aturan dlm taurat), apakah karena itu maka Allah tidak menghukum Saulus untuk aniaya yang dilakukannya dengan mengejar-ngejar jemaat Tuhan sampai di jalan menuju Emaus untuk menangkap dan jemaat mula-mula dengan kuasa penuh dari imam-imam kala itu, melainkan justru "menangkap" Saulus dan menjadikannya alat pilihan bagi Yesus?

Nampaknya begitu, seperti diungkapkan Paulus dalam suratnya misal disini:

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, (1 Kor 1:1)

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius (2 Kor 1:1)

dan masih banyak lagi ayat pendahuluan surat2 Paulus yang menyatakan serupa.

Sepertinya, kata kuncinya adalah "bahwa Tuhan melihat hati"  dan "rahasia Allah" atau masih banyak kata kunci lainnya.

Tetapi kitab nabi Yesaya ungkapin begini:

Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku. (Yesaya 65:1)

Dan sepertinya alasan Tuhan untuk memanggil-manggil "orang2 asing" dijelaskan di ayat-ayat selanjutnya dari Yesaya 65

2 Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri;
3 suku bangsa yang menyakitkan hati-Ku senantiasa di depan mata-Ku, dengan mempersembahkan korban di taman-taman dewa dan membakar korban di atas batu bata;
4 yang duduk di kuburan-kuburan dan bermalam di dalam gua-gua; yang memakan daging babi dan kuah daging najis ada dalam kuali mereka;
5 yang berkata: "Menjauhlah, janganlah meraba aku, nanti engkau menjadi kudus olehku!" Semuanya ini seperti asap yang naik ke dalam hidung-Ku, seperti api yang menyala sepanjang hari. (Yesaya 65:2-5)

Pelanggaran dan kemunafika Israel (ayat 4,5) rupanya yang menjadi sebab. (Tapi omong2 apakah karena soal makan daging haram maka doa beberapa orang Kristen seperti ngak didengerin Tuhan? Sakit panu aja kagak sembuh dg didoain. Keseleo, syaraf kejepit aja ngak disembuhin Tuhan?)

Itulah, jika sebelumnya Tuhan telah memanggil umat pilihan-Nya (Israel) namun bangsa itu ngak mengindahkan panggilan-Nya, maka Tuhan AKAN memanggil SIAPA SAJA yang dari luar Israel, baik orang benar maupun orang jahat:

10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. (Matius 22:10)

Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa Yesus pernah berkata kepada orang2 yahudi begini:

44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. (Yoh 6:44)

Tetapi apakah hal itu berarti tentang predestinasi?

Ada baiknya kita lihat dahulu konteks jauh/ konteks dekatnya.

39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."(Yoh 6:39-40)

Sepertinya frase "setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya" inilah yang bicara lebih kuat, yang menunjukkan keadilan Allah.

Jadi, dengan melihat, mempertimbangkan berbagai ayat itu, ijinkan saya simpulkan begini:

1. Bahwa pada mulanya Allah memanggil Israel untuk percaya kepada Yesus, tetapi sebagian besar umat itu menolak Yesus, lalu masih dalam konteks ini, Yesus mengucapkan Yoh 6:44

2. Bahwa pada dasarnya TUHAN melihat hati manusia, yang sungguh2 mencari kebenaran, sungguh2 rindu menemukan kebenaran - walau tadinya salah jalan - maka Allah dapat memanggilnya (Yes 65:1)

3. Bahwa yang penting bukanlah bagaimana menghakimi Allah sebagai yang tidak adil dengan pemahaman predestinasi (yang sebenarnya masih bersifat spekulatif), tetapi mensyukuri iman yang kita miliki sebagai panggilan dan (pilihan) Allah.

Tetapi panggilan dan pilihan Allah memang merupakan rahasia Allah, kita hanya bisa menebak-nebak sesuai hikmat yang Tuhan taruh pada kita.

Salam.

__________________

 Tani Desa

Huanan's picture

@Muji: simple understanding

Bang Muji, menurut pemahaman saya, kayaknya sih ngak bertentangan antara free will (kehendak bebas) dan predestinasi(dipilih/ditetapkan). Dari sisi manusianya kita melihat bahwa kita harus berusaha mati2 an untuk memperoleh anugerah keselamatan tsb. Tapi dari sisi Tuhan akhirnya Dialah yg menentukan siapa saja yg dipilih/ditetapkan utk diselamatkan yang memang merupakan rahasia Allah. Jadi dipilihnya seseorang oleh Tuhan untuk diselamatkan (in the future) tergantung dari usaha kita ini hari atau sekarang. Final decision is in God’s hand. as a judge.

Pemahaman saya yg simple kira2 begini kali :

Sewaktu si A meninggal dan dihakimi ternyata dia selamat. Kenapa selamat ? Ternyata si A selama hidupnya sudah termasuk dalam daftar orang yg ditetapkan untuk diselamatkan. Tapi kalau dilihat dari sisi kehidupannya selama di dunia (sebelum meninggal) ternyata si A juga terlihat sedang berusaha mati2an untuk memperoleh keselamatan itu (bukannya santai2 saja dan berpikir “yg penting sekali selamat tetap selamat karena sudah dibayar lunas”). Gimana menurut Bang Muji ? 

GBU

 

__________________

Huanan

mujizat's picture

Huanan, bagiku, Tuhan itu mengagumkan

Shalom Huanan,

Mungkin "pilihan" Tuhan menjadi rahasia Tuhan, ttg siapa2 yang dipilih Tuhan untuk diselamatkan, tapi TANDA-TANDA orang2 yang dipilih MUNGKIN akan nampak dalam sikap hidup nya.

Setuju dgn Huanan, mnrt saya, setiap org yang memang sudah dipilih Allah, maka obsesinya, kerinduannya adalah untuk mentaati Firman Allah, perintah-Nya, ketetapan-Nya dengan sekuat tenaga.

Saya percaya bahwa Tuhan itu sungguh mengagumkan. Ketika Dia melihat anak-Nya (yg telah dipilih-Nya) ada perjuangan sungguh untuk mentaati-Nya - sekalipun MUNGKIN kadang jatuh-bangun, maka Tuhan - menurut saya - akan menghargai usahanya. Itulah yang mengagumkan saya mengenai Tuhan.

Maka kalau org yg merasa telah dipilih tetapi hidup "nyantai" tanpa ada usaha untuk scr bersungguh hati melakukan perintah Tuhan, krn toh telah dipilih dan pasti diselamatkan, maka saya khawatir jangan2 org itu BARU MERASA DIPILIH saja, padahal sebenarnya tidak dipilih,...

Di sinilah perlunya indikasi2 seseorang yang dipilih Allah, barangkali.

GBU

__________________

 Tani Desa