Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kesaksianku tentang mama yang sakit kanker
Nama saya Yohana Cahyadi. Melalui kesempatan ini saya ingin mempersaksikan kesaksian hidup dari mama saya. Saya anak pertama dari 4 bersaudara. Saya lahir dari seorang mama yang mengasihi Tuhan. Dari kecil saya sudah dididik untuk mengasihi dan melayani Tuhan. Mama pun juga adalah seorang yang melayani Tuhan dalam gereja.
Kejadian ini bermula pada tanggal 3 Juli 2010, dimana mama divonis dokter mengidap kanker usus stadium 4 dan sudah menyebar ke bagian paru-paru, rahim dan bagian lainnya. Keadaan demikian membuat mama dan keluarga kehilangan semangat. Saya bertanya pada Tuhan kenapa mama seorang yang mengasihi dan melayani Tuhan bisa mengalami hal yang demikian. Namun di tengah kondisi yang demikian kami tetap datang pada Tuhan. Pada saat itu mama mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah salah, rancanganNya adalah yang terbaik. Kata-kata itulah yang membuat saya sekeluarga kembali dikuatkan.
Setelah divonis demikian akhirnya pihak keluarga sepakat agar mama mengambil langkah kemotherapy. Pada masa kemo saya dapat melihat bahwa Tuhan yang saya miliki adalah Tuhan yang setia yang menyediakan semua keperluan mama untuk pengobatan. Kami sekeluarga bukan keluarga yang kaya, namun untuk keperluan pengobatan mama selalu aja tercukupi tepat pada waktunya. Pada saat itu keluarga mulai melihat sedikit pengharapan supaya mama dapat sembuh. Namun setelah kemo yang ketiga ditemukan tumor besar pada bagian otak belakang mama. Tumor ini menjepit syaraf otak sehingga mama merasakan sakit di kepala seperti ditusuk jarum. Saya baru pertama kali melihat mama menangis karena menahan sakit. Saat itu mama menangis karena tidak kuat menahan sakit demikian, namun saat kondisi demikian mama tetap memanggil Tuhan Yesus. Dalam kondisi demikian tidak ada satupun kata yang keluar dari mulut mama yang menyalahkan Tuhan. Mama selalu berkata jalan Tuhan itu benar. Ada sebuah nyanyian berkata, "Sandar Yesus, mesra, nyaman, alami kuasa darah; iman sederhana saja, semua sakit sirnalah." Mama mengalami pujian ini. Setiap ada sdr/i menjenguk, mama malah menghibur dan menguatkan sdr/i melalui doanya. Hari demi hari dilewati mama dengan terus bersandar Tuhan, banyak kenalan yang tidak percaya ketika diberitahu kondisi mama yang kanker stadium 4 karena memang badan mama tidak terlihat seperti orang yang memiliki sakit yang mengerikan itu. Hanya saja memang mukanya terlihat pucat.
Satu hari sebelum mama meninggal, mama masi sempat mendorong anak rohaninya untuk tetap setia mengikut Tuhan. Bahkan di saat terakhirnya mama menyanyikan sebuah lagu yang berkata, "Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap hatiku." Sdr/i inilah Tuhan yang kita miliki di dalam kita. Meskipun kita berada dalam situasi sulit asalkan kita datang kepadaNya, belajar bersandar padaNya, Tuhan bisa kita alami secara riil. Banyak pelajaran rohani yang mama ajarkan kepada saya selama ia sakit. Satu hal yang paling berharga yang dia ajarkan kepada anak-anaknya adalah imannya. Saya sungguh bersyukur atas kesaksian hidup seorang mama yang Tuhan berikan untuk saya.
Keep in SPIRIT..
Jesus Luv u...
Nonee
- Yohana Cahyadi's blog
- Login to post comments
- 3975 reads
Ajaib.. tanpa keajaiban
Kemenangan tidak selalu di nyata kan dengan ke sembuhan. Mama nya Yohana menjadi berkat bagi banyak orang. Saya yang membaca kesaksian Yohana-pun di kuatkan. Tuhan tetap di mulia kan, dan banyak orang di kuat kan.
Ajaib. Meski tampak biasa tak ada keajaiban, hatiku bergetar untuk ikuta bersyukur dan memuliakan Tuhan, untuk keteguhan iman Mama Yohana.
Thanks sharing-nya Yohana..
Tuhan dimuliakan
Keep in SPIRIT..
Jesus Luv u...
Nonee
Cerita yang baik
cerita yang baik. Pesan moral yang membuat saya akan berkata : "Perjuangan tidak menuntut kemenangan tapi menuntut penyelesaian"
Ibu anda sudah menyelesaikannya.
kematian
barusan di tag hai-hai hal kematian
bagus juga tuk di baca disini
good faith
kesaksian yang menguatkan... thx for the writing :)
Dipanggil untuk menjadi membagi berkat
Salut & Puji Tuhan Yesus, Salam kenal, sy Yosa. Mnrt saya, ibunda YOhana sudah mengalami pembaharuan hidup & hidupnya sudah bener2 diubahkan TUhan Yesus. Sehingga ibunda Yohana terlalu amat sangat merasakan CINTA KASIH TUHAN YESUS yg begitu luar biasa & tak tertandingi oleh apapun yang ditawarkan dunia. Krn rasa itulah ibunda dipanggil untuk melayani, & dengan taat trs melayani walau kondisi yg tak memungkinkan secara kesehatan. Ttp disitulah KUASA TUHAN DINYATAKAN.....
TUHAN YESUS MEMBERKATI YOHANA & KELUARGA....
tersentuh
Sist Yohana,
Hatiku tersentuh membaca blogmu & mengagumi kekuatan yg bundamu miliki.Sejujurnya aku dapat menyimpulkan bahwa,kamu berkesempatan melayani Tuhan dengan lebih aktif berbanding aku.Andai bundaku seperti bondamu,pasti aku merasa bangga,tetapi sayang,terlalu jauh beda antara mereka ber2.Memang pada dasarnya ortuku orang kristen,tapi aku seolah-olah seperti anak kecil dimata mereka.Itu yg membuatku merasa kurang enak jika dibandingkan dengan kalian.Dulu aku pernah menderita disiksa & ia sungguh menghantui pikiranku buat seketika.Terkadang aku coba belajar bersabar tapi terhalang karna kebiasaan.
Bundamu telah mengakhiri pelayanannya dengan memberi impak besar bagi semua yg dekat dengannya.Kini giliranmu utk meneruskan perjuangannya.Dia sudahpun berada disorga & disana dia memuji-muji Tuhan tanpa henti yakni rasa capek.Terpujilah Tuhan Allah Israel,agunglah namanya dibumi & disorga.
geadley