Submitted by teograce on

Kristen.

Saya adalah seorang Kristen, selama saya hidup, selama saya bisa mengingat. Orang Kristen macam apakah saya? Well.., most of the time, seorang Kristen KTP.., selebihnya usaha-usaha mengenaskan untuk menjadi orang Kristen sejati.

Setelah mengamati selama ini, saya menemukan bahwa orang Kristen adalah komunitas yang eksklusif. Mereka adalah orang-orang yang bangga telah menjadi orang-orang terpilih. Mereka memiliki norma-norma umum yang mereka anut, dimana norma itu adalah yang paling benar, dan norma yang lain salah.

Beberapa lebih "Yahudi" daripada orang Yahudi. Beberapa mengaku kristen dan percaya alkitab, tetapi tidak percaya hal-hal yang terjadi di alkitab masih terjadi, mereka tertawa meledek ketika mendengar hal-hal seperti mujizat dan nubuat.

Sebagian orang aktif dalam apa yang mereka sebut pelayanan di gereja. Mereka sibuk menjadi worship leader, singer, pengurus di gereja, dll, tapi kadang saya lebih merasa melihat konser daripada ibadah.

Saya sedang dalam tahap kekecewaan saya yang terbesar. Kecewa karena mungkin apa yang saya lihat adalah refleksi dari diri saya sendiri. Mungkin juga kecewa karena realita tidak seindah idealisme yang saya miliki. Kecewa, karena saya tidak boleh mengatakan "kenapa"? Kecewa karena apa yang saya katakan dianggap untuk kepentingan saya. Malu, karena saya mengaku Kristen, tetapi banyak batu sandungan yang saya dan orang-orang dalam komunitas lakukan. Layakkah saya dan yang lain menyebut diri Kristen? Itu pemikiran saya selama ini.

Layakkah pelayanan gereja seperti menjadi worship leader, singer, pengurus, dll disebut pelayanan? Sementara yang diexpose dalam kegiatan seperti itu adalah diri sendiri dan talenta yang cuma sebuah pemberian?

Salahkah saya bila saya berkata Tuhan mencari orang yang mau bukan orang yang mampu? Meskipun orang Kristen tahu bahwa Tuhan memilih orang yang miskin dan yang bodoh, tapi kenyataannya tidak ada yang memilih orang yang dianggap tidak memiliki "kemampuan" dalam pelayanan gereja. Saya lelah untuk terus berbicara. Saya lelah dengan eksklusivitas. Saya lelah dianggap berbicara untuk kepentingan saya. Saya lelah. Hingga saya akhirnya memutuskan untuk bungkam, hanya untuk menemukan bahwa dengan berdiam diri saya membuat hati nurani saya tersiksa.

Saya lelah melihat ambisi yang menguasai orang-orang Kristen. Karena gereja telah menjadi kantor. Dan jemaat dianggap sebagai aset dan pangsa pasar. Jumlah kebaktian dan jenis yang berbeda dianggap sebagai diversifikasi produk. Saya lelah bergereja di tempat saya bergereja. Lelah karena tidak boleh bertanya kenapa. Lelah karena harus menurut dan mengikut norma-norma yang ada sekalipun itu mengganggu hati nurani saya. Lelah karena bila tidak mengikut norma-norma yang ada maka kekristenan saya dipertanyakan. Dianggap memiliki roh lain.

Saya berada di tepi jurang. Haruskah saya mencari gereja baru dan meninggalkan satu-satunya gereja yang saya kenal? Haruskah saya tetap berada di sini dan menyuarakan hal-hal yang saya anggap benar? Berdosakah saya bila saya pindah gereja sementara saya tahu, bila orang-orang seperti saya meninggalkan gereja ini, maka tidak ada lagi suara-suara tidak setuju? Saya ingin berdiam diri, tapi tidak sanggup lagi. I feel something is not right.

Orang Kristen. Kelompok yang selalu mempertanyakan dan menyerang orang-orang yang bertanya "kenapa".

