Submitted by Andreas Priyatna on

Luka

hati nurani

melihat bangsa ini

sedih

jiwa merintih

melihat kaum tersisih

 

resah

hidup tertekan

melihat kekerasan

 

kecewa

melihat si miskin merana

yang kaya tertawa

 

terenyuh

melihat kerusuhan

karena permusuhan

 

heran

melihat yang hitam jadi putih

putih menjadi hitam

 

jengah

melihat yang salah jadi benar

yang benar menjadi salah

 

di manakah

letak harga diri

ikuti yang salah

 

1 Maret 2011

Submitted by Andreas Priyatna on Fri, 2011-03-04 09:34
Permalink

Ketika dihadapan anda telah tersaji nasi beserta lauk pauknya, pernahkah terlintas di dalam pikiran anda bahwa banyak saudara kita yang terpaksa makan nasi aking, karena saudara kita itu tidak memiliki beras dan tidak memiliki uang.

Submitted by siska90 on Fri, 2011-03-04 16:12
Permalink

Di TV tuh sering ditayangkan, saudara kita yang makan nasi aking. Kasihan banget tau..., nasi aking itu nasi yang sudah basi, kemudian dikeringkan dengan dijemur selama berhari-hari, nasi itu akan berjamur dan berbau asam. Nasi yang sudah seperti itu kemudian dicuci dan dikukus kembali untuk dikonsumsi..., bayangkan deh. 

Submitted by siska90 on Mon, 2011-03-07 13:33
Permalink

Aku juga ikutan. Ayoo dong para cowok ksatria!. Masa di Sabda nggak ada cowok yang berani berkorban.

Submitted by Geadley Lian on Wed, 2011-03-09 21:23
Permalink

Memberi dengan tulus akan diberkati,jika punya kesempatan ngobrol sama mereka,juga baik diambil kesempatan itu.Visi seperti ini bisa membri kesadaran kpd banyak orang yg masih tertutup kerelaan hatinya.