Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Perjalanan Menuju Dewasa
Aku bisa menghentikan detik jam,
tapi aku tak pernah bisa menghentikan waktu.
Orang bilang kesulitan pastilah berlalu,
dan aku pikir demikian juga dengan kebahagiaan.
Seperti tiap udara yang kuhirup pasti berbeda,
demikian pula setiap peristiwa dalam detik-detik kehidupanku.
Aku sadar,segalanya terus berudah,segala terus berganti.
Jadi aku harus berdiri sendiri.
Aku harus jadi pribadi yang mandiri.
Menjadi diriku.
Dan tetap jadi diriku meskipun keadaan telah merubah sekitarku.
Kadang aku tegar.
Kadang juga aku lemah dan menyerah pada situasi.
Kadang aku sangat sanggup menguasai diriku.
Kadang juga bahkan aku seperti tak mengenal diriku.
Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari,usia ku bertambah.
Tuntutan alam aku harus bertambah dewasa.
Seiring dengan berbagai hal yang kulalui.
Berbagai hal yang menyenangkan.
Juga berbagai hal yang menyakitkan.
Kadang sulit untuk jadi tegar.
Saat aku merasa aku berjuang sendiri untuk memantabkan kedawasaanku.
Kadang aku bersembunyi dari kenyataan.
Namun akhirnya tetap juga aku muncul kembali.
Dengan membusungkan dada sambil berkata, ini aku dan aku siap.
Cania - tidak dilahirkan untuk jadi pecundang -
- Cania's blog
- Login to post comments
- 3397 reads
life is a journey
life is a journey NOT a destination
perjalanan itu asik :)
Tafsir bebas
Aku bisa menghentikan detik jam,tapi aku tak pernah bisa menghentikan waktu.
Pasti pekerjaannya reparasi jam.
Orang bilang kesulitan pastilah berlalu,dan aku pikir demikian juga dengan kebahagiaan.
"Badai Pasti Berlalu" kata judul sebuah film. Kata kenyataan badai datang silih berganti agar ada sirkulasi udara.
Seperti tiap udara yang kuhirup pasti berbeda, demikian pula setiap peristiwa dalam detik-detik kehidupanku.
Pasti penulisnya sering berkendara sepeda motor dan terjebak kemacetan. Ada asap knalpot yang bau sangit, ada asap knalpot yang bau kapur barus.
Dengan membusungkan dada sambil berkata, ini aku dan aku siap.
Ditulis ulang: "Aku siap!!" teriakku sambi membusungkan dada.
Terpaksa aku mengurut dada. Dadaku sendiri. Habis, ngeres sih!
agar
Tuhan yg membenarkan ia terjadi agar manusia bisa sadar
geadley