Submitted by joli on Wed, 2011-02-16 09:10
Permalink

teo,gak pa-pa kok lelah, emang harus begitu bila mengalami yang teo alami..Kayak-nya Tuhan Yesus juga pernah ngalami ini, Dia nggak lelah sih, cuman kesal :)baca lagi dah di injil..SabdaSpace a.k.a pasar klewer tempat yang enak juga tuk melepas lelah. Itu yang Joli lakukan bila lelah, dolan ke SS :)Bila kesal ama gereja, baca-lah alkitab, maka yang kita alami sekarang ini bukan hal baru kok, di alkitab ada semua-nya.. tidak ada yang baru di dunia ini, hanya berganti waktu, berbeda tempat aja, casing-nya aja yang baru :p

Submitted by teograce on Wed, 2011-02-16 21:49

In reply to by joli

Permalink

hehe.. thx ci joli..seperti yang selama itu teo suka tulis-tulis, teo cuma pengen tulis apa yang brasa ada dalam hati. itu ajah. after that yah, satu kata, lega... ga nyangka begitu buka udah mayan panjang.. hahaha... padahal asli nih curhatan ga penting.. :p hehehe..

Submitted by Daniel on Wed, 2011-02-16 10:00
Permalink

gereja adalah kumpulan orang-orang yang dipanggil dari dunia untuk diutus kembali ke dalam dunia, tapi memang banyak yang lebih suka kenyamanan berkumpul (istilah rohaninya "persekutuan") dengan sesama orang kristen, baik di gereja maupun di komunitas, termasuk SABDA Space ini...ayo kita keluar dari sini!:)

Submitted by ferrywar on Wed, 2011-02-16 11:13

In reply to by Daniel

Permalink

Kadangkala bisa membingungkan mana dalam dan mana luar.Yang didalam bisa saja merasa, ruang diluar itulah penjara yang sebenarnya, meskipun ukurannya lebih besar. Maka ia menikmati keberadaannya "diluar" itu. :)

Submitted by irwanda.bobby on Wed, 2011-02-16 10:19
Permalink

Menurut saya, teograce sebaiknya mencari komunitas kristen yang baru, carilah yang sesuai dengan diri kamu, kalo sudah ketemu mulailah untuk bertumbuh di komunitas itu. Komunitas menurut saya penting untuk saling menguatkani, saling memperhatikan satu sama lain dan salah satu sarana untuk bertumbuh...  

Submitted by teograce on Wed, 2011-02-16 21:54

In reply to by irwanda.bobby

Permalink

thx for the advice.. tapi rasa-rasanya sih cuma emosi sesaat. g akan pindah kalo g brasa bagian g di tempat ini udah kelar.. dulu, sekian tahun yang lalu, waktu g masih smp, g sempet ga ke gereja sekian lama, karena orang-orang yang g kenal yang adalah pengurus di situ, tidak terlihat seperti orang kristen. it kinda disgusting buat g. jadi g memutuskan ga mo ke gereja, mpe sekian kali dikunjungi sekian penginjil, dikotbahi sekian orang, g tetep ga mo ke gereja. ga ke gereja karena orang, been there done that. jadi kalo sekarang harus mengulangi pattern yang cenderung mirip, n mengulangi kesalahan dengan cara yang serupa meskipun tak sama.., i'll think twice, i'm not that weak i supposed. orang bilang keledai aja ga akan jatuh dua kali ke lubang yang sama, masa g kalah? :p 

Submitted by irwanda.bobby on Thu, 2011-02-17 15:05

In reply to by teograce

Permalink

dewasa kan butuh proses teograce... ^ ^. belajar dari pengalaman baik loh, jarang yg bisa ambil kesimpulan kyk kamu... (jilat mode on)....kwakakakakak...

