Submitted by Cania on

Kebaktian minggu selesai. Seperti biasa aku tetap duduk di bangku gereja, bukan untuk berdoa secara khusus, hanya menunggu sampai pintu keluar ruang kebaktian cukup lengang dan tak perlu mengantri. Jam sepuluh lewat saat itu. Parkiran pun sudah mulai sepi saat aku sampai di sisi motorku. Aku bersiap-siap pulang.

Aku sudah bosan kebut-kebutan. Jadi aku melajukan motorku perlahan melalui gang gang kecil perkampungan untuk menghindari terjebak  lama di lampu merah. Tiba-tiba saja aku memperhatikan sepasang bapak dan anak yang sedang bersepeda beiringan. Mereka beberapa meter di depanku. Aku semakin memperlambat motorku, karna aku ingin lebih lama memperhatikan anak kecil dengan sepeda roda empatnya itu. Senyum dan tawa anak itu begitu tulus, seolah belum mengenal kesedihan. Tapi tawa riangnya itu seketika berubah menjadi tangis, mungkin salah satu roda sepedanya menabrak batu sehingga tubuh kecilnya berbenturan dengan tanah, ia terjatuh. Aku terus memperhatikannya dari kaca spionku. Ayah anah itu turun dari sepedannya dan mengangkat tubuh anaknya dari tanah

Lagi-lagi, karena memang selalu begitu, aku ingat almarhum papaku. Aku mengendarai motor dalam keadaan sadar, tapi pikiranku kembali ke masa lalu. Saat aku seusia anak kecil tadi. Papa yang mengantar aku ke sekolah, papa yang menggandeng tangan kecilku, sambil aku menuturkan semua cita-citaku. Papa yang menemaniku belajar di malam hari. Papa yang meniup lukaku jika aku terjatuh. Tapi sekarang ? aku harus berjuang menjadi dewasa tampa papa. Menghadapi saat-saat penting dalam hidupku tampa papa. Melihat teman-teman seusiaku masih dapat menikmati saat-saat indah bersama kedua orang tuanya, aku sangat iri.

 

Submitted by Cania on Wed, 2011-03-16 20:46

In reply to by irwanda.bobby

Permalink

Aku BERTAHAN, hahhaaa.meskipun sebenrnya, sampe sekarang aku blm percaya, aku merasa suatu saat nanti papa akan pulang. aku jg masih berharap papa bisa datang waktu aku wisuda nanti..

Submitted by Geadley Lian on Fri, 2011-03-18 11:24
Permalink

Ga usah iri lah cania,kan ada bapa di sorga menemanimu.Lakukan sesuatu yg bisa membanggakan papamu lho,gar bisa jadi superwomen gitu.