Submitted by manguns on Wed, 2011-02-16 10:23
Permalink

Ciri kristen yang soleh adalah, merasa dirinya benar, sekaligus menganggap kristen yang lain kurang benar (SELF-RIGHTEOUSNESS). Bermodalkan doa pribadi dan baca alkitab, kristen yang soleh berani mensejajarkan dirinya dengan Sang Ilahi, menyatakan=menghakimi kristen lain adalah salah. Akibatnya sudah ribuan aliran kristen muncul, dan terus bermunculan, saling klaim paling benar. Khusus di Indonesia fenomena yang sama terjadi, yang berakibat, karya orang kristen Indonesia adalah parsial dan, individual. Seringkali mati sebelum berkembang, salah arah dan kecebur jurang. Saya tidak pernah melihat pendahulu-pendahulu Kristen di Indonesia/Jakarta, berkarya demikian fenomenal, yang menjadikan orang-orang lain terperangah, sungguh Allah (nya Kristen) demikian hebat, agung dan mulia. Jangan terlalu lama buang waktu, pikiran dan tenaga merubah apa yang Tuhan sendiri nggak mampu merubah. Selfrighteousness adalah implikasi free will, karunia sekaligus bencana bagi umat beragama. Segera berkaryalah. Tuhan juga sudah lelah menunggu  

Submitted by Samuel Franklyn on Wed, 2011-02-16 10:53

In reply to by manguns

Permalink

Yang berkarya juga akan merasa paling benar karena sudah berkarya. Untuk menghilangkan self-righteousness sudah dikasih solusinya oleh Tuhan Yesus yaitu Salib. Salib artinya mati, meninggal, tewas, modar. Kalau sudah modar ya nggak bisa membanggakan apapun lagi baik itu doa pribadi, baca alkitab, karya kemanusiaan, dll. Modar ya modar. Bwa ha ha ha.

Submitted by manguns on Wed, 2011-02-16 14:24

In reply to by Samuel Franklyn

Permalink

Krn responnys di komen sy, perlu sy respon?-----------------------------------------

Yang berkarya juga akan merasa paling benar karena sudah berkarya

Kenapa juga harus ketularan "merasa paling benar"? Biasanya kalo sy (yg nggak soleh), mencoba bekerja, selalu merasa ada yang salah. Itu gunanya belajar, tanya ke ahlinya, diskusi dan menyempurnakan. Dan ada ajaran nenek moyang yang awalnya nggak kristen: kerja sama dan gotong royong. Kalau kerja merasa paling benar atau perfectionis biasanya dia kerja sendiri: monggo aja, nggak dilarang dan nggak dihakimi. Yang mau ibadah 24/7 di gedung gereja silahkan saja, bahkan kalau perlu 30/8. Toh memang ada biarawati yg seumur hidupnya berdoa terus.

dikasih solusinya oleh Tuhan Yesus yaitu Salib. Salib artinya mati

Bagi yg yakin, kehendakNya adalah mati. Aminkan saja. Kalau mau minta tolong dimatikan duluan, barangkali aja ada warga SS yg mau bantu. Kwkwkwkwkwkw 

Submitted by Samuel Franklyn on Wed, 2011-02-16 15:19

In reply to by manguns

Permalink

Saya berada di tepi jurang. Haruskah saya mencari gereja baru dan meninggalkan satu-satunya gereja yang saya kenal? Haruskah saya tetap berada di sini dan menyuarakan hal-hal yang saya anggap benar?Itu tanda-tanda masih hidup. Orang mati tidak lagi mempermasalahkan hal-hal tersebut. Silahkan dipelajari dalam surat-surat rasul Paulus apa yang dimaksud mati bersama Kristus. Orang yang mengalami kematian bersama Kristus tidak lagi mempermasalahkan hal-hal seperti itu. Fokus mereka berbeda.

Submitted by manguns on Wed, 2011-02-16 16:21

In reply to by Samuel Franklyn

Permalink

Itu tanda-tanda masih hidup. Orang mati tidak lagi mempermasalahkan hal-hal tersebut. - I know. Tp mungkin teograce belum tahu dia masih hidupSilahkan dipelajari dalam surat-surat rasul Paulus apa yang dimaksud mati bersama Kristus - I Udah paham kira2 gitulah-beda2 tipis. teograce mungkin belum paham.Orang yang mengalami kematian bersama Kristus tidak lagi mempermasalahkan hal-hal seperti itu. Fokus mereka berbeda - I paham, kira2 gitulah, tp relevansinya apa?. teograce mungkin lebih nyambung

qed

Submitted by teograce on Wed, 2011-02-16 22:14

In reply to by Samuel Franklyn

Permalink

 perhaps g belum mati as you said. g berusaha sih menekankan dalam pikiran g, g itu hamba, bukan sapa-sapa, kek yang di alkitab cerita tentang hamba yang meskipun lelah pengen tidur, tapi tetep harus layanin tuannya (yah inti ceritanya begitu deh, ga gitu inget kata-katanya). tapi yah itu, sempitlah jalan... hahaha...g berpikir untuk pindah gereja, bukan karena apa-apa, mungkin karena g "putus asa" sih. g ditawari "pelayanan (pelayanan gereja gitu2lah)" oleh gereja laen, syaratnya : mau. sementara di tempat g, g liat syaratnya : mampu. g berasa ngenes. secara gereja g gereja kecil, n tempat yang ngajakin g adalah tempat yang lebih gede. ibaratnya : songong banget sih..awalnya di gereja g ga seperti itu, awalnya g damai sejahtera, apapun yang bisa g lakuin, g mo lakuin, karena g pena janji ma Tuhan, g akan lakuin sebisa g, kalo g dikasih kesempatan. tapi keadaan mulai berganti. under new professional management (that's what they say), g menangkap visi mereka untuk "memakai" hanya orang-orang yang bagus saja. n g merasa : -.-" g ga lagi damai sejahtera.mungkin loe pikir, g iri dengan mereka, mungkin karena g dianggap ga mampu. tapi ga kek gitu, g diajakin kq awalnya, awalnya g mo bergabung, tapi ga lama bis itu g ga bisa tidur sehari semalem, hati g ga damai sejahtera, karena g ga bisa sependapat dengan itu. akhirnya g mundur. n g melihat ekslusivitas yang luar biasa. apa yang g suarakan akhirnya dipikir untuk kepentingan diri g sendiri. sakit hati? mayan.. tapi g masih pake logika.sempet mikir apa g doank yang merasa seperti ini, apa g doank yang "punya roh lain". tapi setelah ngobrol2 dengan beberapa orang, toh beberapa orang juga memiliki pendapat yang kurang lebih sama dengan g. akhirnya g memutuskan untuk diam. daripada orang mikir makin negatif tentang g.berdoakah g? berdoa. g berharap kalo hati g yang keliru, He'll fix this. but yah, masih ga tau.g akui g arogan, g suka mo menang sendiri. tapi mang g jarang salah.back to awal, kenapa g berpikir begitu keras pindah ato ga, alesan laennya karena sebelum saat ini, saat semua terasa baik-baik saja, g merasa ingin pindah gereja, kenapa? karena g merasa ga sreg dengan doktrin yang sekarang ditekankan di gereja g. pendeta g adalah tipikal orang-orang percaya nubuat dan bahasa roh, tapi, berdasarkan kesaksiannya, saat terjadi apa yang dinamakan nubuat, ia tertawa dalam hati, seperti layaknya sarah, setelah "cross check" sama pendeta lain yang dari aliran yang sama, baru deh dia mikir : "mungkin juga yah yang tadi itu nubuat"keinginan g untuk pindah, itu sekitar 1 tahun yang lalu, tapi toh, until now, i'm still here, karena g merasa bagian g belum selesai di sini.soal mati ato ga, yah one day g yakin pasti mati lah. sesuai dengan pertumbuhan kadar iman g, yang g yakin Tuhan akan tambahkan each day.. hehehe..thx btw om, kata-kata om selalu jadi penyejukan buat saya, karena apa yang diomongin ga pena ketebak, n ga pena telintas di otak saya.. hahaha...  

Submitted by yakub harianto on Wed, 2011-02-16 14:56
Permalink

Jika anda mencari Gereja Konser, maka Gereja kami bukan tempat bagi andaJika anda mencari Gereja yg khotbahnya menghibur hati anda, maka Gereja kami bukanlah tempatnya.Jika anda mencari Gereja yg jemaatnya memperhatikan anda, maka Gereja kami bukanlah tempatnya.Jika anda mencari Gereja dg jumlah jemaat yg besar dan fasilitas gereja yg mewah, maka Gereja kami bukan tempat bagi anda.Jika anda rindu mendengar Khotbah Firman Kebenaran, maka di sinilah tempat bagi anda. Selamat merenung dan take action, mengapa harus lama2 berada di gereja anda seperti yg anda sebutkan di atas???www.gbii.co.cc

Submitted by nisa on Wed, 2011-02-16 15:30
Permalink

Lelah karena bila tidak mengikut norma-norma yang ada maka kekristenan saya dipertanyakan. Dianggap memiliki roh lain.inilah masalah kamu teo... bukan yang lainnya; gereja mu mau kayak apapun, kalo kamu tetep "just being you" dan "cuek beibeh" terhadap apapun kata orang, benernya kamu ga akan kenapa2 kan ?Haruskah saya mencari gereja baru dan meninggalkan satu-satunya gereja yang saya kenal? mungkin saja, kenapa nggak ?Haruskah saya tetap berada di sini dan menyuarakan hal-hal yang saya anggap benar? mungkin juga, tapi kayaknya daripada kamu stress dan akhirnya cuma merasa benar sendiri, mending kamu "jalan2 ke gereja lain" dulu deh... nanti2 kalo di semua tempat lain ternyata kamu juga merasa begini, maka mungkin masalahnya beneran cuma diri kamu sendiri aja.Berdosakah saya bila saya pindah gereja sementara saya tahu, bila orang-orang seperti saya meninggalkan gereja ini, maka tidak ada lagi suara-suara tidak setuju?jelas nggak, "gereja" disini artinya hanya "gedung gereja" kan ? selama kamu bergaul dengan sesama pecinta Yesus, kamu ga akan bisa meninggalkan gereja, walau kamu mau sekalipun.

Submitted by teograce on Wed, 2011-02-16 22:22

In reply to by nisa

Permalink

nisa :mungkin juga, tapi kayaknya daripada kamu stress dan akhirnya cuma merasa benar sendiriteograce :pinter amat loe.. :)) yah mang g sempet mikir gitu, berhubung mang g orangnya suka ngekeh.. akhirnya g jadi crosscheck ma orang-orang laen, akhirnya : malah tambah pede deh g.. wakakkakaka.. tapi g perhatiin yang berpendapat kurang lebih sama ma g, adalah orang-orang yang setemperamen ma g sih.. :p"Berdosakah saya bila saya pindah gereja sementara saya tahu, bila orang-orang seperti saya meninggalkan gereja ini, maka tidak ada lagi suara-suara tidak setuju?" --> maksud g, gimana kalo ternyata bagian g di sini lum kelar, n g maen cabut aja gara-gara ga sabar..nisa :inilah masalah kamu teo... bukan yang lainnya; gereja mu mau kayak apapun, kalo kamu tetep "just being you" dan "cuek beibeh" terhadap apapun kata orang, benernya kamu ga akan kenapa2 kan ?teo :100 buat loe.. kalo g cuek bebek, g ga akan kenapa-kenapa, masalahnya g orangnya idealis, n perfeksionis, itu memperparah "penyakit" g. mungkin g rada menyesal sih, menyesal karena g masuk ke dapur dari resto ini, andai.. g ga masuk dapurnya, mungkin g masih enjoy sangat.. :p

Submitted by nisa on Thu, 2011-02-17 06:36

In reply to by teograce

Permalink

maksud g, gimana kalo ternyata bagian g di sini lum kelar, n g maen cabut aja gara-gara ga sabar.."rome was not built in a day", selalu ada hari esok... hari ini pergi, besok2 masih bisa balik lagi kan ? toh... apakah Tuhan ga bisa bekerja tanpa kamu ? nggak juga kan ?

Submitted by teograce on Thu, 2011-02-17 16:39
Permalink

dear admin,maap merepotkan.. tapi kalo boleh blog ini dihapus aja.. *ato ada fasilitas hapus by user, tapi g ga sadar? :p setelah dipikir2, ini udah blog ke2 yang isinya curhatan ga penting.. :p daripada buang-buang space.. hehehehe...ge sadar mode on.. bis ngoceh-ngoceh, akhirnya merasa jauh3 lebih lega n bisa berpikir lebih jernih.. hahaha... bad habit nih.. >.<" masa g taro tulisan yang isinya sarkasme doank.. @.@"next time, g akan pikir pikir panjang, sebelum meletakkan tulisan di sini.. :D thx.

Submitted by teograce on Fri, 2011-02-18 09:32

In reply to by joli

Permalink

hehehe.. yah terserah sih.. cuma setelah membaca ulang.. n lagi sadar mode on.. teo pikir ini buang-buang space.. ga membangun n lebih banyak keluh kesah n pikiran-pikiran yang sifatnya subjektif yang timbul dari emosi sesaat.. n merasa : buat apa blog kek gini.. hahaha.. tapi terserah sih.. yah mana yang lebih gampang ajah.. hohoho..

Submitted by Geadley Lian on Thu, 2011-02-17 22:54
Permalink

Theo,Mungkin pengalamanmu sama dengan pengalamanku,tapi greja yang gw maksudkan adalah jemaat,bukan bangunannya.

Submitted by Geadley Lian on Fri, 2011-02-18 23:17
Permalink

Cuma bedanya,kau masih berat hati meninggalkan gerejamu & aku telah yakin meninggalkan gerejaku & berbakti di gereja yang sekarang ini.Dalam situasimu kusarankan agar kau berpindah gereja karna kau telah berterus terang bahwa kau sudah lama tidak ke gerejamu.Memang pada dasarnya sangat sulit karna ada orang terdekat berbakti di gereja,tapi daripada kau membiarkan pikiranmu bingung & sulit membuat keputusan,lebih baik kau memberitau hasratmu/isi hatimu ke mereka.Kita bisa saja punya kesempatan utk ada bahagian dalam gereja lain sekiranya ada panggilan Tuhan utk kita.Disamping itu juga kau bisa berdoa utk teman2 terdekatmu di gereja itu karna bagiku,pindah gereja bukan berarti terputus hubungan dengan mereka.

Submitted by teograce on Sat, 2011-02-19 21:51

In reply to by Geadley Lian

Permalink

g masih kebaktian di sana kq.. masih.. n harusnya masih akan ntah sampe kapan..g bukan berat karena orang terdekat berbakti di gereja seperti kata loe sih.. cuma komitmennya mana..??? yang ada cape.. lum tentu tempat baru lebih baik dari tempat lama, meskipun lum tentu sebaliknya.. itu pikiran laennya sih.. hohoho... karena g orangnya ga mo ganti-ganti sebenernya.. kecuali amat sangat terpaksa, g udah amat sangat ga bisa nerima banget3..katanya kan manusia menajamkan manusia..nanti kalo g mpe udah ga peduli, g brasa bagian g udah kelar ato bodo amat deh, mo kelar ga kelar g kudu cao.. baru deh g kelayapan.. karena itu artinya, ibarat orang pacaran, udah ga ada "rasa" lagi.. sekarang, g masih kesel, artinya g masih peduli..thx btw..

Submitted by Geadley Lian on Sun, 2011-02-20 00:09
Permalink

Memiliki bagian dalam gereja berarti harus semangat.Apa gunanya lama tidak ke gereja kalo punya bagian.Jemaat memperhatikan kita & memikirkan bahwa kita model terbaik utk anak2 mereka/diri sendiri.Punya bagian dalam gereja itu bagus,tapi harus punya komitmen yang tinggi.Usah jadikan kesal itu sebagai alasan utk tidak ke gereja dalam waktu yang lama karena hanya menambah kekesalan.